Tentang Ayah, Memori yang Takkan Pudar

Pic by Canva

Setiap kali menuliskan tentang ayah, saya jadi teringat masa kecil.  Mengingatnya merupakan sebuah memori yang melekat dan tidak akan pudar. Ayah adalah seorang pelindung bagi saya. Seseorang yang tak sempurna memang, tapi membuat saya merasa istimewa.

Bagaimana tidak, dari zaman masih sekolah dasar bahkan sampai saya bekerja pun terkadang ayah mau mengantar dan menjemput saya, padahal tempat kerja saya cukup dekat dari rumah.

Setelah bekerja, sebagian rekan kerja malah kadang menanyakan pacarnya mana? Hehe, enggak ada, cukuplah nanti setelah nikah ada pacarnya, hehe  😅

Apa yang istimewa dari Ayah? Mungkin Ibu juga, Ibu bilang Ayah yang sekarang adalah pribadi yang lebih baik, doa ibu yang tak putus ternyata memang salah satu penyebabnya.

Ada tiga hal dari Ayah yang membuat saya kagum, diantaranya:

1. Tidak gengsian, pekerjaan apa pun dilakukan untuk mencari nafkah 

Sikap ini memang harus dimiliki seorang kepala keluarga. Tidak gengsi saat harus menjalani berbagai macam pekerjaan,baginya apa pun akan dilakukan untuk keluarga demi memenuhi kewajiban menafkahi anak dan istri

Lelaki yang kupanggil ayah ini memang seorang pekerja keras. Ayah pernah mengalami pemutusan hubungan kerja saat pabrik tempatnya bekerja gulung tikar. Dulu pernah terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar. Ayah tidak berhenti begitu saja, beberapa pekerjaan pernah dia lakukan. Semua untuk keluarga.

2. Bangun tidur lebih awal untuk membantu pekerjaan rumah

Kebiasaan yang kedua yang mungkin jarang dilakukan orang lain adalah ayah bangun lebih awal untuk membantu pekerjaan ibu sebelum ibu bekerja.

Ibu adalah seorang guru PNS yang setiap pagi harus bekerja ke sekolah. Ayah bangun lebih awal untuk menanak nasi, masak air, kadang mencuci pun ayah lakukan agar saat Ibu bangun ketika subuh, pekerjaan itu sudah beres. Ayah melakukan ini agar ibu tidak repot dengan pekerjaan rumah saat akan berangkat kerja.


3. Membiasakan diri salat lima waktu di  masjid

Dulu saat ayah bekerja kebiasaan ini belum dilakukan, sekarang pekerjaan ayah sebagai ketua RT yang menghabiskan banyak waktu di rumah. Ayah membiasakan diri salat begitu azan tiba di masjid tiap harinya.

Mungkin inilah yang menjadi alasan Allah memanggil ayah untuk umrah di tahun 2013 yang lalu. Ayah mendapatkan semua biaya umrah dari kakaknya atau dari Ua yang tinggal di Pandeglang.  Alhamdulillah Ayah sudah pernah menginjakan diri di tanah suci. Tinggal Ibu yang belum, semoga Ibu juga bisa menunaikan ibadah suci di sana.

Seluruh doa kupanjatkan untuk Ayah dan Ibu. Dua orang malaikatku di dunia.  Membuatku ada dan menjadi seperti sekarang ini. Dua orang yang tak pernah meninggalkanku di saat terburuk dalam hidupku.

Terima kasih Ayah dan Ibu, seluruh kebaikan yang kalian lakukan semoga dibalas kebaikan dan berbuah surga. Tentang Ayah ... adalah memori yang tak kan pudar. Doa terbaik untuk kedua orang tuaku.



    Salam,





No comments

Terima kasih atas kunjungannya. Moderasi komentar saya aktifkan, ya. Komentar akan muncul setelah saya setujui. Mohon tidak berkomentar sebagai anonim atau menyertakan link hidup. Link hidup akan saya delete. Maaf jika ada komentar yang belum terbalas.