Antologi Kilau Ketangguhan |
Alhamdulillah sebuah buku telah terbit di Bulan April tahun 2019. Masih bercerita tentang karya bersama atau antologi, kali ini bersama komunitas Writing Challenge atau Wrc Community yang berjudul Kilau Ketangguhan para wanita hebat dalam kehidupannya.
Antologi ini merupakan karya yang istimewa karena biasanya saya ada di sebuah karya sebagai penulis, tetapi di buku ini merupakan karya perdana saya dan Mbak Eda Suhaedah sebagai seorang editor buku. Satu pengalaman yang baru bagi kami berdua sebagai seorang editor baru tentunya.
Karya perdana bersama Mbak Eda sebagai Editor |
Antologi Kilau Ketangguhan merupakan persembahan dari 28 penulis yang berasal dari Wrc Community batch 1 sampai 7. Saya sendiri dan Mbak Eda mulai join Wrc dari Batch 7 yang lalu. Sekarang Wrc sudah open registration sampai Batch 14. Wow, sudah sejauh ini ternyata Wrc Community terus mengepakkan sayapnya untuk membantu para wanita berkarya dan berkembang dalam bisnisnya.
Baca juga: Ensiklopedi Ulama Pengubah Dunia, Antologi ketujuh yang istimewa
Kesempatan menjadi editor buku buat saya dan Mbak Eda berawal ketika Kami mengikuti kelas SBJF atau Semua Bisa Jadi Fiksi yang diselenggarakan oleh Founder Wrc, Uni Diba Tesi Zalziyat atau dikenal dengan nama pena Dibatezal.
Ketika mengikuti kelas menulis fiksi batch 2, saya dan Mbak Eda terpilih untuk menggarap project buku ini. Saat itu bagi Kami berdua kesempatan ini adalah hal yang berharga dan sayang jika dilewatkan. Saat itu Pak Arif, suami Uni Diba berperan sebagai pimpronya Najmubooks Publishing. Mbak Novana Delima dan Mbak Eriza Dedek juga memegang peranan sebagai seorang PJ buku.
Kira-kira ada sekitar satu tahun buku ini Kami garap bersama. Saya menjadi editor buku antologi bisnis dari anggota Wrc yang juga pelaku berbagai bisnis, sedangkan Mbak Eda Suhaedah menjadi editor dari kisah inspiratif wanita yang sebagian besar berperan sebagai ibu tumah tangga.
Ada beberapa naskah di buku Kilau Ketangguhan yang saya editing juga, memang sebagian besar diedit oleh Mbak Eda Suhaedah.
Ikut serta dalam proyek buku ini membuat saya mengetahui seluk beluk bagaimana sebuah buku lahir dari proses pengumpulan naskah, editing, proses layout, proofreader, sampai akhirnya buku ini bisa terbit dan yang terakhir proses pengiriman sampai ke tangan pembaca.
Satu tahun buku ini berproses hingga bisa dinikmati oleh pembaca. Sebuah perjalanan panjang lahirnya sebuah buku. Proses pembelajaran baru bagi kami berdua dalam mengedit naskah para kontributor buku.
Proses editing yang dilakukan ternyata ada beberapa tahap, diantaranya editing kontent atau editing isi cerita. Pada proses ini, dilihat kesesuaian naskah berdasarkan isinya, apakah sudah memenuhi kriteria yang ada. Bagaimana alur cerita, tokoh, juga isi naskah yang dibuat oleh kontributor buku.
Berbagai hal jadi pembelajaran juga buat saya dan Mbak Eda. Ternyata proses editing memang harus jadi perhatian utama seorang editor. Naskah jangan sampai timpang karena alur yang belum rapi atau ceritanya kurang berurutan, setting yang belum jelas, atau karakter tokoh yang tidak kuat, prolog bahkan epilog pun tak luput dari pengamatan Kami berdua sebagai seorang editor baru yang masih pemula.
Setelah proses ini, naskah dikembalikan pada para penulis atau kontributor buku. Direvisi kembali oleh mereka kemudian dikirimkan via email untuk proses editing tahap dua, yaitu editing EBI atau ejaan Bahasa Indonesia. Dalam editing tahap ini, sampai titik, koma atau tanda baca pun tak boleh luput dari pengamatan editor.
Ternyata editing satu naskah yang beberapa lembar itu cukup berat juga. Jika tak sanggup, biar Dilan aja yang nanggung. Halah ... Jujur saja selembar naskah bisa seharian saya editing. Hm ... banyak perbaikan juga membuat naskah tersebut saya berikan revisi coment, ada ada yang sedikit komentar atau revisiannya tetapi ada juga yang sampai ratusan komentar saya sematkan, semua tergantung isi naskah penulisnya.
Penulis juga perlu mempelajari cara penulisan yang baik agar saat naskahnya masuk ke meja editor sudah bagus semuanya. Namun, semua itu berproses, penulis buku ini pun masih pemula seperti editornya. Jadi wajar saja kalau banyak revisi hingga menjadi buku yang sekarang bisa dinikmati pembacanya.
Salut sekali dengan pekerjaan editor, bagi saya sendiri untuk proses editing satu naskah saja bisa agak lama juga prosesnya. Satu lembar naskah bisa penuh dengan berbagai revisi. Mungkin karena masih pemula saya kadang merasa baru selembar editing naskah sudah berasa lapar mendera. Berasa lebay gini 😄
Seringnya saya makan seblak biar enggak pusing dan melanjutkan editing kembali. Entahlah mungkin saya saja yang seperti ini. Bahaya juga buat timbangan kalau setiap editing naskah selalu diselingi oleh camilan. Nanti timbangan saya bertambah terus ke kanan. Hehe ... 😄
Baca juga: Antologi Cerita Anak tentang Berbagai Profesi di Indonesia
Baiklah, sepertinya out of the topic. Kembali ke Antologi Kilau Ketangguhan, buku yang ditulis oleh 28 wanita luar biasa. Sesuai covernya bergambar kilau kristal atau berlian merupakan simbol ketangguhan, kekuatan, juga kesabaran para wanita dalam menghadapi kehidupannya. Design cantik hasil sentuhan Mbak Akhwa Firdausa ini memang membuat buku ini lebih hidup.
Menyelami satu demi satu cerita di buku ini berhasil membuat saya tersentuh, kadang ingin menitikkan air mata juga ketika mengetahui kisah mereka.
Ada perjuangan seorang istri yang dalam keterbatasan terus mengejar mimpinya menjadi seorang guru, ada juga kisah ketabahan seorang ibu yang ketiga anaknya telah berada di tempat terindah, perjuangan seorang ibu dengan Ichthyosis Baby, ada juga kisah seorang wanita yang menjadi pahlawan devisa dengan mencari sesuap nasi di luar negeri dan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil.
Rasanya malu juga kalau diri sendiri mengeluh mengenai sesuatu hal, ternyata di luaran sana banyak wanita yang punya masalah lebih berat dan bisa tetap tangguh menghadapi kehidupan. Bak kristal, berlian atau intan permata memiliki kilau yang memukau setelah ditempa berbagai proses yang panjang. Begitu pula kisah para wanita di buku ini.
Sebagian cerita di atas hanyalah sepenggal kisah dalam buku antologi Kilau Ketangguhan yang penuh makna ini. Buku setebal 279 halaman yang diterbitkan oleh Najmubooks Publishing ini memang layak untuk dijadikan rekomendasi bacaan. Bagaimanamenurut Kamu?