Showing posts with label Indari Mastuti. Show all posts
Showing posts with label Indari Mastuti. Show all posts

Mengenal Lebih Dekat Indari Mastuti, Founder Indscript yang Menginspirasi Perempuan

Blogger mengunjungi Indscript dan Indari Mastuti
Bersama Blogger Bandung mengunjungi Indscript,
via dokumentasi bersama

Hallo, Sahabat Catatan Leannie! Tanggal 09 Maret 2020 yang lalu, saya bersama beberapa orang Blogger Bandung yang lain berkesempatan untuk berkunjung ke Kantor Indscript dan bertemu dengan Foundernya Teh Indari Mastuti, seorang perempuan mandiri yang menebar manfaat dan menginspirasi perempuan.

Siapa sih yang enggak kenal Teh Indari Mastuti? Seorang pemberdaya perempuan yang menginspirasi lewat tulisan. Bertemu dengan Teh Indari, meski bukan yang pertama kalinya, selalu membawa aura positif bagi saya.

Karakter Teteh yang supel, menyenangkan, ramah, sosok perempuan sederhana tapi kesederhanaannya itu membuatnya tampil lebih istimewa. Teh Indari selalu tampil memukau dengan warna merah yang menjadi favoritnya. Ngeceng gamisnya, hehe ...

Foto bersama Indari Mastuti
Bersama Teh Indari Mastuti,
via dokumentasi pribadi

Saat kunjungan saya ke kantor Indscript yang kedua kalinya, Teh Indari menceritakan perjalanan hidupnya.
Kecintaan terhadap dunia menulis membawanya pada pencapaian yang ia terima saat ini.

 Yuk, simak, perjalanan karier menulis Teh Indari Mastuti di bawah ini!


Perjalanan Karier Menulis Indari Mastuti


Teh Indari menceritakan pengalaman hidupnya. Bagaimana kecintaannya terhadap menulis membawanya pada pencapaian yang sekarang. Ternyata sejak tahun 1990-an atau kelas empat SD, Teh Indari sudah suka menulis.

Sejak kelas empat Sekolah Dasar, Indari Mastuti mulai menulis di buku diary, membaca majalah bobo, ketertarikannya di dunia menulis membuatnya bertanya-tanya bagaimana caranya seorang penulis begitu menjiwai tulisannya.

Terkadang saat membaca tulisan yang sedih, rasanya ikut sedih juga. Begitu pula tulisan yang menggambarkan kebahagiaan, ternyata bisa membuatnya senang. Begitu yang ada dalam pikiran Teh Indari saat kecil. Ia jadi bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal dan tulisannya dibaca banyak orang.

Kecintaan Indari Mastuti terhadap dunia menulis berlanjut ke masa SMP dan jenjang pendidikan yang tinggi. Ketika SMP, saat itu mesin tik masih sering digunakannya untuk menulis berbagai hal, sama seperti diary bagi Teh Indari. Setiap tulisan hasil ketikannya, ia simpan dalam filenya.

Saat SMU, Indari Mastuti mencoba mengirimkan tulisannya ke majalah Gadis. Saat itu tulisan Teteh mengenai tips atau cara menghindari stress, karena ia merasa backgroundnya bukan dari keluarga berada dan kondisi keluarganya pun tidak harmonis.

Bagi  Indari Mastuti, menulis adalah cara untuk healing bisa juga dengan menulis quote sebagai bahan reminder juga. Akhirnya tulisan Teh Indari diterbitkan oleh majalah Gadis dan mendapatkan honor sebesar seratus lima puluh ribu.

Dari honor menulis pertama, dibelikan pita mesin tik dan kebutuhan untuk menulis, termasuk perangko. Dulu saat mengirim tulisan masih menggunakan prangko soalnya.

Setelah tulisan pertamanya dimuat, Indari Mastuti mencoba mengirimkan tulisannya lagi ke beberapa media cetak. Ternyata semua tulisannya dimuat hampir setiap hari karena konsisten menulis. Saya pun ingin membiasakan diri untuk konsisten, terutama menulis artikel.

Baca juga : Rahasia Konsisten Menulis Artikel

Meski Teh Indari merasa bukan sebagai murid yang pintar dan hapalannya kurang bagus, tapi saat SMU, Indari Mastuti dikenal karena tulisannya sering nampang di media, salah satunya di kolom opini Pikiran Rakyat.

Indari Mastuti terus menulis, ketika sang ayah meninggal dunia, ia terus berpikir bagaimana masa depannya? Baginya menulis itu adalah skill dan dunia tulis menulis pun dibutuhkan kehadirannya.

Teh Indari Mastuti melanjutkan kuliahnya di ISMI  (Institut Sekretaris Manajemen Indonesia) yang terletak di daerah Dago. Sejak kuliah, dengan kemampuan menulis, Teh Indari sering mendapatkan tawaran menjadi notulen rapat, berbagai job kampus, dan pernah juga menjadi salles promotion girl atau SPG.

Ternyata menulis punya andil dalam perkembangan kariernya. Pada tahun 1998-1999, Indari Mastuti bertemu pimpinan jurnalis dan dia pun ditawari menjadi seorang jurnalis. Hal ini membawanya pergi ke Bali untuk melakukan review.

Teh Indari merasa dengan menulis ternyata bisa mendapatkan uang untuk biaya kehidupannya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar mendapatkan penghasilan dari menulis.

Baca juga : Berpenghasilan dari Menulis? Kamu bisa Coba Berbagai Profesi ini!

Pada tahun 2000, Indari Mastuti mendapatkan pekerjaan baru di bidang telekomunikasi. Sebagai lulusan D1, Teteh mendapatkan pekerjaan sebagai customer service.

Ternyata kemampuan menulis Indari Mastuti membawanya naik level di pekerjaannya. Ia masuk ke bagian purchasing kemudian ke divisi sales dan marketing. Pak Ridwan sebagai atasan Teh Indari sering melibatkannya untuk mengerjakan report marketing karena kemampuan menulisnya.

Tahun 2001, Indari Mastuti menulis untuk Ardan Cool and Lovely Magazine dan 99ners Magazine. Berbagai jenis tulisan Teh Indari seperti cerpen, kuis dan macam-macam tulisannya  tersebar di kedua majalah tersebut.

Dua jenis radio di atas, yaitu Ardan dan 99ners merupakan radio terfavorit di Bandung. Pastinya tulisan Teh Indari  dibaca banyak orang, terutama kaula muda.

Menjadi seorang penulis harus pede dan berani, begitu prinsipnya Teh Indari Mastuti. Ia menjadi marketing komunikasi pada tahun 2004,  berbagai jenis pengalaman seperti review dan launcing produk baru ia dapatkan.

Pimpred 99ners yang bernama Daniel Mahendra adalah Salah seorang guru menulis Teh Indari Mastuti. Daniel Mahendra menganjurkannya untuk membuat buku solo di tahun 2004.

Indari Mastuti tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Teteh ini adalah sosok perempuan yang berani mengambil tantangan, pembelajar hebat dan mandiri.

Buku yang ia tulis adalah curahan hatinya sendiri yang tengah patah hati saat itu.
Saat menerbitkan buku pertama, Teh Indari melakukan  promosi dengan mengenalkan karyanya pada teman-teman.

Saat bedah buku, ternyata banyak sekali yang hadir. GPU atau Penerbit Gramedia Pustaka Utama akhirnya melirik Teh Indari. Begitu pula dengan Grasindo. Ada satu nama yaitu Dani Lesmana yang berperan dalam karier Teh Indari.

Teh Indari juga mulai menulis di blog pada tahun 2004, baginya ngeblog itu sebagai buku harian elektronik, tempat curhat menulis puisi, juga menulis tentang bisnis. Bagi Teteh ngeblog itu history hidupnya. Blognya Teh Indari Mastuti bisa diakses di sini.

Pada tahun 2006, Teh Indari berangkat ke Batam dan mendirikan grup literasi Batam Pos. Setelah itu bekerja di MQ asuhannya Aa Gym, di sanalah Teteh bertemu dengan jodohnya.

Setelah menikah Teh Indari Mastuti berpikir, meski kariernya bagus di luaran sana tetapi bagaimana dengan suami dan anaknya kelak? Ada pemikiran untuk menetap di rumah dan berkarya sesuai dengan skill yang dimilikinya, yaitu menulis.

Teteh juga menulis buku biografi banyak tokoh yang terkenal. Keahlian Teh Indari menulis dan networking yang baik mengantarkannya pada salah seorang penulis biografi keren.

Teh Indari pernah bercerita bahwa ia pernah menentukan tarif menulis biografi senilai seratus dua puluh juta rupiah dan diniliai kliennya cukup murah. Masyaallah ...

Biografi pertama menulis tentang Brownies Amanda yang diterbitkan Mizan. Ini adalah beberapa buku biografi tokoh yang pernah ditulis Teteh, diantaranya ada tokoh publik seperti Ibu Athalia, Istri Ridwan Kamil, Guru besar Unpad, Biografi pengusaha sukses dan banyak lagi yang lainnya.

Buku yang ditulis Indari Mastuti
Buku yang ditulis Teh Indari untuk Bu Atalia,
via dokumentasi pribadi

Biografi tokoh penting oleh Indari Mastuti
Buku Biografi Tokoh penting yang ditulis Teh Indari,
via dokumentasi pribadi

Jangan meremehkan kekuatan mimpi dan ucapanmu sendiri, siapa tahu di masa depan mimpimu memang akan menjadi kenyataan.

Impian sejak kelas empat SD memang terwujud di masa kini.  Bukan hanya menjadi penulis terkenal saja, Teteh pun berhasil mendapatkan banyak penghargaan bergengsi dalam perjalanannya.

Berbagai penghargaan telah diraih Indari Mastuti, seperti Perempuan Inspiratif Nova (2010), Finalis Kusala Swadaya (2011), Juara 2 Wirausaha Muda Mandiri (2012), Perempuan Terinspiratif Indonesia Majalah Kartini (2012), Finalis Wanita Wirausaha Femina (2012), Juara 3 Kartini Awards (2012), Finalis Kartini Next Generation (2012), 100 Perempuan Pilihan Indonesia Mengubah Dengan Cinta SunLight (2013), Juara I Sekar Womenpreneur (2012), dan SuperWoman Indonesia (2014).

Subhanallah, keren banget Teh Indari Mastuti.


Mendirikan Komunitas Perempuan 


Pada tanggal 8 September 2007 Indscript didirikan. Jelang13 tahun menuju millad Indscript, Teh Indari Mastuti berkarya dan menginspirasi perempuan. Indari Mastuti adalah seorang visioner, dia mampu berpikir jauh ke depan.

Indscript pun ada beberapa lini saat ini. Adda Indscript Creative Housewife Empowerment Coaching, Indscript Writing Sobat Penerbitnya, Indscript Businesswoman University, Bukuin Aja, Indblack Premium Lovesick For Woman, dan Kunikita, The Uniqueness of Life.


Antologi Bukuin Aja dari Indscript
Antologi Bukuin Aja dari Indscript,
via dokumentasi pribadi

Jadi, lini Indcript cukup banyak ada yang tentang mentor menulis juga bisnis, berbagai training online tentang menulis dan bisnis, penerbitan buku, bisnis indlback, juga Kunikita.

Ada Teh Dian sebagai Founder Kunikita. Teh Indari menjadi Co founder Kunikita. Teh Dian adalah peserta reparasi bisnis di Indscript.  Perjalanan Teh Dian membawanya pada omset  yang semula 15 juta, naik  setelah coaching dengan Teh Indari sampai 60-80 jutaan.

Kunikita saat coaching dari lima orang menjadi empat puluh empat karyawan. Empat puluh empat orang terdiri dari bagian marketing, packing, produksi. Teh Indari adalah mentor bisnis Teh Dian dan jadi inspirasinya. 

Jika ada yang bertanya, "Indscript, kan, bisnisnya banyak, apakah bisnis jasa penulisan masih ada?" Jawaban Teh Indari, "Ya, masih ada tentunya hanya sebagai founder intensitas Teteh berkurang.

Sekarang ada Teh Chika Ananda sebagai pimpinan redaksi Indscript. Jelang millad Indscript ketigabelas, sekarang sudah punya mesin cetak dan penerbitan sendiri. Sudah semakin berkembang, alhamdulillah semoga makin sukses.

Indscript punya penerbitan sendiri
Indscript dan penerbitan mandiri,
via dokumentasi pribadi


Pada Bulan Mei 2010, Indari Mastuti mendirikan Komunitas  Ibu-ibu Doyan Nulis atau IIDN. Menyusul setelah itu ada juga komunitas IIDB atau Ibu-ibu Doyan Bisnis. IIDN berhubungan dengan dunia literasi dan tulis menulis. Sekarang ini diketuai oleh Mbak Widyanti Yuliandari. IIDN ini tersebar di beberapa daerah dan punya Korwil atau koordinator wilayah sendiri.

IIDB berhubungan dengan dunia bisnis. Hal ini berdasarkan pemikiran Teteh, bahwa tak semua perempuan punya kemampuan menulis. Teh Indari memberdayakan perempuan di sekitar rumahnya agar mampu mandiri dengan produk Handsock brandnya Teteh, yaitu Indblack.

Berhubung beberapa alasan, diantaranya masalah produksi dan lainnya. Mulai tanggal 1 April 2020, Indblack retail dan indblack.com resmi ditutup. Agak sedih dengernya, tapi Teteh bilang akan menyalurkannya ke lini lain.

Tahun 2013, Teh Indari mendirikan Sekolah Perempuan bersama Ida Fauziyah, Artha Julie Nava, dan Hana Farida untuk mencetak penulis baru dan menerbitkan buku solo mereka.

Sudah banyak hal yang Teteh lakukan untuk membantu perempuan agar lebih mandiri contohnya mengajarkan skill menulis, bisnis, membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitarnya, memberikan donasi atau hibah usaha.

Insyaallah semua jadi ladang pahala buat Teteh. Semoga usahanya berkah dan semakin banyak menebar manfaat serta tetap menginspirasi.


Pelajaran Kehidupan dari seorang Indari Mastuti


Bertemu Teh Indari Mastuti memang luar biasa. Beliau adalah sosok perempuan yang menginspirasi banyak orang.  Ada beberapa pelajaran kehidupan dari seorang Indari Mastuti.

1. Jangan takut memulai langkah awal untuk mewujudkan mimpi.

Sebenarnya apa yang diraih saat ini adalah hasil perjuangan sejak dahulu. Mimpi Teh Indari kelas 4 SD menjadi seorang penulis, alhamdulillah terwujud saat ini.  Kuncinya adalah bekerja keras, jangan menyerah, dan konsisten.

Baca juga : Merajut Mimpi dengan Menulis

Menulis membawa Teteh bisa bertemu orang-orang hebat, bisa bertemu dan makan bersama Hermawan Kartajaya, bertemu Dian Pelangi, dan Rosa.

2. Never Stop Learning, salah satu tips menjadi penulis ala Teh Indari Mastuti

Seorang penulis harus suka diskusi, terbuka, rajin baca, sehingga bisa menghasilkan tulisan yang bagus. Seseorang dengan tulisan yang baik sebenarnya itu adalah hasil belajarnya selama ini. Never stop learning!  Belajar tak mengenal waktu dan usia. Bagi saya menulis sudah menjadi passion dalam kehidupan.

Baca juga : Setahun di Dunia Literasi, Menemukan Passion Menulis

3. Belajar dari kegagalan

Teteh bercerita bahwa Indscript pernah mengalami kebangkrutan. Tahun 2010 bisnis Teh Indari bangkrut. Meski begitu Teteh menilai kebutuhan penulis masih besar.

Setelah dievaluasi ada 2 kebijakan yang keliru diantaranya:

a. Mengubah pola kontrak naskah, jual putus jadi royalti
Teteh menilai jika jual putus menghasilkan. Pada prosesnya, naskah dicetak dulu, dijual kemudian mendapatman hasilnya. Kenyataannya dengan sistem royalti, harus menunggu  selama enam Bulan sehingga tidak bisa   bisa mengcover keuangan.

b. Kebutuhan tidak seimbang.
Permintaan naskah sangat besar, adanya loss control sehingga klien pergi, selain itu tidak memperhitungkan operasional harian jadi faktor penyebabnya.

Adakalanya dalam bisnis mengalami kegagalan, jangan lupa akui jika sedang bermasalah dan mulai mencari solusi. Saat bangkrut pun Teh Indari berpikir untuk maju.

Kebangkrutan membawa banyak hikmah dan pembelajaran bagi Teh Indari, yang saat itu belum mengenal coach atau mentor bisnis.

4. Menyederhanakan gaya hidup dan tidak berlebihan

Teteh dan suami menerapkan standar hidup di angka minimal, bukan maksimal yang bisa dicover.  Hiduplah dengan standar minimal dan tidak berlebihan. Hidup secara sederhana saja, tak perlu iri dengan pencapaian orang lain. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan rasa syukur pada-Nya.

5. Memaklumi sikap orang lain

Maklumi orang lain, Kita tak bisa mengatur apa yang diucapkan orang lain, tapi bisa mengontrol hati dan pikiran sendiri. Ini sebagai tip anti baper juga, sih. Jadi reminder buat saya pribadi.

Saya jadi teringat juga ucapan ustaz Yayat Rukhiyat bahwa tak perlu ingin menjelaskan dirimu pada semua orang karena orang yang menyukaimu tak butuh itu dan orang yang membencimu tak kan percaya hal tersebut.

Baca juga : 5 Untaian Mutiara Kehidupan dari Ustaz Yayat Rukhiyat yang akan Membuatmu Damai dan Bahagia

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. 

Ya, Teh Indari sudah melakukan hal ini. Menebar manfaat dan menginspirasi banyak perempuan di luar sana.

Bagi saya, Teteh adalah seorang perempuan hebat yang menjadi salah satu inspirasi saya. Beruntungnya saya menjadi salah seorang blogger yang punya kesempatan mengunjungi Teh Indari Mastuti dan Indscript.

Jelang millad ketiga belas Indscript, semoga sukses terus. Selamat berkarya Teteh dan teruslah menebar manfaat serta menginspirasi perempuan.



Salam,