Digital Public Relations oleh Dudi Rustandi, via dokumentasi pribadi |
Judul Buku : Digital Public Relations
Penulis : Dudi Rustandi
Penerbit : Simbiosa Rekatama Media
ISBN : 978-623-6625-85-9
Jumlah Halaman : 244
Cetakan : Pertama, April 2024
Digital Public Relation, Digitalisasi Mengubah Cara Berkomunikasi dan Membangun Relasi Publik
Definisi dan Konsep dasar Digital Public Relations, via dokumentasi pribadi |
Buku Digital Public Relation yang ditulis oleh Dudi Rustandi atau lebih saya kenal sebagai Abah Raka, salah seorang anggota komunitas Blogger Bandung memaparkan secara detail mengenai digitalisasi yang mengubah cara berkomunikasi dan membangun relasi terhadap publik.
Buku yang ditulis oleh salah seorang dosen ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University ini menjelaskan konsep dasar dan praktis dalam membangun relasi, kepercayaan, dan reputasi di era digital.
Buku ini terdiri dari 13 bab yang memaparkan secara detail tentang public relation bagaimana kemajuan teknologi membantu membangun relasi dan reputasi, ada pemaparan secara detail tentang konsep dasar public relations, media digital, strategi Digital PR, media sosial untuk publik relations.
Ada juga pembahasan mengenai dunia blogging khususnya tentang Corporate Blogging, karena sang penulis yang dikenal dengan Abah Raka adalah seorang Blogger juga. Di buku ini dijelaskan pula tentang Search Engine Optomization untuk Public Relations. Ada juga pembahasan tentang Digital Branding, dan Digital Branding yang berbasis niche.
Definisi dan Konsep Dasar Digital Public Relations
Apa itu Digital Public Relations?
Public Relations diibaratkan dengan kepribadian seseorang yang erat kaitannya dengan cara-cara berkomunikasi. Kepribadian ini merupakan modal penting bagi public relations.
Digital Public Relations adalah sebuah seni proses dalam menjalankan fungsi manajemen dan membangun hubungan baik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publik.
Kehadiran media sosial sebagai media baru melahirkan PR dengan semangat baru atau reinkarnasi. Pada sisi yang lain, media baru menghadirkan user generated content (UGC), yaitu media yang diciptakan sendiri oleh publik. Melalui berbagai media baru, mereka menuliskan tentang apa saja yang pernah bersinggungan dengan mereka.
Informasi tentang produk atau perusahaan tak hanya berasal dari media arus utama tetapi juga dari publik yang memiliki media sendiri yaitu blog. Para blogger memiliki media tersendiri yang bersifat personal. Personalisasi konten inilah yang menjadi pergeseran public relations saat ini. Pengaruh tak hanya datang dari media utama saja tetapi dari para blogger atau influencer.
Kehadiran blogger yang mengelola blognya sendiri atau influencer melalui media sosialnya kini bisa dibilang menggeser lanskap media utama dalam dunia PR.
Perusahaan baik Usaha Kecil Menengah (UKM), BUMN, lembaga pemerintah, lembaga pemerintah, perusahaan Tbk atau multinasional saat ini tak hanya mengundang wartawan tapi melibatkan para blogger atau influencer di dalamnya.
Contohnya saja perusahaan multinasional di bidang telekomunikasi, setiap ada produk baru selalu mengundang para blogger maupun media untuk menghadiri peluncuran produknya dengan undangan makan siang.
Blogger atau influencer yang mendapatkan undangan dari perusahaan akan mempublikasikan hasil liputan melalui medianya seperti blog atau medsos masing-masing sehingga mendapatkan respon dari publik.
Konsep dasar dari Digital Public Relations
Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan mendasar terhadap pola kerja PR, salah satunya dengan kemunculan konsep PR digital.
Digital Public Relations, sebagai paradigma baru dalam public relations sebenarnya konsep utamanya tidak berubah, berhubungan relasi dan reputasi, namun saat ini terjadi pergeseran paradigma dan perubahan cara berkomunikasi dalam membangun reputasi publik di era digital.
Dari berbagai referensi yang dikumpulkan penulis, konsep dasar Digital Public Relations mencakup traffic, reach, impression, conversation, convession dan enggament. Konsep ini tidak berdiri sendiri tetapi menunjang dan menguatkan konsep dasar PR sebelumnya yaitu manajemen, organisasi, relasi publik, reputasi, kepercayaan, dan komunikasi.
Blogger dan Corporate Blogging
Blogger dan Corporate Blogging, via dokumentasi pribadi |
Perusahaan dapat berkolaborasi dengan para blogger melalui tulisan di blog mengenai produk atau profil mereka. Salah satu model Corporate Blogging yaitu melalui tulisan blogger yang terlibat dalam publikasi perusahaan.
Corporate Blogging ini ternyata merupakan strategi Digital Public Relations. Dalam hal ini blogger berperan penting untuk menginterpretasikan apa yang ditulisnya sebagai alat komunikasi publik dan menciptakan branding bagi perusahaan atau membangun reputasi publik.
Berdasarkan situs PR Indonesia di tahun 2022, eksistensi blogger mengalami perkembangan yang cukup signifikan saat perusahaan menjalin relasi dengan blogger.
“Sebagai media blog diibaratkan senjata, agar berfungsi dan berdampak senjata ini perlu diberikan peluru. Peluru blog adalah konten, dengan memiliki konten yang berkualitas maka blogger dapat melakukan perubahan.”
Sebagai seorang blogger saya jadi terpacu membuat konten atau tulisan yang memberikan manfaat bagi pembacanya, mulai dari sharing atau memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca.
Blog merupakan cara yang baik untuk membuat banyak halaman di situs perusahaan, semakin banyak halaman yang muncul di halaman mesin pencari, meningkatkan nilai search engine result page untuk kata kunci yang tertulis di blog. Semakin banyak pula tautan blog yang diarahkan konten perusahaan sehingga meningkatkan trafik bagi pembacanya.
Saat ini banyak konsumen lebih mengandalkan rekomendasi google untuk mendapatkan yang mereka cari mulai dari rekomendasi tempat makan, tempat ibadah,buku, sampai fashion.
Tulisan blogger yang memiliki SEO dan peringkat yang bagus akan muncul sebagai rujukan karena sering muncul di mesin pertama halaman google.
Kerja sama korporat dengan para blogger bisa dilakukan melalui perantara komunitas blogger. Salah satu komunitas pertama yang saya ikuti 6 tahun lalu saat menjadi blogger adalah Komunitas Blogger Bandung.
Selama 6 tahun menjadi bagian dari komunitas Blogger Bandung membuat saya belajar banyak hal termasuk mendapatkan kerja sama menulis di blog, sehingga saya mendapatkan kesempatan menghadiri berbagai event atau launching peluncuran produk baru lalu menuliskan reviewnya di blog.
Pada akhirnya perusahaan dan blogger memiliki titik kebutuhan yang sama, di satu sisi perusahaan membutuhkan publikasi positif dari tulisan blogger dan di sisi lainnya blogger membutuhkan nilai tambah penghasilan. Oleh karena itu, bertemulah dua kepentingan berbeda dalam satu aktivitas yaitu Corporate Blogging.
Penutup di Bab 13 buku ini menceritakan tentang Public Relations 4.0 yang memanusiakan. Relasi publik dan teknologi dalam PR 4.0 perlu mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Relasi ini elemen kuncinya adalah intimacy, passion dan commitment.
Meskipun teknologi sudah maju, AI banyak melakukan tindakan otomatisasi dan menggantikan peran manusia, namun satu hal yang tidak dapat digantikan teknologi adalah personalisasi, artinya sisi kemanusiaan harus menjadi inti hubungan. Dalam hal ini pada era revolusi
Kesan saya ketika membaca buku Digital Public Relations ini adalah penulis berhasil menjelaskan secara detail mengenai latar belakang kemunculan Digital Public Relations, apa itu Digital Public Relations, konsep dasar dan strategi digital PR, media digital termasuk media sosial untuk PR, Digital Branding, serta peran blogger dalam Corporate Blogging.
Buku Digital Public Relations ini sangat cocok menjadi rujukan dan pegangan mahasiswa bagaimana berkomunikasi dan membangun relasi baik dengan publik. Bahasa di buku ini juga mudah dipahami oleh saya karena sudah runut penjelasannya.
Membaca buku ini membuat saya banyak belajar hal baru terutama di bidang PR digital, termasuk peran blogger yang penting dalam corporate blogging. Itulah resensi buku ala Catatan Leannie mengenai Digital Public Relations yang ditulis oleh Bapak Dudi Rustandi. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat pembaca, ya!
Salam,
____