Mencari Solusi di Tengah Pandemi, Ide Bisnis Kuliner ini Bisa Membuatmu Banjir Rezeki

Sajian lebaran
Aneka kue kering sajian lebaran,
pixabay.com/congerdesign

Di tengah pandemi COVID-19, semua aspek masyarakat merasakan dampaknya, terutama di bidang ekonomi. Mencari solusi di tengah pandemi ini bisa dilakukan dengan berbagai ide bisnis, loh, Sahabat.

Masyarakat  ekonomi menengah atau bawah yang kondisinya memprihatinkan paling merasakan dampak pandemi COVID-19. Jangan fokus pada masalah, segeralah bergerak mencari solusinya.

Ide bisnis apa, sih, yang bisa membuatmu banjir rezeki?

Salah satu pintu rezeki jalannya ada pada berniaga atau berjualan. Setidaknya ada
beberapa ide bisnis kuliner yang bisa dilakukan seorang perempuan baik IRT atau wanita karier yang tertarik berbisnis kuliner.


Ide bisnis kuliner di tengah pandemi dan Bulan Ramadan


Ide bisnis kuliner
Ide bisnis kuliner,
pixabay.com/congerdesign

Bisnis kuliner emang enggak ada matinya. Meski sekarang lagi pandemi COVID-19, dan memasuki bulan Ramadan, bisnis kuliner ini pasti masih banyak peminatnya, loh.

Inilah beberapa ide bisnis kuliner yang mungkin akan membuatmu banjir rezeki di masa pandemi dan bulan suci Ramadan.


1. Takjil atau sajian untuk berbuka puasa


Makanan dan minuman untuk takjil biasanya diburu oleh masyarakat, hanya saja di masa pandemi COVID-19, membatasi mereka untuk keluar rumah, Kamu bisa mencoba berjualan online sebagai solusinya.

Kamu bisa berjualan kurma, sop buah, kolak pisang atau es campur yang sering dipilih sebagai takjil. Pastikan pengemasan sudah rapi dan isinya tidak mudah tumpah dalam proses pengiriman.


2. Jajanan basah atau kue tradisional


Pada berbagai acara penting seperti acara keluarga, gathering kantor, rapat atau arisan biasanya dicari konsumsi berupa jajanan basah atau kue tradisional.

Meski sudah ada social distancing, bisnis kuliner ini tetapt digemari masyarakat. Untuk keseharian, sebagai camilan rumahan sajian makanan seperti donat aneka rasa dan toping spesial, kue cubit, kue cucur, pukis, risoles, molen, atau cup cake pun tetap mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Berjualan secara online lebih aman dipilih saat pandemi COVID-19. Satu lagi, berhubung usaha jajanan tradisional atau kue basah ini tidak bertahan lama, penerapan sistem pre order bisa jadi solusinya.


3. Aneka kue kering sajian lebaran


Pas sekali dengan moment Ramadan juga menjelang idul fitri biasanya sajian kue kering ini diburu masyarakat.

Selain sifatnya yang lebih tahan lama, saya pikir berinvestasi dengan berjualan kue kering lebih menjanjikan. Pastikan memilih bahan kue berkualitas agar produkmu layak jual dan disukai customer.

Kami bisa berjualan aneka kue kering seperti kue nastar, kue keju, putri salju, kue kacang, kue kelapa dan kue coklat masih menjadi makanan khas lebaran atau sajian Idul Fitri favorit keluarga.


4. Birthday cake dan hidangan berat lainnya


Birthday cake atau kue ulang tahun
seperti kue tart dan black forest masih diminati masyarakat. Hidangan berat lainnya seperti kue lapis atau brownies pun bisa kamu jadikan ide bisnis kuliner yang menjanjikan.

Bagaimana menurutmu, Sahabat, dari keempat ide bisnis di atas, mana yang Kamu minati dan paling menarik perhatian?


Tips Berbisnis Kuliner yang Bikin Kamu Laris Manis


Tips bisnis kuliner
Bisnis kuliner yang menjanjikan,
Pixabay.com/congerdesign

Bisnis kue kering untuk sajian lebaran adalah bisnis yang cocok dijalankan saat ini. Saya pribadi tidak pernah membuat kue lebaran sendiri, seringnya sih beli di luar.

Semua merasakan efek Covid-19. Saatnya melakukan inovasi baru dan mencari solusi dengan mengambil peluang yang ada di depan mata dengan menjalankan bisnis kuliner.

Ada beberapa tips berbisnis kuliner yang bakal bikin Kamu laris manis, simak, ya!


1. Memilih bahan berkualitas dan berbelanja di toko yang terpercaya 


Untuk mendapatkan produk yang berkualitas, harus ditunjang dengan bahan yang berkualitas pula. Saat ini pilihan berbelanja online semakin diminati karena lebih praktis dan menghemat waktu.

Untuk berbelanja bahan kue yang berkualitas dan terpercaya, Kamu bisa memilih distibutor dan suplier bahan kue. Kamu akan mendapatkan harga terjangkau, hemat waktu, dan lebih praktis tentunya.


2. Buat produk yang unik dan punya kelebihan tersendiri


Produk yang mau dijual harus punya kelebihan tersendiri dan unik tentuya, dalam artian beda dengan yang lain dan punya ciri khas.

Contohnya saat berjualan donat aneka rasa, pastikan topingnya menarik perhatian pembeli atau saat berjualan kue kering, pastikan tampilan kue menarik, terutama  dari segi rasa.


3. Pastikan foto penunjang produk tampilannya menarik


Fotografi jadi hal yang penting dalam memasarkan produk. Berjualan kue kering atau jajanan basah secara online, pastikan foto penunjang produk tampilannya menarik para pembeli di luar sana.


4. Personal branding dan promosi rutin di media sosial


Salah satu kunci keberhasilan berjualan adalah memperkuat personal branding dan
promosi rutin. Saat mulai merintis bisnis kuliner, Kamu bisa melakukan promosi di berbagai media sosial secara berkala dan rutin.


5. Menjaring reseller dan memperkuat networking


Berbisnis kuliner harus punya target yang kuat. Selain membuka peluang usaha baru, Salah satu tujuan lain berjualan adalah membuka jalan bagi orang lain agar mendapatkan rezeki dengan menjaring reseller.

Membina reseller dan memperkuat networking jadi kunci sukses menjalankan usaha bisnis apapun termasuk bisnis kuliner.


6. Harga produk kompetitif


Harga jual produk kuliner yang ditawarkan sebaiknya tidak terlalu mahal dan bisa menutupi modal. Jangan menaikkan harga terlalu tinggi, juallah produk kuliner dengan harga kompetitif dan terjangkau pembeli.



Toko Wahab, distributor dan suplier bahan kue online yang berkualitas


Toko bahan kue online
Bahan kue berkualitas, freepik.com

Ketika meilih berbisnis kuliner, Kamu sudah harus menentukan perencanaan keuangan dengan memilih bahan kue yang berkualitas agar produk jualanmu punya nilai jual yang tinggi.

Toko Wahab adalah salah satu distributor dan suplier bahan kue online berkualitas dan terpercaya beralamat di Jalan Gn. Sahari 1 No.40, RT.18/RW.4, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10410.

Toko Wahab ini adalah salah satu platform B2B marketplace khusus food-service supply. Toko Wahab merupakan suplier dan distributor bahan baku kue juga makanan jadi yang kualitasnya tidak diragukan, contohnya saja produk pastry, bakery, makanan kaleng juga restoran.

Menariknya, Toko Wahab ini harganya terjangkau, harga grosir yang lebih murah dan memungkinkan pembeli menawar harga yang ada di websitenya, beda dengan situs  e commerce lain, kan? Lebih menguntungkan pembeli soalnya.

Dengan mengakses tokowahab.com, Kamu bisa membeli bahan kue yang berkualitas secara online dengan harga grosir yang terjangkau tentunya. Dari segi waktu, pun bisa lebih praktis dan bisa dilakukan tanpa harus ke luar rumah.

Kamu bisa melilih kategori produk yang terhitung lengkap untuk memulai bisnis kue, contohnya saja mentega, margarin, tepung kue, coklat, keju, susu, dan aneka selai.

Selain itu, Toko wahab juga menyediakan bahan masakan, makanan beku, buah, minuman segar, minyak, buah, dan peralatan membuat kue tentunya.

Toko Wahab juga peduli terhadap UMKM, dengan memberdayakan para pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan memasak, pelatihan bisnis dan mengembangkan menu-menu baru yang bisa menguntungkan para pelaku UMKM.

Buat Kamu yang ingin mencari solusi di tengah pandemi ini, yuk, coba berbagai ide bisnis yang mungkin akan membuatmu banjir rezeki. Jangan lupa berbelanja bahan kue berkualitas  secara online di Toko Wahab, ya!


Salam,







Melukis Harapan saat Pandemi COVID-19 Berlalu

Harapan saat pandemi COVID-19 Berakhir
Harapan saat COVID-19 berakhir, freepik.com

Pernah dengar ungkapan yang menyatakan bahwa "Badai pasti berlalu." Meski bukan sekarang, saya sendiri yakin bahwa pandemi COVID-19 ini akan berakhir. Banyak harapan menanti saat pandemi ini berlalu.

Semua pasti mengharapkan hal yang sama tentunya. Kita bisa melihat dan merasakan dampak COVID-19 terhadap berbagai aspek kehidupan.

Sederet harapan yang ingin saya wujudkan ketika Covid-19 berakhir, dimulai dari hal sederhana sampai hal besar yang menjadi impian, diantaranya:


1. Mengajak anak bermain ke taman dan supermarket dekat rumah


Bermain di taman
Seneng lihat ekspresinya main di taman,
dokumentasi pribadi

Ini sederhana aja, sih, harapannya pengen lihat anakku senang saat main di taman atau ngunjungin supermarket deket rumah pun tujuannya sama.

Jadi, rumah saya dekat supermarket yang cukup lengkap di daerah Jalan Dakota. Anak saya sampai hapal jingle dari supermarket tadi dan sering dia nyanyiin di rumah.

Bermain di game area
Happy saat main di game di supermarket dekat rumah,
dokumentasi pribadi

Kayaknya kangen ke sana dan dia pengen main permainan anak juga beli makanan kesukaannya.


2. Mengantar dan mendampingi anak sekolah


Mendampingi anak sekolah
Mendampingi anak sekolah,
dokumentasi pribadi

Ini harapan yang simpel juga sebenarnya. Anak saya baru sebulan masuk sekolah atau bimbingan belajar gitu. Udah mulai betah, mau sosialisasi, dan mau kerjain tugas sekolahnya.

Pas ada pandemi ini anak kurang happy, fokusnya terbagi ke berbagai mainan di rumah. Mungkin ibunya yang ngajarin enggak kayak bidadari, lol ...  alias kaya
ibu guru di sekolah yang luar biasa penyabar sama anak saya yang usianya baru 4 tahun.

Mengantar dan mendampingi anak sekolah jadi hal yang menyenangkan dan saya kangen moment ini.


3. Mendatangi perpustakaan daerah, mencari referensi buku untuk penulisan buku solo


Mencari referensi buku di Pusda Cimahi,
galamedianews.com

Menulis buku solo adalah impian saya selama ini. Jujur, dulu sebelum nulis artikel dan ngeblog, saya pengen punya novel sendiri. Nulis puisi jadi hobi saya malah, beberapa kali ikut event, alhamdulillah karya saya dibukukan sebagai antologi puisi.

Sekarang sudah terlihat kalau genre tulisan saya itu non fiksi, makanya lebih nyambung nulis artikel atau ngeblog sih. Sebelumnya saya malah rutin mengirimkan tulisan ke berbagai media online.

Saat ini saya mau serius nulis buku solo. Target saya tahun ini buku solo saya bisa diterbitkan, kalau bisa terbit mayor. Aamiin, moga impian saya yang satu ini bisa kesampaian.


4. Mensupport bisnis yang dirintis suami dan punya toko kue sendiri


Kuliner Jajanan Papi Martin
Jajanan Papi Martin available on Gofood,
dokumentasi pribadi

Saya kadang terharu sama usaha yang dijalankan suami. Betapa dia bekerja keras buat anak, istri dan keluarganya. Semoga usahanya, lelah, juga keringatnya dibalas pahala kebaikan di sisi-Nya.

Saya support dengan bantu promosi saja soalnya bikin kue, baking, enggak bisa saya lakukan. Moga impian suami punya toko kue sendiri bisa terwujud.

Bisa cek aplikasi Go Food Jajanan Papi Martin dan instagram Jajanan Papi Martin buat tahu produk kuliner yang ditawarkan. Pengiriman untuk sementara buat area Bandung dan sekitarnya, ya.


5. Mengunjungi berbagai tempat baru di Bandung sekalian family traveling


Air mancur menari di Kiara Artha Park Bandung,
instagram.com/@kiaraarthapark

Meski saya orang Bandung, saya juga ternyata belum menjelajahi Kota yang dikenal dengan  julukan Paris Van Java.
Ada berbagai tempat di Bandung Timur yang belum saya jelajahi.

Puncak Bukit Bintang atau Bukit Moko,
instagram.com/@bukitmoko

Bukit Bintang, Air mancur menari di Kiara Artha Park mejadi beberapa destinasi yang ingin saya kunjungi di kemudian hari.

Baca juga : Itinerary 5 destinasi wisata menarik di Bandung Timur


6. Mengunjungi Mekah dan beberapa negara lainnya


Mekah, destinasi impian,
timesindonesia.co.id

Impian terbesar saya sebagai seorang Muslimah adalah mengunjungi tanah suci, melakukan ibadah umrah atau Haji. Sepertinya ini jadi impian dari banyak orang juga.

Negara lain yang pengen saya kunjungi diantaranya Brunei Darussalam yang lekat dengan nuansa islamnya, Jepang, Korea Selatan, Inggris, juga Perancis.

Sederet impian terlukis dalam benak saya. Semoga pandemi COVID-19 ini cepat berlalu dan satu demi satu impian yang ingin saya capai bisa terwujud.

Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, Ketika Pandemi COVID-19 berakhir, impian apa yang ingin diwujudkan?



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday7



Ketahui Panduan Memakai Masker bagi Anak untuk Mencegah Penularan Virus Corona


Ajak anak memakai masker, freepik.com

Meski sudah ada anjuran social distancing dan stay at home, tetapi kenyataannya masih banyak anak-anak yang bermain bebas di lingkungan tempat tinggal saya. Sepertinya mereka kurang kesadaran akan pentingnya menggunakan masker untuk seluruh keluarga termasuk anaknya saat pandemi COVID-19. Padahal salah satu tujuan menggunakan masker adalah untuk mencegah penularan Virus Corona.

Beberapa kali saya melihat saat berbelanja ke supermarket dekat rumah, masih saja ada anak yang dibiarkan menemani orang tuanya tanpa menggunakan masker. Rasanya miris melihat kejadian tersebut, malah saya yang jadi khawatir sendiri.


Tujuan Penggunaan Masker


Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan bahwa beberapa kasus Infeksi COVID-19 tak menunjukkan gejala. Oleh karena itu penggunaan masker merupakan suatu langkah untuk mengurangi penyebaran penyakit.

Penggunaan masker di tempat umum juga bertujuan mengurangi droplet atau cipratan yang berasal dari bersin maupun batuk sehingga dapat mencegah penularan virus.

Menurut rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC),  idealnya seseorang yang menggunakan masker dengan benar, yaitu menutup rapat pada bagian mulut dan hidung, serta sedikit melonggarkannya di bagian telinga.

Untuk orang dewasa lebih mudah memahami pentingnya menggunakan masker saat pandemi, bagaimana dengan anak-anak?

Anak saya pribadi awalnya tidak mau menggunakan masker saat ke luar rumah, alasannya teman-temannya juga enggak pakai masker, setelah saya edukasi tentang bahaya Virus Corona dan pentingnya memakai masker buat anak, akhirnya dia pun mau menggunakan masker, syukurlah saya pun jadi tenang.


Panduan Penggunaan  Masker untuk Anak-Anak


Menurut American Academy of Pediatrics, inilah panduan bagi orang tua agar anaknya menggunakan masker di masa pandemi.

Anak-anak yang tidak direkomendasikan menggunakan masker


Meskipun memakai masker untuk anak itu penting, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan ada beberapa kelompok anak yang tidak disarankan menggunakan masker, diantaranya:

✅ Anak-anak di bawah usia dua tahun yang  berisiko kehabisan napas.

✅ Jika penggunaan masker tersebut membuat anak-anak tercekik atau tersedak.

✅ Jika anak kesulitan bernapas atau tidak sadar, serta tidak dapat melepas masker tanpa dibantu orang lain

✅ Jika penggunaan masker malah meningkatkan risiko terkena virus, karena kebiasaan anak yang sering menyentuh wajah.

✅Untuk bayi, jika harus pergi ke luar rumah lindungi ia dengan selimut yang menutupinya dan jangan lupa biarkan ia bernapas dengan nyaman.

Lebih baik ikuti anjuran stay at home saja, lebih aman untuk anak soalnya.


Anak-anak yang dianjurkan menggunakan masker


Untuk anak yang berumur di atas dua tahun, sangat dianjurkan untuk mengenakan masker, apalagi jika ada aktivitas di luar rumah.

Selain itu, saat kondisi tertentu di bawah ini mengharuskan anak menggunakan masker, diantaranya:

1. Anak sedang sakit, seperti demam, flu, atau batuk


Jika sakit berlanjut, sebaiknya anak diajak menemui dokter dengan menggunakan masker saat ke luar rumah.

2. Saat anak berjalan-jalan di luar rumah


Terkadang anakanak me bosan berada dalam rumah dalam kurun waktu yang lama.

Jika saya ke luar rumah dengan alasan mencari bahan makanan, anak saya selalu ingin ikut dan tak mau ditinggalkan, saya selalu menggunakan masker untuk dia dan memintanya menjaga jarak dari orang lain.

Saya memilih pagi-pagi untuk ke luar rumah saat berbelanja bahan makanan sekalian jalan-jalan sebagai olahraga ringan.

3. Gunakan masker meski di dalam rumah, jika ada keluarga yang sakit


Jika dalam lingkungan keluarga, ada yang sedang sakit, pastikan anak tetap  menggunakan masker sebagai perlindungan.


Cara meyakinkan anak agar mau menggunakan masker


Awalnya anak saya pribadi merasa enggan untuk memakai masker alasannya masker membuatnya agak susah bernapas dan teman-temannya juga enggak pakai masker.

Nah, karena anak-anak tidak begitu paham pentingnya menggunakan masker, berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua agar anak mau memakai masker:

1. Ajak anak bercermin dan katakan dia cocok memakai masker


Ajaklah anak untuk bercermin, dan katakan bahwa dia begitu cocok saat memakai masker.  Saya memilih motif atau tokoh kartun favorit sebagai masker anak yang bisa menarik perhatiannya.

2. Perlihatkan bahwa orang lain juga memakai masker


Yakinkan pada diri anak bahwa orang lain pun memakai maskernya. Bisa lakukan edukasi bagi anak dengan menceritakan masker dapat melindungi mereka dari kuman yang bisa membuat tubuh menjadi sakit.

Baca juga : 7 Cara Mengurangi Risiko Tertular Covid-19


Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan masker. Mengedukasi anak tentang pentingnya menggunakan masker adalah tugas orang tua. Lakukan panduan di atas untuk meyakinkan anak agar mau menggunakan masker.

Sayangi mereka dan lindungi anak dengan menggunakan masker pada kondisi yang disebutkan di atas. Satu langkah sederhana akan berdampak besar, yuk, ajak anak memakai masker!


Salam, 









#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday6







Social Distancing dan Kisah Viral Pengantar Jenazah COVID-19

Kisah Pengantar Jenazah COVID-19,
regionalkompas.com, edit by Snapseed

Social distancing dan stay at home merupakan kebijakan pemerintah untuk mencegah Infeksi COVID-19 meluas. Namun dua kebijakan ini, tidak sepenuhnya bisa dilakukan masyarakat Indonesia, karena untuk para pejuang keluarga perlu tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Center for Disease Control(CDC), social distancing merupakan tindakan menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, dan menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan orang banyak.

Meski sudah ada kebijakan stay at home sekali pun, saya pribadi tidak bisa sepenuhnya di rumah saja. Ada saatnya harus ke luar rumah jika ada keperluan mendesak, contohnya membeli bahan makanan untuk keluarga. Saya menggunakan masker saat ada di luar rumah.

Bukan hanya saya saja yang punya kepentingan ke luar rumah, para kepala rumah tangga pun tetap mengadu nasib di luar sana. Suami saya pun tetap bekerja karena bank tidak meliburkan karyawannya.


Menjaga jarak bukan berarti tak sayang keluarga


Menjaga jarak
Social distancing atau menjaga jarak
Pixabay.com/Geralt


Social distancing atau menjaga jarak aman antar satu dengan lainnya bukan berrati tak sayang keluarga, tetapi bentuk kepedulian terhadap sesama dan mendukung upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.

Imbauan untuk tidak mudik, sebaiknya diikuti oleh masyarakat karena Kita enggak pernah tahu Keberadaan virus yang tak kasat mata dan takutnya malah menjadi carier bagi keluarga lainnya yang tinggal di kampung halaman.

Bersabar dan menunggu adalah cara terbaik, semoga virus Corona bisa cepat berlalu dan Kita bisa beraktivitas seperti biasanya tanpa ada kekhawatiran.


Kisah Dedy Darmadi, pengantar jenazah Covid-19 di Padang


Dedy dan pengantar jenazah Covid-19,
regional.kompas.com


Kisah yang sempat viral beberapa waktu yang lalu tentang seorang pengantar jenazah yang memakamkan pasien penderita Covid-19 di daerah Padang. Mereka rela menyebrangi sungai agar terhindar dari orang banyak.

Dedy Darmadi yang berusia 35 Tahun dari Padang memaparkan alasan menjadi pengantar jenazah dan memakamkan pasien yang terinfeksi virus Corona. Ia menyatakan bahwa semua itu untuk menghidupi keluarga dan alasan kemanusiaan.

Meski pekerjaannya punya risiko tinggi dan terkadang mendapatkan penolakan warga karena jenazah Covid-19, ia tetap bekerja meski risiko tinggi mengintai petugas pengantar jenazah Covid-19.

Dedy dan rekannya bukan tak paham arti Social Distancing dengan menjaga jarak aman untuk mencegah penyebaran virus Corona meluas tetapi pekerjaan  mengharuskan mereka berinteraksi dengan Jenazah Covid-19. Mereka yang bertugas membawa dan memakamkan jenazah pasien yang terinfeksi virus Corona.

Dedy menceritakan bahwa istrinya sempat khawatir dan takut anaknya yang masih pada kecil terkena virus Corona. Dedy sempat tidur di luar rumah karena istrinya khawatir akan kesehatan anak-anak.

Baca juga : Kurangi Risiko Tertular Virus Corona dengan 7 Cara ini!

Social distancing saat itu begitu terasa meski tinggal dalam satu rumah. Meski begitu Dedy mengaku telah melakukan standar dan prosedur kerja menggunakan APD lengkap demi terhindar dari penularan Virus Corona dan melakukan prosedur kedatangan saat di rumah setelah bekerja.

Namun, akhirnya sang istri paham akan pekerjaan suaminya dan memperbolehkan bertemu anak-anak setelah menyemprot disinfektan dan mandi membersihkan diri setelah pulang kerja.

Semoga Allah selalu menjaga para tenaga kesehatan dan petugas yang berkaitan dengan COVID-19, seperti para pengantar jenazah dan lainnya. Risiko mereka begitu besar, namun mereka bekerja untuk kemanusiaan dan berbakti pada negaranya.


Protokol kedatangan sampai di rumah dari bepergian


Protokol kedatangan sampai di rumah dari bepergian/ kemendagri.go.id

Jika ada suatu keperluan yang mendesak dan urgent, maka lakukan beberapa hal di bawah ini sebagai protokol kedatangan sampai di rumah dari bepergian:


1. Lepas sepatu  saat ada di depan pintu  sebelum masuk ke rumah


Hal pertama yang perlu dilakukan saat sampai di rumah adalah melepas sepatu di depan pintu masuk ke rumah.

Sebaiknya, jangan menggunakan sepatu ke dalam rumah, apalagi sampai memakainya smabil berbaring ke tempat tidur, karena bisa menungkatkan risiko terbawanya  berbagai macam virus, bakteri, atau kuman dari luar rumah.


2. Semprotkan cairan disinfektan pada barang yang dibawa bepergian


Semprotkan cairan disinfektan pada barang yang dibawa ketika bepergian. Untuk lebih waspada lagi, Kamu bisa menyemprotkan cairan tersebut pada barang-barang yang menempel atah dipakai sendiri seperti sepatu pakaian, ponsel, tas, laptop, dan lainnya.

Dengan menyemprotkan alkohol dan konsentrasi biosida yang tinggi dalam disinfektan diyakini mampu untuk membunuh bakteri, virus, kuman, dan mikroorganisme pada permukaan benda apa pun sebagai  perantara virus atau bakteri yang bila dihirup atau disentuh manusia bisa membahayakan.


3. Membuang struk atau tanda terima pembelian yang tidak diperlukan


Saat bepergian ke luar rumah untuk kepeeluan urgent seperti membeli makanan atau obat-obatan, saat sampai di rumah sebaiknya membuang struk, kuitansi atau tanda pembelian lainnya.

Hal ini merupakan salah satu cara pencegahan virus corona meyebar di dalam rumah.


4. Jangan langsung menyentuh barang apa pun  di rumah dan langsung beristirahat


Setelah melepas sepatu, menyemprotkan disinfektan pada barang yang dibawa masuklah ke dalam rumah. Namun, langsung menyentuh barang apa pun di dalam rumah sebelum mencuci tangan sampai bersih.

Jangan langsung beristirahat seperti duduk atau merebahkan diri di kursi, sofa, atau di tempat tidur dalam kondisi masih menggunakan pakaian yang sama saat bepergian.

Untuk para orangtua, jangan langsung menyapa atau menggendong anak jika tubuh belum dalam kondisi bersih.


5. Segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih


Lakukan cuci tangan dengan benar, selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir hingga bersih.

Prosedur mencuci tangan dengan benar seperti ini:

Basahi kedua tangan dengan air, bisa menggunakan air hangat atau dingin. Tuangkan sabun ke telapak tangan.

Usaplah kedua telapak tangan secara perlahan dengan gerakan memutar.

Gosok kedua telapak tangan hingga berbusa, lalu bersihkan seluruh bagian tangan secara merata, terutama pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku. Lakukan Cara ini selama minimal 20 detik.

Selanjutnya, bersihkan seluruh bagian jari dengan gerakan memutar. Bilas tangan dari sisa sabun sampai benar-benar bersih.

Tutup keran dengan tisue agar kuman tidak menempel pada tangan yang telah dicuci dengan bersih.

Terakhir, keringkan tangan menggunakan tisue atau handuk bersih.


6. Buka pakaian, jangan menggantung di kamar atau digunakan kembali keesokan harinya


Segeralah  membuka pakaian, jangan menggantungnya di kamar, apalagi menggunakan pakaian yang sama keesokan harinya.

Hal ini karena pakaian yang dipakai, mungkin saja terdapat virus, bakteri, atau kuman yang menempel dari luar rumah selama bepergian.

Masuklah ke kamar mandi atau toilet dan buka seluruh pakaian yang dikenakan saat bepergian, lalu tempatkan pakaian kotor tersebut di keranjang cuci tersendiri.


7. Mandi sampai benar-benar bersih


Mandi sampai benar-benar bersih bisa  membantu menghilangkan virus dan bakteri yang menempel pada tubuh.

Bersihkan tubuh dari ujung kepala sampai kaki hingga bersih agar sabun membersihkan area tubuh dengan merata.

Ketujuh hal tersebut menjadi langkah untuk pencegahan virus agar tidak masuk ke dalam rumah. Waspada itu penting, setuju, kan, sahabat Catatan Leannie.

Meski di luaran sana masih banyak para pejuang keluarga yang mencari nafkah untuk anak dan istrinya sebaiknya melakukan prosedur ini ketika datang ke rumah. Mencegah lebih baik dari mengobati tentunya.

Kisah pengantar jenazah Covid-19 yang sempat viral ini membuka mata saya bahwa bukan mereka tak ingin mengindahkan larangan stay at home atau social distancing tetapi kebutuhan hidup yang mendesak dan alasan kemanusiaan juga. Semoga virus Corona ini cepat berlalu, tentunya ini jadi harapan banyak orang.



Salam, 




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday5



Stop Panik, Kurangi Risiko Penularan Virus Corona dengan 7 Cara ini!

Kurangi Risiko Tertular Covid-19
Kurangi Risiko Tertular Covid-19,
pixabay.com/Alexey_Hulsov

Berbicara tentang virus Corona membuat banyak orang merasa khawatir dengan penularannya yang cepat dan meluas ke berbagai wilayah di Indonesia dan dunia. Stop panik, Kita bisa kurangi risiko tertularnya COVID-19 dengan berbagai cara yang akan saya ulas di sini.

COVID-19 atau Novel Coronavirus menjadi penyebab wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Bulan Desember 2019 yang lalu, kemudian meyebar ke negara lainnya sejak Januari 2020. Indonesia mengumumkan dua kasus positif virus Corona di Bulan Maret 2020.

Awalnya virus corona atau COVID-19 ini diduga berasal dari hewan seperti kelelawar, kucing, juga unta. Kasus di Wuhan menunjukkan bahwa virus ini dapat menyebar dari hewan ke manusia dan sekarang dari manusia ke manusia lainnya.

Penularan virus Corona ini terjadi lewat droplet dan kontak langsung dengan penderita. COVID-19 ini bisa bertahan lama di berbagai benda tergantung jenis permukaannya.


Lama virus Corona bertahan pada benda
Lamanya virus bertahan pada berbagai benda,
instagram.com/@medscape

Itulah mengapa anjuran stay at home dan social distancing jadi pilihan buat mencegah penyebaran virus ini. Kita tak pernah tahu kontak terakhir benda yang dipegang kalau berada di area public space, seperti sedang belanja di supermarket atau bahkan hanya sekadar ke atm untuk menarik uang tunai.


Faktor Risiko Infeksi COVID-19 


Faktor risiko Infeksi COVID-19
Faktor risiko Infeksi COVID-19,
freepik.com diedit dengan Snapseed


Tak pilih-pilih, ternyata siapa pun bisa terinfeksi virus corona. Namun orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, bayi dan anak kecil, serta lansia lebih rentan terhadap serangan COVID-19. 

Selain itu, kondisi musim  di berbagai negara pun juga ikut berpengaruh terhadap penyebaran virus ini. Contohnya saja, di negara Paman Sam atau Amerika Serikat, Infeksi COVID-19 lebih banyak terjadi pada musim dingin dan gugur.

Selain itu, seseorang yang tengah bepergian ke berbagai negara yang terkena virus ini, contohnya ke Tiongkok, Cina atau Italia ikut meningkatkan faktor risiko terinfeksi virus Corona.

Seseorang dengan riwayat penyakit seperti jantung, paru-paru, stroke, diabetes, Infeksi saluran kencing juga kanker juga rentan terinfeksi COVID-19.


Gejala COVID-19



Gejala Infeksi COVID-19
Gejala COVID-19, freepik.com


Seseorang yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19, punya gejala yang bervariasi tergantung tingkat keparahan infeksinya. Berikut ini gejala COVID-19 ringan:

✅ Hidung berlendir,

✅ Batuk,

✅Sakit kepala,

✅ Sakit tenggorokan,

✅ Demam,

✅ Merasa tidak enak badan


Infeksi virus Corona ini bisa menyebabkan gejala berat jika sudah menginfeksi paru-paru, contohnya pneumonia yang terjadi di Kota Wuhan.  Gejala COVID-19 yang teehitung berat diantaranya: 

✅ Demam tinggi bila pasien mengalami pneumonia.

✅ Batuk dengan lendir

✅ Sesak napas

✅ Nyeri dada atau sesak ketika bernapas dan batuk

Infeksi COVID-19 bisa menjadi lebih parah pada orang yang punya penyakit lain seperti penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan imunitas yang lemah, bayi, juga lansia. 



Cara Mengurangi Risiko Tertular Virus Corona


Risiko tertular Virus Corona
Kurangi risiko tertular Virus Corona,
www.covid.go.id

Sampai sekarang belum ditemukan vaksin untuk pencegahan infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada 7 cara yang bisa Kita lakukan agar tidak tertular Covid-19, diantara ya:

1. Mencuci tangan dengan benar


Lakukan kebiasaan baik yaitu rutin mencuci tangan dengan sabun dan air selama kurang lebih dua puluh detik sampai bersih.


2. Hindari menyentuh wajah , hidung, dan mulut


Jangan menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum cuci tangan.


3. Hindari kontak dengan orang yang sakit


Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit. Sebaiknya jika sedang tidak enak badan karena flu, isolasi diri di rumah sambil memulihkan kesehatan.


4. Hindari kontak dengan hewan


Hindari kontak langsung dengan menyentuh hewan atau unggas liar. Kita tak pernah tahu jika hewan tersebut kemungkinan membawa virus atau penyakit.


5.  Membersihkan permukaan yang sering digunakan


Jangan lupa nembersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan bersama contohnya gagang pintu rumah yang sering disentuh, dan peralatan lain.


6. Lakukan etika bersin atau batuk dengan benar


Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.


7. Jangan keluar rumah ketika sakit


Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat saat ada gejala sakit atau mengalami sesak napas.

Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan menjaga pola makan sehat dan berolahraga. Jika sakit berlanjut, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.


Baca juga : Tips Jitu Meningkatkan Sistem Imun untuk Menangkal Corona


Mencegah lebih baik daripada mengobati, sebuah slogan yang selalu saya pegang. Stop panik, kurangi risiko penularan Virus Corona dengan ketujuh cara diatas. Semoga pandemi ini bisa Kita lewati bersama. Keep healthy and safety.



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday4


Sebagai Perempuan, Lakukan 7 Hal ini untuk Membantu Sesama saat Pandemi

Membantu sesama saat pandemi
Membantu sesama saat pandemi,
via freepik.com

Memang benar pandemi COVID-19 ini punya pengaruh besar terhadap banyak aspek kehidupan, terutama masalah ekonomi. Sudah saatnya sebagai perempuan bergerak, melakukan perubahan dengan membantu sesama saat pandemi.

Dampak paling terasa dialami oleh rakyat kecil. Banyak diantara mereka terutama masyarakat dengan ekonomi lemah bertambah sulit hidupnya.

Mari bantu sesama dengan cara yang sederhana dan dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Lakukan step by step tindakan sederhana yang bermanfaat besar di kemudian hari.

Ada 7 hal yang bisa perempuan lakukan baik sebagai seorang ibu, istri, dan bagian dari masyarakat untuk membantu sesama saat pandemi COVID-19, diantaranya:


1. Jangan menyebar Hoax, jaga lisan juga sikap


Jaga lisan dan sikap
Stop Hoax, jaga lisan dan Sikap,
via freepik.com

Beragam informasi yang Kita terima perlu disharing terlebih dahulu sebelum dibagikan ke mana-mana. Efeknya akan dirasakan banyak orang soalnya.

Pengalaman saya sendiri yang punya berbagai grup WA, baik grup sekolah anak, grup literasi, juga grup alumni sekolah SMP, SMU, juga kuliah, masih ada saja segelintir orang yang share pesan yang belum tentu kebenarannya atau berita hoax.

Jaga lisan dan sikap karena situasi sekarang membuat orang kadang sensitif dengan pemberitaan yang ada.


2. Mengajarkan anak menjaga kebersihan


Mencuci tangan
Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan,
via pixabay.com/MiroslovaChrienova

Sebagai orang terdekat, ibu punya andil dalam mengedukasi anak tentang menjaga kebersihan, terutama kebiasaan baik mencuci tangan.

Mencuci tangan sebelum makan atau setelah bepergian dari luar sudah jadi kebiasaan rutin di keluarga kami.


3. Edukasi keluarga untuk menggunakan masker 


Keluarga menggunakan masker
Gunakana masker, via pixabay.com/muhamed_hussen

Saya terkadang masih menemukan saat di lingkungan dekat rumah masih banyak warga yang cuek keluar rumah tanpa masker, begitu pula dengan anak-anak yang bebas main di luar dan dibiarkan orang tuanya.

Saya pikir mereka masih kurang kesadarannya tentang bahaya COVID-19 atau bahkan menyepelekan pandemi ini. Padahal virus Corona bisa sampai tahap Infeksi berat pada paru-paru yang berujung kematian.

Tugas seorang perempuan sebagai ibu dan istri adalah mengedukasi keluarga untuk menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Langkah sederhana yang berdampak besar terhadap lingkungan.


4. Tetap stay at home dan lakukan social distancing


Stay at home
Stay at home, via freepik.com

Dukung upaya pemerintah dan bantu tenaga kesehatan dengan stay at home dan social distancing. Kedua upaya ini diperlukan untuk mencegah penularan virus Corona.



Social distancing
Jaga jarak dengan social distancing,
via freepik.com

Negara Kita tidak menetapkan lockdown, tapi melakukan upaya social distancing untuk mencegah penyebaran virus Corona meluas. Jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak. Jauhi aktivitas sosial untuk sementara demi kebaikan.


5. Ajak anak untuk menabung dan  melakukan sedekah


Mengajarkan anak menabung
Mengajarkan anak menabung,
via dokumentasi pribadi

Mengajarkan anak menabung dan melakukan sedekah bisa dilakukan sejak dini. Biasanya saya memberi pemahaman dulu mengenai nilai uang dan memberi contoh menabung.

Mengajarkan anak sedekah
Memberi dengan bersedekah, via freepik.com

Sebelum digaungkannya social distancing
Saya ajarkan anak bersedekah lewat cara sederhana misalnya saat belanja ke supermarket atau di masjid, saya sampaikan pada anak untuk berbagi dengan menyisihkan sebagian uang ke kotak amal



6. Mendonasikan sebagian harta pada lembaga terpercaya


Donasi untuk Covid-19
Membantu sesama lewat donasi,
via freepik.com


Donasikan sebagian harta untuk membantu sesama dengan menyalurkan pada lembaga terpercaya. Kamu bisa membantu menyisihkan materi untuk mereka yang membutuhkan, bisa donasi bagi masyarakat atau tenaga medis yang kekurangan APD.


7. Membantu lewat doa dan lebih dekat pada-Nya


Berdoa untuk sesama,
via freepik.com

Pandemi ini mengajarkan Kita untuk lebih mendekat pada-Nya. Berpasrah diri menerima setiap ketentuan-Nya. Doa adalah senjatanya orang mukmin.

Jika belum bisa melakukan banyak hal untuk orang lain, jangan meremehkan kekuatan doa. Berdoa juga bisa diajarkan pada anak sejak dini.

Langkah besar dimulai dari tindakan sederhana yang dilakukan diri sendiri dan keluarga di rumah. Sebagai Perempuan banyak hal yang bisa Kita lakukan untuk membantu sesama saat pandemi. Yuk, mulai dari diri sendiri dan saat ini juga.



Salam,





#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday3



Semua Terkena Dampak COVID-19, Begini Cara Meraih Hikmah dan Keseimbangan Hidup

Pengaruh Covid-19 dalam kehidupan,
via freepik.com

COVID-19 telah menjadi pandemi yang punya pengaruh dan dampak terhadap berbagai aspek dalam kehidupan.  Saya menemukan keseimbangan hidup dan meraih hikmah melalui berbagai cara yang akan saya bagikan di sini .

Tak bisa dipungkiri bahwa semua terkena dampaknya, mulai dari kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat bahkan hampir semua negara mengalami dampak COVID-19.

Kini, keadaan sudah tak lagi sama seperti beberapa bulan yang lalu, sekarang setiap kali keluar rumah karena suatu keperluan mendesak, misalnya mencari bahan makanan menjadi kekhawatiran tersendiri apalagi saat berada di public space, seperti supermarket dekat rumah atau saat mengambil uang di atm. Saya percaya semua pasti ada hikmahnya, tak ada sesuatu pun yang sia-sia.


Hikmah di tengah Pandemi COVID-19 ala Catatan Leannie


Tak ada kejadian yang sia-sia, semua pasti ada hikmahnya. Meski, dalam keadaan teberat sekali pun. Setidaknya ada beberapa hikmah yang saya rasakan di tengah Pandemi COVID-19 ini. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie?


1.Rajin menjaga kesehatan dan kebersihan 


Rutin mencuci tangan
Rutin mencuci tangan,
via Pixabay.com/ivabalk

Kebiasaan baik ini akhirnya membuat semua orang peduli tentang kesehatan dan kebersihan. Rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer saat berada di luar menjadi suatu keharusan.

Meski sempat di awal social distancing, beberapa stok makanan, multivitamin, hand wash juga hand sanitizer kosong juga. Setelah hampir sebulan, akhirnya stok di supermarket terdekat kembali tersedia. Syukurlah saya masih kebagian stoknya.


2. Menghabiskan waktu penuh bersama keluarga


Stay at home
Stay at home, via freepik.com


Stay at home dan social distancing  membawa banyak perubahan. Di rumah saja menjadi sesuatu yang berharga. Bahagia rasanya menghabiskan waktu penuh bersama keluarga.

Mengajarkan anak full time belajar di rumah  menjadi pengalaman baru buat saya yang anaknya baru masuk PAUD sebulan sebelum anjuran social distancing dan stay at home.

Belajar di rumah
Belajar di rumah, via dokumentasi pribadi


3. Bersyukur atas nikmat sehat


Berdoa dan bersyukur
Berdoa dan bersyukur, via freepik.com

Sehat adalah nikmat yang sangat berharga. Ketika sakit, seringkali orang merasa bahwa sehat itu ternyata nikmat yang harus disyukuri dan dijaga juga. Mengatur pola makan sehat menjadi salah satu ikhtiar menjaga kesehatan. Berdoa juga merupakan salah satu wujud rasa syukur pada-Nya.


4. Mencoba berbagai resep JSR dari bahan alami


Resep JSR untuk Batuk
Resep JSR untuk Batuk Berdahak,
via instagram.com/@rhosa_liena

Sejujurnya saya pernah merasakan rasa kekhawatiran yang berlebih saat diri sendiri mengalami, flu, batuk, juga alergi saat awal ditetapkannya social distancing. 

Sebagai upaya pengobatan saya memilih bahan alami rempah-rempah yang diracik menjadi resep JSR ala dr Zaidul Akbar.


Baca juga : Resep alami untuk Batuk, Flu, dan Alergi ala dr Zaidul Akbar


5. Memasak untuk keluarga dan mengurangi jajan di luar

Memasak untuk keluarga
Memasak untuk keluarga, via freepik.com


Sesekali menjadi IRT kadang ada rasa bosan dengan aktivitas harian yang berulang alhamdulillah sudah mulai menerima keadaan meski perlu proses untuk sampai ke tahap ini. Dulu sebelum nikah mikirnya kalau enggak masak, ya, beli aja, kan banyak yang jual makanan.

Namun kenyataannya memasak sendiri tenyata punya berbagai sisi positif. Selain, memastikan mengolah bahan makanan dengan bersih, mengontrol penambahan msg atau bahkan tanpa menambahkan sama sekali Msg atau penyedap rasa.

Berhubung saya pengen menerapkan pola hidup sehat, saya perlahan mengurangi bahkan tidak menambahkan sama sekali penyedap rasa yang selama ini familiar di lidah. Pengennya sih ngejalanin JSR atau Food Combining, cuman penerapannya masih menyesuaikan.


6. Mencari peluang usaha atau bisnis baru 


Jajanan Papi Martin
Bisnis kuliner keluarga,
via dokumentasi pribadi

Virus Corona ini memang berdampak dan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi. Suami memang punya visi ke depan yang cukup baik, sehingga Kami akhirnya memutuskan untuk mencari peluang usaha atau bisnis baru di bidang kuliner jelang Ramadan ini. Berharap ke depannya bisa membuka lapangan kerja baru untuk dan impian mengunjungi tanah suci bisa terwujud.



7. Peka terhadap lingkungan dengan menjaga sikap dan lisan 


Stay at home and stay safe, via freepik.com


Keadaan atau situasi sekarang membuat orang merasakan kecemasan bahkan agak sensitif juga. Cobalah bersikap peka terhadap lingkungan dan kondisi sekitar dengan menjaga sikap dan lisan.

Jangan meyebar hoax di masyarakat, cobalah memilah informasi di tengah maraknya pemberitaan di masa sekarang ini. Stay at home dan stay safe, ya, buat semuanya.


Cara Menemukan Keseimbangan Hidup Versi Catatan Leannie


Keseimbangan hidup
Relaksasi dan keseimbangan hidup,
via freepik.com

Keadaan yang tak menentu, kapan virus Corona ini berlalu membuat kecemasan meningkat di masyarakat. Bahkan saya sendiri pun sempat mengalaminya.

Kecemasan atau Anxiety merupakan salah satu respon terhadap suatu kejadian, hal ini menjadi salah satu indikator kesehatan mental. Begini cara saya menemukan Keseimbangan hidup di tengah pandemi COVID-19.

✅ Acceptance atau penerimaan dalam hidup


✅ Pausing atau rehat sejenak


✅ Relaksasi dan melepaskan kekhawatiran 


✅Affimasi positif terhadap diri


✅Bersyukur dalam setiap keadaan


Hal pertama yang perlu dilakukan adalah acceptance atau penerimaan terhadap keadaan. Jika masih ada rasa kekhawatiran, cobalah pausing  atau rehat sejenak, bisa dengan mengurangi informasi terkait virus Corona yang meresahkan.

Cobalah relaksasi untuk mengurangi tingkat stress dengan tarik napas sejenak untuk melepaskan kekhawatiran. Affirmasi positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu agar emosi lebih stabil. Katakan pada diri bahwa saya bisa menghadapi situasi ini dan keadaan akan membaik setelah pandemi berlalu.

Saat sudah bisa menerima keadaan, hati yang lapang akan mudah merespon keadaan sebagai tanda bersyukur terhadap setiap keadaan.

Meski, saya pribadi tidak tahu kapan pandemi COVID-19 berakhir, mari tetap dukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona. Lakukan pencegahan dan lindungi keluarga dengan memperkuat sistem imun tubuh.

Semua merasakan pengaruh dan dampak COVID-19, temukan hikmah dan keseimbangan hidup seperti yang saya lakukan agar emosi lebih stabil di tengah pandemi ini. Semoga semua Sahabat Catatan Leannie diberi kesehatan dan keberkahan. Aamiin.



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday2