Showing posts with label BPN Ramadan 2020. Show all posts
Showing posts with label BPN Ramadan 2020. Show all posts

Ketahui Tips Memilih Menu Sahur yang Sehat dan Menjalani Puasa bagi Ibu Hamil

Menu sahur untuk ibu hamil
Menu sehat untuk ibu hamil,
freepik.com/ valeria_aksakova

Menjalankan puasa di Bulan Ramadan adalah kewajiban seorang muslim, namun ada beberapa kelonggaran yang menyebabkan seseorang boleh tidak berpuasa, salah satunya adalah kehamilan.

Meski begitu, ada beberapa tips aman untuk ibu hamil jika ingin tetap menjalankan ibadah puasa dengan memilih menu sahur sehat dan memperhatikan kondisi kesehatannya.

Ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk berpuasa buat bumil, nanti saya bahas di bawah ini.


Menu sahur sehat untuk ibu hamil


Menu sahur ibu hamil
Makanan sehat untuk ibu hamil,
Freepik.com/ valeria_aksakova

Salah satu asupan saat sahur harus diperhatikan oleh bumil ketika ingin menjalankan ibadah puasa. Apa saja menu yang sebaiknya dikonsumsi ibu saat sahur? Simak, yuk, di bawah ini:


1. Pilih makanan dengan kadar protein dan lemak yang cukup


Cobalah memilih makanan dengan protein dan lemak yang cukup. Kedua zat gizi ini dapat bertahan lama pada sistem pencernaan, sehingga meminimalisir rasa lapar hingga waktunya berbuka.


2. Konsumi daging saat sahur


Ibu hamil dianjurkan mengkonsumi daging pada makanan sahur karena punya kandungan protein dan kalori yang cukup tinggi dan dapat disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.


3. Penuhi kebutuhan vitamin c dan zink


Untuk menghindari anemia, penuhilah kebutuhan makanan yang kaya vitamin C dan seng (zinc) agar vitalitas tubuh terjaga.


4. Hindari terlalu banyak konsumsi makanan manis


Ketika sahur sebaiknya ibu hamil menghindari konsumsi makanan manis saat sahur supaya tidak cepat lapar dan lemas karena insulin shock.


5. Banyak minum air putih dan susu


Perbanyak minum air putih dan jangan lupa minum susu saat sahur. Selain baik bagi pertumbuhan janin, meminum susu juga bisa mencegah anemia.



Tips aman dan nyaman berpuasa saat hamil


Tips aman berpuasa bagi ibu hamil,
Pexels.com/ Daria Shevtsova


Untuk dapat menjalankan puasa saat hamil di bulan Ramadhan jangan lupa niat dan lakukan dengan penuh keikhlasan, agar puasa bisa dijalankan dengan enjoy, tanpa tekanan dan tetap sehat.

Jangan lupa beristirahat yang cukup, misalnya dengan rebahan, mendengarkan musik klasik atau bacaan Alquran, membaca buku, atau lakukan hal yang menyenangkan.

Cobalah mengurangi aktivitas yang berat, jangan banyak pikiran, agar tidak mengalami kelelahan dan merasa stress. Selain itu Belajar mengelola emosi, kalau bisa menghindari marah karena selain dapat mengurangi pahala puasa.


Kondisi yang tidak disarankan berpuasa


Ibu hamil tak perlu puasa
Kondisi yang tidak disarankan berpuasa,
Freepik.com


Jika saat berpuasa ibu hamil mengalami beberapa hal berikut ini, sebaiknya ibu hamil tidak usah berpuasa.

Diare pada ibu hamil yang disertai perut mulas yang melilit, sebaiknya tidak memaksakan diri berpuasa karena dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan janin.

Ibu hamil yang mengalami muntah  berkali-kali dikhawatirkan mengalami dehidrasi sebaiknya tidak berpuasa dahulu.

Jika terjadi mimisan yang disebabkan
pecahnya pembuluh darah, ini adalah pertanda kondisi tubuh ibu hamil sedang tidak stabil dan tidak dianjurkan berpuasa.

Ibu hamil tidak perlu berpuasa jika mengalami kondisi hipoglikemia yang menyebabkan lemas, pusing disertai mata berkunang-kunang, hal ini dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi.

Selain itu, ibu hamil yang beringat dingin berlebihan menunjukkan  kondisi fisik sedang menurun, sebaiknya jangan berpuasa juga.

Itulah tips aman berpuasa dan memilih menu sahur sehat untuk ibu hamil agar tetap fit berpuasa, tapi jangan memaksakan diri tetap berpuasa jika menjumpai kondisi di atas. Ingat juga kesehatan dan keselamatan janin.

Berpuasa atau tidak adalah pilihan untuk ibu hamil, namun sebagai upaya menjaga kesehatan perlu diperhatikan menu makan sahur, berbuka, dan tips aman berpuasa bagi ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat buat Sahabat Catatan Leannie.





Salam,





#BPNRamadan2020
#BPNchallengeday30


Inilah Website Parenting Terbaik yang Jadi Rekomendasi Catatan Leannie

Ilustrasi ibu dan bayi
Mother and baby,
Pexels.com/Kristina Paukshtite

Semasa pandemi ini banyak waktu yang dihabiskan di rumah. Belajar ilmu parenting juga bisa dilakukan secara daring,  Ada beberapa website parenting terbaik yang sering saya kunjungi dan jadi rekomendasi Catatan Leannie buat Sahabat semuanya.

Saya sering kali berkunjung ke beberapa website ini untuk menambah ilmu parenting dan mengaplikasikannya secara langsung. Sebanyak apa pun belajar, tetap tak akan berarti tanpa praktik, loh. Setuju, kan, Sahabat Catatan Leannie?

Nah, saya mau berbagi informasi tentang beberapa situs parenting terbaik dan jadi rekomendasi Catatan Leannie, diantaranya:


1. TheAsianParent Indonesia


theAsianParent Indonesia
theAsianparent Indonesia

The AsianParent Indonesia menjadi salah satu website yang sering saya kunjungi juga buat belajar ilmu parenting.  Selain itu, Sahabat juga bisa mengakses beragam informasi tentang pernikahan dan seks, seputar dunia ibu, bayi, dan anak.

The AsianParent Indonesia ini membantu orang tua menjadi cerdas dalam memantau kehamilan dan menemani tumbuh kembang anak, serta membesarkan mereka dengan bahagia.

Dengan adanya aplikasi TheAsian Parenting Indonesia, orang tua bisa berbagi pengalamannya seputar dunia parenting.


2 Mother and Babby


Mother and Baby
Mother and Babby

Sesuai namanya, website parenting ini banyak membahas seputar dunia ibu dan anak. Motherandbaby merupakan website parenting mengenai kehamilan, tentang tumbuh kembang bayi, parenting dunia anak, serta event seru yang bisa dihadiri para Ibu.

Mother and Baby  update juga mengenai parenting di seluruh dunia. Jika, Mom's tertarik dengan dunia selebriti dan pengasuhan mereka, mother and baby dapat mendekatkan Kamu dengan idolamu.  Salah satu publik figur yang saya sukai adalah Mona Ratuliu.




Informasi tentang dunia ibu dan anak berperan penting dalam proses pengasuhan anak, semoga ibu tetep bahagia agar bisa mendampingi anak dengan baik.


3. Bidanku


Bidanku
Bidanku


Website Bidanku ini paling sering saya akses ketika kehamilan.  Saya mendapat beragam informasi tentang kehamilan, persalinan, pasca kelahiran hingga tips parenting. Di situs bidanku juga banyak tips yang dicari para Ibu seperti tips saat menjalani kehamilan, menyusui, dan membiasakan anak agar mau  berpuasa di bulan Ramadhan.

Informasi yang disajikan oleh Bidanku ini cukup lengkap, mendetail dan kredibel, cocok untuk dijadikan referensi bagi para ibu.

Bidanku ini merupakan kolaborasi antara Ibu bidan Revina dan suaminya yang suka blogging. Kolaborasi positif yang Keren dan bisa menebarkan manfaat dengan berbagi informasi penting bagi masyarakat.


4. Nakita Grid.id


Nakita Grid id
Nakita


Nakita Grid.id merupakan website yang memberikan informasi terkini mengenai parenting dan lifestyle. Nakita Grid id berusaha menjadi teman yang baik buat para Ibu karena paham bahwa seorang perempuan pun tak hanya butuh informasi saja tapi butuh hiburan dan sahabat.

Memberi panduan untuk para Ibu, nakita pun menyajikan informasi yang beragam, tidak hanya sekadar tulisan informatif,  tetapi melalui multiplatform grafis dan video yang sarat akan informasi serta menghibur para perempuan.


5. The Urban Mama


The Urban Mama
The Urban Mama


Hal yang menarik dari website The Urban Mama adalah melibatkan para ibu sebagai kontributor yang interaksi satu sama lainnya cukup baik.

The Urban Mama merupakan website yang didirikan karena rasa cinta orangtua terhadap anaknya. Obrolan mengenai anak-anak pun disajikan melalui artikel yang menarik dan informatif.

Selain memberikan tips mengenai cara merawat anak, dibahas juga masalah kesehatan, kesehatan, resep masakan juga masalah keuangan.

The Urban Mama punya kontributor dari berbagi daerah di seluruh Indonesia, sehingga tips tentang parenting pun sangat beragam. Desain website yang  menarik, membuat pembaca betah belajar parenting dari website ini.

Bagi saya belajar bisa dari mana saja. Sebagai seorang ibu saya menyadari keterbatasan ilmu yang dimiliki. Saya senang belajar banyak hal tentang parenting dari keenam website ini.




Saya ingin terus belajar untuk menjadi ibu yang baik dengan memperluas ilmu dan pengetahuan tentang dunia parenting.

Semoga informasi yang saya rekomendasikan mengenai website parenting terbaik ala Catatan Leannie bisa bermanfaat, ya.  





Salam,





#BPNRamadan2020
#BPNchallengeday29




Menggapai Lailatul Qadar, Melangitkan Doa dan Asa di Akhir Ramadan

Doa akhir Ramadan
Menggapai Lailatul Qadar,
Freepik.com/prostooleh


Ramadan sudah di penghujungnya, memasuki fase sepuluh hari terakhir di bulan suci ini, ada satu moment Istimewa yang dinanti, yaitu Lailatul Qadar, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di akhir Ramadan ini, saya melangitkan doa dan secercah asa, semoga Allah senantiasa mengabulkan doa terbaik bagi umatnya.

Memasuki akhir Ramadan di sepuluh hari terakhir Ramadan, Allah memberikan jaminan bagi muslim yang berpuasa dan bertakwa dari siksaan api neraka. Sungguh Ramadan bulan penuh berkah.


Menggapai Lailatul Qadar


Kehadiran malam Lailatul Qadar begitu dinantikan. Ada beberapa tanda malam Lailatul Qadar, sesuai dengan hadits di bawah ini

“…Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad)

Aisyah r.a. berkata,

“Rasulullah ber’itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, ‘Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. (HR Bukhari dan HR Muslim)

Sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadan ini jangan sampai dilalaikan, manfaatkan dengan banyak melakukan amal ibadah harian. Anggap saja Bulan ini Ramadan terkahir Kita, agar semakin makasimal dalam beribadah.

Menggapai Lailatul Qadar bisa diusahakan, lakukan semua amal ibadah agar semuanya berkah. Semoga Allah SWT menerima amalan puasa kita selama Ramadan.


Lantunan Doa dan Secercah Asa di Akhir Ramadan


Ada beberapa doa yang dianjurkan dibaca ketika ingin menggapai malam Lailatul Qadar, diantaranya :

1. Doa minta pengampunan dosa


ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇﻧَّﻚ ﻋَﻔُﻮٌّ ﺗُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻌَﻔْﻮَ ﻓَﺎﻋْﻒُ ﻋَﻨِّﻲ
Allahumma Innaka 'Afuwwun, Tuhibbul 'Afwa, Fa'fu 'Anni

Artinya :
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan menyukai orang yang memohon ampunan, maka ampunilah aku." (HR: At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)


2. Doa untuk kebaikan dunia dan akhirat


"Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.'

Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Kedua doa ini dianjurkan untuk dibaca saat malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan. Doa yang jadi reminder buat saya meminta pengampunan dosa dan kebaikan dunia akhirat.

Ucapan adalah doa. Doa itu berisi harapan yang tersimpan dalam hati.
Saya sendiri punya banyak harapan atau asa di akhir Ramadan ini, yang paling utama dikasih kesehatan buat semua keluarga. Semoga diberikan kesempatan untuk bertemu kembali bulan Ramadan selanjutnya. Ada banyak harapan jika saya masih diberikan kesempatan berjumpa Ramadan tahun depan.


Baca juga : Seuntai Harapan saat Bertemu Ramadan Tahun Depan


Satu lagi harapan saya, mungkin jadi harapan semua orang, rasanya pengen banget pandemi ini cepat berakhir biar bisa beraktivitas normal seperti sedia kala.

Kadang kangen ingin mengunjungi berbagai tempat selepas pandemi berakhir. Banyak tempat yang sebenarnya biasa saja, seperti taman dekat rumah yang saya kangenin buat dikunjungin sama anak saya.

Ada juga berbagai tempat di Bandung yang belum saya jelajahi. Sementara jadi rencana atau itinerary saja dahulu.


Baca juga : Serunya Mengunjungi 7 Tempat ini setelah Pandemi Berlalu


Semoga Kita mempu meraih malam Lailatul Qadar yang labih baik dari seribu bulan. Moga seluruh doa, harapan atau asa dikabulkan Allah SWT. Aaamiin Ya Rabb ...  Sharing, dong, Sahabat Catatan Leannie, doa dan harapan apa yang Kamu punya di akhir Ramadan ini?





Salam,




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday28





5 Cara Mengatur Keuangan Saat Idulfitri dan di tengah Pandemi

Mengatur keuangan,
Pixabay.com/stevepb


Hari raya idulfitri tinggal menghitung hari. Enggak kerasa udah sampai hari kedua puluh tiga, itu artinya seminggu lagi hari raya kemenangan. Di tengah pandemi dan keadaan serba sulit seperti sekarang, mengatur kondisi keuangan saat Idulfitri di  butuh perencanaan yang tepat dan matang.

Biasanya kalau tahun sebelumnya, mall atau pusat perbelanjaan penuh dengan lautan manusia, tentunya pada beli baju lebaran. Gimana sama Sahabat Catatan Leannie, Kamu versi yang pakai baju baru atau baju lebaran saat Idulfitri?


Baca juga : Baju Baru vs Baju Lama, Apalah Arti Sebuah Pakaian?


Sekarang enggak kepikiran beli baju ke mall atau ke pasar, meski di luaran sana, udah banyak masyarakat yang cuek aja ke luar rumah tanpa peduli pandemi yang lagi berlangsung.

Dampak ekonomi karena pandemi kian terasa, kasihan kadang lihat rakyat kecil, mereka semakin susah hidupnya. Semoga kepedulian kita bisa membantu mereka.


Baca juga : Sebagai Perempuan, Lakukan Hal ini  untuk Membantu Sesama saat Pandemi


Dalam mengatur keuangan saat Idulfitri dan di tengah pandemi, saya melakukan beberapa hal, diantaranya :


1. Membuat skala prioritas


Membuat skala prioritas
Membuat skala prioritas,
Pexels.com/Andrea Piacquadio

Penting banget membuat skala prioritas, memilah dan menuliskannya menjadi barang yang perlu, kurang perlu, atau pending untuk dibeli. Penuhi dulu kebutuhan primer, baru sekunder dan yang terakhir kebutuhan tersier.


2. Pending membeli baju baru


Pending membeli baju baru
Baju baru vs baju lama?
Pexels.com/Artem Beliakin


Adakalanya tak perlu membeli baju baru, karena baju lama pun masih bisa dipakai. Baju yang lama asal masih bersih, rapi dan sopan masih bisa dipakai lagi, loh.


3. Sajian Idulfitri enggak berlebihan dan secukupnya


Sajian Idulfitri
Sajian Idulfitri, Freepik.com


Di tahun sebelum pandemi, biasanya seminggu jelang lebaran udah pada nyetok berbagai bahan makanan, pasar biasanya penuh banget.

Siapkan menu sajian lebaran secukupnya, enggak perlu berlebihan juga. Ini cukup efektif buat mengatur keuangan di saat pandemi dan jelang Idulfitri.


Baca juga : 10 Menu Lebaran Khas Keluarga ala Catatan Leannie


4. Jangan lupa sedekah dan Zakat


Zakat dan sedekah
Menyisihkan sebagian harta, freepik.com


Meski kondisi sedang tak menentu, cobalah untuk menyisihkan sebagian harta untuk sedekah dan zakat. Zakat ini sifatnya wajib, jadi jangan sampai tidak menunaikan kewajiban yang penting seperti ini.

Sisihkan sebagian hartamu buat mereka yang membutuhkan dengan mengeluarkan zakat. Untuk sedekah bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki tiap orang.


5. Berbagi rezeki disesuaikan kondisi keuangan


Berbagi rezeki
Berbagi,
freepik.com/rawpixel.com


Kebiasaan saya dari semenjak kerja dulu memang ingin berbagi kebahagiaan dengan saudara yang masih pada kecil. Kalau pas masih kerja bisa ngasih agak banyak, cuman sekarang disesuaikan saja nominal pemberian dengan budget keluarga.


Baca juga : 5 Tips Jitu Mengatur Uang THR agar Berkah


Mengatur keuangan memang butuh perencanaan yang tepat dan matang agar tidak besar pasak daripada tiang.

Di masa pandemi sekarang ini dan jelang Idulfitri, itulah kelima cara saya untuk mengelola keuangan. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, sharing, yuk, gimana cara Kamu mengatur keuangan keluarga saat ini?



Salam, 





#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday27







Lebaran di Rumah Tetap Istimewa dengan Menyelami Makna Idulfitri

Lebaran dan makna idulfitri
Idulfitri, freepik.com/starline


Idulfitri selalu dinanti, istimewa, dan lekat di dalam hati. Meski di tengah pandemi seperti sekarang, lebaran atau Idulfitri tetap jadi moment yang istimewa bagi saya terutama setelah menyelami makna dan hikmah Idulfitri.

Meski di tengah pandemi merasakan suasana Ramadan yang berbeda tanpa salat tarawih di Masjid. Ada larangan mudik juga, Idulfitri tahun ini kemungkinan enggak ada salat Ied berjamaah di masjid.

Apa, sih, makna dan hikmah Idulfitri bagi Sahabat Catatan Leannie?

Ternyata Idulfitri bukan hanya sekadar kembali suci, tetapi sebagai ungkapan syukur pada Allah SWT setelah menjalankan ibadah puasa ramadan sebulan penuh. Hari kemenangan bagi mereka yang berpuasa dan mampu meredam hawa nafsu, serta bagi hamba-Nya yang bertakwa.

Idul fitri berasal dari kata "Id" dan "Al-fitri". Id secara bahasa berasal dari aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Sedangkan Kata fitri punya dua makna menurut beberapa pendapat, bisa berarti "berbuka puasa" dan "suci."

Idul fitri berarti kembalinya seseorang dalam kondiai yang suci, atau bebas dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga tetap berada dalam kesucian atau fitrahnya.

Berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang artinya:

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘alayh). Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alayh).


Disebut juga hari raya Id karena terjadi  berulang dan dirayakan setiap tahun pada waktu yang sama. Idul fitri disebut juga hari kemenangan, saat umat muslim merayakan hari raya dengan kembali "buka puasa" atau makan.

Makan dan minum walaupun sedikit merupakan sunnah sebelum salat Ied yang dianjurkan pada umat muslim sehingga pada hari raya Idul Fitri 1 syawal tidak diperbolehkan berpuasa.

Seorang muslim yang merayakan hari kemenangan dan kembali ke fitrahnya akan memiliki sikap istiqamah, jujur, dan taat pada perintah-Nya. Inilah hikmah Idulfitri.

Meski kebanyakan orang tak bisa mudik, namun moment Idulfitri bisa dilakukan dengan beragam cara. Meski jarak memisahkan, tetapi silaturahmi tetep terjalin meski lewat daring.

Baca juga : Menjalani Idulfitri tanpa mudik, begini Cara Memaknai Hari Kemenangan

Meski Idulfitri tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi COVID-19 membuat jarak semakin terasa, ada larangan mudik, salat tarawih bahkan salat Ied ditiadakan.

Baca juga : Lebaran segera tiba, Ini 7 Hal yang dirindukan saat Idulfitri

Hari raya Idulfitri atau Lebaran tetap istimewa dan selalu di hati. Meski hanya di rumah saja, hari raya kemenangan selalu istimewa dan menyelami makna idulfitri semoga membuat kita bisa kembali fitri. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, apa makna idulfitri bagimu?




Salam,






#BPNRAmadan2020
#BPNChallengeday26





Menjalani Moment Idulfitri tanpa Mudik, Begini Cara Memaknai Hari Kemenangan

Silaturahmi keluarga
Moment Idulfitri,
Pexels.com/mentatdgt

Moment Idulfitri atau hari kemenangan identik dengan kebersamaan keluarga dan banyak yang rela menembus jarak jauh demi silaturahmi keluarga dengan mudik ke kampung halamannya. Namun, sebagian orang seperti saya yang setelah menikah tidak pernah merasakan mudik.

Menjalani hari kemenangan dengan suka cita, merasakan kehangatan keluarga, dan dan sajian khas lebaran yang lezat mewarnai hari Idulfitri.

Meski sekarang masih dalam masa pandemi, hari lebaran tetap jadi moment yang membahagiakan buat saya. Alhamdulillah meski tak pernah merasakan mudik, saya masih bisa terus bersilaturahmi dengan keluarga, baik orang tua atau mertua karena rumah Kami berdekatan satu sama lain. Masyaallah ...

Beginilah menikah dengan tetangga sendiri, suami dulunya kakak kelas waktu SD. Jadi, ya, saya sama dia bisa mengunjungi kedua orang tua tanpa harus mudik. Tinggal jalan aja ke depan, masih satu RW, cuman beda RT aja, sih.

Saya jadi membayangkan bagaimana jadinya kayak yang lain, tinggal berjauhan dengan orang tua juga mertua, karena berbagai keterbatasan jadi tidak pulang ke kampung halaman dan enggak bisa berkumpul bareng keluarga. Bahkan ada yang sudah bertahun-tahun belum bisa pulang mengunjungi orang tua.

Tenyata silaturahmi ini punya beragam keutamaan dan bermanfaat juga untuk kesehatan jiwa, loh, Sahabat Catatan Leannie.


Baca juga : 5 Manfaat Silaturahmi bagi Kesehatan Jiwa


Semua pasti berharap pandemi ini cepat berlalu. Sudah semenjak dua bulan masa quarantine, pastinya sudah banyak yang ingin beraktivitas seperti biasanya, menjalani hari tanpa kekhawatiran.

Mudik atau tidak mudik sebenarnya pilihan masing-masing, karena silaturahmi tak hanya sebatas moment lebaran saja. Banyak yang memanfaatkan moment Idulfitri dengan mudik dan silaturahmi bareng keluarga dan ada pula yang tidak mudik seperti saya.


Baca juga : Cerita Idulfitri bagi Kami yang Tak Pernah Mudik


Biasanya keluarga Kami menjalani moment lebaran dengan saling berkeliling dan berkunjung satu sama lain, ziarah makam nenek dan kakek, kadang silaturahmi bareng temen juga.

Selama masa pandemi ini, sudah ada imbauan untuk tidak mudik. Semoga masyarakat memahami upaya ini sebagai pencegahan agar Covid-19 tidak meluas ke berbagai daerah.

Silaturahmi itu penting, mudik jadi tradisi masyarakat selama ini, namun Kita masih bisa melakukan silaturahmi dalam bentuk rak langsung. Misalnya dengan telepon, Video Call WA, Google Duo, atau Zoom yang lagi ngehits saat ini.

Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan silaturahmi kapan saja ke rumah orang tua karena rumah Kami berdekatan satu sama lainnya.

Bagi saya sendiri, makna hari kemenangan adalah hati yang kembali fitri, menghilangkan rasa benci dengan saling memafkan satu sama lain, dan membuat diri saya merasa lebih dekat dengan-Nya. 

Meski tak pernah mudik, beginilah cara Kami menjalani moment Idulfitri dan memaknai hari kemenangan. Bagaimana moment lebaranmu di tengah pandemi, Kamu pilih tetap mudik atau enggak?




Salam,




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday25

Lebaran segera Tiba, ini 7 Hal yang dirindukan saat Idulfitri

7 Hal yang dirindukan saat Idulfitri
Hal yang dirindukan saat Lebaran, freepik.com


Enggak terasa puasa sudah memasukkan hari kedua puluh di Bulan Ramadan, lebaran atau Idulfitri jadi moment yang dirindukan.

Ramadan tahun ini begitu terasa perbedaannya dengan ramadan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi COVID-19 membuat jarak semakin terasa, namun ketiadaan keluarga atau dilarangnya acara mudik sebagai pencegahan agar  pandemi ini meluas.

Nah, ada tujuh hal yang membuat saya merindukan moment lebaran dan Idul Fitri, diantaranya :


1. Gema suara takbir di Masjid



اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ"  

 
"Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"


"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".

Lantunan suara takbir di malam terakhir Ramadan berhasil membuat saya merindukan moment lebaran. Ada rasa haru ketika mendengarkan gema suara takbir.


2. Salat Idulfitri bareng keluarga


Moment Idulfitri begitu lekat dengan salat Ied bersama. Sayangnya tahun ini tidak bisa melaksanakan salat Ied karena pandemi. Semua demi kebaikan bersama, saya dan semua orang pasti mengharapkan pandemi ini cepat berakhir.


3. Silaturahmi pada orang tua


Saya tidak pernah mudik setelah menikah, alasannya karena rumah orang tua dan mertua begitu dekat, masih satu RT. Jadi suamiku itu adalah tetanggaku dan juga kakak kelas di masa Sekolah Dasar.
Memang tak pernah merasakan mudik, pengennya sesekali mudik, eh, tapi mudik ke mana? Kangen  mama, ya, tinggal jalan aja ke rumah. Mengunjungi mertua pun begitu.



4. Berziarah ke makam nenek dan kakek


Moment Idulfitri membuat saya terkenang dan merindukan alm nenek. Nenek adalah orang terdekat bagi saya, ketiadaan beliau sukses membuat saya merasa kehilangan, tapi saya harus merelakan kepergian nenek ke sisi-Nya.

Hanya seuntai doa terkirim untukmu, Nek. Berziarah memang tak hanya di moment lebaran saja, tetapi rasanya terkenang saja dengan kehadiran nenek, yang biasanya sungkeman sambil bercerita juga bercengkrama bersama sekarang sudah tak bisa merasakan moment seperti itu.


5. Menikmati santapan lebaran bareng keluarga 


Makan bareng keluarga besar pun jadi moment berharga, yang paling dirindukan adalah merasakan makanan yang mama buat.

Baik mama atau mertua selalu saja berhasil menyajikan menu lebaran yang lezat. Bikin kangen masakan mama, nih. Alhamdulillah masih sering dikirimin sama mama. 

Saya bilang menu makanan sajian lebaran di keluarga termasuk super lengkap, semua ada soalnya.



6. Mengunjungi saudara dekat


Punya saudara yang tinggal berdekatan rumahnya pun jadi rezeki tersendiri bagi saya. Bersilaturahmi, mengobrol bersama, icip-icip kue lebaran jadi hal sederhana yang membahagikan bagi saya. Alhamdulillah diberikan akses mudah mengunjungi keluarga dekat.


7. Berbagi rezeki pada saudara-saudari yang masih kecil


Berbagi kebahagiaan dengan memberikan angpao pada saudara-saudari yang masih kecil atau sebelum mereka bekerja jadi hal yang dikangenin juga buat saya.

Saat kerja dan sebelum menikah pun, saya suka berbagi pada saudara-saudari. Rasanya Ikut bahagia merasakan kebahagiaan mereka ketika mendapatkan angpao lebaran.

Meski suasana Ramadan kali ini berbeda, Kita masih harus tetap bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya. Ada berbagai alasan yang membuat saya bersyukur. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie?




Tak terasa lebaran sebentar lagi tiba.
Itulah ketujuh hal yang membuat saya merindukan moment lebaran atau Idulfitri. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, apa hal yang dirindukan ketika hari kemenangan?




Salam,






#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday24


10 Menu Lebaran Khas Keluarga ala Catatan Leannie


Sajian lebaran, travelingyuk.com


Enggak terasa Bulan Ramadan sebentar lagi berlalu. Hari kemenangan atau Idulfitri pun segera tiba. Menu lebaran khas keluarga ala Catatan Leannie, aneka kue kering selalu jadi favorit keluarga dan masakan mama memang enggak ada duanya.

Setiap daerah atau keluarga punya menu khas lebaran masing-masing. Di keluarga saya sajian makanan ini selalu tersedia saat lebaran atau Idulfitri. Menu lebaran khas keluarga ala Catatan Leannie diantaranya :


1. Ketupat atau Lontong 


Ketupat atau lontong
Ketupat atau lontong, food.detik.com

Kayaknya kalau ketupat udah jadi simbol khas lebaran. Nah, kalau enggak ada ketupat, biasanya pengganti ketupat atau kupat adalah lontong kari.

Lontong itu berasal dari beras, kadang polosan aja, ada juga yang diisi potongan kecil sayur atau ayam suwir. Biasanya buat temen opor ayam pakainya lontong yang tanpa isian.


2. Opor ayam


Opor ayam
Opor ayam,
Cookpad.com/Ingrid Subagio


Opor ayam jadi menu makanan yang selalu ada saat Lebaran. Rasanya lebaran tanpa opor ayam jadi kurang lengkap, deh. Opor ayam buatan mama selalu lezat, pernah bikin sendiri tapi rasanya beda sama yang mana buat. Beda tangan, beda racikan, beda juga rasanya.


3. Gulai sapi


Gulai sapi
Gulai sapi, selerasa.com


Selain opor ayam, gulai sapi pun selalu jadi menu yang tersedia saat Idulfitri. Gulai sapi dan ketupat juga jadi pasangan yang cocok buat sajian lebaran.


4. Sayur cabe


Sayur cabe
Sayur cabe seger,
Cookpad.com/ Nestya tya


Sayur cabe ini bikin seger, biasanya cabe hijau sih yang dibuat sayur cabe, ada rasa pedasnya, seger dan enak banget ditambahin sama ketupat plus opor atau gulai.


5. Gepuk


Gepuk daging sapi
Gepuk daging sapi,fimela.com


Mamaku selalu sedia gepuk ini saat lebaran. Setelah saya nikah pun sering dikirim gepuk sama Mama. Rasanya enggak kalah sama masakan resto. Biasanya jadi temen opor, sayur cabe, ketupat. Enak banget rasanya.


6. Kentang goreng ati


Kentang goreng ati
Kentang goreng ati, selerasa.com


Ini juga menu yang selalu menemani sajian makanan saat Idulfitri. Kentang goreng bumbu merah ditambah potongan kecil ati ampela ayam kadang atau ditambah petai yang jadi temennya opor dan makanan lainnya.


7. Ranginang


Ranginang
Ranginang, tribunnews.com


Ranginang ini kayak kerupuk yang terbuat dari beras ketan dibentuk bulat dan dikeringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari langsung. Setelah itu baru digoreng dengan api sedang hingga mengembang dan matang.


8. Manisan kolang-kaling


Manisan kolang-kaling
Manisan kolang-kaling, sajiansedap.grid.id


Rasanya seger banget saat ada manisan kolang-kaling di rumah ketika idul fitri. Kolang kaling yang ditambah sirup cocopandan atau fanta memang jadi manis dan seger saat memakannya.


9. Aneka kue kering    


Kue keju
Kue keju favorit saya, dokumentasi pribadi


Aneka kue kering tak pernah ketinggalan menghiasi sajian Idulfitri buat menjamu tamu yang silaturahmi ke rumah juga buT santapan keluarga. Kue nastar, keju, kacang, sagu selalu jadi sajian kue lebaran favorit keluarga.


10. Tape ketan hitam Bandung


Tape ketan hitam
Tape ketan hitam,
Cookpad.com/ iien soegi


Nah, tape ketan hitam ini udah jarang sih nemuin  jadi sajian lebaran, kecuali saat silaturahmi ke desa tempat nenek di Garut atau dapat kiriman dari temen ayah.

Kadang beli juga, sih, buat di rumah sebagai salah satu sajian lebaran. Tape ketan hitam ini enaknya dinikmati sama es krim.

Setiap keluarga atau bahkan di beberapa daerah pasti punya menu khas buat sajian lebaran. Begitu pula dengan sajian berbuka puasa. Ada menu buka puasa khas Sunda yang jadi favoritnya saya.


Baca juga :  5 Jajanan Khas Sunda yang jadi Menu Favorit Buka Puasa


Bagi saya, hal terpenting  saat hari kemenangan adalah jiwa dan hati kita kembali ke fitri. Sajian makanan jadi pelengkap kegembiraan menyambut hari kemenangan atau hari raya Idulfitri.

Itulah kesepuluh menu lebaran khas keluarga ala Catatan Leannie. Bagaimana dengan Sahabat, apa menu khas daerah dan favoritnya saat Hari raya Idulfitri?


Salam,





#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday23



Baju Baru vs Baju Lama, Apalah Arti Sebuah Pakaian?

Baju baru vs baju lama
Pexels.com/ Artem Beliakin

"Baju baru ... alhamdulillah, untuk dipakai di hari raya. Tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama."Lagi-lagi anakku menyanyikan lagu ini.

Sebenarnya apa, sih, arti sebuah pakaian? Baju lama vs baju baru, Kamu pilih yang mana buat nanti dipakai di lebaran atau idulfitri?

Memang kalau udah jelang lebaran, biasanya pusat pertokoan, pasar juga diserbu pembeli. Entahlah, tahun ini enggak ke luar rumah juga buat beli baju baru. Lagi pandemi begini, banyak mall juga yang tutup.

Kebutuhan pokok itu meliputi sandang, pangan, dan papan. Jadi bagi kebanyakan orang, bisa makan aja tiap hari udah cukup, kok. Soal pakaian, bisa pakai yang lama asal masih layak dan bersih.

Masalah tempat tinggal? Beruntung saya udah punya rumah sendiri, banyak yang enggak seberuntung saya, yang masih harus tinggal bareng ortu, mertua atau bahkan ngekost juga ngontrak. Alhamdulillah bersyukur dulu, aja. Moga yang belum punya rumah, suatu saat diberikan jalan dan dimampukan juga, ya.

Baju lama vs baju baru? Kayaknya ini hanya sebatas tradisi aja, ya. Kebiasaan masa kecil yang masih melekat erat dan terbawa hingga dewasa.

Bagi anak-anak, ada sebagian orang tua yang menjanjikan baju baru bagi anaknya yang mampu berpuasa penuh  selama sebulan. Mungkin tujuan orang tua seperti ini untuk memotivasi anak berpuasa, lebih baik lagi jika sang anak berpuasa sesuai kesadarannya sendiri.

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (QS. Al-A’raf: 26).

Berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-A'raf ayat 26 di atas, pakaian takwa adalah yang terbaik bagi seorang muslim.

Pakaian terdiri dari dua bagian, yaitu pakaian lahiriyah dan pakaian batin. Pakaian lahiriyah ini adalah pakaian yang nampak dan terlihat dari luar. Sedangkan pakaian batin adalah takwa. Inilah yang paling baik menurut Alquran.

Hendaklah seseorang memperhatikan keduanya. Pakaian lahiriyah memang penting, tapi jangan lupakan pakaian takwa. Carilah bekal untuk kehidupan di hari akhir kelak dengan ketakwaan.

Tak masalah jika ingin menggunakan baju baru saat lebaran, asalkan tidak membuat yang memakai baju baru jadi memamerkan diri. Membanding-bandingkan yang dipakai sendiri dengan pakaian orang lain yang jauh di bawahnya, ini yang tidak diperbolehkan.

Menggunakan baju baru saat lebaran pun tidak dilarang, jika itu akan meningkatkan rasa syukur terhadap semua karunia-Nya.

Baju lama vs baju baru tidak perlu diperdebatkan lebih jauh. Jika belum mampu membeli baju baru, baju lama pun bisa dipergunakan lagi asal rapi dan bersih.

Apalah arti sebuah pakaian yang melekat dalam diri pemakainya, karena yang terpenting adalah pakaian takwa. Baju lama vs baju baru, Sahabat Catatan Leannie mau pakai yang mana saat Iedul fitri nanti?





Salam,





#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday22



Seuntai Harapan saat Bertemu Ramadan Tahun Depan versi Catatan Leannie

Harapan Ramadan tahun depan
Harapan Ramadan tahun depan,
Pexels.com/mohamed


Merasakan Ramadan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, membuat saya menyimpan seuntai harapan ketika bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan tahun depan. Kadang kalau udah sampai di penghujung Ramadan agak sedih juga karena rasanya saya  belum bisa mengoptimalkan ibadah di bulan ini.

Sepertinya bukan cuman saya aja yang punya seuntai asa jika tahun depan diberi kesempatan sampai di bulan penuh berkah. Ada berbagai harapan yang tersemat untuk Ramadan tahun depan versi Catatan Leannie. Simak, yuk, di bawah ini!


1. Indonesia dan dunia bebas dari virus Corona


Sepertinya Covid-19 segera berlalu jadi harapan semua orang, enggak pengen nunggu sampai Ramadan tahun depan juga sih. Saya berharapnya virus Corona ini segera pergi dalam bulan ini atau bulan depan. Semoga indonesia dan dunia bisa melawan Covid-19.


2. Bisa salat tarawih dan salat Ied di Masjid


Bisa salat tarawih dan salat Ied di masjid adalah hal yang saya rindukan dan semoga tahun depan bisa meraskan kembali moment ini.

Anak saya yang masih balita sebelumnya udah saya edukasi mengenai salat tarawih di Masjid terus bertanya tentang ini.

"Kok, Kita enggak ke Masjid?"

"Kenapa masjidnya digembok, sih, kan enggak bisa masuk?"

"Kapan salat Tarawih? Mau ke Masjid, Ma!"

Saya pun harus memberikan penjelasan panjang lebar sampai ia berhenti bertanya. Lol ...


3. Menjalankan ibadah puasa lebih baik lagi


Harapan saya ketika mendapatkan kesempatan bertemu Bulan Ramadan tahun depan adalah bisa menjalankan berbagai amalan ibadah secara konsisten dan lebih dekat dengan-Nya.  Selalu berharap mampu menjalankan ibadah puasa lebih baik dari sebelumnya.



4. Bisa beraktivitas tanpa rasa khawatir


Nah, ini jadi hal yang diharapkan banget di masa pandemi ini. Sampai-sampai masyarakat di sekitar saya, mungkin udah jenuh sama Covid-19. Mereka banyak yang melakukan aktivitas kayak biasanya seperti ngobrol ama tetangga, ngebiarin anak main di luar. Sebagian ada yang masih pakai masker dan ada juga yang enggak.



5. Mempererat silaturahmi dengan keluarga dan teman 


Kadang moment buka puasa bersama pun jadi hal yang dinantikan. Enggak semua ajakan diiyain sih, yang sekiranya pas aja dengan kondisi Kami sekeluarga baru ikutan bukber.

Seperti buka bersama dengan rekan kerja  suami atau reuni teman sekolah semasa SMP yang pernah saya lakukan di Treehouse Cafe Bandung.

Baca juga : Serunya Buka Puasa di Treehouse Cafe dengan Playground yang disukai Anak


 6. Bisa tetap menjaga kebiasaan baik dalam hal kesehatan dan etika pergaulan


Harapan yang lain pada keluarga dan masyarakat setelah pandemi dan di Ramadan tahun depan adalah menjaga kebiasaan baik dalam hal kesehatan, seperti mencuci tangan dengan benar dan gunakan masker ketika sakit.

Saya juga berharap etika pergaulan seperti masa pandemi dengan menjaga jarak apalagi dengan non muhrim. Ada etika yang perlu dijaga juga soalnya apalagi sedang di tempat umum. Semoge kebiasaan menjaga jarak bisa terus berlanjut sampai Ramadan tahun depan.


7. Angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia menurun


Harapan saya untuk Indonesia adalah kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Semoga angka pengangguran, kejahatan, juga kemiskinan di Indonesia menurun. Rasanya bahagia jika semua ini bisa terjadi di Indonesia.

Meski realitas kadang berbanding terbalik dengan  harapan. Saya pikir menuliskan tentang  asa di masa depan tak ada salahnya. Siapa tahu nanti apa yang Kamu harapkan bisa menjadi kenyaaan. Hal ini harus dibarengi dengan usaha nyata tentunya.

Baca juga : Melukis Harapan saat Pandemi Berlalu

Itulah seuntai harapan versi Catatan Leannie ketika bertemu Ramadan tahun depan. Bagaimana dengan Sahabat, apa harapan yang ingin dicapai saat memasuki Ramadan tahun depan?





Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday21


Ramadan Penuh Berkah, inilah 7 Alasan Bersyukur saat Puasa di Tengah Pandemi

Bersyukur saat ramadan
Mengucap syukur,
Pexels.com/Abdullah Ghatasheh


Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Banyak banget keutamaan bulan suci ini dari pengampunan dosa hingga diijabahnya doa. Meski berpuasa di tengah pandemi, ada banyak hal yang membuat saya mengucap syukur.

Bersyukur adalah tanda bukti rasa terima kasih atas segala nikmat-Nya. Di tengah pandemi sekali pun, selalu ada hikmah di dalamnya. Simak, yuk, 7 alasan bersyukur saat puasa di tengah pandemi versi Catatan Leannie:


1. Bersyukur diberi nikmat sehat


Nikmat sehat
Pexel.com/Miguel A.Padrinan


Nikmat sehat adalah nikmat yang tak terkira. Banyaknya pemberitaan mengenai orang yang terkena virus Corona, bahkan meninggal karena penyakit ini membuat saya berhenti mengakses  berita tentang Covid-19.

Hal pertama yang membuat saya bersyukur adalah nikmat sehat yang diberikan pada keluarga, bersyukur juga masih diberikan kesempatan hidup di dunia untuk memperbaiki diri.


2. Masih bisa makan, punya tempat tinggal, dan dekat dengan ortu 


Family time
Family Time,
Pexels.com/Andrea Piacquadio


Dampak COVID-19 begitu terasa, banyak masyarakat kecil yang terkena imbasnya. Hal kedua yang membuat saya bersyukur adalah saya dan keluarga masih bisa memenuhi kebutuhan pokok, seperti masih bisa makan setiap hari, punya rumah sendiri dan dekat dengan rumah orang tua.

Saya sendiri sering banget dapat kiriman makanan, takjil, kue dari mama. Kadang saya merasa belum bisa membalas semua jasa orang tua, terutama mama.

Saya juga enggak pernah mudik karena rumah mertua juga dekat, satu hal yang disyukuri kalau ingin silaturahmi enggak susah. Denger cerita banyak orang yang tinggal berjauhan dan belum pulang selama bertahun-tahun. Kebayang kangennya mereka seperti apa.


3. Diberi amanah baru sebagai calon ibu


Tes pack positif
Tes pack positif, dokumentasi pribadi

Satu hal yang begitu membahagiakan saya dan suami adalah ketika tahu kalau hasil tes pack positif, alhamdulillah nanti anakku bakal punya adik.

Diberi amanah baru sebagai calon ibu membuat saya banyak mengucap syukur. Alhamdulillah Allah SWT memberikan menitipkan kembali amanah-Nya pada saya dan suami.

Baca juga : Puasa di Tengah Pandemi dan Berkah Ramadan

Hal ini jadi reminder juga buat saya agar bisa menjadi seorang ibu yang lebih baik lagi.


4. Menyiapkan menu makan sehat untuk keluarga dan mengurangi jajan di luar


Memasak untuk keluarga
Memasak untuk keluarga,
Pexels.com/Elly Fairytale


Semenjak pandemi, ada rasa kekhawatiran kalau pergi ke luar, apalagi beli jajanan dari luar. Hal ini membuat saya jarang banget beli jajanan di luar.

Hal ini membuat saya sering banget memasak menu makanan sehat di rumah. Meski masakan saya simpel dan itu-itu aja, saya bersyukur bisa menyiapkan makanan bagi keluarga dan senang banget ketika mereka lahap makan.


5. Membangun bisnis kuliner baru bareng pasangan


Donat jajanan Papi Martin,
dokumentasi pribadi


Pandemi ini berdampak besar terhadap perekonomian. Masyarakat ekonomi menengah dan bawah yang paling merasakan dampaknya.

Mencari solusi di tengah pandemi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mencari rezeki dari berjualan.

Baca juga : Mencari Solusi di Tengah Pandemi, Ide Bisnis Kuliner ini akan membuatmu Banjir Rezeki

Berbisnis kuliner adalah hal yang kami pilih dan Jajanan Papi Martin adalah nama bisnis baru yang dirintis suami.

Ada beragam produk yang ditawarkan diantaranya donat aneka rasa, bolu, birthday cake, aneka kue kering seperti lidah kucing, kue keju, putri salju, coklat, nastar, ada juga risoles, baso aci, aneka minuman seperti Green Tea, Thai Tea dan Red Velvet.  Buat Bandung dan sekitarnya bisa pesan goofood di Jajanan Papi Martin.

Jajanan Papi Martin
Jajanan Papi Martin, dokumentasi pribadi


6. Mendapat tambahan penghasilan dari menulis 


Berpenghasilan dari menulis
Writer, Pexels.com/Judit Peter


Meski ngeblog adalah aktivitas baru yang saya seriusin selama setahun terakhir ini, saya bersyukur bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari menulis, diantaranya dengan menulis sponsor post di blog dan campaign produk di Instagram.

Mungkin bagi blogger lain yang udah senior, mereka udah biasa dan lebih banyak tawaran jobnya. Saya paham juga karena follower Instagram saya juga masih sedikit kadang jarang keangkut job blogger, tapi saya bersyukur masih ada aja tambahan penghasilan dari nulis.

Hal yang membahagiakan bagi saya adalah hobi yang dibayar. Ada kepuasan tersendiri pokoknya karena ternyata passion saya ada di menulis.

Baca juga : Setahun di Dunia Literasi, Menemukan Passion dengan Menulis 


7. Lebih dekat dengan keluarga


My little family
My little family, dokumentasi pribadi


Saya merasakan sendiri dengan adanya anjuran social distancing, silaturahmi keluarga makin erat. Waktu dengan keluarga terasa begitu berharga. Saya  merasa bersyukur telah diberikan keluarga yang care dan menyayangi saya.

“Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban." Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Q.S Ar Rahman:31)

Selalu banyak alasan untuk membuat saya mengucap syukur. Dari diberikan kesempatan hidup, sehat, dan diberikan amanah baru sudah cukup banyak hal yang membuat saya bersyukur bisa menjalani puasa di tengah pandemi.

Bulan Ramadan penuh berkah, bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, apa alasan yang membuatmu bersyukur saat puasa di tengah pandemi? Sharing, yuk!




Salam,





#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday20