5 Pelajaran Kehidupan dan Keterampilan Diri yang Berkembang saat Diam di Rumah

Pelajaran saat diam di rumah, freepik.com

Anjuran Stay at home sudah dilakukan sejak Bulan Maret yang lalu, meski kenyataannya masih banyak warga yang berkeliaran di luar rumah tanpa keperluan mendesak. Namun, dengan diam di rumah, membuat saya mempelajari banyak hal bermakna dalam hidup.

Saya percaya bahwa tak ada hal yang sia-sia, semua pasti ada hikmahnya. Pandemi Covid-19 yang berdampak besar terhadap kehidupan banyak orang di dunia menjadi reminder juga buat saya. Setidaknya ada lima pelajaran kehidupan saat stay at home, diantaranya:


1. Mengatur waktu dengan baik


Saya dan suami sudah merintis bisnis kuliner, alhamdulillah progresnya baik. Setidaknya dari hari ke hari ada aja yang pesan produknya. Ada yang pesan donat, baso aci, puding, risoles, kue kering bahkan cake untuk ulang tahun.

Meskipun banyak orderan, tetap saja saya harus bisa mengatur waktu kapan harus mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus anak, mendampingi anak belajar, menyiapkan menu buka juga sahur, dan meluangkan waktu untuk menulis. Keterampilan memanage waktu memang penting dan biasanya seorang ibu perlu banget bisa mengatur waktu dengan baik.


2. Belajar resep makanan yang baru


Jujur, saat sebelum nikah, saya keitung jarang masak karena kerja pagi dan sering lembur sampai harus pulang malam ,tapi sekarang tiap hari memasak untuk keluarga.

Sekarang zaman udah canggih mau cari tahu resep masakan bisa buka Cookpad atau YouTube, jadi bisa belajar masak berbagai resep baru.

Belakangan ini saya belajar bikin donat, ternyata proses membuat adonan cukup menyita waktu, tenaga dan perasaan, lol. Biar pengen adonan bagus, butuh belajar beberapa kali sampai terbiasa bikinnya.

Sepertinya keterampilan memasak juga banyak yang ikut berkembang seiring pandemi COVID-19 dan diberlakukannya stay at home serta  social distancing.

Baca juga : Melukis harapan setelah pandemi berlalu


3. Mengasah keterampilan menulis dengan konsisten dan berbagi hal baik pada pembaca 


Selama masa pandemi dan Ramadan ini, saya jadi punya banyak hal yang ingin saya bagikan pada pembaca. Mengikuti tantangan menulis tiap hari ternyata bisa membuat Kita lebih konsisten, kalau ada kemauan pasti bisa nulis tiap hari dan menyelesaikan challenge menulis.

Menulis tiap hari mengasah keterampilan menulis bagi saya dan  belajar menyempatkan diri meski aktivitas sehari-hari pun cukup padat.


4. Mendongeng untuk anak dan mempererat bonding


Anak saya kadang sering banget merasa bosan saat disuruh seharian di rumah. Setelah saya amati, anak saya suka mendengar saat saya bercerita. Meski kadang diulang-ulang cerita yang saya dongengin ke dianya.

Untung ada aplikasi Let's Read yang bisa diunduh di smartphone android dan iOS. Ini tentang cerita anak dari berbagai negara juga penulisnya tapi bisa dikonversi ke Bahasa Indonesia.

Keterampilan bercerita atau mendongeng ternyata disukai anak dan dia selalu pengen minta diceritain berbagai hal. Selain itu, mendongeng bisa mempererat bonding antara ibu dan anak.


5. Mengelola emosi lebih stabil dengan bersabar


Poin nomor lima ini jadi hal terbesar yang harus saya pelajari. Keterampilan mengelola emosi bisa dilakukan dengan pausing atau jeda sejenak atau melakukan teknik relaksasi. Tarik napas sejenak lalu embuskan. Lakukan berkali-kali sampai lebih tenang.

Keterampilan mengelola emosi agar bisa lebih stabil ke jiwa ini memang butuh dibiasakan. Kenali pemicunya lalu tarik napas sejenak biar lebih tenang. Menerima keadaan pun jadi poin penting bagi saya.
Secara teori, sih, begitu, kenyataannya saya juga kadang masih harus belajar buat lebih bersabar.  Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie? 

Selalu ada hal baik di tengah pandemi COVID-19 sekali pun. Itulah lima hal yang menjadikan pelajaran kehidupan dan mengembangkan keterampilan diri ketika harus #diamdirumah karena COVID-19. Semoga Kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.  


Salam,




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday11





Dari Absensi hingga Meeting Online, Inilah 5 Aplikasi Penting Pendukung WFH


Work From Home, freepik.com

Salah satu strategi pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 meluas adalah dengan dikeluarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pelaksanaan PSBB ini yaitu menerapkan physical distancing yang lebih luas dan menegakkan hukum yang tegas jika terjadi pelanggaran di masyarakat.

Kebijakan ini bertujuan memutus rantai penyebaran virus Corona dan mencegah terjadinya interaksi sosial secara langsung.
Beberapa Provinsi di Indonesia termasuk Jakarta, Bekasi, Bogor, Depok, bahkan di Bandung yang menjadi tempat tinggal saya sudah mulai menerapkan PSBB ini.

Berbagai aktivitas seperti sekolah, kuliah, bahkan ibadah pun dilakukan di rumah saja. Selain itu beberapa perusahaan menjalankan Work From Home (WFH) dengan mempekerjakan karyawan dari rumah.

Bagi beberapa perusahaan seperti startup, media digital remote yang disebut juga telecommuting atau teleworking  sudah terbiasa menjalankan WFH. 

Namun, bagi beberapa perusahaan yang baru menerapkan sistem ini, tak perlu khawatir karena ada beberapa aplikasi penunjang untuk menjalankan kerja dari rumah.

Simak, yuk, 5 aplikasi penting pendukung Work From Home di bawah ini!


1.  Aplikasi untuk absensi karyawan


Salah satu aplikasi penting untuk menunjang WFH adalah kehadiran karyawan. Hal ini untuk menilai produktivitas kerja karyawan saat bekerja di rumah.


Aplikasi absensi online yang menunjang WFH adalah Hadirr.com. Sistem ini dapat dijalankan dari smartphone android atau iOS. Aplikasi Hadirr dapat memantau karyawan saat memberi laporan clock in, clock out, break dan after break sesuai jam kerja yang disepakati bersama.

Pada aplikasi ini menggunakan teknologi
face recognition dan sistem pemosisi global (GPS) sehingga dapat mencegah karyawan yang akan melakukan kecurangan saat absensi kerja.

Untuk melaporkan kehadiran dilakukan dengan swafoto pada aplikasi Hadirr dan GPS akan melihat keberadaan karyawan apakah sesuai dengan lokasi WFH.


2.  Aplikasi untuk komunikasi



Berkomunikasi secara personal dengan rekan kerja dapat dilakukan dengan aplikasi yang sudah Populer digunakan selama ini yang bisa diunduh dari smartphone secara free, contohnya saja dengan WhatsApp atau Telegram. 

Wag atau WhatsApp grup biasanya dipilih sebagai komunikasi antar rekan kerja yang bisa diunduh di smartphone android, iOS, bahkan  WA Web. 

Untuk memisahkan percakapan pribadi dengan diskusi kerja bisa menggunakan aplikasi Microsoft Teams atau Slack.


3. Email atau Surat elektronik 


Beberapa perusahaan menggunakan email kantor untuk keperluan kerja. Salah satu email yang digunakan secara gratis adalah Gmail. Hanya saja jika dibutuhkan komunikasi secara interaktif menggunakan email rasanya kurang efektif.


4. Aplikasi meeting atau conference


Selama Work From Home bisa mengadakan meeting atau conference secara online melalui aplikasi video, yang dapat digunakan dalam menjalankan presentasi online yang berhubungan dengan pekerjaan.

Beragam aplikasi yang bisa digunakan selama pandemi saat harus rapat online diantaranya Skype yang sudah lebih Populer digunakan sejak lama. Selain itu, ada aplikasi GoToMeeting, Google Hangout Meet, juga Zoom yang sekarang banyak digunakan saat WFH.


5. Aplikasi kolaborasi kerja


Aplikasi ini menjadi penunjang kerja ketika karyawan harus melakukan kolaborasi kerja dalam suatu project secara online.

Setiap perusahaan memiliki tools yang berbeda sebagai penunjang kinerja karyawan terutama saat menjalankan kerja dari rumah. Aplikasi yang digunakan sebagai kolaborasi kerja karyawan diantaranya Google Docs, Microsoft Office 365, Asana, Trello, Basecamp, dan Quip.

Itulah 5 jenis aplikasi penting sebagai pendukung saat Work From Home. Buat para pegawai yang sekarang menjalankan kerja dari rumah, mana, nih, aplikasi yang paling cocok dan sering digunakan saat ini?


Salam,



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday10




5 Aktivitas Seru Bersama Keluarga saat Diam di Rumah ketika Pandemi

Aktivitas seru bareng keluarga
Aktivitas seru bareng keluarga, freepik.com

Meski diam di rumah, ternyata ada berbagai aktivitas seru bersama keluarga yang positif ketika pandemi dan selama bulan Ramadan. Semua hal yang terjadi pasti ada sisi baiknya, termasuk anjuran stay at home. 

Meski sering kali kejenuhan menyapa keseharian, ternyata bisa disiasati dengan melakukan kegiatan bersama yang bisa mempererat bonding antar keluarga.

Apa saja kira-kira kegiatan seru yang bisa dilakukan bareng keluarga? Simak, yuk, 5 aktivitas  seru yang mungkin bisa Kamu lakukan juga di rumah!


1.  Mengaji bersama


Mengaji bareng keluarga
Mengaji bersama keluarga, freepik.com

Perbanyak ibadah di bulan suci Ramadan karena ibadah yang Kita lakukan pahalanya berlipat ganda. Lebih mendekatkan diri dengan mengaji bareng keluarga bisa jadi hal yang menyenangkan.

Anak saya masih berusia empat tahun, bisa mulai dikenalkan huruf hijaiyah dengan lagu anak yang ikut dia nyanyikan. Seru banget lihat ekspresinya anak yang masih polos. Gemes jadinya.


2.  Memasak bareng pasangan


Memasak bareng pasangan
Memasak bareng pasangan, freepik.com

Memasak jadi aktivitas seru bareng keluarga. Menyiapkan menu camilan atau menu berbuka jadi hal sederhana yang paling menyenangkan kalau anak dan suami turut membantu istrinya di dapur. Rasanya meleleh hati istri meski suami cuman bantu cuci piring atau ikut memasak. Bantuan kecil yang berdampak besar pastinya.

Biasanya kalau bareng anak bisa ambyar sih, apalagi anak balita, kadang dia pengen sayurannya, wortel aja dijadiin mix sama anakku, sambil dia nyanyi-nyanyi gitu. Hehe ... Imajinasi anak luar biasa, ya.


3. Menonton acara kesukaan keluarga


Nonton bareng di rumah, freepik.com

Sepertinya acara nonton bareng ini bisa beda versi, ya, antara anak, suami dan istri juga. Yang penting kebersamaan yang terjalin satu sama lain.

Seringnya ortu ngalah dan nonton serial anak buat nemenin mereka. Meski tontonannya itu lagi, itu lagi. Ceritanya pun diulang-ulang. Anehnya anakku kok kayak yang baru nonton itu aja, ekspresinya lucu.

Baiklah asal anak bahagia orang tua pun bahagia. Pernah berdua aja nonyon setelah anak tidur, eh saya yang jadi  ketiduran nonton bareng suami. Makanya acara nonton bareng ini selalu seru, sih, buat saya.


4. Menemani anak bermain



Menemani anak bermain
Menemani anak bermain, dokumentasi pribadi

Menemani anak bermain bisa jadi aktivitas seru dan mengasah  kreatuvitas dan motoriknya juga, loh. Contohnya menemani anak bermain lego, bermain ular tangga atau monopoli bisa jadi acara ngebuburit bareng anak. Inget kedua acara ini pas saya masih SD. Dulu bareng sahabat saya sering banget mainin ini.


Baca juga :  Sehari bareng sahabat, we time sekaligus refresh energy


5. Membuat kerajinan di rumah



Membuat kerajinan
Membuat kerajinan, freepik.com

Kamu bisa mencari informasi tentang benda Do It Yourself (DIY) untuk dibuat bersama keluarga. Contohnya saja membuat keranjang sampah  yang unik, membuat mainan dari barang-barang bekas seperti kardus atau botol air mineral yang tak terpakai, atau berkreasi dengan kertas. Kamu bisa mengeksplore aktivitas seru bareng anak juga pasangan dengan kegiatan yang bermanfaat.

Bisa juga melakukan aktivitas seru lainnya, salah satunya melakukan permainan tradisional. Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk memupuk jiwa nasionalisme anak.

Berbagai kegiatan seru di di rumah selama masa pandemi ini berbeda-beda versi saya dengan keluarga lain. It's okay, yang terpenting bisa membuat bonding semakin erat antar keluarga.

Baca juga : Realitas stay at home setelah social distancing

Nah, bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, ide seru apa nih, yang bisa dilakukan bareng keluarga saat diam di rumah selama masa pandemi dan Ramadan? 



Salam,




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday9



Tips Agar Balita Betah Berada di Rumah saat Masa Pandemi

Betah bermain di rumah
Anak bermain di rumah,
pixabay.com/ Victoria_Borodinova

Memiliki anak yang usianya di bawah lima tahun memang luar biasa. Seperti anak saya yang berusia empat tahun, ketika ada anjuran stay at home, dia yang biasa main ke luar mudah sekali merasa bosan. Saya ingin membuat anak saya yang masih balita betah berada di rumah.

Meskipun pada kenyataannya, masih banyak anak lainnya yang dibiarkan bermain bebas di luar rumah, tanpa memakai masker malah di lingkungan dekat rumah. Agak miris memang sama keadaan ini.

Anak memang perlu bergerak akti tujuannya agar organ tubuh bekerja dengan baik dan menjaga anak tetap ceria dan merasa senang. Kesehatan fisik dan mental anak akan terjaga jika orang tua paham cara membuat anak aktif bergerak sambil bermain.

Balita biasanya senang main di luar rumah, contohnya bisa bermain bebas di taman dekat rumah. Namun, pada keadaan pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, sebaiknya anak tetap berada di dalam rumah. 

Ada beberapa tips agar balita betah berada di dalam rumah yang bisa dicoba oleh orang tua, diantaranya:


1. Bebaskan imajinasi mereka


Bermain lego,
pixabay.com/StockSnap

Biarkan balita meniru gerakan bermacam-macam benda yang ada di benaknya, seperti pesawat, kereta api,  motor, ataupun hewan-hewan tertentu.

Hal ini merupakan metode efektif agar anak mengenal berbagai nama kendaraan atau binatang.

Biarkan anak bermain lego atau biarkan dia membentuk benteng dan menyusunnya sendiri.


2. Bermain dengan benda di sekitarnya



Bermain bantal,
Pixabay.com/Victoria_Borodinova

Anak-anak, baik kakak dan adik bisa menggunakan bantal yang ada di kasur untuk bermain perang bantal. Hal ini merupakan aktivitas aman dan dapat membuatnya bergerak aktif.

Selain itu, orang tua dapat mengajak anak bermain perang-perangan memakai berbagai benda seperti gulungan kaus kaki, kain perca, tisue, atau kertas yang dibentuk menyerupai bola. Hal ini dapat melatih gerakan motoriknya untuk melempar benda.


3. Membuat simulasi olahraga 


Simulasi olahraga
Simulasi olahraga,
Pexels.com/Andrea Piacquadio


Membuat simulasi olah raga akan membuat anak semakin aktif bergerak dan anak mengenal berbagai jenis olah raga lewat permainan. Orang tua bisa mencoba olahraga sederhana dengan balita di rumah.


4. Biarkan anak beraktivitas dengan pensil warna dan krayon.


Mewarnai
Mewarnai, Pexels.com/Andrea Piacquadio


Kegiatan belajar bagi balita akan lebih menyenangkan untuk mereka jika Kita sudah menyediakan media belajar yang menarik dan berwarna-warni untuk mengenal huruf, bentuk, angka.

Orang tua dapat mensupport aktivitas anak dan memberikan kebebasan anak menggambar dan mewarnai.

Siapkan bahan seperti kertas, kain, dan pensil warna atau krayon untuk melakukan aktivitas ini. Sebagian anak  usia dini seperti balita biasanya senang mencorat-coret atau mewarnai dinding sesuka hati mereka.

Anak mencorat-coret tembok
Hasil karya Dzaky, dokumentasi pribadi

Bebaskan mereka berkespresi meski harus mengotori dinding rumah. Percayalah semua itu bagus untuk melatih kreativtas anak.

Semoga informasi di atas cukup membantu orang tua mengatasi masalah balita yang tidak betah atau cepat bosan ketika #diamdirumah. Jika ada keperluan mendesak dengan mengajak anak ke luar rumah jangan lupa memakaikan masker anak.

Baca juga : Panduan menggunakan masker anak yang harus diketahui orang tua

Itulah keempat tips yang bisa dilakukan orang tua agar anaknya betah berada di dalam rumah saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Selamat mencoba dan menemani aktivitas bersama anak selama #diamdirumah.



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday8



Mencari Solusi di Tengah Pandemi, Ide Bisnis Kuliner ini Bisa Membuatmu Banjir Rezeki

Sajian lebaran
Aneka kue kering sajian lebaran,
pixabay.com/congerdesign

Di tengah pandemi COVID-19, semua aspek masyarakat merasakan dampaknya, terutama di bidang ekonomi. Mencari solusi di tengah pandemi ini bisa dilakukan dengan berbagai ide bisnis, loh, Sahabat.

Masyarakat  ekonomi menengah atau bawah yang kondisinya memprihatinkan paling merasakan dampak pandemi COVID-19. Jangan fokus pada masalah, segeralah bergerak mencari solusinya.

Ide bisnis apa, sih, yang bisa membuatmu banjir rezeki?

Salah satu pintu rezeki jalannya ada pada berniaga atau berjualan. Setidaknya ada
beberapa ide bisnis kuliner yang bisa dilakukan seorang perempuan baik IRT atau wanita karier yang tertarik berbisnis kuliner.


Ide bisnis kuliner di tengah pandemi dan Bulan Ramadan


Ide bisnis kuliner
Ide bisnis kuliner,
pixabay.com/congerdesign

Bisnis kuliner emang enggak ada matinya. Meski sekarang lagi pandemi COVID-19, dan memasuki bulan Ramadan, bisnis kuliner ini pasti masih banyak peminatnya, loh.

Inilah beberapa ide bisnis kuliner yang mungkin akan membuatmu banjir rezeki di masa pandemi dan bulan suci Ramadan.


1. Takjil atau sajian untuk berbuka puasa


Makanan dan minuman untuk takjil biasanya diburu oleh masyarakat, hanya saja di masa pandemi COVID-19, membatasi mereka untuk keluar rumah, Kamu bisa mencoba berjualan online sebagai solusinya.

Kamu bisa berjualan kurma, sop buah, kolak pisang atau es campur yang sering dipilih sebagai takjil. Pastikan pengemasan sudah rapi dan isinya tidak mudah tumpah dalam proses pengiriman.


2. Jajanan basah atau kue tradisional


Pada berbagai acara penting seperti acara keluarga, gathering kantor, rapat atau arisan biasanya dicari konsumsi berupa jajanan basah atau kue tradisional.

Meski sudah ada social distancing, bisnis kuliner ini tetapt digemari masyarakat. Untuk keseharian, sebagai camilan rumahan sajian makanan seperti donat aneka rasa dan toping spesial, kue cubit, kue cucur, pukis, risoles, molen, atau cup cake pun tetap mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Berjualan secara online lebih aman dipilih saat pandemi COVID-19. Satu lagi, berhubung usaha jajanan tradisional atau kue basah ini tidak bertahan lama, penerapan sistem pre order bisa jadi solusinya.


3. Aneka kue kering sajian lebaran


Pas sekali dengan moment Ramadan juga menjelang idul fitri biasanya sajian kue kering ini diburu masyarakat.

Selain sifatnya yang lebih tahan lama, saya pikir berinvestasi dengan berjualan kue kering lebih menjanjikan. Pastikan memilih bahan kue berkualitas agar produkmu layak jual dan disukai customer.

Kami bisa berjualan aneka kue kering seperti kue nastar, kue keju, putri salju, kue kacang, kue kelapa dan kue coklat masih menjadi makanan khas lebaran atau sajian Idul Fitri favorit keluarga.


4. Birthday cake dan hidangan berat lainnya


Birthday cake atau kue ulang tahun
seperti kue tart dan black forest masih diminati masyarakat. Hidangan berat lainnya seperti kue lapis atau brownies pun bisa kamu jadikan ide bisnis kuliner yang menjanjikan.

Bagaimana menurutmu, Sahabat, dari keempat ide bisnis di atas, mana yang Kamu minati dan paling menarik perhatian?


Tips Berbisnis Kuliner yang Bikin Kamu Laris Manis


Tips bisnis kuliner
Bisnis kuliner yang menjanjikan,
Pixabay.com/congerdesign

Bisnis kue kering untuk sajian lebaran adalah bisnis yang cocok dijalankan saat ini. Saya pribadi tidak pernah membuat kue lebaran sendiri, seringnya sih beli di luar.

Semua merasakan efek Covid-19. Saatnya melakukan inovasi baru dan mencari solusi dengan mengambil peluang yang ada di depan mata dengan menjalankan bisnis kuliner.

Ada beberapa tips berbisnis kuliner yang bakal bikin Kamu laris manis, simak, ya!


1. Memilih bahan berkualitas dan berbelanja di toko yang terpercaya 


Untuk mendapatkan produk yang berkualitas, harus ditunjang dengan bahan yang berkualitas pula. Saat ini pilihan berbelanja online semakin diminati karena lebih praktis dan menghemat waktu.

Untuk berbelanja bahan kue yang berkualitas dan terpercaya, Kamu bisa memilih distibutor dan suplier bahan kue. Kamu akan mendapatkan harga terjangkau, hemat waktu, dan lebih praktis tentunya.


2. Buat produk yang unik dan punya kelebihan tersendiri


Produk yang mau dijual harus punya kelebihan tersendiri dan unik tentuya, dalam artian beda dengan yang lain dan punya ciri khas.

Contohnya saat berjualan donat aneka rasa, pastikan topingnya menarik perhatian pembeli atau saat berjualan kue kering, pastikan tampilan kue menarik, terutama  dari segi rasa.


3. Pastikan foto penunjang produk tampilannya menarik


Fotografi jadi hal yang penting dalam memasarkan produk. Berjualan kue kering atau jajanan basah secara online, pastikan foto penunjang produk tampilannya menarik para pembeli di luar sana.


4. Personal branding dan promosi rutin di media sosial


Salah satu kunci keberhasilan berjualan adalah memperkuat personal branding dan
promosi rutin. Saat mulai merintis bisnis kuliner, Kamu bisa melakukan promosi di berbagai media sosial secara berkala dan rutin.


5. Menjaring reseller dan memperkuat networking


Berbisnis kuliner harus punya target yang kuat. Selain membuka peluang usaha baru, Salah satu tujuan lain berjualan adalah membuka jalan bagi orang lain agar mendapatkan rezeki dengan menjaring reseller.

Membina reseller dan memperkuat networking jadi kunci sukses menjalankan usaha bisnis apapun termasuk bisnis kuliner.


6. Harga produk kompetitif


Harga jual produk kuliner yang ditawarkan sebaiknya tidak terlalu mahal dan bisa menutupi modal. Jangan menaikkan harga terlalu tinggi, juallah produk kuliner dengan harga kompetitif dan terjangkau pembeli.



Toko Wahab, distributor dan suplier bahan kue online yang berkualitas


Toko bahan kue online
Bahan kue berkualitas, freepik.com

Ketika meilih berbisnis kuliner, Kamu sudah harus menentukan perencanaan keuangan dengan memilih bahan kue yang berkualitas agar produk jualanmu punya nilai jual yang tinggi.

Toko Wahab adalah salah satu distributor dan suplier bahan kue online berkualitas dan terpercaya beralamat di Jalan Gn. Sahari 1 No.40, RT.18/RW.4, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10410.

Toko Wahab ini adalah salah satu platform B2B marketplace khusus food-service supply. Toko Wahab merupakan suplier dan distributor bahan baku kue juga makanan jadi yang kualitasnya tidak diragukan, contohnya saja produk pastry, bakery, makanan kaleng juga restoran.

Menariknya, Toko Wahab ini harganya terjangkau, harga grosir yang lebih murah dan memungkinkan pembeli menawar harga yang ada di websitenya, beda dengan situs  e commerce lain, kan? Lebih menguntungkan pembeli soalnya.

Dengan mengakses tokowahab.com, Kamu bisa membeli bahan kue yang berkualitas secara online dengan harga grosir yang terjangkau tentunya. Dari segi waktu, pun bisa lebih praktis dan bisa dilakukan tanpa harus ke luar rumah.

Kamu bisa melilih kategori produk yang terhitung lengkap untuk memulai bisnis kue, contohnya saja mentega, margarin, tepung kue, coklat, keju, susu, dan aneka selai.

Selain itu, Toko wahab juga menyediakan bahan masakan, makanan beku, buah, minuman segar, minyak, buah, dan peralatan membuat kue tentunya.

Toko Wahab juga peduli terhadap UMKM, dengan memberdayakan para pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan memasak, pelatihan bisnis dan mengembangkan menu-menu baru yang bisa menguntungkan para pelaku UMKM.

Buat Kamu yang ingin mencari solusi di tengah pandemi ini, yuk, coba berbagai ide bisnis yang mungkin akan membuatmu banjir rezeki. Jangan lupa berbelanja bahan kue berkualitas  secara online di Toko Wahab, ya!


Salam,







Melukis Harapan saat Pandemi COVID-19 Berlalu

Harapan saat pandemi COVID-19 Berakhir
Harapan saat COVID-19 berakhir, freepik.com

Pernah dengar ungkapan yang menyatakan bahwa "Badai pasti berlalu." Meski bukan sekarang, saya sendiri yakin bahwa pandemi COVID-19 ini akan berakhir. Banyak harapan menanti saat pandemi ini berlalu.

Semua pasti mengharapkan hal yang sama tentunya. Kita bisa melihat dan merasakan dampak COVID-19 terhadap berbagai aspek kehidupan.

Sederet harapan yang ingin saya wujudkan ketika Covid-19 berakhir, dimulai dari hal sederhana sampai hal besar yang menjadi impian, diantaranya:


1. Mengajak anak bermain ke taman dan supermarket dekat rumah


Bermain di taman
Seneng lihat ekspresinya main di taman,
dokumentasi pribadi

Ini sederhana aja, sih, harapannya pengen lihat anakku senang saat main di taman atau ngunjungin supermarket deket rumah pun tujuannya sama.

Jadi, rumah saya dekat supermarket yang cukup lengkap di daerah Jalan Dakota. Anak saya sampai hapal jingle dari supermarket tadi dan sering dia nyanyiin di rumah.

Bermain di game area
Happy saat main di game di supermarket dekat rumah,
dokumentasi pribadi

Kayaknya kangen ke sana dan dia pengen main permainan anak juga beli makanan kesukaannya.


2. Mengantar dan mendampingi anak sekolah


Mendampingi anak sekolah
Mendampingi anak sekolah,
dokumentasi pribadi

Ini harapan yang simpel juga sebenarnya. Anak saya baru sebulan masuk sekolah atau bimbingan belajar gitu. Udah mulai betah, mau sosialisasi, dan mau kerjain tugas sekolahnya.

Pas ada pandemi ini anak kurang happy, fokusnya terbagi ke berbagai mainan di rumah. Mungkin ibunya yang ngajarin enggak kayak bidadari, lol ...  alias kaya
ibu guru di sekolah yang luar biasa penyabar sama anak saya yang usianya baru 4 tahun.

Mengantar dan mendampingi anak sekolah jadi hal yang menyenangkan dan saya kangen moment ini.


3. Mendatangi perpustakaan daerah, mencari referensi buku untuk penulisan buku solo


Mencari referensi buku di Pusda Cimahi,
galamedianews.com

Menulis buku solo adalah impian saya selama ini. Jujur, dulu sebelum nulis artikel dan ngeblog, saya pengen punya novel sendiri. Nulis puisi jadi hobi saya malah, beberapa kali ikut event, alhamdulillah karya saya dibukukan sebagai antologi puisi.

Sekarang sudah terlihat kalau genre tulisan saya itu non fiksi, makanya lebih nyambung nulis artikel atau ngeblog sih. Sebelumnya saya malah rutin mengirimkan tulisan ke berbagai media online.

Saat ini saya mau serius nulis buku solo. Target saya tahun ini buku solo saya bisa diterbitkan, kalau bisa terbit mayor. Aamiin, moga impian saya yang satu ini bisa kesampaian.


4. Mensupport bisnis yang dirintis suami dan punya toko kue sendiri


Kuliner Jajanan Papi Martin
Jajanan Papi Martin available on Gofood,
dokumentasi pribadi

Saya kadang terharu sama usaha yang dijalankan suami. Betapa dia bekerja keras buat anak, istri dan keluarganya. Semoga usahanya, lelah, juga keringatnya dibalas pahala kebaikan di sisi-Nya.

Saya support dengan bantu promosi saja soalnya bikin kue, baking, enggak bisa saya lakukan. Moga impian suami punya toko kue sendiri bisa terwujud.

Bisa cek aplikasi Go Food Jajanan Papi Martin dan instagram Jajanan Papi Martin buat tahu produk kuliner yang ditawarkan. Pengiriman untuk sementara buat area Bandung dan sekitarnya, ya.


5. Mengunjungi berbagai tempat baru di Bandung sekalian family traveling


Air mancur menari di Kiara Artha Park Bandung,
instagram.com/@kiaraarthapark

Meski saya orang Bandung, saya juga ternyata belum menjelajahi Kota yang dikenal dengan  julukan Paris Van Java.
Ada berbagai tempat di Bandung Timur yang belum saya jelajahi.

Puncak Bukit Bintang atau Bukit Moko,
instagram.com/@bukitmoko

Bukit Bintang, Air mancur menari di Kiara Artha Park mejadi beberapa destinasi yang ingin saya kunjungi di kemudian hari.

Baca juga : Itinerary 5 destinasi wisata menarik di Bandung Timur


6. Mengunjungi Mekah dan beberapa negara lainnya


Mekah, destinasi impian,
timesindonesia.co.id

Impian terbesar saya sebagai seorang Muslimah adalah mengunjungi tanah suci, melakukan ibadah umrah atau Haji. Sepertinya ini jadi impian dari banyak orang juga.

Negara lain yang pengen saya kunjungi diantaranya Brunei Darussalam yang lekat dengan nuansa islamnya, Jepang, Korea Selatan, Inggris, juga Perancis.

Sederet impian terlukis dalam benak saya. Semoga pandemi COVID-19 ini cepat berlalu dan satu demi satu impian yang ingin saya capai bisa terwujud.

Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, Ketika Pandemi COVID-19 berakhir, impian apa yang ingin diwujudkan?



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday7



Ketahui Panduan Memakai Masker bagi Anak untuk Mencegah Penularan Virus Corona


Ajak anak memakai masker, freepik.com

Meski sudah ada anjuran social distancing dan stay at home, tetapi kenyataannya masih banyak anak-anak yang bermain bebas di lingkungan tempat tinggal saya. Sepertinya mereka kurang kesadaran akan pentingnya menggunakan masker untuk seluruh keluarga termasuk anaknya saat pandemi COVID-19. Padahal salah satu tujuan menggunakan masker adalah untuk mencegah penularan Virus Corona.

Beberapa kali saya melihat saat berbelanja ke supermarket dekat rumah, masih saja ada anak yang dibiarkan menemani orang tuanya tanpa menggunakan masker. Rasanya miris melihat kejadian tersebut, malah saya yang jadi khawatir sendiri.


Tujuan Penggunaan Masker


Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan bahwa beberapa kasus Infeksi COVID-19 tak menunjukkan gejala. Oleh karena itu penggunaan masker merupakan suatu langkah untuk mengurangi penyebaran penyakit.

Penggunaan masker di tempat umum juga bertujuan mengurangi droplet atau cipratan yang berasal dari bersin maupun batuk sehingga dapat mencegah penularan virus.

Menurut rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC),  idealnya seseorang yang menggunakan masker dengan benar, yaitu menutup rapat pada bagian mulut dan hidung, serta sedikit melonggarkannya di bagian telinga.

Untuk orang dewasa lebih mudah memahami pentingnya menggunakan masker saat pandemi, bagaimana dengan anak-anak?

Anak saya pribadi awalnya tidak mau menggunakan masker saat ke luar rumah, alasannya teman-temannya juga enggak pakai masker, setelah saya edukasi tentang bahaya Virus Corona dan pentingnya memakai masker buat anak, akhirnya dia pun mau menggunakan masker, syukurlah saya pun jadi tenang.


Panduan Penggunaan  Masker untuk Anak-Anak


Menurut American Academy of Pediatrics, inilah panduan bagi orang tua agar anaknya menggunakan masker di masa pandemi.

Anak-anak yang tidak direkomendasikan menggunakan masker


Meskipun memakai masker untuk anak itu penting, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan ada beberapa kelompok anak yang tidak disarankan menggunakan masker, diantaranya:

✅ Anak-anak di bawah usia dua tahun yang  berisiko kehabisan napas.

✅ Jika penggunaan masker tersebut membuat anak-anak tercekik atau tersedak.

✅ Jika anak kesulitan bernapas atau tidak sadar, serta tidak dapat melepas masker tanpa dibantu orang lain

✅ Jika penggunaan masker malah meningkatkan risiko terkena virus, karena kebiasaan anak yang sering menyentuh wajah.

✅Untuk bayi, jika harus pergi ke luar rumah lindungi ia dengan selimut yang menutupinya dan jangan lupa biarkan ia bernapas dengan nyaman.

Lebih baik ikuti anjuran stay at home saja, lebih aman untuk anak soalnya.


Anak-anak yang dianjurkan menggunakan masker


Untuk anak yang berumur di atas dua tahun, sangat dianjurkan untuk mengenakan masker, apalagi jika ada aktivitas di luar rumah.

Selain itu, saat kondisi tertentu di bawah ini mengharuskan anak menggunakan masker, diantaranya:

1. Anak sedang sakit, seperti demam, flu, atau batuk


Jika sakit berlanjut, sebaiknya anak diajak menemui dokter dengan menggunakan masker saat ke luar rumah.

2. Saat anak berjalan-jalan di luar rumah


Terkadang anakanak me bosan berada dalam rumah dalam kurun waktu yang lama.

Jika saya ke luar rumah dengan alasan mencari bahan makanan, anak saya selalu ingin ikut dan tak mau ditinggalkan, saya selalu menggunakan masker untuk dia dan memintanya menjaga jarak dari orang lain.

Saya memilih pagi-pagi untuk ke luar rumah saat berbelanja bahan makanan sekalian jalan-jalan sebagai olahraga ringan.

3. Gunakan masker meski di dalam rumah, jika ada keluarga yang sakit


Jika dalam lingkungan keluarga, ada yang sedang sakit, pastikan anak tetap  menggunakan masker sebagai perlindungan.


Cara meyakinkan anak agar mau menggunakan masker


Awalnya anak saya pribadi merasa enggan untuk memakai masker alasannya masker membuatnya agak susah bernapas dan teman-temannya juga enggak pakai masker.

Nah, karena anak-anak tidak begitu paham pentingnya menggunakan masker, berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua agar anak mau memakai masker:

1. Ajak anak bercermin dan katakan dia cocok memakai masker


Ajaklah anak untuk bercermin, dan katakan bahwa dia begitu cocok saat memakai masker.  Saya memilih motif atau tokoh kartun favorit sebagai masker anak yang bisa menarik perhatiannya.

2. Perlihatkan bahwa orang lain juga memakai masker


Yakinkan pada diri anak bahwa orang lain pun memakai maskernya. Bisa lakukan edukasi bagi anak dengan menceritakan masker dapat melindungi mereka dari kuman yang bisa membuat tubuh menjadi sakit.

Baca juga : 7 Cara Mengurangi Risiko Tertular Covid-19


Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan masker. Mengedukasi anak tentang pentingnya menggunakan masker adalah tugas orang tua. Lakukan panduan di atas untuk meyakinkan anak agar mau menggunakan masker.

Sayangi mereka dan lindungi anak dengan menggunakan masker pada kondisi yang disebutkan di atas. Satu langkah sederhana akan berdampak besar, yuk, ajak anak memakai masker!


Salam, 









#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday6