Indonesia Website Awards
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts

Anjani Sekar Arum dan Upaya Pelestarian Batik Bantengan

Batik Bantengan
Anjani Sekar Arum dan Batik Bantengan,
via instagram.com/@satu_indonesia


Dalam rangka memperingati hari batik nasional tanggal 02 Oktober ini, mari ikut melestarikan budaya batik seperti yang dilakukan Anjani Sekar Arum. Pencipta Batik Bantengan yang menginspirasi sehingga Anjani meraih penghargaan ASTRA SATU Indonesia tahun 2017 di bidang kewirausahaan. 


Lahir dari keluarga seniman, darah seni mengalir di tubuh Anjani Sekar Arum, pencipta motif Batik Bantengan dari Batu yang sudah dikenal hingga ke mancanegara. Ayah Anjani seorang Seniman Pelestari Bantengan di Desa Bumiaji kota Batu, neneknya seorang penari sedangkan leluhurnya seorang pembatik.


Masyarakat di daerah lereng pegunungan Jawa Timur (Bromo-Tengger-Semeru, Arjuno-Welirang, Anjasmoro, Kawi, dan Raung-Argopuro) dari zaman Kerajaan Singasari mempunyai seni budaya yang berkaitan dengan Pencak Silat, yang bernama Bantengan. Di Batu, Bantengan berkembang di daerah yang kini menjadi Desa Bumiaji.


Batik Bantengan merupakan gabungan dari bakat, keahlian, ketekunan, dan cinta. Anjani Sekar Arum memulainya dengan mendesain sendiri Batik Bantengan pada Agustus 2014 dengan membuat sanggar dan galeri batik Andaka di Kota Batu, Malang.



Sejarah Batik Bantengan

Sejarah Batik Bantengan
Motif Batik Bantengan,
via instagram.com/@anjanibatikgaleri


Bantengan berasal dari leluhur yang harus dilestarikan. Seni Budaya yang berasal dari Kerajaan Singasari ini menarik hati Anjani Sekar Arum untuk dikembangkan menjadi identitas budaya tempat asalnya yaitu di daerah Bumiaji, Malang.


Desain Bantengan memiliki filosofi tersendiri. Dalam hal norma kultur, banteng mempunyai kekokohan layaknya gunung, seperti halnya dengan Kota Batu yang dikelilingi oleh empat gunung besar seperti Gunung Arjuno, Gunung Kawi, Gunung Van der Man, dan Gunung Semeru. Keberadaan norma kultur ini menjadi simbol kekokohan solidaritas dari masyarakat Kota Batu, Malang.


Baik ayah Anjani dan Anjani memiliki semangat yang sama untuk melestarikan Bantengan. Ayahnya bernama Agus Tubrun pendiri kelompok budaya Bantengan Nuswantara. Sedangkan Anjani memilih cara yang berbeda dalam melestarikan Bantengan, yaitu membuat motif batik khas Batu yaitu Batik Bantengan.


Anjani mulai menggeluti dunia seni batik saat dirinya masih kuliah di jurusan seni dan desain di Universitas Negeri Malang. Sejak kuliah, Anjani selalu memasukkan unsur budaya Bantengan dalam tugasnya sehingga ia mendapatkan julukan Anjani Bantengan. 


Sayangnya di tempat kuliah Anjani tidak ada seni batik sehingga ia pergi ke Solo dan Yogyakarta untuk mempelajari teknik pewarnaan batik. Selama satu bulan lamanya, Anjani dan beberapa orang teman kuliahnya tinggal berpindah-pindah di dua kota itu sambil pulang pergi dari Batu-Yogyakarta dan Batu-Solo.


Kerja kerasnya membatik berbuah manis, skripsi dan karya batiknya mendapatkan nilai yang tinggi. Pada tahun 2014, Anjani mengadakan pameran tunggal di Galeri Raos Baru dengan 54 lembar batik yang dibuatnya sejak menjadi Mahasiswa di tahun 2008.


Hasil karya pameran Anjani dihargai tinggi dan habis terjual, bahkan Dewanti Rumpoko (istri Walikota Batu periode 2007-2017, Eddy Rumpoko) mengangkat Batik Bantengan menjadi batik khas Batu sehingga Anjani tertantang untuk membuat Batik Bantengan lebih berkembang.


Upaya Pelestarian Batik Bantengan


Anjani Sekar Arum dan Batik Bantengan
Pelestarian Batik Bantengan,
via instagram.com/@satu_indonesia


Meski sudah ditetapkan sebagai batik khas Batu, ternyata tak mudah mengangkat derajat Batik Bantengan. Memasyarakatkan motif baru ternyata banyak tantangannya, namun Anjani terus berjuang untuk mengangkat nama Batik Bantengan.


Selain menggelar pameran di dalam negeri, Batik Bantengan pun dipamerkan di berbagai negara seperti Ceko, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan Australia. Anjani pun menyamai keberhasilan ayahnya, Agus Tubrun yang juga mampu membawa seni budaya Bantengan ke mancanegara.


Dalam upayanya melestarikan batik, Anjani mendirikan galeri batik. Saat ini sanggar dan galeri Batik Bantengan yang dibina Anjani telah berpindah ke Desa Bumiaji, daerah asal seni budaya Bantengan. Perjuangan Anjani mulai membuahkan hasil, kehadiran Batik Bantengan memberikan warna baru pada dunia pariwisata Desa Bumiaji hingga dikenal ke mancanegara.


Pembinaan pembatik muda
Pembinaan pembatik muda,
via instagram.com/@anjanibatikgaleri


Setelah itu, Anjani memfokuskan pembinaan pembatik muda. Sejak tahun 2015, Anjani membangun Komunitas Pembatik Cilik agar memunculkan bibit-bibit pembatik Indonesia dan batik bisa dikenal secara luas. Menurutnya, keahlian membatik perlu diturunkan pada generasi muda. Hal itu merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya Bantengan. 


Selain itu, generasi muda binaannya pun dilatih agar dapat menghasilkan karya batik lalu memasarkannya sehingga bisa memperoleh penghasilan dari karya seni mereka.


Tak hanya menjual kain batik motif Bantengan dan memberi pelatihan batik cap dan tulis untuk pelajar atau yang berniat membuka usaha batik. Saat pelatihan membatik, Anjani pun memberikan edukasi mengenai batik, baik dari segi sejarah, norma kultural, dan nilai estetik pada setiap guratan warnanya.


Sedangkan untuk perencana bisnis akan ada proses negosiasi lebih dahulu tergantung seperti apa kebutuhan produksinya nanti. Mengenai Batik Bantengan yang ada di Galeri Batik Anjani, dirinya juga menjual kain batik tulis dan cap. Anjani berharap bisa mengangkat derajat ekonomi pada pembatiknya. 


Dari setiap batik yang terjual, hanya sekitar 10 persen yang masuk ke sanggar. Tak jarang Anjani menguras gajinya sebagai guru honorer SMP 1 Batu untuk berbagai biaya sanggar. Baginya besar atau kecilnya batik yang terjual yang penting terus berkarya agar budaya batik tetap lestari.


Dari 10 % keuntungan untuk sanggar, sisanya menjadi milik para pembatik, dan jumlahnya pun tidak sedikit. Harga batik yang dihasilkan anak-anak asuh Anjani lebih tinggi daripada harga normal batik.


Anjani mengatakan bahwa yang mereka jual adalah Batik, bukan kain batik, yang dijual adalah prosesnya.


Usaha Anjani Sekar Arum melestarikan budaya batik dan mengangkat derajat ekonomi para pembatik mudanya. Semangat Anjani untuk melestarikan Batik Bantengan dan mengangkat keberadaan masyarakat Desa Bumiaji sejalan dengan cita-cita Astra agar sejahtera bersama bangsa. 


Berkat usaha dan kegigihannya melestarikan budaya Batik Bantengan hingga dikenal sebagai identitas masyarakat Batu membuat Anjani menjadi Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2017.


Itulah kiprah Anjani Sekar Arum dalam upaya pelestarian Batik Bantengan khas Batu, Malang. Semoga banyak lahir pula bibit-bibit pembatik Indonesia sehingga Batik Bantengan bisa lestari, semakin dikenal dan diminati masyarakat luas.



Salam,






5 Quote dan Motivasi dari Sosok Inspiratif Alaika Abdullah

 

Sosok perempuan inspiratif
Quote dan Motivasi dari Alaika Abdullah,
ilustrasi dari Instagram.com/@alaikaabdullah dan canva


Alaika Abdullah, sosok perempuan inspiratif yang saya kenal sejak pertama kali terjun di dunia blogger sering membagikan inspirasi dan motivasi hidup dalam tulisannya. 


Selain ngeblog, Teh Alaika saya memanggil beliau Teh karena sama-sama orang Bandung senang sekali posting kalimat atau kata-kata yang menginspirasi di instagramnya.


Pertama kali mengenal Teh Alaika ketika saya gabung di grup blogwalking Happy Family. Beneran suasana keluargaannya berasa banget. 


Di grup ini sengaja nggak ada adminnya biar semua anggota bisa berpartisipasi alias buka list atau nutup list saat blogwalking. Blogwalking itu adalah saling berkunjung ke blog lain kemudian memberikan komentar atas tulisannya.


Jika kalian sudah follow instagram Teh Alaika @alaikaabdullah pasti sering sekali melihat postingannya tentang motivasi dan inspirasi. Blogger perempuan yang satu ini menjadi salah satu sosok inspiratif yang saya kenal di dunia blogger


5 quote dan motivasi dari Alaika Abdullah 


Ada beberapa quote atau kumpulan motivasi dan inspirasi dari Teh Alaika Abdullah yang bisa jadi pelajaran kehidupan untuk semua Sahabat Catatan Leannie, simak, yuk, di bawah ini!


1. Let it all go


Let it all go
Let it all go,
ilustrasi dari instagram.com/@alaikaabdullah

Pernahkah kalian sadari terkadang pikiranlah yang mengontrol hidupmu. Pikiran yang membuatmu terpaku rasa takut dan stuck pada satu titik, merasa tak bisa melangkah maju. Bahkan tidak bisa bergerak baik ke kanan, ke kiri, ke depan atau ke belakang.


Jika sudah begini keadaannya, apa yang perlu Kita lakukan?


Yes, let it all go ...


Biarkan semua hal yang tak bisa dikontrol itu terjadi dan berlalu. Pasrah saja karena Kita tak bisa mengendalikan banyak hal, ada hal yang memang harus terjadi dan semua itu di luar kendali Kita. Jadi daripada menguras emosi dan energi berkutat dengan pikiran tak menentu, jadi stress dan depresi, lebih baik pasrahkan saja pada sang Maha, pemilik seluruh alam.



2. The less you respond negatively, the more peaceful your life becomes

Motivasi Alaika Abdullah
Less respon to negatively, 
ilustrasi dari instagram.com/@alaikaabdullah

Ketika kamu tidak banyak merespon hal negatif maka kedamaian akan datang ke dalam kehidupanmu. Bener banget kan, quote ini? 


Coba pikirkan kembali, kapan terkahir kalinya bersinggungan dengan negatively? Saling mempertahankan argumen satu sama lain, bersitegang karena merasa paling benar dan dirimu sendiri yang salah. Dikejar penghakiman orang lain, terkadang membuatmu kesulitan melepaskan diri dan tanpa sadar terbelenggu karena ikutan "buy the story."


Membiarkan diri larut dalam arus negatif, secara tak langsung membuat Kita terdorong dalam nuansa yang negatif. Membuat energi terkuras, pikiran lelah, dan mood pun memburuk sehingga sulit untuk fokus dengan apa yang dikerjakan atau sedang dicapai.


Buatlah komitmen dengan dirimu sendiri, jangan biarkan larut dan memberikan tepukan penyambut ketika lawan bicara menyeret ke dalam "negatively" yang nggak berguna. Jadi, ya biarkan saja dia bertepuk sebelah tangan, bertepuk angin, jangan diladeni. Nanti juga dia capek dan reda sendiri. Percaya, deh!


The less you respond negatively, the more peaceful your life becomes. 

 


3. Don't ever save anything for a special occasion. Being alive is the special occasion 


Motivasi Alaika Abdullah
Bersyukur masih diberi kesempatan,
 ilustrasi dari instagram.com/@alaikaabdullah

Jangan menunda ketika ingin mengungkapkan atau menyampaikan sesuatu. Tak perlu menunggu momen istimewa karena Kita takkan pernah tahu apakah masih "ada" ketika momen itu tiba.


Mari bersyukur untuk kesempatan bertemu hari ini.  Bener banget quote ini karena seseorang tampak lebih berharga ketika sudah tak ada. 


Saya jadi inget alm nenek. Dulu sempat ingin mengumrahkan beliau, tapi sayangnya niatan itu nggak keburu terlaksana karena beliau keburu berpulang.



4. Stop complaining and be grateful


Quote Alaika Abdullah
Time is like a river,
instagram.com/@alaikaabdullah

Time is like a river, you can't touch the same water twice because the flow that had passed will never pass again.

 

 Ya, waktu itu seperti air sungai. Begitu pula dengan hidup. Mengalir, Kita tak pernah bisa menyentuhnya untuk yang kedua kalinya, karena sudah menjauh dan terus berlalu. Sama halnya dengan sang waktu. Kita tak pernah bisa mengulang momen yang sama kedua kalinya karena waktu telah berlalu.


Stop complaining, jangan habiskan waktu untuk komplain dan mengutuki ketidakberuntungan. Bukankah Kita lebih baik bersyukur dengan apa yang dimiliki dan dinikmati, serta mencari solusi dari persoalan yang datang menghampiri. Be grateful and stop complaining!



5.  Be Like a Tree


Be like a tree,
instagram.com/@alaikaabdullah

Stay grounded, keep growing, and know when to let go. 


Jadilah seperti pohon, yang tumbuh tinggi dan ketika semakin menjulang, ia tetap membumi. Jadilah seperti pohon yang tetap tumbuh, dan rela saat dedaunannya ikut meluruh. Semua bagian tubuhnya seperti akar, barang, daun segar, atau daun keringnya bisa tetap berkontribusi untuk bumi dan makhluk hidup lainnya. Bukankah hidup Kita harus bermanfaat bagi yang lainnya?


Kelima quote dan motivasi dari Teh Alaika Abdullah ini related banget dengan kehidupan Kita sehari-hari. Banyak sekali sosok perempuan inspiratif yang memberikan motivasi agar lebih baik lagi menjalani hidup seperti Teh Alaika Abdullah.


Baca tulisannya beliau di blog maupun liat postingannya di Instagram membuat saya terinspirasi banyak hal. Teh Alaika Abdullah ini juga jadi narasumber literasi digital. Pastinya Kita bakalan belajar dari beliau tentang literasi dan pelajaran kehidupan lainnya. 



Itulah 5 quote dan motivasi dari sosok inspiratif Alaika Abdullah. Setuju, Kan dengan kelima poin di atas? Nah, Sahabat Catatan Leannie pastinya punya sosok inspiratif dalam kehidupan kalian kan, yuk, sharing di kolom komentar!



Salam, 








Mengenal Lebih Dekat Indari Mastuti, Founder Indscript yang Menginspirasi Perempuan

Blogger mengunjungi Indscript dan Indari Mastuti
Bersama Blogger Bandung mengunjungi Indscript,
via dokumentasi bersama

Hallo, Sahabat Catatan Leannie! Tanggal 09 Maret 2020 yang lalu, saya bersama beberapa orang Blogger Bandung yang lain berkesempatan untuk berkunjung ke Kantor Indscript dan bertemu dengan Foundernya Teh Indari Mastuti, seorang perempuan mandiri yang menebar manfaat dan menginspirasi perempuan.

Siapa sih yang enggak kenal Teh Indari Mastuti? Seorang pemberdaya perempuan yang menginspirasi lewat tulisan. Bertemu dengan Teh Indari, meski bukan yang pertama kalinya, selalu membawa aura positif bagi saya.

Karakter Teteh yang supel, menyenangkan, ramah, sosok perempuan sederhana tapi kesederhanaannya itu membuatnya tampil lebih istimewa. Teh Indari selalu tampil memukau dengan warna merah yang menjadi favoritnya. Ngeceng gamisnya, hehe ...

Foto bersama Indari Mastuti
Bersama Teh Indari Mastuti,
via dokumentasi pribadi

Saat kunjungan saya ke kantor Indscript yang kedua kalinya, Teh Indari menceritakan perjalanan hidupnya.
Kecintaan terhadap dunia menulis membawanya pada pencapaian yang ia terima saat ini.

 Yuk, simak, perjalanan karier menulis Teh Indari Mastuti di bawah ini!


Perjalanan Karier Menulis Indari Mastuti


Teh Indari menceritakan pengalaman hidupnya. Bagaimana kecintaannya terhadap menulis membawanya pada pencapaian yang sekarang. Ternyata sejak tahun 1990-an atau kelas empat SD, Teh Indari sudah suka menulis.

Sejak kelas empat Sekolah Dasar, Indari Mastuti mulai menulis di buku diary, membaca majalah bobo, ketertarikannya di dunia menulis membuatnya bertanya-tanya bagaimana caranya seorang penulis begitu menjiwai tulisannya.

Terkadang saat membaca tulisan yang sedih, rasanya ikut sedih juga. Begitu pula tulisan yang menggambarkan kebahagiaan, ternyata bisa membuatnya senang. Begitu yang ada dalam pikiran Teh Indari saat kecil. Ia jadi bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal dan tulisannya dibaca banyak orang.

Kecintaan Indari Mastuti terhadap dunia menulis berlanjut ke masa SMP dan jenjang pendidikan yang tinggi. Ketika SMP, saat itu mesin tik masih sering digunakannya untuk menulis berbagai hal, sama seperti diary bagi Teh Indari. Setiap tulisan hasil ketikannya, ia simpan dalam filenya.

Saat SMU, Indari Mastuti mencoba mengirimkan tulisannya ke majalah Gadis. Saat itu tulisan Teteh mengenai tips atau cara menghindari stress, karena ia merasa backgroundnya bukan dari keluarga berada dan kondisi keluarganya pun tidak harmonis.

Bagi  Indari Mastuti, menulis adalah cara untuk healing bisa juga dengan menulis quote sebagai bahan reminder juga. Akhirnya tulisan Teh Indari diterbitkan oleh majalah Gadis dan mendapatkan honor sebesar seratus lima puluh ribu.

Dari honor menulis pertama, dibelikan pita mesin tik dan kebutuhan untuk menulis, termasuk perangko. Dulu saat mengirim tulisan masih menggunakan prangko soalnya.

Setelah tulisan pertamanya dimuat, Indari Mastuti mencoba mengirimkan tulisannya lagi ke beberapa media cetak. Ternyata semua tulisannya dimuat hampir setiap hari karena konsisten menulis. Saya pun ingin membiasakan diri untuk konsisten, terutama menulis artikel.

Baca juga : Rahasia Konsisten Menulis Artikel

Meski Teh Indari merasa bukan sebagai murid yang pintar dan hapalannya kurang bagus, tapi saat SMU, Indari Mastuti dikenal karena tulisannya sering nampang di media, salah satunya di kolom opini Pikiran Rakyat.

Indari Mastuti terus menulis, ketika sang ayah meninggal dunia, ia terus berpikir bagaimana masa depannya? Baginya menulis itu adalah skill dan dunia tulis menulis pun dibutuhkan kehadirannya.

Teh Indari Mastuti melanjutkan kuliahnya di ISMI  (Institut Sekretaris Manajemen Indonesia) yang terletak di daerah Dago. Sejak kuliah, dengan kemampuan menulis, Teh Indari sering mendapatkan tawaran menjadi notulen rapat, berbagai job kampus, dan pernah juga menjadi salles promotion girl atau SPG.

Ternyata menulis punya andil dalam perkembangan kariernya. Pada tahun 1998-1999, Indari Mastuti bertemu pimpinan jurnalis dan dia pun ditawari menjadi seorang jurnalis. Hal ini membawanya pergi ke Bali untuk melakukan review.

Teh Indari merasa dengan menulis ternyata bisa mendapatkan uang untuk biaya kehidupannya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar mendapatkan penghasilan dari menulis.

Baca juga : Berpenghasilan dari Menulis? Kamu bisa Coba Berbagai Profesi ini!

Pada tahun 2000, Indari Mastuti mendapatkan pekerjaan baru di bidang telekomunikasi. Sebagai lulusan D1, Teteh mendapatkan pekerjaan sebagai customer service.

Ternyata kemampuan menulis Indari Mastuti membawanya naik level di pekerjaannya. Ia masuk ke bagian purchasing kemudian ke divisi sales dan marketing. Pak Ridwan sebagai atasan Teh Indari sering melibatkannya untuk mengerjakan report marketing karena kemampuan menulisnya.

Tahun 2001, Indari Mastuti menulis untuk Ardan Cool and Lovely Magazine dan 99ners Magazine. Berbagai jenis tulisan Teh Indari seperti cerpen, kuis dan macam-macam tulisannya  tersebar di kedua majalah tersebut.

Dua jenis radio di atas, yaitu Ardan dan 99ners merupakan radio terfavorit di Bandung. Pastinya tulisan Teh Indari  dibaca banyak orang, terutama kaula muda.

Menjadi seorang penulis harus pede dan berani, begitu prinsipnya Teh Indari Mastuti. Ia menjadi marketing komunikasi pada tahun 2004,  berbagai jenis pengalaman seperti review dan launcing produk baru ia dapatkan.

Pimpred 99ners yang bernama Daniel Mahendra adalah Salah seorang guru menulis Teh Indari Mastuti. Daniel Mahendra menganjurkannya untuk membuat buku solo di tahun 2004.

Indari Mastuti tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Teteh ini adalah sosok perempuan yang berani mengambil tantangan, pembelajar hebat dan mandiri.

Buku yang ia tulis adalah curahan hatinya sendiri yang tengah patah hati saat itu.
Saat menerbitkan buku pertama, Teh Indari melakukan  promosi dengan mengenalkan karyanya pada teman-teman.

Saat bedah buku, ternyata banyak sekali yang hadir. GPU atau Penerbit Gramedia Pustaka Utama akhirnya melirik Teh Indari. Begitu pula dengan Grasindo. Ada satu nama yaitu Dani Lesmana yang berperan dalam karier Teh Indari.

Teh Indari juga mulai menulis di blog pada tahun 2004, baginya ngeblog itu sebagai buku harian elektronik, tempat curhat menulis puisi, juga menulis tentang bisnis. Bagi Teteh ngeblog itu history hidupnya. Blognya Teh Indari Mastuti bisa diakses di sini.

Pada tahun 2006, Teh Indari berangkat ke Batam dan mendirikan grup literasi Batam Pos. Setelah itu bekerja di MQ asuhannya Aa Gym, di sanalah Teteh bertemu dengan jodohnya.

Setelah menikah Teh Indari Mastuti berpikir, meski kariernya bagus di luaran sana tetapi bagaimana dengan suami dan anaknya kelak? Ada pemikiran untuk menetap di rumah dan berkarya sesuai dengan skill yang dimilikinya, yaitu menulis.

Teteh juga menulis buku biografi banyak tokoh yang terkenal. Keahlian Teh Indari menulis dan networking yang baik mengantarkannya pada salah seorang penulis biografi keren.

Teh Indari pernah bercerita bahwa ia pernah menentukan tarif menulis biografi senilai seratus dua puluh juta rupiah dan diniliai kliennya cukup murah. Masyaallah ...

Biografi pertama menulis tentang Brownies Amanda yang diterbitkan Mizan. Ini adalah beberapa buku biografi tokoh yang pernah ditulis Teteh, diantaranya ada tokoh publik seperti Ibu Athalia, Istri Ridwan Kamil, Guru besar Unpad, Biografi pengusaha sukses dan banyak lagi yang lainnya.

Buku yang ditulis Indari Mastuti
Buku yang ditulis Teh Indari untuk Bu Atalia,
via dokumentasi pribadi

Biografi tokoh penting oleh Indari Mastuti
Buku Biografi Tokoh penting yang ditulis Teh Indari,
via dokumentasi pribadi

Jangan meremehkan kekuatan mimpi dan ucapanmu sendiri, siapa tahu di masa depan mimpimu memang akan menjadi kenyataan.

Impian sejak kelas empat SD memang terwujud di masa kini.  Bukan hanya menjadi penulis terkenal saja, Teteh pun berhasil mendapatkan banyak penghargaan bergengsi dalam perjalanannya.

Berbagai penghargaan telah diraih Indari Mastuti, seperti Perempuan Inspiratif Nova (2010), Finalis Kusala Swadaya (2011), Juara 2 Wirausaha Muda Mandiri (2012), Perempuan Terinspiratif Indonesia Majalah Kartini (2012), Finalis Wanita Wirausaha Femina (2012), Juara 3 Kartini Awards (2012), Finalis Kartini Next Generation (2012), 100 Perempuan Pilihan Indonesia Mengubah Dengan Cinta SunLight (2013), Juara I Sekar Womenpreneur (2012), dan SuperWoman Indonesia (2014).

Subhanallah, keren banget Teh Indari Mastuti.


Mendirikan Komunitas Perempuan 


Pada tanggal 8 September 2007 Indscript didirikan. Jelang13 tahun menuju millad Indscript, Teh Indari Mastuti berkarya dan menginspirasi perempuan. Indari Mastuti adalah seorang visioner, dia mampu berpikir jauh ke depan.

Indscript pun ada beberapa lini saat ini. Adda Indscript Creative Housewife Empowerment Coaching, Indscript Writing Sobat Penerbitnya, Indscript Businesswoman University, Bukuin Aja, Indblack Premium Lovesick For Woman, dan Kunikita, The Uniqueness of Life.


Antologi Bukuin Aja dari Indscript
Antologi Bukuin Aja dari Indscript,
via dokumentasi pribadi

Jadi, lini Indcript cukup banyak ada yang tentang mentor menulis juga bisnis, berbagai training online tentang menulis dan bisnis, penerbitan buku, bisnis indlback, juga Kunikita.

Ada Teh Dian sebagai Founder Kunikita. Teh Indari menjadi Co founder Kunikita. Teh Dian adalah peserta reparasi bisnis di Indscript.  Perjalanan Teh Dian membawanya pada omset  yang semula 15 juta, naik  setelah coaching dengan Teh Indari sampai 60-80 jutaan.

Kunikita saat coaching dari lima orang menjadi empat puluh empat karyawan. Empat puluh empat orang terdiri dari bagian marketing, packing, produksi. Teh Indari adalah mentor bisnis Teh Dian dan jadi inspirasinya. 

Jika ada yang bertanya, "Indscript, kan, bisnisnya banyak, apakah bisnis jasa penulisan masih ada?" Jawaban Teh Indari, "Ya, masih ada tentunya hanya sebagai founder intensitas Teteh berkurang.

Sekarang ada Teh Chika Ananda sebagai pimpinan redaksi Indscript. Jelang millad Indscript ketigabelas, sekarang sudah punya mesin cetak dan penerbitan sendiri. Sudah semakin berkembang, alhamdulillah semoga makin sukses.

Indscript punya penerbitan sendiri
Indscript dan penerbitan mandiri,
via dokumentasi pribadi


Pada Bulan Mei 2010, Indari Mastuti mendirikan Komunitas  Ibu-ibu Doyan Nulis atau IIDN. Menyusul setelah itu ada juga komunitas IIDB atau Ibu-ibu Doyan Bisnis. IIDN berhubungan dengan dunia literasi dan tulis menulis. Sekarang ini diketuai oleh Mbak Widyanti Yuliandari. IIDN ini tersebar di beberapa daerah dan punya Korwil atau koordinator wilayah sendiri.

IIDB berhubungan dengan dunia bisnis. Hal ini berdasarkan pemikiran Teteh, bahwa tak semua perempuan punya kemampuan menulis. Teh Indari memberdayakan perempuan di sekitar rumahnya agar mampu mandiri dengan produk Handsock brandnya Teteh, yaitu Indblack.

Berhubung beberapa alasan, diantaranya masalah produksi dan lainnya. Mulai tanggal 1 April 2020, Indblack retail dan indblack.com resmi ditutup. Agak sedih dengernya, tapi Teteh bilang akan menyalurkannya ke lini lain.

Tahun 2013, Teh Indari mendirikan Sekolah Perempuan bersama Ida Fauziyah, Artha Julie Nava, dan Hana Farida untuk mencetak penulis baru dan menerbitkan buku solo mereka.

Sudah banyak hal yang Teteh lakukan untuk membantu perempuan agar lebih mandiri contohnya mengajarkan skill menulis, bisnis, membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitarnya, memberikan donasi atau hibah usaha.

Insyaallah semua jadi ladang pahala buat Teteh. Semoga usahanya berkah dan semakin banyak menebar manfaat serta tetap menginspirasi.


Pelajaran Kehidupan dari seorang Indari Mastuti


Bertemu Teh Indari Mastuti memang luar biasa. Beliau adalah sosok perempuan yang menginspirasi banyak orang.  Ada beberapa pelajaran kehidupan dari seorang Indari Mastuti.

1. Jangan takut memulai langkah awal untuk mewujudkan mimpi.

Sebenarnya apa yang diraih saat ini adalah hasil perjuangan sejak dahulu. Mimpi Teh Indari kelas 4 SD menjadi seorang penulis, alhamdulillah terwujud saat ini.  Kuncinya adalah bekerja keras, jangan menyerah, dan konsisten.

Baca juga : Merajut Mimpi dengan Menulis

Menulis membawa Teteh bisa bertemu orang-orang hebat, bisa bertemu dan makan bersama Hermawan Kartajaya, bertemu Dian Pelangi, dan Rosa.

2. Never Stop Learning, salah satu tips menjadi penulis ala Teh Indari Mastuti

Seorang penulis harus suka diskusi, terbuka, rajin baca, sehingga bisa menghasilkan tulisan yang bagus. Seseorang dengan tulisan yang baik sebenarnya itu adalah hasil belajarnya selama ini. Never stop learning!  Belajar tak mengenal waktu dan usia. Bagi saya menulis sudah menjadi passion dalam kehidupan.

Baca juga : Setahun di Dunia Literasi, Menemukan Passion Menulis

3. Belajar dari kegagalan

Teteh bercerita bahwa Indscript pernah mengalami kebangkrutan. Tahun 2010 bisnis Teh Indari bangkrut. Meski begitu Teteh menilai kebutuhan penulis masih besar.

Setelah dievaluasi ada 2 kebijakan yang keliru diantaranya:

a. Mengubah pola kontrak naskah, jual putus jadi royalti
Teteh menilai jika jual putus menghasilkan. Pada prosesnya, naskah dicetak dulu, dijual kemudian mendapatman hasilnya. Kenyataannya dengan sistem royalti, harus menunggu  selama enam Bulan sehingga tidak bisa   bisa mengcover keuangan.

b. Kebutuhan tidak seimbang.
Permintaan naskah sangat besar, adanya loss control sehingga klien pergi, selain itu tidak memperhitungkan operasional harian jadi faktor penyebabnya.

Adakalanya dalam bisnis mengalami kegagalan, jangan lupa akui jika sedang bermasalah dan mulai mencari solusi. Saat bangkrut pun Teh Indari berpikir untuk maju.

Kebangkrutan membawa banyak hikmah dan pembelajaran bagi Teh Indari, yang saat itu belum mengenal coach atau mentor bisnis.

4. Menyederhanakan gaya hidup dan tidak berlebihan

Teteh dan suami menerapkan standar hidup di angka minimal, bukan maksimal yang bisa dicover.  Hiduplah dengan standar minimal dan tidak berlebihan. Hidup secara sederhana saja, tak perlu iri dengan pencapaian orang lain. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan rasa syukur pada-Nya.

5. Memaklumi sikap orang lain

Maklumi orang lain, Kita tak bisa mengatur apa yang diucapkan orang lain, tapi bisa mengontrol hati dan pikiran sendiri. Ini sebagai tip anti baper juga, sih. Jadi reminder buat saya pribadi.

Saya jadi teringat juga ucapan ustaz Yayat Rukhiyat bahwa tak perlu ingin menjelaskan dirimu pada semua orang karena orang yang menyukaimu tak butuh itu dan orang yang membencimu tak kan percaya hal tersebut.

Baca juga : 5 Untaian Mutiara Kehidupan dari Ustaz Yayat Rukhiyat yang akan Membuatmu Damai dan Bahagia

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. 

Ya, Teh Indari sudah melakukan hal ini. Menebar manfaat dan menginspirasi banyak perempuan di luar sana.

Bagi saya, Teteh adalah seorang perempuan hebat yang menjadi salah satu inspirasi saya. Beruntungnya saya menjadi salah seorang blogger yang punya kesempatan mengunjungi Teh Indari Mastuti dan Indscript.

Jelang millad ketiga belas Indscript, semoga sukses terus. Selamat berkarya Teteh dan teruslah menebar manfaat serta menginspirasi perempuan.



Salam,




Inilah 7 Langkah Mudah untuk Membiasakan Diri Berpikir Positif

Membiasakan diri berpikir positif
Pic by Canva

Setiap manusia punya ujiannya sendiri. Ada yang diuji dengan penyakit, pasangan hidup, keturunan, pekerjaan, keluarga, masalah ekonomi atau berbagai masalah lainnya.  Masalah yang ada ternyata butuh cara pandang tersendiri untuk mengatasinya, salah satunya dengan membiasakan diri berpikir postif.

Berpikir positif merupakan cara menyikapi situasi tersebut dengan sudut padang yang lebih baik. Percayalah, masalah yang dialami setiap orang pasti sudah ditentukan kadarnya sesuai kemampuan orang tersebut. Ternyata ada beberapa langkah mudah untuk membiasakan diri berpikir positif, loh, Sahabat.

1. Merenung dan berbicara dengan diri sendiri

Coba Kamu renungkan semua yang telah terjadi. Berbicara dan melihat ke dalam diri sendiri. Cobalah berpikir positif dengan sugesti terhadap diri. Jauhi pikiran negatif karena akan membuatmu lelah. 

Lepaskanlah pikiran negatif dalam  diri.
Berikan semangat pada diri sendiri, karena motivator terbaik adalah dirimu. Sikapi masalah atau ujian yang ada dengan optimis. Semua hal yang terjadi adalah pengalaman berharga untuk hidupmu.

2. Mendekatlah pada-Nya

Ini adalah hal yang paling penting, yaitu meminta petunjuk dari-Nya. Berserah diri dan berdoa agar Dia menunjukkan jalan keluar dari masalah yang kamu hadapi.  Selain membuatmu lebih tenang, Kamu juga akan belajar berlapang dada dan berpikir positif terhadap apa yang terjadi.

3. Ambil hikmah atau sisi baik dari setiap kejadian

Selalu ada hikmah atau sisi baik dalam setiap kejadian. Kamu bisa menuliskan hal-hal baik yang membuatmu bersyukur supaya bisa membiasakan diri berpikir positif. Ketika pikiran negatif muncul, Kamu bisa membaca tulisan tersebut.

4. Mengubah pola pikir

Pola pikir ternyata berpengaruh terhadap kesehatan. Orang yang berpikir positif biasanya cenderung lebih sehat karena mampu menanggulangi stress dalam dirinya.

Ketika menemui kegagalan atau masalah dalam kehidupan yang membuatmu lelah, anggap saja semua itu adalah pembelajaran dalam hidup. Cobalah berpikir positif karena akan membuatmu percaya bahwa semuanya bisa diatasi. Kamu bisa menjalani hidup dengan lebih baik.

5. Menentukan apa yang perlu diubah

Agar bisa berpikir postif, coba analisis kembali apa yang menyebabkan munculnya pikiran negatif. Ubahlah hal tersebut dengan berpikir positif agar lebih optimis dan percaya bahwa Kamu mampu mengatasinya.

6. Berbahagialah dengan tersenyum

Meski terkadang tak mudah tapi tersenyum ternyata obat yang ampuh juga dalam menanggulangi stress. Cobalah cari hal yang membuatmu bahagia kemudian tersenyumlah. Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum, tersenyumlah agar kau bahagia.

7. Berbagi dengan sahabat atau komunitas positif

Kehadiran orang terdekat atau sahabat merupakan hal yang penting dalam hidup. Kamu bisa meminta saran atau meminta dukungan dari sahabat dengan berbagi. Percayalah mereka akan selalu ada untukmu. Bergabung dengan komunitas postif akan membuatmu berpikir dan bersikap positif juga.

Membiasakan diri berpikir positif  ternyata bisa dilakukan dengan tujuh cara di atas. Percayalah dengan berpikir positif semua akan menjadi lebih baik. 



Salam,







Sebuah Tempat Bernama Rumah

Pic by Pinterest

Sebuah rumah adalah tempatmu pulang, tempat melepas semua penat dan lelah. Sebuah tempat bernama rumah, apakah Kamu nyaman berada di dalamnya?

Arti penting sebuah rumah, tak hanya sebagai kebutuhan primer semata. Alhamdulillah setelah nikah punya rezeki rumah sendiri. Belajar hidup mandiri, tak lagi ada dalam naungan orang tua.

Apakah arti penting sebuah rumah untukmu? Bagi saya pribadi rumah punya nilai tersendiri, ada rasa nyaman ketika pulang ke rumah. Inilah arti sebuah rumah versi saya

1. Tempat bernaung dan kembali pulang

Rumah merupakan sebuah tempat yang melindungi Kita, tempat bernaung dari panas atau hujan juga sebagai tempat kembali pulang. Meski sudah jauh mnegelingi berbagai tempat, adakalanya kangen dan rindu pulang ke rumah.

2. Membingkai kebersamaan dengan keluarga di rumah

Sebuah rumah merupakan tempat berinteraksi antar anggota keluarga. Membangun kedekatan dengan membingkai kebersamaan dari rumah, begitu indah dan membahagiakan. My happy place ...

3. Mendidik anak dan memilih bekerja dari rumah

Inilah pilihan saya, meski sesekali menerima pekerjaan part time job di Lab, tetap saja saya menginginkan kebersamaan dengan anak saya, apalagi usianya masih balita, menjadi saksi tumbuh kembang anak juga mendidik anak dari rumah.

Sudah berbagai macam hal saya coba lakukan dari dari rumah, irt pun harus bisa berkarya, meski diam di rumah sekali pun. Saya pernah mencoba bisnis MLM, kosmetik, bahkan berjualan offline dan online. Ternyata yang paling membuat saya nyaman adalah menulis, karena menulis adalah passion bagi saya.

4. Bukan ukuran yang membuat rumah sempit, ternyata hati dan pikiran Kita sendiri

Ternyata rumah yang ukurannya kecil tidak bermakna sempit, keadaan ini terjadi karena diri Kita sendiri. Hati dan pikiran yang menguasai diri, merasa rumah sempit karena lupa bersyukur, senantiasa melihat terus ke atas, dan lupa memandang ke bawah.
Jangan membandingkan hidupmu dengan orang lain, bersyukurlah agar Kamu bahagia dan menemukan kelapangan.

5. Rumahku ... surgaku, berjuang menciptakan hal ini

Siapa sih yang tak ingin menciptakan surga dari rumah? Pastinya butuh perjuangan, kerja sama, dan terus berusaha menciptakan surga dari rumah. Mulai dari memperbaiki attitude, memberikan teladan, meningkatkan kualitas ibadah dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Rumah adalah sebuah tempat yang seharusnya membuat penghuninya nyaman dan merasakan ketenangan ketika ada di sana. Sebuah tempat yang dirindukan itu  bernama rumah. Bagaimana menurut Kamu, apa arti penting rumah untukmu?


Salam,





Mencari Bahagia? Temukan Kunci Kebahagiaan dalam 5 Hal ini!

Pic by Canva

Apa sih yang Kamu cari dalam hidup?
Mencari bahagia, apa kunci kebahagiaan menurutmu?
Apakah kekayaan, materi, jabatan, pangkat, kecantikan atau apa yang menjadi standar bahagia untuk Kamu?

Setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Ada 5 hal yang bisa membuat Kamu bahagia versi saya. Apa saja kelima hal tersebut, simak, ya?

1. Hati yang penuh rasa syukur

Bahagia didapat dari hati yang penuh rasa syukur. Meskipun masih ada hal yang belum nampu diraih, cukuplah berbahagia dengan semua yang Kita punya. Kesehatan, keluarga, punya rumah sendiri, teman yang saling mendukung adalah hal yang perlu disyukuri.

Bersyukurlah agar nikmat-Nya ditambahkan padamu. Bersyukur akan membuatmu bahagia. Jangan menunggu bahagia dulu baru bersyukur. Alhamdulillah terima kasih atas semua karunia-Mu, Ya Rabb.

2. Senantiasa mau berbagi

Kebahagiaan sifatnya menular, loh. Untung bukan virus atau penyakit menular 😅 Ini seriusan, loh, ketika Kita mau berbagi, terlihat wajah bahagia dari orang yang kita beri. Melihat orang lain bahagia, tentu Kita ikut merasa bahagia, juga, kan, ya? 😄

3. Tidak membenci

Milikilah hati yang tidak membenci, karena hal ini bisa merusak diri. Biasanya orang yang membenci, tidak melihat kebaikan pada orang lain. Hatinya tertutup oleh kebencian. Jauhilah prasangaka dan benci dalam diri.

4. Mau memaafkan kesalahan orang lain

Manusia tak luput dari kata salah. Bahkan diri sendiri pun punya khilaf dan salah. Memaafkan adalah salah satu kunci bahagia.

Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah orang yang mau mengakui kesalahan sendiri dan memberikan maaf.

5. Tidak membanding-bandingkan kehidupannya dengan orang lain

Rumput tetangga terkadang lebih hijau, terkadang Kita mengukur diri dan bahagia melihat orang lain. Mulai sekarang stop membanding-bandingkan kehidupanmu dengan orang lain. Berbahagialah dengan apa yang Kamu miliki.

Banyak manusia yang mencari kebahagiaan dengan mengumpulkan harta, mencari jabatan tinggi atau mempercantik diri dengan perawatan mahal, tapi nyatanya bahagia belum juga mereka dapatkan.

Cobalah menerapkan lima kunci bahagia dalam hidup. Mencari bahagia ternyata bisa ditemukan pada kelima hal di atas. Bagaimana dengan Kamu, sudahkah Kamu bahagia?


Salam,





Setahun dalam Kenangan, Memetik 5 Pelajaran Kehidupan dari Nenek

Pic by Canva

Sebuah puisi kutuliskan untuk nenek, dalam kerinduan kutuliskan lantunan kata untuk mewakili perasaanku. Setahun dalam kenangan membuatku terkenang akan nenek. Banyak pelajaran kehidupan dari nenek yang selalu kuingat.

***

Sudut Kenangan

Namamu selalu terukir
Membekas dalam sudut kenangan
Rindu selalu menyapa

Begitu terasa ... dalam tak bertepi
Seringkali kumengingatmu
Tatkala lembayung berganti malam

Sudut kenangan hangatkan jiwa
Melebur bersama asa
Ketika rindu menjelma

Kutahu kau bertahta
Tersenyum penuh makna
Dalam keabadian

Leannie.Azalea
Ketika hujan turun di Kota Kembang, 13 Januari 2019

***

Setahun lebih beberapa hari, nenek berpulang ke rahmatullah. Nenek saya memang tinggal bersebelahan dari rumah Mama. Masih kurasa ada sesuatu yang hilang ketika masuk rumah nenek, yang sekarang ditempati oleh paman, adik bungsu ibuku, anak ketiga nenek.
Inilah nilai kehidupan dari nenek yang selalu kuingat sampai sekarang.

1. Kehilangan membuatnya bersyukur

Nenek pernah bercerita bahwa dahulu ia pernah beberapa kali melahirkan tapi umur anaknya hanya bertahan beberapa hari, beberapa tahun, bahkan pernah keguguran. Kehilangan membuatnya bersyukur masih diberikan banyak nikmat yang lain.

Kehilangan memang membuat dirinya sedih, tapi nenek mengatakan bahwa hidup harus terus berjalan. Sabar adalah kunci kehidupan. Nenek ikhlas kalau anaknya diambil kembali pemiliknya. Ia hanya memiliki tiga orang anak, Ibu saya adalah anak pertama sedangkan dua orang lagi anak lelaki nenek atau kedua paman saya.

2. Memiliki kehidupan pernikahan yang harmonis dan hidup rukun sampai akhir hayat

Saya melihat nenek dan kakek adalah pasangan yang jarang sekali bertengkar, kehidupan pernikahannya pun harmonis.
Nenek  mengatakan bahwa untuk membina pernikahan bahagia, perlu kerja sama kedua pihak.

Nenek menghormati kakek dan begitu pula sebaliknya kakek pun menghargai nenek. Nenek kadang mengalah terhadap kakek, jika ada silang pendapat. Mereka hidup rukun sampai akhir hayat.

3. Bekerja keras untuk hidup, berbagai pekerjaan dilakoni nenek

Nenekku hidup dalam berbagai generasi, ia pernah merasakan hidup di zaman penjajahan Jepang sebelum Indonesia merdeka, orde lama, orde baru, juga zaman reformasi.

Berbagai pekerjaan dijalani nenek, dimulai menjadi buruh tani, menjahit, membuat kasur busa dan menjadi buruh pabrik. Semua dilakukan untuk menyambung hidup dan membantu menyokong perekonomian.

4. Nenek adalah sosok yang sabar dan suka berbagi

Dua hal yang kukagumi dari nenek adalah ia seorang yang sabar dan suka berbagi. Nenek jarang marah, dia seringnya tersenyum dalam menghadapi berbagai hal selalu bersikap tenang dan tidak mudah emosi.

Nenek juga senang memberi terhadap keluarga yang lain juga tetangga. Ketika nenek berpulang banyak sekali orang yang mendoakannya. Semoga nenek tenang dan surga balasan untukmu.

5. Selalu menjalin silaturahmi dengan keluarga yang lain

Sewaktu saya masih TK, hampir setiap minggu diajak mengunjungi saudaranya. Meski harus berjalan agak jauh, nenek tak berkeberatan karena ingin terus menjalin silaturahmi. Nenek dekat dengan saudaranya dan selalu ada untuk mereka.

Setelah nenek tiada banyak yang merasa kehilangannya. Mungkin karena kebaikan nenek yang selalu dikenang banyak orang. Saya sangat menyayangi nenek karena sejak kecil neneklah yang mengasuh dan turut membesarkan saya.

Banyak hal yang membuat saya rindu nenek, tapi sekarang nenek sudah tiada. Setahun dalam kenangan, banyak pelajaran kehidupan yang bisa saya ambil hikmahnya. Hanya doalah yang menyertai kerinduan saya. Semoga surga balasan untukmu, Nek.


Salam,





Kekecewaan dalam Hidup, Begini Cara Menghadapinya


Dalam hidup terkadang Kita merasa kecewa karena berbagai hal. Tidak semua hal yang Kita inginkan bisa didapatkan, karena kenyataan terkadang bertolak belakang dengan keinginan. Bagaimana cara menyukapi kekecewaan dalam hidup? Yuk, Kita cari jawabannya bersama.

Sikap atau respon positif yang dibutuhkan dalam menghadapi sesuatu, termasuk kekecewaan. Untukmu yang dirundung Kecewa, beginilah cara menyembuhkan luka hati, meski terkadang butuh waktu untuk menyembuhkan luka hati.

1. Menangislah jika dirasa bisa mengurangi bebanmu, tapi jangan terlalu lama menyimpan kesedihan

Kecewa karena hal yang Kamu inginkan ternyata tidak menjadi kenyataan membuatmu bersedih dan ingin menangis, maka menangislah. Jangan terlalu lama menyimpan kesedihan, lanjutkanlah hidupmu.

2. Istigfar dan memohon petunjuk-Nya

Adakalanya hal yang terjadi mungkin disebabkan oleh kekeliruan dan kesalahan diri sendiri. Daripada menyalahkan orang lain atas ketidakbahagianmu, lebih baik koreksi diri.

Mohon ampun pada-Nya, beristigfarlah dan lebih mendekatkan diri pada-Nya. Berdoa dan mintalah petunjuk dari-Nya, minta agar diberi kekuatan menjalani dan melanjutkan hidup.

3. Maafkanlah kesalahan orang lain

Kekecewaan yang Kamu peroleh karena orang lain, misalnya Kamu tidak mendapatkan hak yang harusnya Kamu peroleh, difitnah orang lain, ditikung oleh teman sendiri atau gagal menikah karena pasangan memilih orang lain perlu Kamu sikapi dengan hati yang lapang.

Meski terkadang hatimu merasa  sedih dan sakit, berusahalah membuka hati untuk memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan akan menyembuhkan luka hatimu, percayalah!


4. Move on dan teruslah melangkah

Kamu tak boleh menagisi kekecewaan dan kepedihan berlarut-larut. Mungkin akan butuh waktu lama buat Kamu untuk melanjutkan hidup. Teruslah melangkah, move on.

Kamu tak pernah tahu, mungkin Tuhan menyiapkan rencana lain yang lebih indah dibandingkan dengan rasa sakit yang Kamu alami sekarang ini.


5. Bersyukur atas segala hal yang terjadi dalam hidup

Poin terakhir adalah bersyukur atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup.
Boleh jadi Kamu menyukai sesuatu, padahal hal itu kurang baik untukmu. Sebaliknya bisa jadi hal yang tidak Kamu sukai adalah yang terbaik untukmu.

Bersyukurlah dan berbahagialah karena keduanya bisa Kamu upayakan. Tetap percaya bahwa Dia juga menyiapkan yang terbaik untukmu. Mungkin waktunya bukan sekarang, bisa jadi esok atau lusa.

Untukmu yang dirundung kecewa, ternyata kelima hal diatas bisa Kamu coba untuk menghadapi kekecewaan dalam hidup dan menyembuhkan luka hati. Bagaimana menurut Kamu?



Salam,





Tentang Ayah, Memori yang Takkan Pudar

Pic by Canva

Setiap kali menuliskan tentang ayah, saya jadi teringat masa kecil.  Mengingatnya merupakan sebuah memori yang melekat dan tidak akan pudar. Ayah adalah seorang pelindung bagi saya. Seseorang yang tak sempurna memang, tapi membuat saya merasa istimewa.

Bagaimana tidak, dari zaman masih sekolah dasar bahkan sampai saya bekerja pun terkadang ayah mau mengantar dan menjemput saya, padahal tempat kerja saya cukup dekat dari rumah.

Setelah bekerja, sebagian rekan kerja malah kadang menanyakan pacarnya mana? Hehe, enggak ada, cukuplah nanti setelah nikah ada pacarnya, hehe  😅

Apa yang istimewa dari Ayah? Mungkin Ibu juga, Ibu bilang Ayah yang sekarang adalah pribadi yang lebih baik, doa ibu yang tak putus ternyata memang salah satu penyebabnya.

Ada tiga hal dari Ayah yang membuat saya kagum, diantaranya:

1. Tidak gengsian, pekerjaan apa pun dilakukan untuk mencari nafkah 

Sikap ini memang harus dimiliki seorang kepala keluarga. Tidak gengsi saat harus menjalani berbagai macam pekerjaan,baginya apa pun akan dilakukan untuk keluarga demi memenuhi kewajiban menafkahi anak dan istri

Lelaki yang kupanggil ayah ini memang seorang pekerja keras. Ayah pernah mengalami pemutusan hubungan kerja saat pabrik tempatnya bekerja gulung tikar. Dulu pernah terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar. Ayah tidak berhenti begitu saja, beberapa pekerjaan pernah dia lakukan. Semua untuk keluarga.

2. Bangun tidur lebih awal untuk membantu pekerjaan rumah

Kebiasaan yang kedua yang mungkin jarang dilakukan orang lain adalah ayah bangun lebih awal untuk membantu pekerjaan ibu sebelum ibu bekerja.

Ibu adalah seorang guru PNS yang setiap pagi harus bekerja ke sekolah. Ayah bangun lebih awal untuk menanak nasi, masak air, kadang mencuci pun ayah lakukan agar saat Ibu bangun ketika subuh, pekerjaan itu sudah beres. Ayah melakukan ini agar ibu tidak repot dengan pekerjaan rumah saat akan berangkat kerja.


3. Membiasakan diri salat lima waktu di  masjid

Dulu saat ayah bekerja kebiasaan ini belum dilakukan, sekarang pekerjaan ayah sebagai ketua RT yang menghabiskan banyak waktu di rumah. Ayah membiasakan diri salat begitu azan tiba di masjid tiap harinya.

Mungkin inilah yang menjadi alasan Allah memanggil ayah untuk umrah di tahun 2013 yang lalu. Ayah mendapatkan semua biaya umrah dari kakaknya atau dari Ua yang tinggal di Pandeglang.  Alhamdulillah Ayah sudah pernah menginjakan diri di tanah suci. Tinggal Ibu yang belum, semoga Ibu juga bisa menunaikan ibadah suci di sana.

Seluruh doa kupanjatkan untuk Ayah dan Ibu. Dua orang malaikatku di dunia.  Membuatku ada dan menjadi seperti sekarang ini. Dua orang yang tak pernah meninggalkanku di saat terburuk dalam hidupku.

Terima kasih Ayah dan Ibu, seluruh kebaikan yang kalian lakukan semoga dibalas kebaikan dan berbuah surga. Tentang Ayah ... adalah memori yang tak kan pudar. Doa terbaik untuk kedua orang tuaku.



    Salam,





10 Pelajaran Kehidupan dari Milly dan Mamet yang Sukses Bikin Baper


Milly via Pinterest

Masih belum bisa move on dari film layar lebar akhir tahun 2018, setelah membuat reviewnya. Saya juga ingin berbagi pelajaran tentang kehidupan dari film ini.

Tanggal 20 Desember yang lalu, merupakan launching perdana Film Milly dan Mamet dengan Ernest Prakasa sebagai penulis dan sutradaranya. Ia berhasil mengemas film komedi ini dengan cerita yang sukses bikin baper.

Beberapa pemain di film Milly dan Mamet berhasil mencuri perhatian penonton, diantaranya acting geng Cinta juga kawan-kawan, Julie Estelle, Yoshi Sudarso, Isyana Sarasvati, Eva Celia, Dinda Kanya Dewi, Arafah Rianti, Roy Marten, Surya Saputra, dan juga tidak kalah pentingnya pemeran utama Dennis Adhiswara dan Sissy Priscilia.

Penonton sangat terhibur dengan akting pemain di atas yang begitu natural dan mengundang gelak tawa dengan tingkah mereka yang unik. Ini dia 10 Hal di film Milly dan Mamet yang sukses bikin baper penonton.

1. Pilihlah Pasangan Hidup yang Baik dan Membuatmu Nyaman

Milly mengambil keputusan untuk menjadikan Mamet pasangan hidupnya. Sebagai seorang wanita, Milly memilih Mamet sebagai pasangan hidup yang baik dan membuatnya nyaman.

Milly tidak memilih tipe pria tampan atau kaya. Ini membuktikan Milly seorang wanita yang baik, karena wanita yang baik akan memilih pria baik sebagai pasangannya.

2. Perjuangan Milly Melawan Kejenuhan sebagai Full Time Mom

Milly Amanda yang diperankan Sissy terasa mewakili keseharian ibu rumah tangga yang mengurus anak. Meski menikmati kebersamaan bersama buah hati, terkadang kejenuhan pun melanda seorang ibu.

Sebelum menikah dan punya anak, seorang wanita yang terbiasa bekerja sebagai wanita karier memang akan merasakan jenuh dengan aktivitas hariannya. Milly pun demikian, ia menginginkan mengurus anaknya sendiri namun punya kesibukan sendiri selain sebagai ibu rumah tangga.

3. Sahabat merupakan Tempatmu Berbagi Kisah Hidup, Berbahagialah bersama Mereka

Sahabat selalu ada untukmu. Terkadang ada hal yang sangat pribadi yang hanya bisa Kita bagi dengan sahabat. Berbagi kisah hidup dengan Sahabat, berbahagialah bersama mereka.

Meskipun sudah berkeluarga dan memiliki anak, persahabatan antara geng Cinta dkk terus terjalin. Kita juga ingin begitu, kan, ya? Ingin punya perahabatan yang langgeng dan saling support satu sama lainnya.

4. Pilihan Mamet untuk Membahagiakan Keluarganya

Mamet digambarkan sebagai sosok yang humoris, bertanggung jawab, dan juga cinta keluarga. Ia mengubur keinginannya menjadi seorang chef dan memlilih memimpin pabrik milik mertuanya. Semua dilakukan demi membahagiakan keluarganya

Akhirnya Mamet memilih untuk resign dari pabrik karena bersebrangan pendapat dengan Roy Marten, ayahnya Milly. Mamet kemudian mencoba mewujudkan mimpi menjadi chef bersama Alexandria, salah satu temannya.

5. Dilema Milly Harus Memilih antara Pekerjaan atau Mengurus Sakti, Putranya ketika Memutuskan untuk Bekerja

Ketika Milly dihadapkan pada kejenuhan di dalam rumah sebagai seorang ibu rumah tangga, ia mengambil keputusan untuk bekerja.

Namun, saat Milly bekerja lembur, Sakti pun terus menangis dan akhirnya Mamet meminta dengan tegas agar Milly pulang dan mengurus anaknya.

6. Ketika Menjadi Seorang Pemimpin, Jangan Lupa untuk Mendengarkan Masukan Pegawaimu dan Bersikap Baiklah pada Mereka

Berkaca dari Milly dan Mamet ketika memimpin pabrik milik ayahnya Milly, jangan lupa bersikap baik dan mendengarkan masukan pegawaimu demi kemajuan bersama. Jangan juga bersikap otoriter pada bawahanmu.

7. Perdebatan antara Milly dan Mamet untuk Meraih Impian Masing-Masing

Milly dan Mamet, pasangan yang humoris pun terkadang bersitegang karena konflik. Keputusan Milly bekerja ternyata bagi Mamet bukan yang terbaik karena ia menginginkan Sakti diurus oleh ibunya.
Dilema bagi Milly, di satu sisi ingin membantu meringankan beban ayahnya dan di sisi lain ada Sakti juga Mamet yang membutuhkannya di rumah.

8. Milly dan Mamet Bersama-sama Mewujudkan Impian

Dari awal mereka berdua ingin saling mendukung mimpi, tanpa meninggalkan keluarga, akhirnya Milly dan Mamet menempuh cara untuk mewujudkan impiannya bersama dengan mengadakan catering sehat Milly's Meal.

Milly bisa mempromosikan bisnisnya karena hobi swafoto dan bersosial media dan Mamet pun bisa terus memasak sebagai  seorang chef.

9. Memasak bukan Hanya Kewajiban Wanita, tapi Cinta seorang Suami Membuatnya Rela Memasak untuk Istrinya

Milly tak pandai memasak, setiap hari Mametlah yang menyiapkan sarapan untuk istrinya. Bahkan Mpasi Sakti putranya pun akan disiapkan Mamet.

10. Bagi Seorang Suami, Keluarga adalah yang Utama dan Rumah adalah Tempatnya Pulang

Impian Mamet semasa muda ternyata berbeda dengan impiannya setelah menikah. Jika sebelum menikah ia ingin melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri, setelah menikah istri dan anak adalah prioritasnya.

Rumah adalah tempatnya pulang. Kembali pada cintanya yang dipersembahkan untuk anak juga istri.

Film Milly dan Mamet memang bukan cerita Rangga dan Cinta, tapi cerita lain dari kisah Milly dan pasangannya dengan menampilkan keseharian mereka.

Film ini direkomendasikan buat Kamu yang pengen sajian menghibur, seru dan berkesan. Cukup bikin baper dan  banyak pelajaran hidup yang bisa Kita ambil dari kisah mereka. Bukankah belajar itu bisa dari mana saja. Betul, kan, Sahabat?



Salam, 





7 Quote tentang Memaafkan ini Akan Membuka Hati dan Pikiranmu untuk Meminta dan Memberikan Maaf




Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
 (Q.S Ali Imran 133-134)

Berdasarkan ayat di atas bisa disimpulkan mengenai keutamaan memaafkan. Memaafkan adalah sikap terbaik yang bisa dilakukan oleh seorang muslim.

Rasulullah sebagai panutan memberikan teladan terbaik, bagaimana beliau mampu memberikan balasan atas sikap buruk orang sekitarnya dengan kebaikan dan memaafkan perbuatan mereka.

Bagi sebagian orang meminta maaf atau memaafkan bukanlah hal yang mudah, namun beberapa quote tentang memaafkan ini akan membuka hati dan pikiran Sahabat sekalian, simak saja,  ya, 7 quote tentang memaafkan.

Jadilah seperti bunga yang memberikan keharumannya bahkan kepada tangan yang telah menghancurkan keindahannya. ( Ali bin Abi Thalib)

Memaafkan adalah kemenangan terbaik (Ali bin Abi Thalib)

Memaafkan orang lain bukan merupakan kelemahan. Hanya orang kuat yang mampu memberikan maaf. (Mufti Ismail Menk)

Kamu menolak untuk memaafkan seseorang, namun pada hari kiamat kelak, kamu akan berdiri tegak, memohon kepada Allah untuk memaafkanmu.  (Yasmin Mogahed)

Orang yang paling berbelas kasih adalah dia yang mau memberikan maaf ketika dia mampu membalasnya. (Husein bin Ali)

Berapa kali kita harus memaafkan seseorang? Sebanyak kamu menginginkan Allah memaafkanmu. (Anonim)

Deritamu akan mulai terobati ketika kamu melepaskan rasa sakit masa lalu, memaafkan orang-orang yang telah menyakitimu, dan belajar memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang kamu perbuat. (Anonim)

Semoga quote di atas mampu memberikan cahaya pada kita semua untuk mampu memberi dan meminta maaf.

Ya Allah, berilah aku mata yang sanggup melihat kebaikan orang lain, hati yang mau memaafkan kesalahan, pikiran yang bisa melupakan keburukan, serta jiwa yang tak kehilangan rasa iman.

Sumber: Mutiaraislam.net

5 Untaian Mutiara Kehidupan dari Ustaz Yayat Ruhiyat akan Membuatmu Damai dan Bahagia



Mendengarkan kajian singkat dari Ustaz Yayat Rukhiat tentang istiqamah dalam kehidupan membuat saya tergerak untuk menuliskan hal ini.

Sahabat ... ketika kita bicara istiqamah maka perhatikanlah beberapa poin di bawah ini

1. Direndahkan Tidak Mungkin menjadi Sampah, disanjung Tidak Mungkin menjadi Rembulan, maka jangan Risaukan Omongan Orang

Terkadang dalam hidup ini, caci maki dan puji akan menghampiri kita, bersikap bijaklah menanggapi semua ini. Cacian tidak akan membuatmu menjadi Sampah dan pujian juga tidak akan membuatmu menjadi rembulan.

Ketika mendapatkan cacian jangan berkecil hati, anggap itu sebagai pembelajaran dan perbaikan diri menuju insan yang lebih baik.

Saat mendapatkan pujian, jangan terlena karena pujian juga merupakan ujian. Sikapilah keduanya dengan baik, jangan terlalu bersedih dengan cacian dan jangan pula berbesar hati karena pujian.

2. Setiap Orang Membacamu dengan Pengalaman dan Pemahaman yang Berbeda

Mungkin penilaian tentang Sahabat akan berbeda dari satu pribadi ke pribadi yang lain. Hal ini sudah biasa, karena setiap orang punya penilaian sendiri. Setiap orang membacanya dengan pengalaman dan pemahaman yang berbeda.

3. Teruslah Melangkah Selama Engkau Ada di Jalan yang Benar meski Terkadang Kebaikan Tak Selalu Dihargai

Adakalanya ketika berbuat kebaikan, kita tidak dihargai oleh orang lain. Jangan berkecil hati ... teruslah melangkah selama engkau berada di jalan yang benar. Biarlah Allah SWT yang menilaimu bukan manusia.

4. Tak Perlu Repot-Repot Menjelaskan tentang Dirimu, sebab yang Menyukaimu Tidak Butuh itu dan yang Membencimu Tidak Percaya itu

Ada kalanya kita tak perlu menjelaskan tentang diri sendiri, karena terkadang untuk orang yang berada di sisimu tak membutuhkan hal itu, dan untuk orang yang tidak menyukaimu tak kan mempercainya. Percayalah penilaian Tuhan adalah segalanya.

5. Hidup itu Bukan tentang Siapa yang Terbaik, tapi Siapa yang Mau Berbuat Baik

Teruslah berbuat baik apapun yang terjadi, hidup ini bukan perlombaan karena hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik.

Tetaplah istiqamah dalam berbuat kebaikan karena kebaikan akan kembali pada pemiliknya. Penilaian Tuhan adalah yang terbaik disamping penilaian manusia.

Itulah 5 untaian mutiara kehidupan dari Ustaz Yayat Rukhiat tentang istiqamah yang akan membuatmu damai dan bahagia. Semoga bermanfaat buat Sahabat.

Merajut Mimpi dengan Menulis


Foto by Pexels.com


Menulis bagiku adalah suatu passion. Hal yang menjadi penyemangat diri untuk berkarya dan mewujudkan helai demi helai mimpi yang sedang kurajut hingga kini.

Sudah sejak zaman masih Sekolah Dasar, saya suka menulis. Pelajaran bahasa Indonesia terutama mengarang adalah hal yang membuat imajinasi saya terbang bebas. Saya juga mulai suka menulis buku harian atau diary

Zaman SLTP saya suka menulis puisi. Puisi yang saya buat semua tersimpan dalam buku diary, sebuah catatan hati yang kini entah ke mana.

Pada waktu SMU saya masuk ekstrakurikuler Theater yang bernama T420. Teather 420 merupakan ekskul SMU 4 Bandung dengan sejumput  memori indah saat saya berada di masa putih abu. Pernah saya mengikuti psikotest saat SMU, hasilnya kemampuan bahasa lebih dari lainnya. Pekerjaan yang cocok untuk saya berdasarkan hasil psikotest adalah jurnalis, diplomat dan juga paramedis. Wow, keren, ya. Ah, entahlah, saya sendiri tidak terlalu menjadikan rujukan hasil psikotest ini.

Qadarullah, saya kuliah di Poltekkes Bandung Jurusan Analis Kesehatan. Yapt, ada benarnya juga hasil psikotest waktu SMU, ternyata saya jadi paramedis juga akhirnya.

Semenjak kuliah, saya menjadi anggota. Medkres atau mading kampus. Dari sinilah saya bisa menulis kembali, menulis cerpen, artikel ilmiah dan puisi. Saya merasa menemukan kembali passion saya dengan menulis.

Semenjak, lulus kuliah dan bekerja, saya berhenti menulis. Menikah dan memiliki seorang putra pun tak ada pikiran untuk kembali menulis.

Suatu ketika teman kuliah saya, yang juga rekan saya di mading kampus menawarkan suatu antologi karyanya dengan suatu komunitas menulis.

Saya jadi tertarik untuk mengikuti komunitas menulis seperti dia. Berawal menjadi leader Indscript membawa saya mengenal dunia literasi. Dunia yang membuat saya tertarik untuk mendalaminya.

Saya mulai konsisten menulis ketika Uni Diba Tesi Zalziyati mengadakan tantangan menulis selama sebulan, meski saya tidak mengikuti sampai akhir dikarenakan sakit. Ini jadi memicu semangat saya untuk terus berkarya.

Berbagai usaha saya lakukan untuk mendalami ilmu menulis, selain mengikuti komunitas online, training online, saya juga belajar otodidak dari Mbah Google.

Hampir setahun lamanya saya berada di dunia literasi, dunia menulis yang ternyata menjadi passion saya. Saya belajar menulis artikel, mengikuti event menulis, training online dan membuat saya tergerak untuk mengirimkan tulisan ke media online. Satu demi satu tulisan saya diapprove sebuah platform menulis. Saya jadi menikmati rasanya menulis.

Apakah yang menjadi alasan saya untuk terus menulis hingga kini?

1. Menulis sebagai Terapi

Mengapa terapi? Ada hal-hal yang tak bisa saya sampaikan langsung tapi bisa terwakili dengan tulisan. Saya bisa menulis puisi atau cerpen. Daripada saya komplain terhadap ini dan itu, lebih baik saya salurkan semuanya ke dalam tulisan. Ini lebih aman dan membuat saya lega.

2. Menulis untuk Berbagi

Bagi saya menulis juga untuk berbagi informasi, pengetahuan, atau hal yang penting dibaca oleh orang lain. Semoga dengan berbagi tulisan bisa mencerahkan dan membuat orang lain terinspirasi.

3. Menulis untuk Menyampaikan Pesan Kebaikan

Yang tak kalah penting dari menulis adalah menyampaikan pesan kebaikan. Tulisan yang kita buat akan dibaca orang lain, maka tulislah hal yang baik. Jangan menulis hal yang bisa menyebabkan permusuhan dan memecah persatuan.

Itulah tiga alasan saya untuk terus menulis. Saya masih memiliki impian lain dengan menulis. Semoga dengan konsisten dan terus berjuang, saya mampu merajut mimpi dengan jalan menulis.

Aamiin ...



Salam,