Berbeda dari Flu Biasa, Inilah Pandemi COVID-19 yang Menyita Perhatian Dunia

Pandemi COVID-19, freepik.com


Corona Virus Disease-2019 atau dikenal dengan COVID-19 telah menjadi pandemi yang menyita perhatian dunia. Covid-19 ditetapkan oleh WHO sebagai Pandemi pada tanggal 11 Maret 2020.

Apa itu Pandemi? Pandemi merupakan peningkatan jumlah kasus penyakit yang menyebar ke berbagai negara di dunia.

Sebelum Pandemi COVID-19, tahun 1918 terjadi pandemi terparah di dunia yaitu kasus Flu Spanyol yang mengakibatkan kematian sebanyak lima puluh juta orang.  Pada tahun 2009, Strain Influenza H1N1 atau Flu Babi menyebar ke seluruh dunia.


Menurut data dari Worldometers, pada hari senin, tanggal 20 April 2020, tercatat sebanyak  2.414.098 kasus COVID-19 di dunia, 629.390 dilaporkan sembuh dan 165.153 meninggal dunia.


Mengenal Corona Virus Disease-2019 (COVID-19)


Morfologi Virus Corona
Morfologi virus Corona, freepik.com


Pada  tanggal 20 Januari 2020, Virus Corona jenis baru yaitu SARS-CoV-2, pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.  Otoritas Kesehatan Kota Wuhan menyatakan bahwa tiga orang meninggal setelah menderita Pneumonia yang disebabkan virus Corona.

Dikutip dari BBC, Michelle Roberts dan James Gallager sebagai koresponden kesehatan dan sains BBC, mengatakan  di pasar grosir hewan dan makanan laut Kota Wuhan dijual hewan liar seperti ular dan kelelawar. Dugaan virus corona baru ini berasal dari hewan liar tersebut. .

Dalam istilah kedokteran, virus Corona jenis baru yang menjadi pandemi saat adalah  2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). Secara morfologi, virus Corona ini berbentuk bulat dan memiliki tanduk berbentuk mahkota. Penyebaran virus ini terjadi dari hewan ke manusia, kemudian dari manusia ke manusia lainnya.

Manifestasi klinik Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan sistem pernapasan, infeksi paru-paru berat, hingga berujung kematian.



Perbedaan Gejala Virus Corona atau COVID-19 dengan Flu Biasa


Gejala virus Corona
Gejala virus Corona, freepik.com

Berbagai informasi terkait Virus Corona ini membuat saya sendiri merasa ada suatu kekhawatiran ketika mengalami flu biasa atau terkena influenza saat awal ditetapkannya social distancing.

Tak perlu panik berlebihan, ketahui terlebih dahulu perbedaan gejala Virus Corona dengan Flu biasa. Simak, yuk, perbedaan keduanya di bawah ini!

1. Gejala Flu Biasa


Setelah terjadi Infeksi virus, gejala flu atau pilek memuncak dalam 2-3 hari. Umumnya gejala flu biasa terdiri dari:

✅Bersin
✅Hidung tersumbat atau pilek
✅Sakit tenggorokan atau tenggorokan terasa gatal dan kering
✅Batuk
✅Cairan hidung mengental
✅Mata berair
✅Demam atau meriang


Pada kenyataannya, beberapa orang tidak mengalami demam, hanya merasa flu saja.
Beberapa gejala flu yaitu pilek, hidung tersumbat dan batuk bisa  bertahan selama sepuluh sampai empat belas hari. Pada jangka waktu tersebut, semua gejala di atas akan berangsur membaik.

2. Gejala COVID-19


Gejala COVID-19 umumnya muncul setelah 2-14 hari terinfeksi. Biasanya muncul gejala seperti: 

✅Demam
✅Batuk
✅Sesak napas


Menurut jurnal penelitian The Lancet, gejala lainnya seperti Sakit tenggorokan dan Pilek, dilaporkan sebanyak 5% pasien, sedangkan Diare, Mual, dan Muntah, dilaporkan oleh 1 -2% pasien.

Berdasarkan The New York Times,  pada pasien COVID-19 dilaporkan gejala Pneumonia, bahkan pada kasus yang tidak parah.


Cegah Penyebaran COVID-19 dengan Upaya ini


Pencegahan COVID-19 dengan Germas
10  langkah Germas untuk mencegah virus Corona,
kemenkes.go.id

Virus Corona SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 dianggap lebih berbahaya karena penyebaran dan penularannya lebih cepat, yaitu melalui perantara percikan (droplet), dan kontak langsung dengan benda yang terinfeksi virus.  Virus Corona ini mampu bertahan lama pada suatu benda, tergantung jenis permukaannya.

Menurut situs Kememkes.go.id, untuk menjaga diri dan keluarga  dalam mencegah penularan virus Corona, yaitu dengan melaksanakan 10 Gerakan Masyarakat Sehat atau Germas, diantaranya:


1. Makan makanan bergizi

2. Rajin olahraga dan istirahat

3. Sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

4. Gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam

5. Tidak merokok

6. Minum air putih 8 gelas/hari

7. Makan makanan yang dimasak sempurna dan jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan

8. Jaga kebersihan lingkungan

9. Bila demam dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan

10. Jangan lupa berdoa




Pemerintah menganjurkan social distancing dan stay at home sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona agar tidak cepat meluas. Meski realitasnya kadang tidak sama seperti yang dianjurkan.


Baca juga : Realitas Stay at Home pasca Social Distancing


Demikianlah berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan juga penyebaran COVID-19 agar tidak meningkat. Mari jaga dan lindungi keluarga dari pandemi ini dengan menjaga imunitas keluarga dan mendukung upaya pemerintah melakukan social distancing dan stay at home.

Memang Virus Corona ini berbeda dari flu biasa, maka penting bagi Kita untuk mengetahui gejala COVID-19 dan mewaspadai penyebarannya. Semoga keadaan cepat membaik dan pandemi ini cepat berlalu.



Salam,




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday1









Moment Terindah saat Hari Kelahiran, Mengharukan dan Melangitkan Harapan

Birthday cake from my husband
Birhday Cake, via dokumentasi pribadi

Semalam suamiku membangunkan tepat di jam Cinderella, kirain ada apa. Ternyata dia udah menghias ruangan sebelah kamar sama dekorasi birthday party. It's a special gift for me. So sweet banget, deh.

Bersyukur mendapatkan kado dan moment terindah dari seorang suami untuk istrinya. Mengharukan sekaligus membuat saya melangitkan berbagai harapan saat ini.

Semenjak menikah, selalu saja ada hal yang jadi kejutan saat saya millad. Pernah suami seharian enggak nyapa, kirain lagi marah sama istrinya, tahunya ngajak ke pizza hut dan kasih surprise, pernah juga malam kebangun sama lagu selamat ulang tahun terus tahunya ada sepasang sepatu cantik buat saya. Terharu deh jadinya.

Kali ini suami buat birthday cake made, padahal kemarin sibuk sama 7 lusin orderan donat. Masyaallah ...

Saya sendiri hari ini lupa kalau sekarang tanggal 19 April alias hari kelahiran saya, karena beberapa hari ini disibukkan sama orderan donat #jajananpapimartin, sebuah bisnis kuliner terbaru yang dibuat langsung sama suamiku.

Saya support doa dan ikut bantuin dikit-dikit aja, soalnya jujur aja bikin donat pun baru pertama kali, tipe perempuan yang kurang bisa masak, apalagi bikin kue.

Dulu  pas zaman masih gadis, suka, sih, bantu mama bagian nyetak kue aja. Padahal kue buatan mama pada enak, saya enggak tahu resepnya, tiap tahun tahunya makan aja.

Jadi kata suamiku, kue ultahnya memang dibikin sendiri sama dia. Pantesan aja siang tadi dia pergi agak lama, selain bikin pesanan donat, dia juga nyiapin ini buat saya.

Saya aja belum pernah bikin birthday cake, dia bilang ini perdana bikin kue dan hasilnya bagus, suka deh. Rasanya juga enak. Creamnya berasa banget, seger sama potongan buah kiwi, jeruk, dan anggur.

Memang suami dulu lama kerja di Cafe, pernah pas awal-awal kerja bikin garnish kue, jadi tahu aja cara menghias kue jadi cantik.

Sebenarnya bukan cuman kue aja yang dihias, dekorasi rumah pun dia yang ngerjain. Dia bilang pas kerja di Cafe suka ngedekor ruangan buat  wedding dan birthday party. Suamiku dulu pernah punya  team WO sendiri, sih memang.

Jadi kalau soal masak yang enak atau bikin kue, jujur aja saya kalah jauh dari suami. Masak buat keluarga sih saya lakukan tiap hari, cuman seringnya menu yang simpel dan mudah aja.

Saya enggak pernah rayain millad atau hari kelahiran sebelumnya, hanya reminder atau perenungan juga moment perbaikan diri.

Masih banyak hal yang ingin saya perbaiki, terutama dalam pengasuhan anak, pengennya bisa lebih baik lagi sebagai seorang ibu dan istri.

Dulu saya juga pernah berjualan online dengan jualan daster dan batik, pernah juga jadi leader suatu kosmetik, tapi enggak bertahan lama karena ternyata passion saya di bidang menulis.

Sebelum kenal dunia blogger  yang saya garap serius selama setahun ini, dulunya saya senang menulis artikel dan mengirimkan ke berbagai media online. Dari Idn Times, Kompasiana, Estrilook juga Takaitu.  Menulis adalah salah satu pilihan yang membuat saya memaknai hidup lebih baik dari sebelumnya.


Baca juga : Ketika harus memilih, Inilah 10 Pilihan yang mengubah hidupku


Rasanya senang bisa berbagi lewat tulisan dan dibaca banyak orang saat artikel saya publish di media. Berharap bisa menebarkan manfaat lewat jalan yang saya sukai, yaitu menulis.

Suami memang pernah mencoba berbagai bisnis juga selama Kami menikah. Pernah coba bisnis travel dan sewa kendaraan roda empat juga. Hanya saja bisnis ini enggak bertahan lama.

Berbekal rasa sukanya mengolah nakanan dan melihat peluang di dunia kuliner, suami pun merintis bisnis #jajananpapimartin dengan berbagai produk kuliner.


Donat aneka rasa
Aneka donat mix, rasa coklat, kacang dan strawberry,
via dokumentasi pribadi


Donat special request
Donat special request, cantik dan penuh warna,
via dokumentasi pribadi

Ada donat aneka rasa, baso aci, birthday cake, aneka kue lebaran, seperti kue keju, putri salju, juga lidah kucing, puding srikaya, dan minuman segar seperti Thai Tea juga lainnya. Semua sudah tersedia di Gofood, Jajanan Papi Martin, sudah open order untuk wilayah Bandung dan sekitarnya.

Tertarik juga dengan beberapa couplepreuner yang sama-sama berbisnis dan bisa sukses barengan.  Begitu pula sama kami, suami yang membuat produknya, saya membantu promosi secara online. Harapannya bisa bersinergi, tak hanya di kehidupan rumah tangga, tetapi  juga dalam berbisnis.

Semoga dengan merintis bisnis kuliner di #jajananpapimartin ini bisa menjadi berkah buat keluarga Kami dan harapan mengunjungi tanah suci semakin dekat. Aamiin ...



Salam,






Mengunjungi 9 Destinasi Menarik di Venice Van Java, Semarang

Naik sampan ala Venice di Museum 3D Old City
Berfoto Ala Venice, Museum 3D Art Tricks Old City Semarang,
via dokumentasi pribadi


Venice Van Java atau julukan lain Kota Semarang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Setidaknya ada beberapa destinasi wisata yang penuh kesan dan sayang untuk dilewatkan saat berkunjung ke sini.

Saya mengikuti suami bekerja di sana ketika usia anak belum genap setahun, masih 10 bulan di tahun 2016 yang lalu. Meski akhirnya setahun kemudian kembali ke Kota Bandung tercinta di tahun 2017. 

Ketika berada di Semarang, saya tinggal di Jalan Mentri Supeno. Berdekatan dengan Kafe baru tempat kerja suami di sana. Suami saya memang hobi traveling, jadi saya sempat mengunjungi berbagai tempat menarik yang berkesan di Semarang.

Setiap tempat punya beragam cerita dan penuh kesan bagi saya. Saya ingin menuliskan pengalaman berkesan ketika  berkunjung ke berbagai destinasi di Semarang. Menuliskan tentang ini, berasa flashback ke masa lalu.


1. Masjid Agung Jawa Tengah


Masjid Agung Jawa Tengah beralamat di Jalan Gajah Raya, Gayamsari, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah yang diresmikan oleh Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono tanggal 10 November 2006. 




Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah,
 via dokumentasi pribadi


Masjid Agung Jawa Tengah atau MAJT ini adalah destinasi pertama yang paling ingin saya kunjungi ketika ada di Venice Van Java, Semarang.
Untuk bisa sampai ke MAJT, dari Simpang Lima Semarang kemudian menuju Jalan Jl Brigjend Sudiarto, ke Lottermart, dari Perempatan Lamper belok kiri lalu menuju Jl Gajah. Perjalanan menuju ke sini dari Simpang Lima memakan waktu sekitar dua puluh menit.
Berawal dari melihat foto kumpulan masjid di kalender rumah, membuat saya terkesan dengan kemegahan MAJT ini.
Ternyata begitu saya melihat langsung masjid ini begitu megah dengan luas 10 hektare. Selain itu, masjid ini mampu menampung 15.000 jamaah.
Satu lagi keunikan MAJT yang menjadi ciri khasnya, enam buah pilar payung elektrik raksasa setinggi 20 meter dengan diameter 14 meter di pelataran masjid. Ini seperti keenam Pilar di Masjid Nabawi. Masyaallah.

2. Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah



Taman Mini Jawa Tengah
Berfoto di depan Puri Maerokoco,
via dokumentasi pribadi

Bukan hanya di Jakarta yang punya replika Indonesia, di Semarang pun ada taman mininya Jawa Tengah, yaitu Puri Maerokoco. Letaknya ada di Jalan Anjosmoro, Tawang Sari Semarang.

Rumah adat Semarang
Rumah adat Semarang,
via dokumentasi pribadi

Di Puri Maerokoco terdapat puluhan rumah adat di Jawa Tengah. Menarik banget, deh, ada hutan mangrove yang hijau dan asri.

Hutan Mangrove Puri Maerokoco
Hutan Mangrove nan asri,
via dokumentasi pribadi

Saya sudah pernah mengulas lebih detail mengenai Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah. Bisa baca tulisan saya tentang Puri Maerokoco di bawah ini.

Baca juga : Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah sebagai Wisata Budaya dan Edukasi



3. Klenteng Sam Poo Kong


Sam Poo Kong yang instagramble
Sam Poo Kong yang instagramble,
via dokumentasi pribadi

Destinasi wisata budaya yang paling terkenal di Ibu Kota Jawa Tengah adalah Klenteng Sam Poo Kong.  Letaknya ada di Jalan Simongan Raya No. 129, Semarang.

Klenteng Sam Poo Kong ini aksesnya mudah dijangkau karena letaknya tidak begitu jauh dari pusat Kota Semarang.

Dari Simpang Lima, Semarang, lalu melewati Jalan Pahlawan sampai di perempatan depan Polda Jateng.
Belok ke arah kanan dan melewati Jalan Veteran sampai di RSUP Dr. Kariadi.

Di depan RSUP Dr. Kariadi, lalu belok kiri dan ikuti jalan tersebut. Nah, Klenteng Sam Poo Kong lokasinya ada di kiri jalan setelah jembatan.

Sam Poo Kong ini nuansanya didominasi merah dan kuning dan tempatnya instagramable banget, cocok juga buat swafoto atau wefie.

Patung Cheng Ho, Sam Poo Kong
Berfoto di patung Cheng Ho,
via dokumentasi pribadi

Kali ini saya yang fotoin, jadinya pakai foto suami dan anak di depan patung Cheng Ho. Sam Poo Kong ini merupakan tempat bersejarah untuk mengenang Laksamana Cheng Ho yang pernah berlabuh di Jawa bagian utara.

Klenteng Sam Poo Kong ini buka dari pukul 08.00-21.00 WIB. Tiket masuk saat weekday untuk dewasa adalah Rp. 7000, 00, masuk area wisata dan masuk area sembahyang Rp. 27.000,00. Untuk anak dikenai tiket Rp. 5.000,00 dan masuk area wisata dikenai tiket Rp. 15.000,00. Sedangkan bagi
wisatawan asing dikenai tiket Rp. 10.000,00 dan masuk area wisata dikenai tiket Rp. 40.000.00.

Tiket masuk saat weekend Rp. 10.000, 00, masuk area wisata dan masuk area sembahyang Rp. 28.000,00. Untuk anak dikenai tiket Rp. 8.000,00 dan masuk area wisata dikenai tiket Rp. 15.000.00.
Bagi wisatawan asing dikenai tiket Rp. 15.000,00 dan masuk area wisata dikenai tiket Rp. 45.000.00.


4. Simpang Lima Semarang


Berfoto di Simpang Lima Semarang
Simpang Lima Semarang,
via dokumentasi pribadi

Simpang Lima Semarang adalah pusat kota yang ramai dikunjungi dan dikenal dengan nama Lapangan Pancasila. Simpang Lima ini adalah pertemuan antara Jalan Pahlawan,  Pandanaran, Ahmad Yani, Gajah Mada dan Ahmad Dahlan.

Simpang Lima Semarang merupakan tempat yang cukup dekat dari tempat kerja suami dan kontrakan saya yang ada di Jalan Mentri Supeno.

Naik kendaraan hias di Simpang Lima
Naik kendaraan hias di Simpang Lima,
via dokumentasi pribadi

Jadi, saya  beberapa kali mengunjungi tempat ini. Penuh kenangan juga sih, di sini. Mengunjungi Simpang Lima pada sore jelang malam atau saat weekend merupakan saat yang paling tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

Baca juga : Simpang Lima Semarang, Sepanjang Jalan Penuh Kenangan 



5. Kawasan Kota Lama


Gereja Blenduk Kota Lama Semarang
Berfoto di Gereja Blenduk,
via dokumentasi pribadi

Kota Lama Semarang adalah salah satu ikon ibu Kota Jawa Tengah.  Kota Lama Semarang ini banyak terdapat bangunan bersejarah dan jadi cagar budaya Indonesia. Pada abad ke 19-20, kawasan Kota Lama ini merupakan pusat perdagangan saat itu.

Ada satu ikon di Kota Lama yang cukup terkenal dan saya beserta rekan kerja suami mengabadikan foto di depan Gereja Blenduk.



6. Museum 3D Trick Art Old City


Museum 3D Trick Art Old City Semarang
Museum 3D Trick Art Old City Semarang,
via dokumentasi pribadi

Museum Trick Art Old City atau dikenal dengan nama Museum Rumah Terbalik terletak di Kawasan Kota Lama Semarang.
Museum 3D ini, sekarang sudah menjamur di beberapa kota di Indonesia. Termasuk di Bandung, juga.

Museum 3D Trick Art Old City Semarang
Berasa naik jembatan beneran,
via dokumentasi pribadi

Beberapa obyek di museum ini terlihat nyata seperti aslinya. Lumayan banyak foto yang diambil di museum ini bersama suami dan anakku.


Baca juga : Serunya Mengunjungi Museum 3D Trick Art Old City, Semarang



7. Pagoda  Avalokitesvara atau Vihara Budhagaya Wattugong 


Vihara Budhagaya Wattugong
Pagoda Avalokitesvara,
via jateng.tribunnews.com

Pagoda Avalokitesvara atau Vihara Budhagaya Wattugong berada di Jalan Raya Pudakpayung Watugong, Semarang.

Akses menuju ke Pagoda Avalokitesvara atau Vihara Budhagaya, Wattugong bisa ditempuh selama empat puluh lima menit perjalanan dari pusat Kota Semarang ke arah Unggaran atau Jalan Solo-Yogyakarta menggunakan mobil. Vihara Budhagaya ini letaknya di pinggir jalan besar dan ada di depan Markas Kodam IV Diponegoro, Watugong.

Kompleks Vihara Buddhagaya Watugong ini luasanya 2,25 hektare, yang terdiri dari 5 bangunan dengan dua bangunan utama, Pagoda Avalokitesvara dan Vihara Dhammasala yang dibangun sejak tahun 1955. 

Patung Budha di Vihara Budhagaya Wattugong
Berfoto di depan patung emas Budha,
via dokumentasi pribadi

Hal menarik lainnya, di dalam kompleks Vihara Buddhagaya Watugong terdapat Monumen Watugong, patung Dewi Kwan Im, ada juga patung Buddha di bawah pohon Bodhi, letaknya ada di pelataran vihara,  selain itu ada juga patung Buddha tidur berwarna coklat dengan pakaian dan tubuh emas di bagian kiri pagoda, serta kolam teratai yang terletak di sekitar pagoda.

Design bangunan di Kawasan Budhagaya Wattugong ini mirip dengan suasana khas Thailand yang jadi salah satu daya tarik tempat ini.

8.Water Blaster Semarang 

Water Blaster Semarang
Water Blaster Semarang,
via dokumentasi pribadi

Water Blaster Semarang yang terletak di Jalan Bukit Candi Golf Nomor 1 merupakan salah satu wisata air pertama dan punya beragam fasilitas yang lengkap.

Letaknya sekitar 7 KM dari Simpang Lima Semarang. Carilah jalur menuju Jalan Dr Wahidin lalu belok kanan sebelum SPBU menuju Jalan Candi Golf Boulevard.

Waterblaster Semarang
Kenangan sama si kecil,
via dokumentasi pribadi

Kamu bisa mencoba Slider, Slide Race, Family Side, Lazy River, Cross Over, Flying Fox, Paint Ball dan kolam ombak. Seru banget, deh, mencoba berbagai wahana di sini.

Water Blaster ini buka saat weekday dari pukul 10.00-17.00 WIB dengan tiket masuk sebesar Rp. 60.000,00, sedangkan saat weekend dibuka dari pukul 07.00-17.00 WIB dengan tiket masuk sebesar Rp. 80.000,00.

9. Taman Indonesia Kaya (Dulu Taman KB)


Taman KB Semarang
Taman KB (Dahulu), via dokumentasi pribadi

Sejak tanggal 10 Oktober 2018 yang lalu Taman KB diganti namanya menjadi Taman Indonesia Kaya dan diresmikan Pemerintah Kota Semarang, yaitu Hendar Priyadi sebagai Walikota Semarang dan Bakti Budaya Djarum Foundation.

Taman Indonesia Kaya,
via seputarsemarang.com

Taman Indonesia Kaya yang dahulu dikenal dengan Taman KB terletak di Jl. Menteri Supeno, Semarang telah direnovasi menjadi Taman dengan berbagai galeri dan panggung seni pertunjukan terbuka sebagai wadah bagi para seniman dan pekerja seni untuk menyalurkan kreativitasnya.

Sebenarnya Lawang Sewu pun masuk ke dalam daftar destinasi wisata yang ingin saya dikunjungi karena ini adalah icon Kota Semarang. Namun, suami udah duluan ke sini, ketika diajak kembali dia malah ngajak ke tempat lain yang belum dikunjunginya.

Alhasil hanya lewat aja ke Lawang Sewu, icon Kota Venice Van Java ini. Sayang banget memang. Padahal penasaran sama tempat ini. Pengen lihat dalamnya. Rasanya seneng banget bisa mengunjungi destinasi menarik di Semarang. 

Itulah kesembilan tempat yang pernah saya kunjungi di Venice Van Java, Semarang. Penuh kesan dan kenangan. Gimana Sahabat Catatan Leannie, tertarik enggak buat ngunjungin berbagai destinasi keren di sana?




Salam,


Kunci Sukses Mengoptimalkan Potensi dan Bakat Anak yang Harus diketahui Orang Tua

Potensi dan bakat anak
Mengenal potensi dan bakat anak,
via pexels.com/ Andrea Piacquadio


Beberapa waktu yang lalu, tanggal 25 Februari 2020, saya mengikuti kulwap parenting mengenai kunci menemukan potensi dan bakat anak bersama Ina Nurhidayah.


Ina Nurhidayah SE.CHt adalah seorang Home Educator dan Event Management Specialist, spesialis training event organizer, serta fokus pada kegiatan bermain anak sesuai potensi dan bakatnya.


Kulwap parenting bersama Ina Nurhidayah,
via dokumentasi pribadi


Saya mengikuti kulwap ini atas ajakan seorang adik tingkat saya semasa kuliah dahulu yang bernama Resa Rahmawati atau sering dipanggil Echa.


Sekarang Teh Echa ini jadi enterpreneur dan punya toko buku sendiri, yaitu Dzaida Shop di daerah Cimahi.  Untuk informasi lebih lengkap, bisa dilihat di instagram@dzaidashop_edukasikeluarga.


Bahasan kulwap mengenai bagaimana mengetahui dan mengoptimalkan potensi dan bakat begitu menarik perhatian saya. Saya sudah memiliki satu orang anak lelaki yang usianya empat tahun lebih, November tahun ini usianya  lima tahun.


Saya juga ingin mengetahui dan mengoptimalkan potensi dan bakat anak.  Ada yang tahu apa perbedaan potensi diri dengan bakat anak? Yuk, simak, lebih detailnya di bawah ini.


Mengoptimalkan potensi anak


Pengertian potensi diri  secara bahasa berasal dari Bahasa Inggris potency dan potential. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi merupakan kemampuan, kesanggupan, dan daya yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.


Menurut Wiyono dan Endra, terminologi potensi diri adalahnkemampuan dasar manusia berupa kekuatan, energi, atau kemampuan terpendam yang menunggu diwujudkan agar bermanfaat dalam kehidupan manusia.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S. At Tin: 4

Berdasarkan surat At Tin ayat 4 menyatakan bahwa anak adalah seorang manusia yang telah diciptakan Allah Swt dalam keadaan sebaik-baik penciptaan.


Dalam hal ini, seorang anak pasti punya kelebihan dan kelemahan masing-masing, serta potensi tertentu yang bisa dioptimalkan.


Bagi Sahabat Catatan Leannie,
Apa arti seorang buah hati atau anak bagi orang tua? Menurut versi Catatan Leannie bisa dibaca di bawah ini, ya!


Baca juga :  Arti Penting Buah Hati bagi Kehidupan


Teh Ina Nurhidayah dalam kulwapnya menyatakan bahwa mengenal potensi anak itu mudah, loh.

Bagaimana caranya menemukan potensi anak? 

Mungkin pertanyaan ini ada dalam benak Sahabat Catatan Leannie juga, terutama yang berstatus orang tua.

Potensi dalam diri anak bisa diketahui dengan mencari tahu anak sukanya, apa, sih? Hal apa yang membuat mata anak menjadi berbinar-binar. Tanyalah dari hati ke hati.  (Ina Nurhidayah)

Menemani keseharian bersama anak akan membuat orang tua paham mengenai potensi buah hati dan membuat bonding semakin lekat.


Cara mengenal bakat anak 

Ternyata bakat itu bukan tentang melukis, menari, menyanyi, tapi termasuk juga SIFAT yang PRODUKTIF.


Bakat adalah sifat produktif yang telah terpatri dalam diri seseorang sejak ia tercipta.

Bakat dan potensi unik anak merupakan potensi kekuatan PANCA INDRA dan BAKAT SIFAT.

Kelompok bakat, potensi panca indera ini terdiri dari lima belas kelompok, diantaranya:

1. Akting
2. Merawat Kecantikan
3. Memperagakan Busana
4. Menari
5. Seni Musik
6. Bernyanyi
7. Seni Lukis
8. Memasak
9. Olahraga
10. Keterampilan Fisik
11. Keterampilan Tangan
12. Kerajinan Tangan
13. Memelihara Lingkungan
14. Bercocok Tanam
15. Beternak

Sedangkan untuk BAKAT SIFAT terdiri dari tiga puluh kelompok, diantaranya:

1. Mengendalikan Orang
2. Mengatur Orang
3. Menengahi Konflik
4. Berjualan
5. Menyeleksi Orang
6. Mendidik
7. Memotivasi
8. Mewakili
9. Mengkomunikasikan
10. Merawat
11. Melayani
12. Membuat Visi
13. Membuat Strategi
14. Memasarkan
15. Mensintesis
16. Mencipta
17. Merancang
18. Menganalisis
19. Menata Keuangan
20. Memulihkan
21. Mengevaluasi
22. Meneliti
23. Menulis
24. Menginterpretasi
25. Menata Administrasi
26. Memproduksi
27. Menjaga Mutu
28. Menjaga Keselamatan
29. Mendistribusi
30. Mengoperasikan


Dari kedua bakat ini cobalah cari tahu mana yang paling cocok agar memahami dan memudahkan untuk mengenal bakat anak.


Cara mengenali bakat anak

Ada berbagai cara untuk mengenali bakat anak kita. Simak, yuk, penjelasannya di bawah ini!

a. Memahami potensi diri dan bakat

Usahakan seorang ibu telah memahami bakat dan potensi dirinya sendiri agar lebih tahu cara mengenal potensi dan bakat anak.

 "Enjoy, Easy, and  Excellent"

Ketiga hal ini perlu diperhatikan sehingga saat salah satusatu  tersebut ada pada anak, maka orang tua dapat menangkap sinyal tersebut.


b. Melakukan beragam aktivitas


Lakukan kegiatan anak dengan  beragam
aktivitas. Setelah itu, anak bisa mulai dikenalkan dengan sebuah aktivitas berbeda setiap harinya.


c. Mendokumentasikan aktivitas anak


Cobalah orang tua, khususnya ibu melakukan dokumentasi setiap aktivitas anak setiap harinya.


d. Komunikasi tentang kegiatan yang sudah dilakukan


Ajak anak untuk berdiskusi, alirkan perasaannya setelah beraktivitas seharian.

"Bagaimana perasaaan kakak saat melakukan kegiatan tadi?"

"Ada ide lain atau tidak untuk kegiatan kita minggu depan?"

Itulah beberapa contoh diskusi dengan anak. Berkomunikasilah dengan buah hati tercinta.


e. Mencatat hasil observasi selama menemani anak


Catat hasil observasi selama menemani anak bisa ditulis pada jurnal atau portofolio anak.  Tuliskan juga bagaimana respon anak saat melakukan aktivitasnya.


Apakah responnya berbinar-binar, biasa saja, tidak suka, atau menagih ingin mengulangi aktivitas yang sama?


f. Melakukan beragam aktivitas secara continue 


Untuk membuat aktivitas anak yang kaya, kegiatannya angan hanya dilakukan sekali saja, tetapi bisa dilakukan secara continue.


Bisa saja respon anak berbeda saat melakukan kegiatan yang sama pada saat pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya. Jangan buru-buru melabeli anak berbakat karena diperlukan OBSERVASI yang BERKELANJUTAN.


Kunci mengoptimalkan potensi dan bakat anak


Jika orang tua ingin berubah dan mengetahui potensi anak lebih dalam, maka, harus meluangkan waktu untuk mendampingi dan menemani tumbuh kembangnya. Jangan sampai anak sibuk dengan kegiatannya dan orang tua pun sibuk juga dengan urusannya.

a. Menemani atau mendampingi anak

Menemani dan mendampingi anak berarti raga, jiwa dan pikiran ikut terlibat dalam aktivitas yang anak lakukan. 

"Sudahkan menemani dan mendampingi anak dengan baik?"


Sebagai contoh, saat anak sedang mencorat-coret tembok, eh, orang tuanya malah marah karena tembok menjadi kotor karena aktivitas anaknya.


Nah, hal ini tidak termasuk kategori menemani dan mendampingi anak. Sebenarnya anak mencorat-coret tembok adalah untuk menyalurkan kreativitasnya. Jadi sebaiknya jangan terbawa emosi saat anak melakukan hal ini.


Contoh lainnya, saat anak bermain puzzle, orang tuanya ikut menemani di sampingnya sambil memperhatikan, tetapi sambil memegang gawai dan mengirim pesan WA.


Hal ini bukanlah menemani dan mendampingi anak dengan benar. Adakah Sahabat Catatan Leannie yang seperti ini di rumah? Semoga nanti tidak mengulangi hal seperti ini lagi, ya.


b. Mengenal anak lebih dekat 

Dari yang saya amati, sih, anak saya tipe yang serba ingin tahu. Dia sering bertanya banyak hal dan pertanyaannya sering kali diulang-ulang.


Anak saya tipe pengamat, dia suka naik mobil dan memperhatikan logo mobilnya. H untuk Honda dan S untuk Suzuki. Dia sudah hapal kedua huruf ini.


Ketika sedang berada di mobil saat bepergian, dia selalu menunjuk ke arah luar.


"Ma, itu Honda, Honda apa itu?"

"Ma itu Suzuki, Suzuki apa itu?"


Sebagai ibunya saya harus mengamati jenis mobilnya, karena kalau saya belum jawab dia akan terus bertanya seperti itu. Pertanyaan akan diulang sebelum saya jawab tipe mobilnya. Ah, anakku ini, kadang lucu, deh.


c. Komunikasi 

Setelah menemani dan dan mendampingi aktivitas anak, maka saat itulah seorang ibu bisa mengenal buah hatinya. Jangan lupa  untuk berkomunikasi sama anak alias ngobrol.


Cobalah menanggapi apa yang telah anak sampaikan. Dengar dan simak dengan baik apa yang anak katakan.  Meskipun seringkali bertanya hal sama setiap harinya. Contohnya anak saya yang tiap hari bertanya seperti ini.


"Hari apa ini, Ma?"

"Itu Azan di masjid mana?"

"Salat apa ini, Ma?"


Setiap hari pasti ditanyakan hal ini sama anakku. Rabbi Habbli Minash Shalihin. Moga jadi anak saleh, ya, Nak. Aamiin.


Jadi, untuk anak dengan usia  di bawah sepuluh tahun, menurut Ina Nurhidayah, orang tua perlu memfokuskan terlebih dahulu tentang menemani dan mendampingi aktivitas anak.

Menemani, atau Mendampingi,  Mengenal, dan Komunikasi adalah tiga kunci sukses mengoptimalkan potensi dan bakat anak.

Semuanya perlu berjalan secara beriringan. Jika ada salah satu hal yang tidak berjalan, maka hasilnya tak akan sempurna.

Tanpa menemani  dan mendampingi anak maka orang tua tak akan mengenal anaknya. Tanpa berusaha untuk mengenal maka akan susah untuk mendampingi.
Enggan menemani dan mengenal anak bisa dipastikan tak akan luwes ketika berkomunikasi dengan buah hati. (Ina Nurhidayah)


"Bagaimana caranya kita bisa tahu potensi anak?"

Jawabannya ternyata sederhana.

Tugas orang tua adalah memfasilitasi bahwa anak itu unik dan spesial, sehingga orang tua jangan sampai memaksakan kehendak terhadap anaknya. Dalam artian anak harus sesuai dengan impian orang tua, karena belum tentu bakat dan potensi anak sejalan dengan yang diinginkan orang tuanya.


Baca juga : Jangan Melimpahkan Mimpi yang Belum Usai pada Anakmu

Jangan membandingkan anak dengan yang lainnya, karena anak Kita pun pasti punya kelebihan yang mungkin tidak dimiliki anak lain.

Selamat menemani dan mendampingi perkembangan anak. Semoga sebagai seorang ibu mampu mengenal anak dengan baik sehingga dapat mengoptimalkan bakat dan potensinya.



Salam, 






Resep JSR dr Zaidul Akbar untuk Batuk, Flu, dan Alergi dengan Bahan Alami Rempah-rempah

Resep JSR untuk Batuk,
 via instagram.com/@rhosa_liena

Untuk menjaga imunitas keluarga, ada beberapa orang yang memilih bahan alami rempah-rempah sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mengobati berbagai keluhan atau penyakit seperti batuk, flu, dan alergi.

Memang berobat ke dokter diperlukan, tetapi untuk kondisi seperti saya yang punya alergi obat-obatan tertentu, pilihan bahan alami sepertinya bisa menjadi solusi masalah saya.

Selama dimulai social distancing dan stay at home sebagai anjuran pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus Corona semakin meluas, sebenarnya saya sudah mengalami beberapa masalah kesehatan. Sudah berobat ke dokter dan masih belum fit seperti sedia kala.

Saya mengikuti dr Zaidul Akbar di Instagram resminya dan sudah mengenal JSR atau jurus sehat rasulullah dengan bahan rimpang.

Yuk, buat ramuan JSR ala dr Zaidul Akbar buat meningkatkan imunitas tubuh, mengatasi berbagai masalah kesehatan, yang sering saya alami.

Di bawah ini ada beberapa jenis ramuan JSR yang sering saya buat buat buat kondisi saya di atas dengan berbagai keluhan seperti batuk, flu, alergi, Saya ambil gambar dari instagramnya @rhosa_liena dan @ninacuisine_ yang menyimpan dengan baik resep atau ramuan JSR.

1. Resep JSR untuk Batuk


Saya itu punya alergi dingin, jadi selama musim penghujan dan cuaca dingin akan sering batuk-batuk.  Nah, untuk batuk dan flu ada beberapa ramuan atau resep yang bisa digunakan dengan metode JSR.  Beda gejala, beda juga resepnya. Yuk, simak, di bawah ini.

a. Resep batuk kering

Resep JSR  Batuk Kering
Resep JSR untuk Batuk Kering,
via instagram.com/@rhosa_liena

Untuk batuk kering, sediakan 1-2 buah lemon, 2-3 sdm madu. Pada segelas air hangat ditambahkan perasan lemon dan ditambahkan madu. Jangan diberi tambahan gula pasir, ya!

b. Resep batuk berdahak

Resep JSR batuk berdahak
Resep JSR Batuk Berdahak,
via instagram.com/ nanacuisine_

Pada batuk berdahak, sediakan bahan seperti 1 sdt cengkeh, 3 buah Bunga Lawang atau Star Anise. Seduh dengan air panas (kira-kira 300 ml). Setelah hangat tambahkan 2-3 sdm madu.

Resep atau ramuan JSR ini berfungsi sebagai anti bakteri, antibiotik, meningkatkan sistem imun, anti parasit juga.

c. Resep batuk kering pada dewasa disertai tenggorokan gatal

Resep JSR batuk kering dewasa
Resep Batuk kering pada dewasa,
via instagram.com/nanacuisine_

Ada kalanya sebelum batuk, tenggorokan terasa gatal. Saya sering mengalami hal ini soalnya. Bisa jadi mengalami radang tenggorokan sehingga menyebabkan batuk kering.

Resep untuk batuk kering pada dewasa disertai tenggorokan gatal adalah siapkan satu buah sereh, satu atau dua ruas jahe, satu buah lemon, dan madu. 
Caranya jahe diiris tipis, geprek, atau boleh diparut bersama sereh, lalu dipanaskan dengan api kecil selama kurang lebih dua menit. Setelah hangat beri perasan lemon dan madu.

Jangan lupa berdoa sebelum minum ramuan ini. Minum sehari sekali untuk meredakan batuk dan gatal pada tenggorokan.

2. Resep JSR untuk Flu

Resep JSR untuk Flu
Resep JSR untuk Flu,
via instagram.com/@rhosa_liena

Untuk resep flu, siapkan bahan-bahan seperti satu ruas jahe, satu batang kayu manis ukuran sedang, tiga buah cengkeh, satu sendok makan madu, setengah sendok beepolen (saya skip karena enggak ada stoknya di rumah) dan air sebanyak 200-300 cc. Jahe digeprek, lalu tambahkan kayu manis, cengkeh pada seduhan air panas, setelah hangat beri tambahan madu. Aduk merata.

Resep Anti Flu atau pencegahan agar tidak terkena Flu yaitu bisa dengan menyiapkan satu kelingking kunyit, satu buah lemon peras. Rebus kunyit dengan  air sebanyak 300 cc, jangan sampai mendidih airnya. Setelah hangat tambahkan perasan lemon dan madu.


3. Resep JSR untuk Alergi

Resep JSR untuk Alergi,
via instagram.com/@rhosa_liena


Sebenarnya saya baru kemarin-kemarin mengalami alergi yang cukup berat. Biasanya alergi hanya sebatas batuk saat cuaca dingin saja tetapi kemarin-kemarin saat diberlakukannya stay at home dan social distancing, saya mengalami alergi sampai tangan, kaki dan seluruh badan saya kemerahan. 


Urticaria, via dokumentasi pribadi

Ternyata saya mengalami urticaria atau biduran. Kondisi alergi saya sudah pada tahap ini kemarin-kemarin. Urticaria atau dikenal dengan biduran merupakan reaksi kulit dengan rasa gatal dan kemerahan.  

Biduran atau urticaria ini dapat muncul secara tiba-tiba di bagian tangan, kaki, bahkan seluruh bagian tubuh. Hal ini bisa dipicu oleh berbagai faktor. Penjelasan tentang Uricaria lebih lengkap bisa diakses di sini.

Setelah saya pikir sepertinya ada makanan yang saya konsumsi sebagai pemicunya.  Sebelumnya saya makan ikan asin plus sambal terasi, biasanya sih enggak apa-apa, tapi sepertinya ini jadi salah satu pemicu alergi saya.

Nah, saat kondisi daya tahan tubuh melemah, saat itu seluruh badan saya kemerahan. Untung saja keesokan harinya sudah baikan. Alhamdulillah.

Saya makan juga telur rebus setelah alergi saya hilang kemarin, ternyata keesokan harinya tangan, kaki juga badan saya merah-merah lagi. Nah, kan, berarti setelah makan ikan asin, sambal terasi juga telur rebus ternyata bisa jadi pemicu alergi bagi saya.

Saya mencoba mencari resep alergi dari bahan alami. Alhamdulillah setelah dua atau tiga hari kondisi alergi saya mereda dengan ramuan JSR anti alergi ini.

Tips mengatasi alergi dengan metode JSR dr Zaidul Akbar yaitu dengan meminum air alkali, bisa dari infused water kurma atau rempah, sayuran juga buah-buahan.

Untuk mengatasi alergi, siapkan bahan rempah-rempah yaitu satu buah kayu manis ukuran sedang, tiga sampai lima buah cengkeh, tiga buah bunga lawang, segelas air kira-kira 200-300 cc dan madu. 
Seduh dengan air panas atau dipanaskan dengan api kecil selama kurang lebih dua menit. Setelah hangat beri tambahan dua sendok makan madu. 


Sejujurnya untuk kondisi sekarang yang mengharuskan stay at home, cobalah untuk peduli kesehatan keluarga dengan meningkatkan imunitas tubuh.

Baca juga : 7 Tips Jitu untuk Menangkal Corona dengan Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Sebelumnya, saya dulu tipe yang begitu sakit langsung ke dokter, akan tetapi ternyata tubuh saya alergi terhadap obat-obatan tertentu, karena sering kali setelah minum antibiotik, saya mengalami gatal-gatal, terutama di bagian tangan.

Makanya begitu tahu JSR Zaidul Akbar ini merasa senang dan ingin mencoba resepnya saat saya mengalami berbagai keluhan seperti batuk, flu juga alergi seperti yang sering saya alami.

Baca juga : Realitas Stay at Home Pasca Social Distancing

Jika ada yang bertanya mengenai bahan-bahan di atas diperoleh dari mana? Saya sendiri membeli di marketplace seperti shoppee untuk menyetok berbagai rempah-rempah di rumah.

Itulah berbagai resep alami  JSR dari Zaidul Akbar untuk batuk kering, batuk berdahak, batuk disertai tenggorokan kering, flu dan dan alergi yang saya terapkan di rumah. Semoga Sahabat Catatan Leannie diberi kesehatan dan ada dalam lindungan-Nya. Aamiin.



Salam,







Dari Laboratorium RSUD, Lab Swasta, dan Kini Menekuni Menulis, Inilah Curahan Hati seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik

Foto saat bekerja di Laboratorium swasta
Foto bareng rekan di Laboratorium,
via dokumentasi pribadi

Sejujurnya saya sedih sekali dengan pemberitaan sekarang ini. Baik Tenaga medis maupun paramedis seperti rekan saya yang bertugas sebagai Ahli Tenaga Laboratorium Medik berjuang melawan Corona.

Bahkan, diantara mereka ada yang
meninggal karena kasus Corona, contohnya saja beberapa dokter yang meninggal karena menangani kasus Covid-19.

Sebagai salah seorang paramedis, saya punya beragam curhatan hati semenjak dulu bekerja di balik layar, yaitu di laboratorium rumah sakit maupun swasta.

Saya pernah melanjutkan kuliah dari d3 ke d4 jurusan Analis Kesehatan yang sekarang berganti nama menjadi ATLM atau Ahli Tenaga Laboratorium Medik di tahun 2012 dan lulus di tahun berikutnya sebagai S.ST alias sarjana sains terapan.

Moment wisuda D4 Analis Kesehatan 2013
Saat wisuda sarjana Sains Terapan with my lovely Mom, via dokumentasi pribadi

Meski gelar ini tersimpan rapi di rumah, dulu saya pernah juga jadi salah satu asisten dosen di salah satu kampus kesehatan swasta di Bandung. Rasanya jadi kangen ke masa itu.

Awalnya saat saya lulus kuliah di tahun 2006 setelah mengenyam pendidikan selama tiga tahun di Poltekkes Depkes atau sekarang berganti nama jadi Poltekkes Kemenkes Bandung. Saya sempat enggak kerja selama tiga bulan dan atas saran saudara yang tinggal di  Pandeglang saya coba melamar kerja di  salah satu RSUD Banten.

Wisuda D3 Analis Kesehatan 2006
Wisuda D3 Analis Kesehatan atau ATLM,
via dokumentasi pribadi

Saya hanya beberapa bulan kerja di sini karena sedihnya gaji saya di sini hanya sebesar dua ratus lima puluh ribu rupiah di tahun 2006 sebagai tenaga kerja kontrak. Padahal gaji art aja udah tiga ratus lima puluh ribu rupiah saat itu. Sedihnya ...

Kasihan banget mama saya yang tiap bulan masih ngirim uang buat kebutuhan hidup saya. Saya akhirnya melepas pekerjaan di RSUD dan akhirnya dapat kerjaan di Lab Swasta di Bandung. Gajinya lumayanlah dapat delapan ratus ribu rupiah di tahun 2006 yang lalu.

Saya pun tetap mencari-cari pekerjaan baru dan melamar ke salah satu laboratorium swasta terbesar di Bandung. Tepat   di Bulan Juli 2007, saya akhirnya diterima di salah satu Lab Klinik Utama Swasta yang ada di Jalan Riau, Bandung.

Hampir lima tahun berkerja di sini, banyak banget kenangan yang tersimpan selama berkerja di lab yang satu ini. Keuntungan pertama kerja di tempat baru dan jadi Salah satu laboratorium swasta yang cukup dikenal di Bandung adalah saya bisa mandiri secara finansial.

Saya bahkan bisa langsung ngebeliin mama mesin cuci dari hasil kerja saya, alhamdulillah dari gaji pertama saya bisa ngasih sesuatu buat Mama.

Saya pas lagi kerja di sana mungkin kurang sabar aja sama lingkungan kerja, hehe ... cepet jenuh dan kadang suka kesiangan karena harus masuk jam 06.00 Wib teng. Telat dikit aja potong gaji kalau udah tiga kali berturut-turut.

Saya juga ketemu banyak temen, kakak kelas yang baik-baik. Saya inget dulu pernah ditegur karena jarang dandan, padahal penampilan is a must di sana. Soalnya make up saya paling hanya bedak sama lip balm aja dulu. Polos banget pokoknya.

Kangennya saya saat kerja di lab itu adalah pas kerja bareng sesama rekan analis Kesehatan atau ATLM yang punya rasa care tinggi antara satu dengan yang lain. Sejak saya kerja sift siang selama setahun lebih, pas pulang malam selalu ditawarin jemputan sama temen yang searah ke rumah saya di Gunung Batu.

Foto bersama rekan kerja
Bersama rekan Perawat, Fo, Radiologist, Keuangan dan Kacab lab, via dokumentasi pribadi

Saya inget juga pas pindah kerja ke salah satu cabang di Pajajaran ada medical cek up yang luar biasa banget ngerjain orang lab. Maksudnya sampai petugas lab mesti ngerjain sampel hingga jam 3 pagi.

Saat itu kebetulan saya lagi enggak fit dan lagi istirahat di rumah tapi kasian juga temen saya yang kudu lembur hingga jelang subuh berhubung medical cek up ada di luar kota dan petugas lab harus standby ngerjain sampel medis di hari itu juga.

Mungkin yang enggak tahu dalemnya kerja di lab swasta terkenal pasti lihatnya yang enak-enak aja, gaji besar, pakaian rapi, kerjaan nyaman, ... bener juga sih tapi di balik suka, ada dukanya juga.

Itulah warna warni kehidupan. Sekarang kalau inget itu malah kangen kerja lagi, tapi sekarang dunianya udah beda.

Setelah saya memilih resign di lab tadi yang udah nemenin saya selama hampir lima tahun, saya melanjutkan kuliah D4 dan pernah kerja jadi asisten dosen di salah satu kampus kesehatan swasta di Bandung.

Foto Angkatan Analis  Kesehatan D47
Foto Angkatan Analis D47,
 via dokumentasi pribadi

Wisuda Sarjana Analis Kesehatan
Wisuda D4 Analis Kesehatan atau ATLM,
via dokumentasi pribadi

Seru banget punya kesempatan berbagi ilmu sama mahasiswa kesehatan. Beginilah  dunia Kami, para asdos pas lagi off ngajar.

Seru-seruan bersama asdos stikes
Seru-seruan di luar jam kuliah mahasiswa,
via dokumentasi pribadi

Seneng, sih, sebenarnya bisa nemu dunia baru di bidang pendidikan. Saya senang berbagi ilmu sama mereka. Dulu pas saya memutuskan nikah saya skip dulu kuliah S2 dari kampus.

Saya juga sempat kerja di lab pratama punyanya adik kelas tapi enggak lama juga, soalnya habis itu saya nikah di tahun 2014.

Saya juga pernah kerja part time di laboratorium swasta di Cimahi. Ini adalah tempat ternyaman buat saya Karena kekeluargaannya lekat banget, kerjaan juga enggak terlalu hectic, pokoknya tempat ternyaman selama kerja, ya, di Lab Cimahi ini.

Akhirnya saya memutuskan buat full time di rumah. Menekuni dunia literasi atau menulis kayak sekarang yang saya lakukan adalah dengan sounding via blogging.

Kayak sekarang stay at home memang udah jadi hal biasa buat saya. Sejujurnya saya udah pengen jalan-jalan tapi tetep ikutin anjuran social distancing dan stay at home.

Baca juga : Realitas Stay at Home setelah Dua Pekan diberlakukannya Social Distancing

Buat rekan saya para Ahli Tenaga Laboratorium Medik, saya paham kondisi APD yang menipis di Lab RS atau Puskesmas.

Rekan ATLM, tenaga kesehatan siaga
Foto dari rekan ATLM, via dokumentasi bersama

Di tengah kondisi penyebaran virus Corona sekarang ini. Semoga kalian tetep semangat bertugas dan menjalankan peran mulia sebagai tenaga kesehatan.

Proud to be ATLM
Save ATLM, via dokumentasi bersama

Doa saya buat kalian, semoga sehat selalu, ya. Saya bantu via tulisan dan doa saja.

Dukungan untuk ATLM
Selamat bertugas para ATLM Indonesia,
via dokumentasi bersama

Itulah sepenggal memori saya sebagai seorang paramedis atau Ahli Tenaga Laborarium Medik, yang dulu pernah berkerja di Lab RSUD, lab swasta, ngajar di kampus juga dan kini  mau serius menekuni passion menulis. Semoga Allah SWT menjaga Kita semua. Aamiin.



Salam,




Realitas Stay at Home selama Dua Pekan pasca diberlakukannya Social Distancing

Realitas stay at home
Stay at home, via freepik.com

Social distancing adalah upaya pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus Corona yang terus meluas di Indonesia. Masyarakat dianjurkan stay at home, melakukan berbagai kegiatannya di rumah. Namun, ternyata realitasnya lain dari yang diharapkan di Indonesia.

Berbagai upaya untuk mendukung social distancing seperti  aktivitas sekolah diliburkan, beberapa fasilitas publik atau tempat wisata, bahkan beberapa mall pun sudah mulai ditutup, perusahaan pun meliburkan karyawannya, meski tak termasuk suami yang masih tetep kerja di salah satu bank swasta di Kota Kembang ini.
Social distancing
Social distancing, via freepik

Realitas stay at home dan social distancing ini kadang berbeda dengan harapan. Ternyata di lingkungan tempat tinggal sendiri, masih banyak yang kurang mengindahkan anjuran ini.

Banyak yang masih berkeliaran di luar dan enggak pakai masker. Anak-anak pun masih main di luar dengan bebas. Duh, sampai miris saya melihat ini.

Di tengah kegabutan karena kondisi Covid-19, sebenarnya sudah ada dua pekan saya merasa tubuh ini kurang fit. Berawal dari sakit gigi yang mengharuskan cabut kedua gigi geraham baru tumbuh, gigi berlubang di bagian atas dan bawah.

Setelah itu datanglah batuk alergi karena dingin. Memang saat musim penghujan saya bakal sering kena alergi ini dari tahun ke tahunnya. 

Saya pun mengalami sariawan yang cukup banyak jumlahnya dan bikin selera makan turun. Padahal selama ini, saya keitung jarang banget sariawan.

Kondisi semakin enggak fit sehingga tangan, kaki serta badan saya pun kemerahan karena alergi dingin. Kemungkinan juga karena konsumsi makanan tertentu belakangan ini.

Meski harus stay at home, saya tetep pergi ke luar luar rumah juga, sih, untuk urusan beli bahan makanan. Ini aja alasan yang paling urgent bagi saya buat ke luar rumah dua atau bahkan tiga hari sepekan.

Untung pas weekend ini suami libur, aku yang udah enggak bisa tidur malam karena biasanya udah kecapean dari siang nemenin Dzaky udah tidur malam dari jam 20.00 WIB atau 21.00 WIB. Anakku hampir enggak pernah tidur siang soalnya.

Rutinitas pagi hari seperti biasanya, menyiapkan sarapan untuk keluarga. Meski lagi kurang fit, saya jarang banget beli makan di luar. Seringnya masak aja, meski masakan saya keitung standar dan bisanya itu-itu lagi.

Buat saya, yang penting dalam proses masak sendiri, bisa dipastikan cara pengolahannya benar. Nyuci sayurannya bersih dan nambahin bumbu masakan pun takarannya sesuai kehendak saya, belakangan ini saya enggak lagi nambahin pengawet atau MSG kayak dulu.

Sebenarnya anak saya tipe yang gampang bosan, diajak mengerjakan pekerjaan rumah sama sekolahnya pun cuman fokus bentar, habis itu dia main lagi. Kebayang bosannya anak disuruh stay at home.

Pas jumat malam kemarin dikasih mati lampu sama PLN, ya udah mending tidur aja lah apalagi udah malam. Pas bangun pagi, mau salat subuh. Terharu banget, cucian piring dan baju udah bersih, setrikaan rapi ... baik bener, sih, paksu.

Sebenarnya ini blog post alias curcol saya sebagai irt selama menjalani social distancing  dan stay at home selama dua pekan terakhir. 

Makasih paksu udah bantuin, kebantu banget  apalagi pas lagi kurang fit, terus lihat kondisi rumah semua udah bersih dan rapi. Padahal aku juga tahu lagi sama-sama kurang fit. 

Saya sebenarnya udah bosan kalau disuruh minum obat-obatan kimia, makanya beralih ke rempah-rempah atau bahan alami yang ada di dapur.

Baca juga : 7 Tips Jitu Meningkatkan Sistem Imun Tubuh untuk Menangkal  Virus Corona

Blog post selanjutnya akan saya tuliskan mengenai beberapa ramuan JSR buat menjaga  imunitas tubuh.

Baca juga : Resep JSR dr. Zaidul Akbar untuk mengatasi Batuk, Flu, dan Alergi

Mari dukung upaya stay at home dan social distancing. Inilah realitas saat berdiam diri di rumah ala Catatan Leannie. Moga setelah ini Kita diberikan kesehatan dan wabah Corona ini cepat berlalu.



Salam,