Cara menjadi ibu bahagia, via freepik dan canva |
“Keluarga bahagia dimulai dari ibu yang bahagia"
Pernah dengar ungkapkan di atas, nggak? Menurut saya, setiap orang punya caranya sendiri untuk memaknai arti kebahagiaan setelah menjadi seorang Ibu. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menjadi ibu yang bahagia karena kebahagiaan itu perlu diciptakan.
Salah satu arti penting buah hati karena anak itu adalah anugerah titipan Tuhan bagi orang tuanya. Bicara soal titipan, saya jadi teringat calon anak saya yang harus saya ikhlaskan karena saya keguguran saat janin berusia 8 minggu dan akhirnya saya dikuret di tahun 2020 yang lalu.
Mungkin Allah ingin saya fokus terhadap perkembangan anak pertama saya. Bagaimana pun melalui dia, saya merasakan pengalaman menjadi seorang Ibu.
Sederhanakan arti bahagiamu
Meski sedikit materi yang kau miliki akan cukup untuk hidup, tapi sebanyak apa pun materi yang dimiliki tak akan cukup untuk memuaskan gaya hidup.
Pernah denger juga ungkapan di atas? Banyak orang yang mencari bahagia dengan mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya. Namun, ternyata apa? Apakah dengan materi yang berlimpah mereka menemukan kebahagiaannya? Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang maka gaya hidupnya pun ikut tinggi pula.
Meski begitu, Kita perlu bijak memaknai kunci kebahagiaan dengan banyaknya materi yang dimiliki. Jika ukuran bahagia itu materi, kenapa sampai ada orang kaya, idol atau artis yang bergelimang harta tetapi terjerat narkoba, bahkan ada yang sampai bunuh diri? Itu artinya kebahagiaan itu tidak melulu soal banyaknya harta.
Meski memang kita juga butuh materi untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tetapi jangan sampai terlena, bekerja keras mencari materi tapi melupakan kebahagiaan yang harusnya diperjuangkan di rumah, terutama anak dan istri.
Jangan dibuat rumit, sederhanakanlah ...
Semenjak jadi seorang ibu, arti bahagia itu semakin sederhana. Bahagia melihat anak tumbuh dengan sehat, bahagia melihat anak tersenyum ceria, bahkan bisa makan mie kesukaan sebagai salah satu me time di rumah pun sudah membuat saya bahagia.
Bahagia itu sederhana, tergantung Caramu menyikapinya. Sebenarnya Allah sudah memberikan rezeki yang cukup untukmu jika dirimu mampu bersyukur, maka akan ditambahkan lagi nikmat dari-Nya.
5 Cara menjadi ibu yang bahagia
"Jadi ibu harus bahagia," saya juga setuju, sih, karena ketika ibu bahagia maka kebahagiaan itu akan menular ke anggota keluarga lainnya. Begitu pula dengan emosi negatif seorang ibu, pastinya akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya, terutama anak. Ibu yang tertekan, stress dan depresi bisa berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Meski setelah menjadi IRT, seorang ibu punya segudang aktivitas dan kadang kegiatan IRT di rumah seperti tak ada habisnya, contohnya seperti membersihkan rumah, mengurus anak, mengantar jemput anak sekolah dan mengaji, memasak, mencuci baju serta kegiatan lain.
Jangan sampai semua ini membuat ibu melelahkan dan merasa tak bahagia. Ada beberapa tips sederhana agar menjadi ibu yang bahagia, diantaranya:
1. Tak semua saran orang perlu dilakukan seorang ibu
Sebagai seorang ibu, pasti banyak orang yang memberikan saran dalam proses pengasuhan anak, bahkan dalam menjalani rumah tangga. Namun, seorang ibu perlu untuk memilah mana informasi atau saran yang cocok dijalankan dan mana yang tidak.
2. Dengarkan, namun tidak usah terlalu dimasukkan ke dalam hati
Nah, poin kedua ini jujur kadang agak susah saya lakukan. Kadang kalau kondisi saya lagi nggak baik, dengar omongan yang nggak mengenakan, kena juga deh ke hati. Harusnya sih cukup didengarkan saja, kalau ada yang nggak sesuai jangan diambil hati. Begitu sih harusnya.
3. Fleksibel terhadap aturan
Menjadi kaku terhadap aturan ternyata nggak enak buat ibu dan anak. Sekarang saya sedikit menurunkan ekspektasi. Fleksibel terhadap aturan bisa membuat keadaan lebih nyaman.
Membolehkan anak bermain gadget di akhir pekan salah satunya karena nggak mungkin dilarang juga memakai atau bermain gadget. Eranya udah beda dengan parenting pengasuhan zaman dulu saya di tahun 90-an.
4. Menata ulang prioritas
Salah satu pekerjaan yang menyita waktu saya adalah menyetrika. Sesekali saya ingin punya waktu lebih banyak dengan anak, misalnya ngajak main or jalan-jalan jadi nggak ada salahnya menyerahkan pekerjaan rumah yang satu ini ke jasa laundry, apalagi kalau saya lagi dikejar deadline nulis, ya sering terbengkalailah kerjaan rumah yang satu ini.
5. Meluangkan waktu untuk Me Time
Apakah me time itu penting? Menurut saya sih penting, soalnya banyak manfaatnya buat para IRT yang nggak punya ART. Salah satu tujuannya adalah menjaga kewarasan seorang ibu agar menjadi ibu yang bahagia tentunya.
Semoga semua ibu yang membaca tulisan ini menjadi ibu yang bahagia. Mindfulness juga penting sih dalam menjalani kehidupan. Ibu bahagia maka keluarga yang lain pun akan ikut bahagia. Seperti halnya rekan saya pemilik Blog Sunglow Mama, punya definisi sendiri tentang kebahagiaan seorang ibu
Itulah 5 Cara Sederhana menjadi Ibu yang Bahagia. Silakan Ikuti kelima cara di atas agar bisa berbahagia menjalani peran sebagai ibu. Nah, jika setelah mengikuti kelima tips di atas tetapi belum juga merasa bahagia atau mungkin saat ini sedang mengalami parental burnout, sebaiknya segeralah melakukan konsultasi ke pihak ahli untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Salam,