Showing posts sorted by date for query Depresi. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query Depresi. Sort by relevance Show all posts

Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) dan Cara Menghadapinya

Cara Menghadapi NPD
Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik,
via dokumentasi pribadi dan canva

Istilah Narsistik atau Narsistik Personality Disorder baru saya ketahui beberapa bulan lalu dari media sosial Instagram dan Tiktok. Mungkin banyak orang yang belum mengenal tentang gangguan kepribadian narsistik atau NPD dan bagaimana cara menghadapinya. 


Pengidap NPD pada umumnya mempunyai level narsistik yang ekstrem. Memiliki kepercayaan diri yang besar, superior, haus pujian namun kurang memiliki empati. Pada ranah psikologi, NPD adalah gangguan mental yang membuat pengidapnya memiliki kebutuhan untuk dikagumi.


Namun, belum adanya penelitian yang absolut terhadap NPD sehingga informasi tentang NPD di Indonesia masih terbatas, oleh sebab itu edukasi dan advokasi perlu dilakukan secara holistik agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pengidap NPD.



Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder)


Narcissistic Personality Disorder
Narcissistic Personality Disorder,
via dokumentasi pribadi dan canva 

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan mental yang masuk ke dalam kelompok gangguan kepribadian. Narsistik merupakan kondisi saat seseorang merasa lebih baik dari orang lain sehingga butuh dikagumi atau mendapat perhatian lebih. 


Kondisinya membuat penderita narsistik menjadi egois dan memiliki sedikit empati sehingga menimbulkan masalah dalam  interaksi sosial. Narsistik bisa sangat percaya diri namun, sebenarnya hal itu untuk menutupi harga dirinya yang rapuh, terutama saat dikritik oleh orang lain.


Menurut  dr Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, seseorang dengan diagnosis NPD merasa lebih unggul dibandingkan yang lainnya, mudah tersinggung, meremehkan orang lain dan anti kritik. 


Gejala halus dari narsistik adalah saat kepercayaan diri seseorang melampaui batas yang secara konsisten menyiratkan bahwa mereka lebih unggul dari orang lain. Mereka memposisikan pendapat mereka lebih berwawasan luas atau berharga. Seperti yang dipaparkan oleh dokter yang aktif mengedukasi kesehatan mental melalui akun Instagram @vivisyarif



Penyebab terjadinya NPD


Menurut Sarah Graham, konselor spesialis NPD dari Inggris, ada beberapa penyebab ilmiah mengapa seseorang terdiagnosis NPD, di antaranya:


  1. Orang tua yang Toxic dan Narsistik

Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian narsistik, biasanya berasal dari latar belakang orang tua narsistik. Orang tua narsistik ini mengendalikan setiap keputusan penting pada anaknya. Anak-anak didorong untuk saling melawan satu sama lain dan dilarang untuk mengutarakan pendapat yang berlawanan dengan orang tuanya.


  1. Anak yang tak dianggap (diabaikan)

Sebagian orang dengan NPD memiliki latar belakang tak pernah dianggap atau diabaikan oleh  orang tuanya saat kecil. Biasanya mereka anak yang pemalu, pendiam dan penyendiri sehingga tidak menarik perhatian dari orang tua yang narsistik. Akibatnya mereka merasa terabaikan dan disingkirkan dari keluarga.


  1. Mengalami trauma penolakan

Adanya penolakan atau penghasilan saat kecil menjadi kontribusi terhadap gejala NPD. Adanya trauma penolakan di masa kecil dapat memunculkan perasaan marah, benci, malu, frustasi sehingga memicu orang tersebut untuk membela diri.


  1. Faktor keturunan 

Orang tua narsistik cenderung memberi contoh perilakunya pada anak-anak yang kemudian tanpa sadar diikuti oleh anaknya sebagai kebenaran. Tak dapat dihindari dan biasanya pola atau luka akan diteruskan ke generasi berikutnya.



Ciri-ciri Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)


Ada beberapa ciri-ciri atau karakteristik seseorang mengalami gangguan kepribadian narsistik atau Narsistik Personality Disorder. Hal ini mengacu kepada kriteria narsistik berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). Menurut pedoman DSM tersebut, waspadai seseorang jika memiliki 5 dari 9 karakteristik NPD, di antaranya :


  1. Merasa dirinya lebih baik dari orang lain

  2. Membutuhkan banyak pujian dari orang lain

  3. Sibuk berkhayal tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau memiliki pasangan yang sempurna

  4. Merasa istimewa dan hanya mau bergaul dengan orang yang dianggap setara dengannya

  5. Merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus dari orang lain

  6. Memanfaatkan orang lain demi keuntungan diri sendiri

  7. Tidak memiliki empati dan kurangnya kepedulian terhadap orang lain

  8. Sering merasa iri pada orang lain, atau menganggap orang lain iri pada dirinya

  9. Memiliki sikap yang arogan atau sombong


Jika menemukan beberapa karakteristik atau ciri-ciri seperti di atas, bisa kita sebut dengan istilah narsistik karena kita nggak bisa menjudge seseorang dengan sebutan NPD kecuali diagnosis sudah ditegakkan oleh ahlinya setelah melewati serangkaian pemeriksaan.


Penegakkan diagnosis berdasarkan penilaian dokter ahli jiwa yang diawali tanya jawab terkait gejala, pemeriksaan fisik selanjutnya pemeriksaan psikologi secara menyeluruh. 



Break The Silence, 23 Years Survival Narcissistic Abuser with Kartika Soeminar


23 Years Survival Narcissistic Abuser with Kartika Soeminar
Break The Silence:
23 Years Survival Narcissistic Abuser,
via dokumentasi pribadi dan canva
 

Apa jadinya jika hidup berdampingan dengan NPD sekian lama, bukan hanya setahun dua tahun tetapi sampai 23 tahun seperti yang dialami Mba Kartika Soeminar.  Mengalami perlakuan abusive dari orang terdekat yang over narsistik pernah membuatnya mengalami fase depresi.


Sebagai NPD Survivor, Mba Kartika berbagi pengalaman hidup berjuang selama 23 tahun dan lepas dari jerat NPD. Mba Kartika Soeminar bersama Kumpulan Emak2 Blogger mengadakan sebuah kampanye bertajuk #BrokenButUnBroken yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya kaum perempuan dalam mengenal gangguan kepribadian narsistik dan cara menghadapinya.


Senang sekali saya berkesempatan menghadiri  acara KEB Intimate Session, Break The Silence : 23 Years of Narcissistic Abuse Survivor pada tanggal 18 Mei 2024 di Lawang Wangi Creative Space yang menghadirkan Mba Kartika Soeminar, hadir pula founder Kumpulan Emak Blogger, Mak Mira Sahid dan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ


Pengalaman Mba Kartika Soeminar hidup dengan pasangan yang memiliki gangguan kepribadian narsistik sangatlah melelahkan. Mungkin ada pertanyaan mengapa bisa terjerat sekian lama bahkan sampai 23 tahun hidup bersama narsistik? Mba Kartika menyadari bahwa dahulu ia menerima perlakuan manis di fase love bombing oleh pasangannya sehingga memiliki harapan bahwa suatu saat pasangannya akan kembali menjadi lebih baik seperti dahulu saat mengenalnya.


Di awal perkenalannya, pasangan hidupnya adalah cinta pertama bagi Mba Kartika. Dia memperlakukan Mba Kartika dengan penuh perhatian, sering memberi pujian bahkan memberikan hadiah untuknya. Namun, ketika telah menikah keadaannya menjadi berbeda.


Pada awal pernikahan bahkan ketika membahas masalah seringkali dibuat merasa bingung karena tanpa ada kejelasan, sikap manipulatif pasangannya membuatnya merasa bersalah. Dalam pikirannya merasa tidak mampu membuat pasangannya bahagia. Terkadang pasangannya juga suka memutar balikkan fakta dan melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.


Menjalani hubungan bersama #narcissistic selama 23 tahun, membuat Mba Kartika Soeminar berjuang untuk keluar dari hubungan ini. Meski dia merasa tidak mudah, jangan sampai menyerah karena perempuan berhak untuk hidup bahagia.



Bagaimana Cara Menghadapi NPD? 


Bisa dibayangkan bagaimana rasanya hidup dengan seseorang yang diduga narsistik? Rasanya sangat menguras energi dan melelahkan karena saya sendiri pun pernah berinteraksi dengan narsistik selama beberapa tahun lamanya. 


Seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik bisa sangat berbeda sikapnya terhadap orang lain dibandingkan orang terdekat yang disebut suplainya. Di luaran sana dia bisa bersikap sangat baik, charming, friendly dan hangat terhadap orang lain. 


Berbeda ketika pengidap NPD sedang berhadapan dengan pasangannya sendiri sebagai suplai. Dia tak segan untuk memanipulasi, mengabaikan atau menghukum suplainya dengan cara silent treatment, mengontrol, menjatuhkan nama baik korbannya. 


Pengidap NPD pandai memutar balikkan fakta agar tampak sebagai korban padahal dialah pelaku abusivenya (playing victim). Bisa dibayangkan bagaimana melelahkannya berhadapan dengan NPD ini. Korbannya sering kali dibuat bingung, merasa bersalah dan terus dipojokkan oleh pelaku narsistik ini. 


Ada beberapa cara yang tepat untuk menghadapi orang dengan NPD di antaranya:

  1. Usahakan untuk tetap tenang dan terkendali

  2. Membuat batasan dan tetap teguh terhadap batasan yang dibuat

  3. Berbicara dengan tenang, jelas, terbuka, dan jujur

  4. Hindari menyerang, menyalahkan atau mengkritik 

  5. Fokus terhadap fakta dan solusi

  6. Jaga keamanan, kesehatan fisik maupun mental

  7. Bersikap bijaksana, hindari konfrontasi yang tidak perlu

  8. Pahami batasan, ingatlah bahwa kita tidak bisa mengontrol atau menyelamatkan orang dengan NPD.


Satu hal yang perlu diingat  NPD ini merupakan gangguan mental yang sangat sulit untuk disembuhkan seutuhnya. Biasanya orang dengan NPD datang pada profesional karena masalah kehidupan atau karena komorbiditas gangguan  mentalnya. 


Meskipun tak dapat disembuhkan sepenuhnya, orang dengan NPD dapat mengalami perubahan yang signifikan melalui terapi yang tepat dan adanya komitmen untuk perubahan.

Jangan habiskan energimu untuk meladeni orang dengan NPD. Jika seorang perempuan terjebak dalam toksik relationship dengan NPD, jangan lupakan bahwa setiap perempuan berhak untuk bahagia, dihargai. Cintailah diri sendiri. Jangan sampai menyakiti diri sendiri ketika berhadapan dengan seorang NPD. Salah satu pesan cinta dari Mba Kartika Soeminar untuk semua perempuan.

Menurut dokter Vivi Syarif, orang dengan NPD ini dia tidak menyadari kalau dirinya sendiri itu sakit. Dia melakukan tindakan abusive, manipulatif, berbohong, namun dia tidak menyadari perbuatannya. 

Berhadapan dengan seseorang Narcisstic itu artinya  sangat sulit diajak untuk berelasi. Oleh karena itu fokuslah terhadap diri sendiri, jaga kesehatan, self love, prioritaskan diri, berusaha untuk mandiri secara finansial. Jika belum mampu teruslah berusaha, belajar skill tertentu untuk akhirnya bisa berani mengambil keputusan dan yakin bahwa bisa melepaskan diri dan hidup tanpa narsistik. Begitulah pesan dari dokter Vivi Syarif ketika menutup acara KEB Intimate session: #BreakTheSilence : 23 Years of Narcissistic Abuse Survivor

Jika mengalami berbagai masalah kesehatan mental jangan ragu untuk mendatangi ahlinya. Milikilah lingkungan yang sehat, bisa saling support satu sama lain. 


Saling support sesama perempuan
Saling support sesama perempuan,
via dokumentasi pribadi 

Dengan berbagi pengalaman hidup dari #KartikaSoeminarStory sebagai #NPDSurvivor mudah-mudahan semakin banyak masyarakat yang lebih mengenal tentang gangguan kepribadian narsistik (NPD) dan mengetahui cara terbaik menghadapinya. Semoga semakin banyak yang teredukasi dan paham mengenai #NPDAwareness.





Salam,











Self Healing sebagai Upaya Menjaga Mental Health

 

Self Healing dan Mental Health,
ilustrasi dari freepik dan snapseed


Healing bukan hanya sekedar traveling, self healing itu dikaitkan sebagai upaya menjaga health atau kesehatan mental agar pulih dari luka atau trauma secara psikologis. Memang healing belakangan ini ramai dibicarakan, sering dikaitkan dengan bepergian ke tempat tertentu padahal maknanya lebih dari itu.


Saya pernah mengalami tertekan dengan suatu keadaan yang melelahkan, bertahan dalam luka selama bertahun-tahun karena suatu hal. Mental health atau kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik yang harus dijaga dan juga ditangani dengan baik. Banyak kejadian yang dialami perempuan sehingga membuat mereka stress bahkan depresi


Salah satunya kisah Pratyusha Banerjee, aktris pemeran Anandhi yang bunuh diri karena terjerat masalah pribadinya. Padahal saya dulu penggemar film Bolywood yang satu ini. Kasus ini tak hanya menimpa satu artis saja, ada beberapa kasus yang sama. Jika ketenaran atau uang menjadi sumber kebahagiaan, mengapa mereka yang bergelimang harta malah memilih mengakhiri hidupnya?


Sekali lagi kebahagiaan itu tidak ditentukan dengan kekayaan, ketenaran, atau memiliki pangkat yang tinggi, tetapi kebahagiaan itu letaknya di dalam hati. Itulah pentingnya menjaga hati Kita agar tidak terus menerus terluka karena hal yang terjadi di masa lalu. Keberhasilan self healing tandanya bisa pulih dan bisa melanjutkan hidup dengan lebih baik.



Manfaat Self Healing 


Setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan, berada pada level terendah, putus asa, bahkan stress. Hal tersebut bisa mengganggu aktivitas harian seperti mengganggu konsentrasi, pekerjaan terbengkalai, sampai menarik diri dari lingkungan sosial. Jika sudah tahap seperti ini, berarti perlu melakukan self healing 

Self healing adalah hal penting agar mental health atau kesehatan mental terjaga. Inila beberapa manfaat dari self healing:


🌷Memperbaiki mood yang buruk

🌷Membantu mengurangi tingkat kecemasan

🌷Membantu mengatasi stress atau depresi

🌷Meningkatkan kondisi fisik seperti memperbaiki kualitas tidur dan menguatkan imun 


Self healing bukan berarti identik dengan hal-hal mewah, seperti shopping, traveling ke luar negeri, menghabiskan uang, atau hal-hal mewah lainnya. Padahal self healing juga bisa dilakukan secara sederhana di rumah seperti menulis, membaca, menonton film favorit, berolahraga rutin, memasak makanan favorit, mendengarkan musik, dan lainnya.


Cara Self Healing Terbaik


Berapa lama waktu seseorang untuk pulih sepenuhnya? Sepertinya tak ada jawaban pasti untuk ini karena tiap orang pasti butuh waktu yang berbeda agar dapat healing dari masalah yang menimpanya. Ada tiga langkah yang perlu dilakukan agar dapat pulih dan menyembuhkan diri, yaitu:


1. Self Love

Self love menjadi salah satu langkah awal untuk menyembuhkan diri yaitu dengan menyadari pikiran negatif, merawat diri sendiri, melakukan rekonstruksi tujuan, dan mengembangkan diri. Batasi hal-hal yang mengganggu seperti misalnya konten tertentu di media sosial.


2. Self Acceptance

Langkah selanjutnya adalah self acceptance, yaitu mengakui, menerima, dan menghargai pencapaian atau kekurangan diri. Dengan memahami kekurangan diri, maka bisa mengetahui kemampuan yang perlu dikembangkan. Hal ini perlu dilakukan bersamaan dengan self love.


3. Self Compassion

Cara terakhir adalah self compassion, yaitu kemampuan untuk memahami keadaan dan merespon emosi atas luka yang pernah dialami serta keinginan untuk membantu diri sendiri. Ketika seseorang mengetahui masalah yang ada pada dirinya seharusnya ia memiliki keinginan memperbaiki dan mengubah diri sendiri.


Ketiga cara di atas menjadi proses awal untuk menyembuhkan diri. Saat seseorang menyadari bahwa ia sedang tidak baik-baik saja lalu mulai mencari cara untuk pulih. Hal ini sudah menunjukkan bahwa perjalanan penyembuhan diri telah mencapai separuh jalan. Selebihnya adalah menangani maintenancenya saja.


Maintenance atau pemeliharaan diri itu meliputi mindfulness dengan fokus atau sadar pada diri sendiri, common humanity yang menyadari jika manusia wajar mengalami kegagalan, dan self kindness yang berarti menjadi sahabat baik untuk diri sendiri saat terjadi masalah supaya tidak mudah menghakimi diri sendiri.


Penyembuhan diri atau self healing itu harus melakukan banyak hal, meski setiap orang punya cara penyembuhan yang berbeda, namun hal terpenting adalah berdamai dengan masa lalu, tak hanya sejenak melupakan yang terjadi. Segera konsultasi ke psikiater untuk cek kesehatan mental agar kembali pulih.


Itulah self healing sebagai upaya menjaga mental health. Kita juga bisa mempraktikkannya cara self healing terbaik versi kalian ketika mengalami kejadian yang memerlukan penyembuhan diri. Sharing di kolom komentar yuk, bagaimana cara pulih dan self healing apa yang terbaik menurut kalian?



Salam,







Belajar Mindful Parenting dengan Paket Internet Cepat IndiHome

Paket internet cepat
Mindful parenting, via feepik dan canva

Menjadi orang tua membuat saya belajar banyak hal, termasuk memperbaiki pola pengasuhan dengan mindful parenting. Dengan bantuan paket internet cepat IndiHome, belajar mindful parenting menjadi lebih mudah. 


Di era digital seperti sekarang ini semua serba mudah menurut saya, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi, terutama internet untuk belajar parenting.


Sebuah resolusi tahun 2023 bagi saya, salah satunya adalah menjadi ibu yang lebih bijak. Hal ini membuat saya terpacu untuk menjadi orang tua yang lebih baik dari tahun sebelumnya terutama dalam pola pengasuhan anak.


Di era serba digital keberadaan internet menjadi suatu kebutuhan. IndiHome dengan paket internet cepat membantu saya tumbuh dan belajar menjadi orang tua yang punya mindful terhadap pola pengasuhan anak zaman now.



Mengenal Mindful Parenting


Resolusi parenting 2023
Mengenal Mindful parenting,
via frepik dan snapseed

Ada yang familiar dengan mindful parenting? Seberapa penting, sih, mindful parenting ini? 


Parenting di zaman now tantangannya semakin besar terutama dalam mengasuh dan membesarkan anak. Menerapkan mindful parenting jadi salah satu resolusi yang ingin saya capai


Mindful parenting adalah pola asuh orangtua dengan kesadaran penuh, dalam hal ini orangtua akan memberikan perhatian yang penuh pada anak dan tidak akan menilai secara negatif mengenai pengalaman anak.


Seberapa penting mindful parenting ini? Ternyata keterampilan mindful parenting menjadi dasar untuk orangtua supaya komunikasi antar orang tua dan anak bisa berjalan lancar.


Manfaat positif dari orang tua yang menerapkan pola asuh mindful parenting di antaranya terhindar dari stres dalam mengasuh anak, dapat menghargai pendapat anak, dan terjalin hubungan harmonis antar orang tua dan anak.



Menerapkan Mindful Parenting sebagai Resolusi Tahun 2023


Resolusi 2023: Menerapkan Mindful Parenting, via feepik dan snapseed


Sebuah resolusi dalam pengasuhan anak adalah hal yang ingin saya capai di tahun 2023 ini. Saya merasa sebagai orang tua masih banyak kekurangan, bahkan jauh dari kata sempurna untuk anak. 


Meski tak ada orang tua yang sempurna tetapi pastinya seorang ibu selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Oleh karena itu seorang ibu perlu banyak belajar agar bisa mengasuh anak dengan baik pula.


Beberapa panduan atau prinsip mindful parenting yang perlu saya jalankan sebagai resolusi tahun 2023 yaitu : 


Mendengarkan anak dengan segenap perhatian

Mendengarkan menjadi salah satu kunci utama bagi orang tua untuk menerapkan pola pengasuhan secara mindful atau mindful parenting.


Sebaiknya orang tua bisa berbicara pada anak dengan rasa empati dan memiliki ruang dengan memposisikan dirinya sebagai pendengar sehingga terbentuk komunikasi dua arah yang sehat.


Jangan mudah menghakimi anak

Sebaiknya hindari melabeli anak dengan kata-kata yang negatif terutama jika orang tua dalam keadaan stres apalagi kalau depresi.


Untuk mengatasinya, orang tua dengan metode STOP (Stop, Take a breath, Observe, and Proceed) Berhenti, Tarik napas, Amati, dan Proses. Jika sedang merasa stress sebaiknya berhenti dulu. Jangan sampai mengucapkan kata-kata negatif dan menghakimi. 


Sebenarnya ini PR buat saya juga sebagai orang tua. Belajar parenting membuat saya mengevaluasi diri biar jadi lebih baik lagi sebagai orang tua.


Memperbaiki diri dan belajar mengendalikan emosi

Orang tua sebaiknya tidak menerapkan standar terlalu tinggi dan menuntut anak serba bisa banyak hal. Anak juga manusia, dia nggak langsung bisa banyak hal. Semua berproses dan kita perlu menghargai prosesnya.


Saat orang tua merasakan stres atau banyak pikiran, yang jadi pelampiasan itu adalah anak. Seringnya sih bermasalah dengan pasangan karena banyak hal yang dipendam perempuan, malah anak yang kena imbasnya.


Lakukan langkah STOP seperti di atas, berhenti sejenak bicara pada anak. Selanjutnya ambil napas panjang untuk menenangkan pikiran. 


Dengan belajar mindful parenting, bisa belajar juga mengendalikan emosi saat mengasuh anak.


Bersikap adil dan bijaksana sebagai orang tua

Sudah seharusnya setelah menjadi orang tua mampu bersikap adil dan bijaksana pada anak-anaknya. Jangan sampai pilih kasih. Perlakuan kakak dan adik secara adil, tanpa dibeda-bedakan. Jangan terlalu condong pada salah satu anak.


Bersikap bijaksana, salah satu caranya dengan memberikan hak penuh pada anak untuk menentukan jalan hidup di masa depan. Bukan berarti memberi kebebasan tanpa batas tetapi memperlihatkan suatu saat nanti mereka akan menjadi dewasa dan perlu untuk mandiri.


Mendidik anak dengan penuh kasih sayang

Mendidik anak dengan kasih sayang adalah salah satu bentuk mindful parenting. Diharapkan anak menjadi sosok yang penuh empati dan peka terhadap lingkungannya.


Anak yang dididik dengan penuh kasih sayang akan merasa dihargai, dapat membangun komunikasi yang sehat ketika ada masalah pada orangtuanya, dan membuatnya merasa bahwa keluarga merupakan tempat yang penuh kasih.


Belajar Mindful Parenting lebih mudah dengan IndiHome


Paket Internet Cepat IndiHome
Belajar mindful parenting dengan IndiHome via frepik dan snapseed


PT Telkom Indonesia berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dengan adanya dukungan paket internet cepat IndiHome membantu saya mencari referensi ketika ingin belajar parenting karena di era digital seperti sekarang, akses internet yang stabil begitu dibutuhkan.


Berhubung saat ini yang paling memungkinkan bagi saya ketika ingin belajar mindful parenting adalah banyak membaca literatur atau situs parenting yang bisa membuka wawasan atau pemahaman mengenai cara atau pola pengasuhan terhadap anak.


Belajar parenting bisa diakses di mana saja dengan paket internet cepat IndiHome. Saya pernah mengikuti kelas tentang parenting yang berhubungan dengan inner child. Ternyata pola asuh di masa kecil begitu berpengaruh terhadap pembentukan karakter seseorang di masa depan.


Orang tua yang memiliki luka pengasuhan di masa lampau dikhawatirkan akan membawa luka itu hingga dewasa kemudian berpengaruh terhadap cara dia mendidik anaknya. Makanya itulah pentingnya orang tua belajar parenting.


Melalui paket internet cepat IndiHome, saya merasa lebih mudah mengakses informasi tentang parenting dari website parenting, termasuk mindful parenting. Sejumlah public figure juga sudah menerapkan pola pengasuhan ini. 


Saya mengenal pola pengasuhan mindful parenting dari Busil yaitu Silmy K Risman, yang menekankan islamic mindful parenting yaitu menerapkan pola mindful parenting secara islami. Berselancar di dunia maya membuat saya banyak belajar hal baru termasuk mempelajari cara mengasuh anak.


Memang keberadaan internet zaman now harus bisa disikapi dengan bijak. Kita bisa mengakses banyak hal dari internet. Jadi gunakan internet buat hal yang positif saja, ya. Jangan disalahgunakan pokoknya.


Itulah cara saya belajar mindful parenting dengan paket internet cepat IndiHome. Nah, kalau Sahabat Catatan Leannie, pola parenting seperti apa yang jadi resolusi kalian di tahun 2023 ini?




Referensi


https://www.google.com/amp/s/id.theasianparent.com/mindful-parenting/amp


https://www.alodokter.com/5-prinsip-parenting-membentuk-karakter-positif-pada-anak



Salam,






Toxic Marriage, Bertahan dalam Luka atau Mengikhlaskan Kehilangan

Bertahan atau kehilangan
Toxic Marriage,
via feepik dan canva


Setiap keputusan pasti ada konsekuensinya. Ketika hanya bisa memilih bertahan dalam luka atau mengikhlaskan kehilangan dalam sebuah relationship atau marriage. Satu hal yang pasti, nggak akan mudah apalagi jika berhubungan dengan toxic people atau toxic marriage. 


Di satu sisi, jika memilih bertahan maka hubungan ini terasa dipaksakan dan ada pihak yang merasa terluka. Namun, jika melepaskan pun harus siap dengan berbagai hal, termasuk berpisah.


Ada berbagai pilihan hidup yang harus diambil, termasuk saat mangalami masalah toxic relationship dalam pernikahan. Ketika dilema harus memilih di antara dua pilihan, terus bertahan tapi hati merasakan luka atau siap kehilangan dengan melepaskan atau berpisah. 


Hubungan yang toksik, pasti tidak akan pernah nyaman bagi siapapun. Berurusan dengan toxic people atau toxic marriage, bagaimana menyikapinya? 



Apa itu Toxic Marriage


Toxic relationship atau hubungan yang toksik, bisa juga terjadi pada hubungan pernikahan atau disebut toxic marriage. Pernikahan yang toksik sangat melelahkan karena salah satu atau kedua belah pihak merasa tersakiti terus menerus. 


Pertengkaran demi pertengkaran yang tidak pernah usai atau semakin intens terjadi dalam rumah tangga, bahayanya lagi jika sampai terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini bisa menimbulkan dampak psikis KDRT terhadap anak atau perempuan.


Dalam toxic relationship, terutama hubungan pernikahan akan terlihat bahwa kedua pasangan tidak mampu lagi saling mendukung, tidak ada rasa menghargai, kurangnya kekompakan, munculnya persaingan tidak ada rasa hormat bahkan saling menghancurkan satu sama lain. 


Toxic marriage atau pernikahan yang toksik lama-kelamaan akan menjadi bom waktu dan akan merusak kondisi mental, emosional, sampai melemahkan kondisi fisik seseorang. 


Ketika pilihannya hanya bisa terus terluka jika memilih bertahan atau merasakan kehilangan karena melepaskan. Keduanya tampak tidak mengenakkan dan jadi dilema di antara dua pilihan, yaitu harus memilih untuk bertahan atau melepaskan.


Dua hal yang bagi saya tidak bisa ditolerir dalam pernikahan yaitu kekerasan dan perselingkuhan. Kekerasan dalam rumah tangga bentuknya bukan hanya masalah fisik saja tetapi juga masalah kekerasan secara emosional atau verbal. 


KDRT secara verbal atau emosional bisa  dengan ucapan yang menyakitkan atau terus-menerus menghukum pasangan dengan mendiamkan atau mengacuhkan pasangan.

 

Pintu perselingkuhan biasanya dibuka dengan sikap pasangan yang menyembunyikan sesuatu baik itu menyembunyikan status pernikahan karena ingin dianggap single dan punya kesempatan untuk mencari sosok idaman selain pasangan sahnya. 


Paling parah jika sudah berhubungan seperti layaknya suami istri. Pokoknya bagi saya "Big No" untuk mentolerir sebuah perselingkuhan.

 


Ciri-ciri Toxic Marriage


Banyak perempuan yang menjalani hubungan pernikahan beracun namun mengabaikan tanda atau ciri-ciri toxic marriage ini. Sering kali perempuan digambarkan sosok yang harus mampu bersabar mempertahankan ikatan suci yang bernama pernikahan. 


Namun, kesabaran yang seperti apakah yang bisa terus ditolerir? Apakah jika pasangannya terus menyakiti hati, tak menghargai, bahkan terang-terangan memiliki perempuan lain harus terus dipertahankan? 


Kenali ciri-ciri pernikahan yang toksik, dari beberapa tanda di bawah ini!


1. Tidak mampu saling memahami pasangan dengan baik

Menganal atau memahami pasangan itu tak hanya sekedar saling mengenal sifat masing-masing tetapi tidak bisa beradaptasi dengan kondisi tersebut.


2. Kurangnya kejujuran atau keterbukaan antar pasangan

Tidak ada batasan jelas atau transparansi antar pasangan sehingga salah satu pihak bisa terus mendominasi atau mengatur sepihak bahkan bisa membohongi pasangannya.


3. Tidak mampu berkomunikasi dengan baik

Jika dalam pernikahan sudah mulai berkurangnya komunikasi dua arah, timbulnya kecemburuan berlebihan, adanya ancaman, selalu menyalahkan, hingga timbul pertengkaran tanpa henti sudah bisa dipastikan bahwa sedang menjalani toxic marriage. 

4. Tidak mampu mengatur waktu atau kondisi finansial dalam berumah tangga

Hidup dalam pernikahan yang beracun bisa menimbulkan bilangnya kebahagiaan keluarga hingga rusaknya mental health.


Jadi, sebaiknya kenali ciri-ciri pernikahan yang toksik agar bisa mengambil langkah tepat sebagai solusinya. Jangan sampai tidak menyadari sedang berada dalam hubungan pernikahan yang beracun atau toxic marriage.



Solusi Menghadapi Toxic Marriage


Bersabar dalam pernikahan, biasanya perempuan cenderung banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan penting dalam hidupnya termasuk dalam mengatasi masalah toxic marriage


Namun, pernikahan bukanlah sebuah hukuman atau penjara yang harus terus berada di dalamnya tetapi jiwa atau raga tertekan menjalaninya. 


Semua keputusan ada di tangan kedua pihak yang menjalani. Saya pernah mendengar kajian Ustaz Rifky Jafar Thalib dalam Chanel YouTube "Sayap Dakwah TV" mengenai "Ketika hanya bisa memilih terluka atau kehilangan?" 


Jawaban ustaz Rifky tersebut menurut saya bisa dijadikan solusi untuk mengatasi konflik dalam pernikahan. Ketika harus memilih antara bertahan atau melepaskan, perlu ada pertimbangan berikut ini!


Apakah masih ada prasangka baikmu terhadap pasangan?


Poin pertama adalah seberapa besar prasangka baik tentang pasangan dalam menjalani kehidupan kehidupan rumah tangga? Sifat manusia itu bisa senantiasa berubah. 


Allah jugalah yang membolak-balikan hati manusia. Kita nggak pernah tahu kapan hidayah itu datang dan bisa saja manusia berubah jadi lebih baik.


Namun, jika dalam hatimu sendiri meragukan bahwa pasangan bisa berubah dan dengan bertahan itu rasanya tidak sanggup, ya semua itu pilihanmu sendiri.


Jangan lupa libatkan Allah dalam mengambil keputusan penting seperti memilih antara melanjutkan pernikahan atau melepaskannya karena keduanya juga punya konsekuensinya masing-masing.


Apakah dengan bertahan dalam pernikahan bisa membuatmu lebih baik?


Satu lagi poin penting yang perlu dipertimbangkan, apakah dengan bertahan dengan pernikahan toksik bisa membuatmu lebih dekat dengan-Nya atau bahkan malah membuatmu mengalami depresi? 


Kondisi stress pada perempuan yang bekepanjangkan bisa menjadi salah satu pemicu depresi. Apakah dengan bertahan itu membuatmu lebih baik? Ada yang bersabar dalam pernikahan hingga akhirnya pasangannya mendapat hidayah dan berubah jadi lebih baik.


Ada yang ikhtiarnya bertahan tetapi Allah berkehendak untuk kehilangan dan selanjutnya menemukan bahwa dengan kehilangan digantikan dengan yang lebih baik misalnya dengan anak saleh yang jadi penyejuk hati.


Hidup itu singkat, jangan sampai menghabiskan waktu dengan orang yang salah seumur hidupmu 


Roda terus berputar,  bisa jadi keadaanmu sekarang adalah kekeliruanmu di masa lalu. Bisa jadi luka dalam pernikahanmu adalah kekeliruanmu sendiri. 


Bisa jadi memang di awalnya keliru memilih pasangan. Kadang sudah ada tanda dari sebelum menikah akan seperti apa pasanganmu kelak. Semua itu konsekuensi atas pilihan atau keputusanmu sendiri sebenarnya.


Jika dihadapkan dengan pasangan yang toksik, apakah sanggup bertahan dengan sikap atau perilakunya saat ini? Jangan berharap pasanganmu berubah takutnya malah kecewa, karena karakter atau sifat sudah melekat dalam dirinya dan tidak semudah itu berubah.


Jika saat sebelum menikah kamu berharap pasanganmu akan berubah setelah menikah, siap-siap saja kecewa. Pilihannya setelah menikah adalah masih bisakah kamu menerima dia seumur hidupmu? 


Hidup itu singkat.  Jangan sampai menghabiskan waktu seumur hidupmu dengan orang yang salah.


Dalam syariat Islam, perceraian itu ibadah


Meski yang namanya perceraian menjadi kegagalan pasangan berumah tangga, bisa menimbulkan dampak yang cukup besar bagi pasangan, anak, keluarga besar ternyata perceraian ini adalah ibadah karena dalam syariat Islam diatur sendiri oleh Allah SWT. 


Tidak seperti pernikahan dalam agama lain yang tidak boleh bercerai karena pernikahan itu hanya bisa dipersatukan atau dipisahkan oleh Tuhan.


Perceraian itu ibadah karena ada syariatnya sesuai aturan yang Allah tetapkan, seperti misalnya ada talak 1,2, atau 3. Ada nafkah terhadap mantan istri atau nafkah iddah dan juga nafkah anak hingga ia dewasa. 


Meski perceraian itu sebenarnya dibenci oleh Allah SW, tetapi menjadi hal yang diperbolehkan jika dijalankan sesuai syariat karena jalan terakhir yang jadi solusi untuk sebuah hubungan toxic marriage adalah berpisah atau bercerai. Meski di sisi lain harus kehilangan pasangan. 


Percayalah bahwa semua yang terjadi adalah ketentuan dari-Nya yang perlu diyakini dan dijalani dengan penuh prasangka baik. Pada akhirnya Kita akan mempu mengambil hikmah dari setiap keadaan jika mampu membaca kebesaran-Nya.


Berbicara tentang membaca, ini  bisa menjadi self healing  dan me time bagi saya. Selain itu, manfaat lainnya adalah bisa membuka wawasan tentang dunia luar. 


Saya punya kenalan sosok inspiratif, seorang  yang multitalented  seperti Blogger Eno, seorang penulis buku  baik penulis buku anak, penulis novel, blogger dan editor freelance . 


Melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan itu penting. Selain itu cobalah berpikir realistis. Jangan sampai kehilangan logika atas nama cinta lalu memilih terus menerus terluka, kemudian menghancurkan diri sendiri.


Toxic marriage, bertahan dalam luka atau mengikhlaskan kehilangan. Sekali lagi dalam memutuskan sebuah pilihan jangan lupa libatkan Tuhan dengan berdoa meminta dipilihkan jalan yang terbaik.  Bagaimana dengan pendapat Sahabat?



Salam,








Inilah 5 Cara Sederhana menjadi Ibu yang Bahagia

 

Menjadi ibu yang bahagia
Cara menjadi ibu bahagia,
via freepik dan canva


“Keluarga bahagia dimulai dari ibu yang bahagia" 


Pernah dengar ungkapkan di atas, nggak? Menurut saya, setiap orang punya caranya sendiri untuk memaknai arti kebahagiaan setelah menjadi seorang Ibu. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menjadi ibu yang bahagia karena  kebahagiaan itu perlu diciptakan.


Salah satu arti penting buah hati karena anak itu adalah anugerah titipan Tuhan bagi orang tuanya. Bicara soal titipan, saya jadi teringat calon anak saya yang harus saya ikhlaskan karena saya keguguran saat janin berusia 8 minggu dan akhirnya saya dikuret di tahun 2020 yang lalu. 


Mungkin Allah ingin saya fokus terhadap perkembangan anak pertama saya. Bagaimana pun melalui dia, saya merasakan pengalaman menjadi seorang Ibu.



Sederhanakan arti bahagiamu


Meski sedikit materi yang kau miliki akan cukup untuk hidup, tapi sebanyak apa pun materi yang dimiliki tak akan cukup untuk memuaskan gaya hidup.


Pernah denger juga ungkapan di atas? Banyak orang yang mencari bahagia dengan mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya. Namun, ternyata apa? Apakah dengan materi yang berlimpah mereka menemukan kebahagiaannya? Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang maka gaya hidupnya pun ikut tinggi pula. 


Meski begitu, Kita perlu bijak memaknai kunci kebahagiaan dengan banyaknya materi yang dimiliki. Jika ukuran bahagia itu materi, kenapa sampai ada orang kaya, idol atau artis yang bergelimang harta tetapi terjerat narkoba, bahkan ada yang sampai bunuh diri? Itu artinya kebahagiaan itu tidak melulu soal banyaknya harta. 


Meski memang kita juga butuh materi untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tetapi jangan sampai terlena, bekerja keras mencari materi tapi melupakan kebahagiaan yang harusnya diperjuangkan di rumah, terutama anak dan istri.


Jangan dibuat rumit, sederhanakanlah ...


Semenjak jadi seorang ibu, arti bahagia itu semakin sederhana.  Bahagia melihat anak tumbuh dengan sehat, bahagia melihat anak tersenyum ceria, bahkan bisa makan mie kesukaan sebagai salah satu me time di rumah pun sudah membuat saya bahagia.


Bahagia itu sederhana, tergantung Caramu menyikapinya. Sebenarnya Allah sudah memberikan rezeki yang cukup untukmu jika dirimu mampu bersyukur, maka akan ditambahkan lagi nikmat dari-Nya.


5 Cara menjadi ibu yang bahagia 


"Jadi ibu harus bahagia," saya juga setuju, sih, karena ketika ibu bahagia maka kebahagiaan itu akan menular ke anggota keluarga lainnya. Begitu pula dengan emosi negatif seorang ibu, pastinya akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya, terutama anak. Ibu yang tertekan, stress dan depresi bisa berpengaruh terhadap perkembangan anak.


Meski setelah menjadi IRT, seorang ibu punya segudang aktivitas dan kadang kegiatan IRT di rumah seperti tak ada habisnya, contohnya  seperti membersihkan rumah, mengurus anak, mengantar jemput anak sekolah dan mengaji, memasak, mencuci baju serta kegiatan lain. 


Jangan sampai semua ini membuat ibu melelahkan dan merasa tak bahagia. Ada beberapa tips sederhana agar menjadi ibu yang bahagia, diantaranya:


1. Tak semua saran orang perlu dilakukan seorang ibu 

Sebagai seorang ibu, pasti banyak orang yang memberikan saran dalam proses pengasuhan anak, bahkan dalam menjalani rumah tangga. Namun, seorang ibu perlu untuk memilah mana informasi atau saran yang cocok dijalankan dan mana yang tidak.


2. Dengarkan, namun tidak usah terlalu dimasukkan ke dalam hati

Nah, poin kedua ini jujur kadang agak susah saya lakukan. Kadang kalau kondisi saya lagi nggak baik, dengar omongan yang nggak mengenakan, kena juga deh ke hati. Harusnya sih cukup didengarkan saja, kalau ada yang nggak sesuai jangan diambil hati. Begitu sih harusnya.


3. Fleksibel terhadap aturan

Menjadi kaku terhadap aturan ternyata nggak enak buat ibu dan anak. Sekarang saya sedikit menurunkan ekspektasi. Fleksibel terhadap aturan bisa membuat keadaan lebih nyaman. 


Membolehkan anak bermain gadget di akhir pekan salah satunya karena nggak mungkin dilarang juga memakai atau bermain gadget. Eranya udah beda dengan parenting pengasuhan zaman dulu saya di tahun 90-an.


4. Menata ulang prioritas

Salah satu pekerjaan yang menyita waktu saya adalah menyetrika. Sesekali saya ingin punya waktu lebih banyak dengan anak, misalnya ngajak main or jalan-jalan jadi nggak ada salahnya menyerahkan pekerjaan rumah yang satu ini ke jasa laundry, apalagi kalau saya lagi dikejar deadline nulis, ya sering terbengkalailah kerjaan rumah yang satu ini.


5. Meluangkan waktu untuk Me Time

Apakah me time itu penting? Menurut saya sih penting, soalnya banyak manfaatnya buat para IRT yang nggak punya ART. Salah satu tujuannya adalah menjaga kewarasan seorang ibu agar menjadi ibu yang bahagia tentunya.


Semoga semua ibu yang membaca tulisan ini menjadi ibu yang bahagia. Mindfulness juga penting sih dalam menjalani kehidupan. Ibu bahagia maka keluarga yang lain pun akan ikut bahagia. Seperti halnya rekan saya pemilik Blog Sunglow Mama, punya definisi sendiri tentang kebahagiaan seorang ibu 


Itulah 5 Cara Sederhana menjadi Ibu yang Bahagia. Silakan Ikuti kelima cara di atas agar bisa berbahagia menjalani peran sebagai ibu. Nah, jika setelah mengikuti kelima tips di atas tetapi belum juga merasa bahagia atau mungkin saat ini sedang mengalami parental burnout, sebaiknya segeralah melakukan konsultasi ke pihak ahli untuk mendapatkan solusi yang tepat.



Salam,





5 Me Time Sederhana dari Rumah bagi IRT ala Catatan Leannie


Me Time IRT dari rumah
Me time sederhana bagi IRT,
via dokumentasi pribadi dan canva 

Menjalani rutinitas yang sama setiap harinya berpotensi menimbulkan rasa jenuh. Kali ini saya mau sharing 5 me time sederhana dari rumah bagi IRT ala Catatan Leannie untuk melepas kejenuhan. Semua ibu itu hebat menurut saya, nggak perlu Ada drama atau perdebatan antara Full Time Mom vs Working Mom lagi, ya ... 


Untuk bisa beradaptasi dengan keadaan setelah menikah, butuh waktu yang nggak sebentar bagi saya. Saya yang dulunya bekerja sebelum menikah kemudian memutuskan menjadi IRT, terkadang ada rasa kangen kerja lagi karena merasa jenuh di rumah. 


Kadang teringat kembali kenangan atau pengalaman bekerja di laboratorium klinik dulu. Meski sekarang saya cukup nyaman jadi IRT dan ngeblog jadi aktivitas atau passion menulis yang terus saya kerjakan.


Sekarang anak saya sudah kelas 1 SD. Saatnya menjadi "macan ternak," alias antar jemput anak sekolah juga mengaji. Sekolah anakku jaraknya dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki sebenarnya. 


Aktivitas antar jemput anak sekolah atau ngaji pun bikin waktu berputar dengan cepat. Rasanya nggak kerasa udah siang lagi, waktunya jemput anak pulang. Setelah itu nggak kerasa juga udah sore, waktpunya antar jemput anak ngaji.



Mengapa Me Time penting untuk IRT


Apakah me time ini penting untuk IRT? Bagi saya, sih, iya. Me time ini adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghibur diri sendiri untuk melepas penat, kejenuhan dan mengembalikan mood menjadi lebih baik. Sesekali penting juga untuk melakukan me time bagi para IRT, karena bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental.


Mental health ini penting untuk dijaga seorang ibu karena untuk menemani tumbuh kembang anak, seorang ibu perlu berbahagia dan menjadi yang terbaik versi dirinya. 


Dengan me time seorang ibu rumah tangga bisa terhindar dari stress atau bahkan depresi. Seperti recharge energy, seorang IRT juga perlu menjaga kewarasan agar bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik 


Me time juga penting untuk merilis emosi karena bisa membuat diri lebih rileks sehingga emosi negatif menjadi lebih terkendali. Pikiran menjadi lebih jernih sehingga lebih rasional dalam bersikap. 


Dengan Me time bisa membuat seorang ibu terhindar dari perilaku impulsif tanpa pikir panjang seperti misalnya mengeluarkan kata yang kasar atau memukul anak saat kesal.


Perlu diketahui kalau  me time itu tidak berarti egois dan mementingkan kepentingan sendiri. Kesibukan mengurus rumah, anak juga pasangan membuat seorang perempuan terkadang lupa dengan dirinya sendiri. 


Me time ini memanfaatkan waktu sejenak untuk rehat dari kesibukan rumah tangga sehingga bisa refresh kembali.



Me Time Sederhana yang bisa dilakukan di rumah ala Catatan Leannie


Me time untuk IRT
Me time ala Catatan Leannie,
via dokumentasi pribadi 

Me time setiap orang bisa berbeda-beda. Bagi saya, ada beberapa cara yang biasa dilakukan agar kembali bersemangat dan melepas kejenuhan, bisa dilakukan di dalam rumah atau di luar rumah. 


Bisa menikmati waktu sendirian atau berinteraksi dengan orang lain. Kadang saya memang butuh waktu sendiri dan sewaktu-waktu butuh juga berkumpul dalam circle pertemanan yang sefrekuensi. Inilah 5 cara me time Sederhana ala Catatan Leannie, di antaranya:


1. Memakan makanan favorit


Me Time dengan makanan favorit
Me time dengan Tomyum favoritku,
via dokumentasi pribadi 

Makan adalah cara sederhana untuk menghibur diri saat merasa penat atau jenuh. Itulah kenapa makin ke sini timbangan badan saya semakin nganan 😅 atau makin bertambah. Pengen diet tapi cuman rencana aja, eksekusinya belum terlaksana. Duh, jangan diikutin ya. 


Biasanya saya senang makan es krim atau makan mie. Kayanya ngemie adalah mie time sederhana favorit banyak IRT termasuk saya. Kadang saya makan mie goreng atau mie rebus. Nah, kemarin-kemarin saya nyobain masak Mie Tomyum plus aneka Suki. Rasanya yummy dan bikin happy.


2. Menulis atau ngeblog


Me Time dengan Menulis
Ngeblog,
via freepik.com/@rawpixel

Menulis bisa merilis emosi. Ada hal yang nggak bisa saya ungkapkan, bisa saya sampaikan lewat tulisan. Menulis atau ngeblog jadi cara saya untuk healing. Bisa jadi me time yang membuat saya lebih baik lagi setelah bisa menulis atau ngeblog. Rasanya lebih plong menuangkan perasaan yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata dengan menulis. Ini adalah salah satu self healing bagi saya. 


Kadang saya merasa ada bagian dari inner child yang terluka dan bisa berangsur pulih dengan menuliskan pengalaman saya di masa lalu. Banyak sekali manfaat menulis dan dengan ngeblog, saya juga merasakan berkahnya dan bersyukur sekali bisa dapat penghasilan tambahan dari menulis.


3.  Membaca buku 

Membaca buku jadi salah satu me time sederhana untuk melepas kejenuhan. Saya sukanya kulineran dan jalan-jalan. Nggak salah kalau baca buku tentang traveling. Ada dua buku traveling yang ada di rumah saya. 


Membaca buku traveling
Membaca buku traveling,
via dokumentasi pribadi 

Ada buku antologi traveling yang saya miliki di rumah. Yang satu saya tulis bersama teman penulis dan buku yang saya dapatkan ketika menjadi pemenang hiburan saat mengikuti BPN Ramadan 2020 yang diselenggarakn oleh Blogger Perempuan.


4. Menonton TV


Menonton badminton
Menonton badminton,
via dokumentasi pribadi 

Menonton acara TV jadi hiburan yang menyenangkan bagi saya. Acara sinetron sudah agak malas saya tonton, lebih suka kuis kaya Family 100 yang menghibur atau nonton pertandingan Badminton. Nah, kemarin-kemarin saya nonton live Malaysia Open Super 1000. Seru deh nontonnya. 


5. Mengaji


Me Time dengan beribadah
Mengaji, 
via freepik.com 

Jangan lupa untuk meningkatkan spiritualitas dengan beribadah. Kita perlu belajar tentang spiritualitas lebih mendalam dan mengkaji tentang kehidupan. Bisa jadi self reminder juga. 


Kadang butuh jeda juga untuk mengatasi ruwetnya pikiran sebagai IRT. Biar nggak stress atau bahkan depresi, bisa baca tulisan di blog tentang spiritualitas.


Nah, Salah satu cara mendekatkan diri pada-Nya adalah dengan mengaji atau membaca Alquran. Berdzikir dan mengaji bisa membuat hati menjadi tenang. Bisa jadi me time paling efektif kala jenuh dan penat melanda. 


Ketika mau menentukan pilihan, saat dilema dilema di antara dua pilihan, melibatkan Tuhan adalah cara terbaik agar tidak keliru mengambil langkah. Me time dengan mendekatkan diri pada-Nya adalah hal yang penting dilakukan. 


Itulah 5 me time sederhana dari rumah bagi IRT ala Catatan Leannie. Adakah yang punya kebiasaan me time yang sama dengan saya atau punya me time khusus? Sharing yuk Di kolom komentar, apa me time istimewa untuk mengusir kejenuhan bagi kalian?



Salam,