Showing posts with label Travel. Show all posts
Showing posts with label Travel. Show all posts

Serunya Mengunjungi Museum Old City 3D Trick Art Semarang

Museum 3D di Kota Lama Semarang
Old City Museum Trick Art 3D Semarang

Semarang punya cerita dalam hidup saya, karena saya pernah tinggal di sana, meski hanya beberapa bulan saja menemani suami bekerja di sana. Berbagai tempat sudah saya kunjungi, diantaranya "Museum Trick Art 3D Old City" atau "Museum Rumah Terbalik" di Kota Lama Semarang.

Bergaya ala istagram

Ada yang menyebut "Oemah Kwalik" Semarang, museum ini dibuka pada Bulan Mei tahun 2016 yang lalu. Keberadaan museum ini cukup menarik perhatian treveler di sekitar Semarang. Kawasan Kota Lama ini berdekatan dengan Gereja Blenduk yang juga dikenal sebagai ikon Kota Semarang.

Berfoto di Kota Lama

Kami mengunjungi museum ini pada Bulan Oktober 2016, saat itu, putra saya Dzaky belum genap berusia setahun. Museum 3D yang terletak di jalan Jl. Letjend Suprapto No 26 Kota Lama Semarang memang jadi wisata swafoto yang instagramble.

Spot foto favorit saya

Banyak foto dengan gambar tiga dimensi yang bisa Kita saksikan di sana. Mengelilingi ruangan museum dengan berbagai gambar tiga dimensi memang mengesankan. Terkadang Kita merasa gambar tersebut tampak nyata.

Biar kaya AADC 😅

Rumah Terbalik Semarang atau Trick Art 3D memiliki koleksi sekitar 108 tema gambar tiga dimensi, misalnya pemandangan alam, city view dari dalam negeri sampai luar negeri. Salah satu spot favorit saya adalah berfoto menaiki sampan seperti di Kota Vennice, Italia. Inilah berbagai foto yang sempat Kami diabadikan.

Background Gunung Tangkuban Perahu,
bikin kangen Bandung 

Indahnya city view

Naik sampan kayak di Venice

Ada juga foto jembatan gantung yang bisa disebrangi, tampak menyeramkan juga karena di bawahnya seperti ada jurang yang begitu dalam dan kalau jatuh bakal hanyut terbawa arus air. Hiii ...

Hati-hati menyebrang di sini 😅

Asyiknya berfoto di museum ini karena instagramble dan berasa nyata melihatnya, padahal hanya sentuhan tiga dimensi.

Udah kayak Ballerina, belum?

Itulah serunya mengunjungi Museum Trick Art 3D di kawasan Old City atau Kota Lama Semarang. Yuk, kunjungi tempat ini kalau Kamu traveling ke Semarang!


Salam,




Pengalaman Pertama Naik Pesawat Bareng Bayi, Mengesankan Banget

Naik pesawat bareng bayi
Baby Dzaky excited lihat pesawat


Traveling adalah hal yang menyenangkan, bukan? Semenjak punya pasangan setelah menikah, saya sering diajak suami jalan-jalan.  Setelah memiliki anak pun masih suka jalan-jalan, intinya suami yang senang traveling, jadi saya ya, ikut aja. Pengalaman pertama naik pesawat bareng bayi yang belum genap setahun memang benar-benar mengesankan.

Senangnya bisa mengunjungi berbagai tempat. Setiap tempat punya makna tersendiri bagi saya yang mengunjunginya. Ketika suami saya ditempatkan di Semarang sekitar Bulan September tahun 2016 yang lalu, sebulan setelah ia bekerja, saya dan Dzaky ikut pergi ke Semarang.

Kami bertiga udah stay di Bandara Husein Sastranegara sekitar jam 17.10 WIB. Foto bareng keluarga besar yang mengantar kepergian Kami ke Semarang. Pas difoto saya sempat nangis, karena berat juga ninggalin Bandung. Difoto pun masih sambil nangis.

Diantar keluarga ke Bandara Husein Sastranegara

Kami berangkat naik pesawat menuju ke Semarang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Bandara Ahmad Yani, Semarang dengan membawa Dzaky dan bawaan lainnya yang cukup banyak, karena Kami mau menemani suami bekerja di Semarang.

Barang bawaan dari Bandung cukup banyak sekitar 2 koper plus tas besar juga menyiapkan tas khusus berisi makanan, susu, pampers, dan barang bawaan Dzaky. Apalagi bawaan saya juga cukup banyak. Duh, maklum perempuan 😅

Lihatlah Kami, abaikan barang bawaan 

Saya juga membawa babby stroller. Agak ribet juga sih pas naik pesawat, lipet dulu strollernya, diangkat ke sana ke sini sebelumnya, apalagi pas naik tangga, perjuangan banget bawa itu. Sisi  baiknya, babby stroller membantu saya atau suami biar enggak terus-terusan gendong Dzaky yang masih berusia kurang dari setahun.

Dulu berangkat naik pesawat sore hari, sekitar pukul  18.00 WIB, dan sampai di Semarang sekitar pukul 19.45 WIB. Begitu sampai di Bandara cuacanya udah berasa enggak enak, panas banget deh walau udah malam, beda sama suasana Bandung.

Sebelum naik pesawat saya udah suapin Dzaky sama makanan instan, padahal saya jarang ngasih makanan instan yang diseduh, berhubung biar praktis dan udah masuk jam makan Dzaky, saya kasih dia makan plus minum dulu sambil nungguin naik pesawat. Memang kalau masih kurang dari setahun tidurnya bisa dua atau tiga kali sehari.

Sebelum boarding

Begitu naik pesawat, Dzaky excited banget lihat pesawat. Seneng kayaknya. Ini pengalaman pertama naik pesawat bareng bayi. Berhubung Dzaky udah kenyang makan dan minum tadi, dia ketiduran setelah naik pesawat.

Begitu di dalam pesawat, saya gendong dia  yang udah terlelap dalam dekapan setelah kenyang makan tadi.

Istirahat, ya, Nak

 "Anak baik, istirahat aja dulu, ya, Nak!"

Untungnya Dzaky enggak rewel pas naik atau turun pesawat. Traveling kali ini agak rempong sama bawaan, kasian juga suami saya, bawa ini dan itu, aslinya banyak banget. Maafin istrimu enggak bisa simpel bawa barang bawaan, apalagi niatnya mau tinggal nemenin ayahnya Dzaky kerja.

Babby stroller pun bermanfaat banget setelah turun naik pesawat, Dzaky disimpan di stroller sambil saya dan suami membawa bawaan yang aduhai, hehe ....

Alhamdulillah enggak lama kemudian datanglah mobil taksi. Dulu pakai taksi dari Bandara ke tempat tinggal ayahnya lumayan dekat cukup 15 menit atau 20 menit perjalanan dengan mobil.

Pengalaman naik pesawat bareng babby Dzaky memang mengesankan banget. Untung anaknya enggak rewel jadi asyik-asyik aja diajak ke mana pun. Gimana sama Bunda yang lain, adakah pengalaman traveling bareng anak yang tak terlupakan?


Salam,




Memories in Bali, Sebuah Kisah tentang Persahabatan

Berfoto di GWK, Bali, bersama Sahabat
Seru-seruan bareng Sahabat Kuliah di GWK, Bali

Kangen Sahabat kuliah membuat saya terkenang akan Memories in Bali, sebuah kisah tentang indahnya persahabatan. Pertama kali mengunjungi Bali saat fieldtrip D4 Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2013.

Kuliah D4 ini merupakan kuliah lanjutan selama satu tahun setelah lulus D3 Analis Kesehatan. Sebelum ini saya bekerja di sebuah laboratorium klinik utama ternama di Bandung.

Setelah bekerja hampir lima tahun di laboratorium klinik swasta , saya mengambil keputusan untuk resign dan melanjutkan kuliah D4. Saat itu acara fieldtrip dilaksanakan ke Pulau Dewata, Bali.

Kami pergi dengan penerbangan pesawat dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Ngurah Rai. Berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB, baru naik pesawat sekitar pukul 06.00 WIB.

Sampai di Bali sekitar pukul 9.00 WITA atau 8 WIB.  Sesampainya di Bandara, Kami menuju berbagai tempat untuk kunjungan yaitu ke Puskesmas dan RSUD Sanglah, Denpasar.

Kunjungan ke Lab Mikrobiologi RSUD Sanglah

Kunjungan ke Laboratorium RSUD Sanglah, Denpasar memperlihatkan keadaan Laboratorium di sana. Ada juga kunjungan ke Laboratorium Mikrobiologi RS Sanglah. Seru banget bisa berkunjung ke sini, melihat berbagai alat laboratorium yang sudah canggih dan automatic.

Buat yang pengan cari oleh-oleh khas Bali yang murah meriah bisa datang ke Pasar Seni Guweng di daerah Sukowati, Gianyar, Bali. Jangan sampai kalap belanja, ya. Coba perhitungkan isi dompet Kamu kalau ke sini 😅

Shopping, yuk!

Jalan bareng Sahabat memang asyik dan seru juga. Hihi ... maklum masih mahasiswi, beginilah gaya Kami saat shopping. Hihi ...

Pada nyobain topi buat ke pantai,
entah jadi beli apa enggak 😅

Traveling ke Bali kalau belum lengkap, kalau enggak  ke Pantai,  dong, ya. Beberapa pantai kami kunjungi, Pantai Kuta, Pantai Jimbaran, dan Pantai Tanjung Benoa. Pantai di Tanjung Benoa ini asyik buat cobain banana boat dan berbagai aktivitas olahraga air lainnya, loh. 

Pantai di Jimbaran juga so sweet  alias romantis banget apalagi pas malam dihiasi lampu cantik dan Kami makan lesehan bareng Sahabat. Sebelumnya Kami sudah puas foto-foto di pantai. Masih dengan gaya mahasiswi, beginilah moment yang Kami abadikan. Seru banget pokoknya.

Mantai, nih

Biarlah ombak menerpa,
asal tangan kami saling menggenggam

Love and Friendship

Saya membayangkan suatu saat nanti bisa menikmati indahnya malam di tepi pantai bareng pasangan halal. So Romantic. Dulu pas kuliah masih gadis, alhamdulillah setelah nikah, honeymoonnya ke Bali di Bulan September 2014. Yess, mengunjungi Bali untuk yang kedua kalinya.😍

Nanti saat juga akan menuliskan pengalaman berkesan saat honeymoon ke Bali di blog ini.

Seru banget bisa menghabiskan waktu bareng Sahabat menikmati keindahan pantai-pantai di Bali. Bisa dilihat ekspresi Kami saat itu. Refreshing dulu sebelum berkutat dengan sidang atau skripsi.

Melepas penat bersama Sahabat

Garuda Wisnu Kencana atau GWK identik dengan Bali banget. Kami sempat berkumpul bareng, mengadakan games seru, dan menikmati kebersamaan sambil melihat pemandangan cantik khas Bali.

Udah kaya foto angkatan

Ngumpul bareng

Perjalanan ke Bali memang mengesankan. Keindahan alamnya, arsitekturnya, ragam budaya juga makanan khas Bali benar-benar saya suka.

Arsitektur Bali memang keren

Suka dengan arsitektur khas Bali

Selama tiga hari dua malam menghabiskan waktu di Bali rasanya belum cukup untuk menjelajahi Bali yang memesona. Akhirnya harus check out juga dari hotel tempat kami menginap di sini. Mengabadikan kenangan via foto membuat saya rindu masa-masa ini.

Akhirnya check out juga
Ketika rindu menyapa, saya teringat kembali memories in Bali, sebuah kisah tentang indahnya persahabatan. Ini adalah moment yang tak terlupakan bareng Sahabat bagi saya. Menurut Kamu, kapan moment tak terlupakan ketika teringat Sahabat?


Salam,





Kesan Kedua Mengunjungi Taman Lansia Bandung, Tetep Asyik, Seru, dan Bikin Adem

Berfoto di belakang patung Dinosaurus di Taman Lansia
Berfoto di Taman Lansia

Bandung punya beraneka taman tematik yang cantik, salah satunya adalah Taman Lansia yang terletak di  Jalan Cisangkuy, Citarum. Kesan kedua berkunjung ke Taman Lansia tetap seru, asyik, adem, dan tentunya instagramble buat foto-foto di sini. Hari Senin, tanggal 07 Januari 2019, kedua kalinya saya mengunjungi tempat ini bersama suami dan putra tercinta. 

Taman Lansia ini awalnya bernama  Taman Cisangkuy namun diresmikan oleh Bapak Walikota Bandung.  Kang Emil meresmikan Taman Lansia pada tanggal 31 Desember 2014

Diberi nama Taman Lansia karena pada awalnya sering dikunjungi para lansia tapi kini banyak dikunjungi oleh semua usia. Taman ini letaknya strategis sekali soalnya ada di sebelah kanan Gedung Sate, dan di seberang Museum Geologi Bandung.

Taman Lansia Bandung

Keseruan menjelajahi Museum Geologi pun akan saya tuliskan nanti di blog ini. Meski sering lewat tempat ini, ada salah satu spot yang tak pernah luput dari pandangan saya, yaitu adanya patung Dinosaurus yang jadi ikon Taman Lansia.

Spot yang diburu Traveler buat swafoto

Bersepeda di depan patung Dinosaurus membuat terlihat seperti dikejar Dino. Hehe 😄.  Seru banget foto di sini. Kali ini saya berfoto di spot ini. Dua tahun lalu, Kami juga berfoto di sini bareng Dzaky yang masih bayi, kayaknya belum setahun, deh, usia Dzaky saat itu.

Baby Dzaky berfoto dengan Ayahnya

Suasana sekitar Taman Lansia pun masih hijau, asri, dan sejuk, meski saat itu selepas zuhur, cuaca cukup panas dan terik. Kami ke sini setelah sempat makan di Taman Cisangkuy. Dulu dan kini masih tetap sejuk dan asri, asli bikin betah.

Kenangan dua tahun lalu bareng babby Dzaky

Taman Lansia masih tetap asri dan sejuk

Daerah Taman Cisangkuy dikenal dengan ragam kulinernya karena punya banyak aneka makanan rakyat yang harganya ramah dikantong. Kuliner yang paling terkenal adalah Yoghurt Cisangkuy. Ini asli enak banget yoghurtnya, fresh dan seger. Pokoknya favorit saya.

Saya membeli nasi timbel plus pecel lele dan minumnya pesen es cendol di sekitar Taman Cisangkuy. Sayang karena terlalu bersemangat menyantap makanan, terlupa mengabadikan foto. Ingetnya pas udah abis makanannya, eh, belum difoto. Ya sudahlah, ya 🙈😅

Suami memang penyuka traveling, saya bahagia banget karena sering diajak ke berbagai tempat. Alhamdulillah ... Emak bahagia bisa piknik, hehe 😄

Wefie, kali ini foto bertiga

Kenangan berkesan, dua tahun lalu

Kesan kedua mengunjungi taman ini tetap asyik, seru, dan bikin adem. Lebih  menyenangkan lagi bisa menghabiskan waktu bareng keluarga kecil tercinta. Alhamdulillah ....


Salam,




The Green Forest Resort, Panorma Alam Cantik Khas Lembang

Staycation di Green Forest Resort Bandung
Dokumentasi pribadi di The Green Forest Resort Lembang

Kali ini saya akan membagikan pengalaman staycation di salah satu resort di daerah Lembang yang cukup dikenal. Sebenarnya ini adalah kunjungan dua tahun yang lalu, sekitar bulan maret tahun 2016. Resort yang cukup berkesan bagi saya karena menyajikan panorama alam cantik khas daerah Lembang.

The Green Forest Resort yang beralamat di
Jalan Sersan Bajuri No.102, Cihideung, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40559 memang menarik perhatian saya untuk mengunjungi tempat ini setelah berseliweran foto-foto mengenai tempat ini di Instagram.

Begitu sampai ke tempat ini, udara sejuk khas Lembang begitu terasa. Kami bisa merasakan indahnya panorama sekitar Green Forest. Begitu hijau dan bikin  adem.

Saat itu anak saya, Dzaky baru berusia empat bulan. Berhubung ayahnya penyuka traveling sejak zaman masih dalam kandungan bahkan sewaktu masih bayi pun, Dzaky udah diajak ke mana-mana. Alhamdulillah enggak rewel dan bersahabat, sampai sekarang juga, sih. 😊

Kenangan waktu Dzaky masih babby

Sayang anak ... sayang anak

Beginilah suasana di kamar yang adem. Saya dan suami saat itu lagi nemenin Dzaky di dalam kamar resort. Minimalis tapi saya suka soalnya lihat pemandangan luar begitu asri dan hijau.

Pastikan membawa mantel atau jaket soalnya saya datang check in tengah hari pun berasa dingin cuacanya. Untung Dzaky enggak rewel. Saya sudah siapin barang-barang bawaannya, yang pasti lebih banyak dari bawaan ayah dan ibunya. Hehe ... beginilah rasanya jadi ibu yang traveling bareng bayi.

Malam yang dingin tapi cukup romantis dengan suasana di sini. Gemerlap lampu dan hijaunya alam Green Forest di waktu malam bikin betah. Family time yang penuh kesan buat saya yang sehari-hari ngurusin bayi tanpa asisten dan menghandle semua pekerjaan rumah.

Jalan-jalan Pagi 

Suasana pagi kami di Green Forest sebelum sarapan adalah menikmati view sekitar yang cukup luas untuk dijelajahi. Saya menggendong Dzaky berjalan mengitari resort ini. Jalan-jalan pagi yang berkesan dengan udara sejuk khas Lembang.

Mengitari The Green Forest

Kami berjalan menuju sebuah jembatan sebagai area outbound di resort ini. Saya hanya berjalan sebentar saja di daerah ini berhubung sambil menggendong bayi. 

Mengabadikan Kenangan di Icon Green Forest

Setelah berjalan kembali, kami sampai di suatu bangunan berbentuk segitiga sebagai icon Green Forest. Bangunan ini digunakan sebagai arena meeting, pertemuan, atau acara gathering keluarga bahkan perusahaan.

Tak begitu jauh dari sana, ada kolam renang yang cantik disajikan oleh resort ini. Suami pun berenang beberapa saat setelah sarapan pagi kami.

Kolam renang The Green Forest




Anak baik nungguin Ayah dan Ibu sarapan

Menu asyik sarapan ala The Green Forest

Inilah suasana sarapan pagi kami di resort Green Forest. Berbagai macam makanan dan minuman yang menggugah selera ditemani view Lembang nan cantik juga romantis.

Saya cukup terkesan dengan pengalaman staycation di The Green Forest Resort Lembang. Tempat ini bisa dijadikan rekomendasi saat menginap atau berlibur di Bandung. Gimana, tertarik untuk staycation di sini, enggak, Sahabat?


Salam,