Showing posts with label Travel. Show all posts
Showing posts with label Travel. Show all posts

Memories in Bali, Sebuah Kisah tentang Persahabatan

Berfoto di GWK, Bali, bersama Sahabat
Seru-seruan bareng Sahabat Kuliah di GWK, Bali

Kangen Sahabat kuliah membuat saya terkenang akan Memories in Bali, sebuah kisah tentang indahnya persahabatan. Pertama kali mengunjungi Bali saat fieldtrip D4 Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2013.

Kuliah D4 ini merupakan kuliah lanjutan selama satu tahun setelah lulus D3 Analis Kesehatan. Sebelum ini saya bekerja di sebuah laboratorium klinik utama ternama di Bandung.

Setelah bekerja hampir lima tahun di laboratorium klinik swasta , saya mengambil keputusan untuk resign dan melanjutkan kuliah D4. Saat itu acara fieldtrip dilaksanakan ke Pulau Dewata, Bali.

Kami pergi dengan penerbangan pesawat dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Ngurah Rai. Berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB, baru naik pesawat sekitar pukul 06.00 WIB.

Sampai di Bali sekitar pukul 9.00 WITA atau 8 WIB.  Sesampainya di Bandara, Kami menuju berbagai tempat untuk kunjungan yaitu ke Puskesmas dan RSUD Sanglah, Denpasar.

Kunjungan ke Lab Mikrobiologi RSUD Sanglah

Kunjungan ke Laboratorium RSUD Sanglah, Denpasar memperlihatkan keadaan Laboratorium di sana. Ada juga kunjungan ke Laboratorium Mikrobiologi RS Sanglah. Seru banget bisa berkunjung ke sini, melihat berbagai alat laboratorium yang sudah canggih dan automatic.

Buat yang pengan cari oleh-oleh khas Bali yang murah meriah bisa datang ke Pasar Seni Guweng di daerah Sukowati, Gianyar, Bali. Jangan sampai kalap belanja, ya. Coba perhitungkan isi dompet Kamu kalau ke sini 😅

Shopping, yuk!

Jalan bareng Sahabat memang asyik dan seru juga. Hihi ... maklum masih mahasiswi, beginilah gaya Kami saat shopping. Hihi ...

Pada nyobain topi buat ke pantai,
entah jadi beli apa enggak 😅

Traveling ke Bali kalau belum lengkap, kalau enggak  ke Pantai,  dong, ya. Beberapa pantai kami kunjungi, Pantai Kuta, Pantai Jimbaran, dan Pantai Tanjung Benoa. Pantai di Tanjung Benoa ini asyik buat cobain banana boat dan berbagai aktivitas olahraga air lainnya, loh. 

Pantai di Jimbaran juga so sweet  alias romantis banget apalagi pas malam dihiasi lampu cantik dan Kami makan lesehan bareng Sahabat. Sebelumnya Kami sudah puas foto-foto di pantai. Masih dengan gaya mahasiswi, beginilah moment yang Kami abadikan. Seru banget pokoknya.

Mantai, nih

Biarlah ombak menerpa,
asal tangan kami saling menggenggam

Love and Friendship

Saya membayangkan suatu saat nanti bisa menikmati indahnya malam di tepi pantai bareng pasangan halal. So Romantic. Dulu pas kuliah masih gadis, alhamdulillah setelah nikah, honeymoonnya ke Bali di Bulan September 2014. Yess, mengunjungi Bali untuk yang kedua kalinya.😍

Nanti saat juga akan menuliskan pengalaman berkesan saat honeymoon ke Bali di blog ini.

Seru banget bisa menghabiskan waktu bareng Sahabat menikmati keindahan pantai-pantai di Bali. Bisa dilihat ekspresi Kami saat itu. Refreshing dulu sebelum berkutat dengan sidang atau skripsi.

Melepas penat bersama Sahabat

Garuda Wisnu Kencana atau GWK identik dengan Bali banget. Kami sempat berkumpul bareng, mengadakan games seru, dan menikmati kebersamaan sambil melihat pemandangan cantik khas Bali.

Udah kaya foto angkatan

Ngumpul bareng

Perjalanan ke Bali memang mengesankan. Keindahan alamnya, arsitekturnya, ragam budaya juga makanan khas Bali benar-benar saya suka.

Arsitektur Bali memang keren

Suka dengan arsitektur khas Bali

Selama tiga hari dua malam menghabiskan waktu di Bali rasanya belum cukup untuk menjelajahi Bali yang memesona. Akhirnya harus check out juga dari hotel tempat kami menginap di sini. Mengabadikan kenangan via foto membuat saya rindu masa-masa ini.

Akhirnya check out juga
Ketika rindu menyapa, saya teringat kembali memories in Bali, sebuah kisah tentang indahnya persahabatan. Ini adalah moment yang tak terlupakan bareng Sahabat bagi saya. Menurut Kamu, kapan moment tak terlupakan ketika teringat Sahabat?


Salam,





Kesan Kedua Mengunjungi Taman Lansia Bandung, Tetep Asyik, Seru, dan Bikin Adem

Berfoto di belakang patung Dinosaurus di Taman Lansia
Berfoto di Taman Lansia

Bandung punya beraneka taman tematik yang cantik, salah satunya adalah Taman Lansia yang terletak di  Jalan Cisangkuy, Citarum. Kesan kedua berkunjung ke Taman Lansia tetap seru, asyik, adem, dan tentunya instagramble buat foto-foto di sini. Hari Senin, tanggal 07 Januari 2019, kedua kalinya saya mengunjungi tempat ini bersama suami dan putra tercinta. 

Taman Lansia ini awalnya bernama  Taman Cisangkuy namun diresmikan oleh Bapak Walikota Bandung.  Kang Emil meresmikan Taman Lansia pada tanggal 31 Desember 2014

Diberi nama Taman Lansia karena pada awalnya sering dikunjungi para lansia tapi kini banyak dikunjungi oleh semua usia. Taman ini letaknya strategis sekali soalnya ada di sebelah kanan Gedung Sate, dan di seberang Museum Geologi Bandung.

Taman Lansia Bandung

Keseruan menjelajahi Museum Geologi pun akan saya tuliskan nanti di blog ini. Meski sering lewat tempat ini, ada salah satu spot yang tak pernah luput dari pandangan saya, yaitu adanya patung Dinosaurus yang jadi ikon Taman Lansia.

Spot yang diburu Traveler buat swafoto

Bersepeda di depan patung Dinosaurus membuat terlihat seperti dikejar Dino. Hehe 😄.  Seru banget foto di sini. Kali ini saya berfoto di spot ini. Dua tahun lalu, Kami juga berfoto di sini bareng Dzaky yang masih bayi, kayaknya belum setahun, deh, usia Dzaky saat itu.

Baby Dzaky berfoto dengan Ayahnya

Suasana sekitar Taman Lansia pun masih hijau, asri, dan sejuk, meski saat itu selepas zuhur, cuaca cukup panas dan terik. Kami ke sini setelah sempat makan di Taman Cisangkuy. Dulu dan kini masih tetap sejuk dan asri, asli bikin betah.

Kenangan dua tahun lalu bareng babby Dzaky

Taman Lansia masih tetap asri dan sejuk

Daerah Taman Cisangkuy dikenal dengan ragam kulinernya karena punya banyak aneka makanan rakyat yang harganya ramah dikantong. Kuliner yang paling terkenal adalah Yoghurt Cisangkuy. Ini asli enak banget yoghurtnya, fresh dan seger. Pokoknya favorit saya.

Saya membeli nasi timbel plus pecel lele dan minumnya pesen es cendol di sekitar Taman Cisangkuy. Sayang karena terlalu bersemangat menyantap makanan, terlupa mengabadikan foto. Ingetnya pas udah abis makanannya, eh, belum difoto. Ya sudahlah, ya 🙈😅

Suami memang penyuka traveling, saya bahagia banget karena sering diajak ke berbagai tempat. Alhamdulillah ... Emak bahagia bisa piknik, hehe 😄

Wefie, kali ini foto bertiga

Kenangan berkesan, dua tahun lalu

Kesan kedua mengunjungi taman ini tetap asyik, seru, dan bikin adem. Lebih  menyenangkan lagi bisa menghabiskan waktu bareng keluarga kecil tercinta. Alhamdulillah ....


Salam,




The Green Forest Resort, Panorma Alam Cantik Khas Lembang

Staycation di Green Forest Resort Bandung
Dokumentasi pribadi di The Green Forest Resort Lembang

Kali ini saya akan membagikan pengalaman staycation di salah satu resort di daerah Lembang yang cukup dikenal. Sebenarnya ini adalah kunjungan dua tahun yang lalu, sekitar bulan maret tahun 2016. Resort yang cukup berkesan bagi saya karena menyajikan panorama alam cantik khas daerah Lembang.

The Green Forest Resort yang beralamat di
Jalan Sersan Bajuri No.102, Cihideung, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40559 memang menarik perhatian saya untuk mengunjungi tempat ini setelah berseliweran foto-foto mengenai tempat ini di Instagram.

Begitu sampai ke tempat ini, udara sejuk khas Lembang begitu terasa. Kami bisa merasakan indahnya panorama sekitar Green Forest. Begitu hijau dan bikin  adem.

Saat itu anak saya, Dzaky baru berusia empat bulan. Berhubung ayahnya penyuka traveling sejak zaman masih dalam kandungan bahkan sewaktu masih bayi pun, Dzaky udah diajak ke mana-mana. Alhamdulillah enggak rewel dan bersahabat, sampai sekarang juga, sih. 😊

Kenangan waktu Dzaky masih babby

Sayang anak ... sayang anak

Beginilah suasana di kamar yang adem. Saya dan suami saat itu lagi nemenin Dzaky di dalam kamar resort. Minimalis tapi saya suka soalnya lihat pemandangan luar begitu asri dan hijau.

Pastikan membawa mantel atau jaket soalnya saya datang check in tengah hari pun berasa dingin cuacanya. Untung Dzaky enggak rewel. Saya sudah siapin barang-barang bawaannya, yang pasti lebih banyak dari bawaan ayah dan ibunya. Hehe ... beginilah rasanya jadi ibu yang traveling bareng bayi.

Malam yang dingin tapi cukup romantis dengan suasana di sini. Gemerlap lampu dan hijaunya alam Green Forest di waktu malam bikin betah. Family time yang penuh kesan buat saya yang sehari-hari ngurusin bayi tanpa asisten dan menghandle semua pekerjaan rumah.

Jalan-jalan Pagi 

Suasana pagi kami di Green Forest sebelum sarapan adalah menikmati view sekitar yang cukup luas untuk dijelajahi. Saya menggendong Dzaky berjalan mengitari resort ini. Jalan-jalan pagi yang berkesan dengan udara sejuk khas Lembang.

Mengitari The Green Forest

Kami berjalan menuju sebuah jembatan sebagai area outbound di resort ini. Saya hanya berjalan sebentar saja di daerah ini berhubung sambil menggendong bayi. 

Mengabadikan Kenangan di Icon Green Forest

Setelah berjalan kembali, kami sampai di suatu bangunan berbentuk segitiga sebagai icon Green Forest. Bangunan ini digunakan sebagai arena meeting, pertemuan, atau acara gathering keluarga bahkan perusahaan.

Tak begitu jauh dari sana, ada kolam renang yang cantik disajikan oleh resort ini. Suami pun berenang beberapa saat setelah sarapan pagi kami.

Kolam renang The Green Forest




Anak baik nungguin Ayah dan Ibu sarapan

Menu asyik sarapan ala The Green Forest

Inilah suasana sarapan pagi kami di resort Green Forest. Berbagai macam makanan dan minuman yang menggugah selera ditemani view Lembang nan cantik juga romantis.

Saya cukup terkesan dengan pengalaman staycation di The Green Forest Resort Lembang. Tempat ini bisa dijadikan rekomendasi saat menginap atau berlibur di Bandung. Gimana, tertarik untuk staycation di sini, enggak, Sahabat?


Salam, 





Puri Maerokoco sebagai Wisata Budaya dan Edukasi di Jawa Tengah

Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah
Via dokumentasi pribadi
                                                               
Puri Maerokoco yang sejak tahun 2017 di rebranding dengan nama Grand Maerokoco terletak di Jalan Anjosmoro, Tawang Sari, Semarang merupakan salah satu bagian  dalam kawasan Pekan Raya dan Promosi Pembangunan (PRPP), Jawa Tengah.

Sebenarnya kunjungan ini edisi latepost banget.  Sekitar akhir tahun 2017 yang lalu. Saat itu, suami ditempatkan kerja di Semarang, keluarga kecil kami pun ikut tinggal di sana. Kami sempat jalan-jalan mengitari beberapa destinasi wisata di ibu kota Jawa Tengah ini. Salah satunya ke Puri Maerokoco ini.


Puri Maerokoco, Taman Mininya Jawa Tengah


Puri Maerokoco Semarang dikenal juga dengan nama Taman Mini Jawa Tengah. Jika di Jakarta, terdapat Taman Mini Indonesia Indah atau TMII yang menyuguhkan anjungan rumah adat seluruh Indonesia, maka di Semarang ada Puri Maerokoco yang menyuguhkan anjungan rumah adat dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

Puri Maerokoco ini menggambarkan letak geografis Jawa Tengah dengan ukuran mini. Di sisi utara dan selatan terdapat dua danau, menggambarkan lokasi Jawa Tengah yang diapit Laut Jawa dan Samudera Indonesia. Di sisi barat dan timur ada lahan kosong yang ditanami tanaman langka. Lahan ini merupakan simbol dari provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Di sekeliling danau ada jalan selebar 6 m, bisa dilalui kereta mini.


Akses Menuju Puri Maerokoco Semarang


Puri Maerokoco beralamat di Jalan Anjosmoro, Tawang Sari, Semarang. Untuk bisa menuju ke sini, dapat dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi.

Jika memilih berwisata bersama keluarga, bisa menggunakan mobil pribadi, sedangkan kunjungan bagi pelajar sebagai wisata budaya bisa diakses menggunakan bus.

Rute termudah untuk sampai ke Puri Maerokoco yaitu dengan melewati Jalan Sudirman menuju ke arah timur sampai perempatan atau trafic light, belok kiri sampai menuju Jalan Anjasmoro. Objek wisata ini memang tidak jauh dari perkotaan sehingga aksesnya mudah untuk dilewati.

Rute lain dari pusat kota Semarang bisa melewati Simpang Lima, kemudian menuju Tugu Muda, setelah itu lurus, kemudian Anda akan bertemu lampu merah dan tulisan PRPP di kanan jalan, berbeloklah dan ikuti jalan tersebut hingga sampai di Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah.


Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Puri Maerokoco Semarang


Tiket masuk ke Puri Maerokoco ini adalah Rp. 10.000,00 per orang. Objek wisata ini dibuka untuk umum dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB.

Tempat ini lebih ramai dikunjungi saat weekend dan libur nasional. Siapa pun bisa berkunjung ke tempat ini khususnya anak-anak  karena mereka dapat mempelajari ragam budaya di Jawa Tengah sekaligus rekreasi.


Daya Tarik Puri Maerokoco Semarang


Ada beberapa pesona Puri Maerokoco Semarang yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi, diantaranya:

1. Wisata Budaya dan Edukasi di Jawa Tengah


Puri Maerokoco ini diambil dari salah satu epos Mahabrata tentang seorang dewi yang ingin memiliki  1000 bangunan dalam semalam.

Puri Maerokoco disebut juga 'Taman Mini Jawa Tengah' karena menyuguhkan 35 buah anjungan rumah adat di kota atau kabupaten Jawa Tengah.

Rumah Adat Kota Semarang

Di dalam rumah adat tersebut terdapat hasil–hasil industri dan kerajinan daerah masing-masing, foto objek wisata, pakaian tradisional serta makanan dan minuman khas daerah.

Dikenal dengan nama Taman Mini Jawa Tengah, menyuguhkan 35 anjungan rumah adat di Jawa Tengah, selain itu ada juga miniatur peninggalan sejarah dan  seperti Candi Borobudur, Benteng Pendhem, Masjid Menara Kudus, Masjid Agung Demak dan lain-lain.

Pengunjung bisa melihat setiap rumah adat  sambil mempelajari kembali mengenai sejarah dan budaya Indonesia yang beraneka ragam. Tempat ini merupakan salah satu wisata budaya dan edukasi di Semarang, Jawa Tengah.

2. Hutan Mangrove


Di sebelah Puri Maerokoco terdapat cagar alam berupa hutan mangrove cantik yang diburu traveler untuk berfoto di sana.

Selain menikmati keindahan alam, jangan lupa untuk menjaga kebersihan kawasan ini.
Berfoto di Hutan Mangrove


Hutan Mangrove yang Cantik

3. Pasar Apung


Di Puri Maerokoco ini terdapat 'Pasar Apung' yang menyajikan beragam kuliner dengan harga standar dan murah meriah. Menikmati sajian kuliner disertai pemandangan alam nan asri menambah daya tarik Puri Maerokoco  yang memesona.

Menikmati Kuliner  di  Pasar Apung Puri Maerokoco

4. Beragam Fasilitas Bermain untuk Anak


Di tempat ini terdapat arena bermain anak berupa ayunan, perosotan, berjalan di atas ban, dan  arena bermain bebek air. Beragam fasilitas di sini bisa membuat anak betah dan menikmati kunjungan ke Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah.

Selain wisata budaya dan edukasi, di tempat ini juga dapat mempererat  kebersamaan antar anggota keluarga. Selain Puri Maerokoco ada berbagai destinasi wisata Semarang yang bisa Kamu kunjungi.

Baca Juga : Simpang Lima Semarang, Sepanjang Jalan Kenangan

Puri Maerokoco sebagai Taman Mini Jawa Tengah merupakan wisata budaya dan edukasi yang menarik untuk dikunjungi. Kapan Sahabat mau mengunjungi Puri Maerokoco?



Salam, 















Inilah Raja Ampat, Sketsanya Para Raja. Keindahan dari Timur Indonesia yang Tersohor hingga ke Mancanegara


Sumber: id.m.wikipedia.org

Siapa sih yang tak mengenal Raja Ampat? Keindahan dari Timur bak 'Sketsa Para Raja' yang tersohor hingga ke mancanegara. Raja Ampat terletak di Sorong, sebelah barat laut Pulau Papua. Surga yang begitu indah di wilayah Timur Indonesia dengan keindahan 1500-an pulau kecil yang mengapung di laut.

Begitu banyak pesona tempat ini sehingga menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi destinasi wisata yang paling diminati traveler. Gugusan Pulau dengan Empat Pulau Besar, yaitu Pulau waigeo,  Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Asal Mula Nama Raja Ampat

Raja Ampat atau 'Empat Raja' melambangkan empat orang raja yang ada di wilayah Pulau waigeo,  Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Keempat pulau ini melambangkan sketsanya para raja. Pulau yang begitu indah dan memesona. Nama Raja Ampat ini diambil berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat daerah ini.

Raja Ampat ditemukan Tak Sengaja, Menjadi Tersohor karena Keindahannya

Pada tahun 1990, penyelam Belanda bernama Max Ammer mengunjungi tempat ini untuk menelusuri kemungkinan pesawat dan kapal yang digunakan dalam Perang Dunia II yang diperkirakan karam di tempat ini.

Max Ammer sangat terpesona dengan keindahan alam dan keragaman biota di sini.  Ia mengajak Gerry Allen, seorang ahli perikanan dari Australia untuk melihat keindahan dan keragaman biota bawah laut di Raja Ampat. Setelah semakin dikenal, baik dari dalam negeri maupun Mancanegara, Raja Ampat menjadi tempat favorit penyelam sejak awal 2000an.

Mendapat Julukan Hutan Amazon Bawah Laut

Kekayaan alam bawah laut yang bervariasi mengundang traveler untuk menikmati keindahannya. Mendapat julukan 'Hutan Amazon Bawah Laut' artinya banyak spesies atau variasi hewan ataupun biota bawah laut di tempat ini yang begitu memesona.

Penyelam akan menemukan Papuan Epaulette hingga hiu karpet Wobbegong Shark, kuda laut  pigmy, sampai  ikan besar dengan bentang sayap berukuran lima meter, serta rombongan ikan Barakuda yang bisa kita jumpai di sini.

Pilihan Tempat Menyelam Terbaik di Dunia

Ada beberapa diving spot yang jadi favorit di Raja Ampat, contohnya Manta Point, Mike’s Point, Sardine Reef dan Shark Point. Raja Ampat merupakan wilayah  yang terdiri dari banyak pulau dan selat sempit, terkadang penyelam merasakan arus yang kencang.

Untuk menanggulangi arus kencang, pemyelam bisa dilakukan drift dive, yaitu menyelam sambil mengikuti arus yang kencang  sambil menerobos kumpulan ikan dengan air yang jernih. Keindahan terumbu karang pun bisa kita temui di sini.

Inilah sketsa para raja, Raja Ampat yang tersohor hingga ke mancanegara. Jadi kapan, nih, Sahabat mau berkunjung ke Raja Ampat?

Simpang Lima Semarang, Sepanjang Jalan Penuh Kenangan




Semarang pernah menjadi sepenggal cerita dalam hidupku. Mengikuti suami bekerja di sana beberapa bulan, membuat saya menjelajahi sebagian objek wisata di sini.

Di tahun 2017 yang lalu, saya akan berbagi cerita saat menghabiskan waktu weekend di Simpang Lima Semarang. Dua kali sudah mengunjungi Simpang Lima, tetap menyenangkan bagi kami untuk menghabiskan waktu di sini. 

Simpang Lima merupakan pusat kota Semarang yang selalu ramai dikunjungi banyak orang. Sebuah lapangan luas yang terletak di pusat kota, yang disebut juga Lapangan Pancasila.

Diberi nama Simpang Lima  karena menjadi pertemuan dari lima jalan yang menyatu, yaitu Jl. Pahlawan, Jl. Pandanaran, Jl. Ahmad Yani, Jl. Gajah Mada dan Jl A Dahlan.

Saya, suami dan anak yang berusia satu tahun setengah mengunjungi Simpang Lima Semarang setelah suami pulang kerja di hari sabtu, berhubung weekend, Simpang Lima sudah ramai dikunjungi orang banyak.

Suasana di sana sudah ramai dikunjungi banyak orang. Jelang maghrib, anak saya  bermain mobil-mobilan di lapangan Simpang Lima. Edisi ngasuh pokoknya kalau jalan-jalan bareng dia.


        Berfoto di Alun-Alun Kota Semarang

Saya juga sempat berfoto di depan Simpang Lima Semarang. Entah kenapa di spot ini mau berfoto pun harus antri terlebih dahulu. Mungkin banyak diantara pengunjung yang ingin bertoto di sini juga, termasuk saya.


          Berfoto di Simpang Lima Semarang

Setelah salat maghrib, kami sekeluarga melihat kendaraan hias dengan lampu warna-warni. Anak kami pun sepertinya tertarik untuk menaikinya. Sabar, ya, Pak Su, tarik terus ...  gowes terus, ya,  sambil mengelilingi lapangan Simpang Lima.

Menaiki Kendaraan Hias

Jalan-jalan yang sederhana tapi cukup menyenangkan buat kami sekeluarga. Sepanjang jalan penuh kenangan di tempat Simpang Lima Semarang.

Menjelang azan Isya, kami salat terlebih dahulu di mesjid Simpang Lima yang letaknya bersebrangan dengan lapangan. Setelah itu, waktunya menikmati kuliner malam di Simpang Lima.

Meski tak sempat mengabadikan kuliner di sini, saya memesan wedang ronde yang rasanya hangat dan enak. Makanan berderet sepanjang jalan di Simpang Lima, ada tempat tersendiri untuk menikmati kuliner malam di sini.

Saya memesan ayam bakar, sedangkan suami memesan soto ayam, harganya cukup bersahabat, meski saya tertarik untuk makan lesehan, namun karena tempatnya sudah penuh saya makan di kursi yang sudah disediakan di sana.

Lewat Isya, kami menyudahi jalan-jalan di Simpang Lima. Meski sederhana tapi bagiku ini amat berkesan, karena kebersamaan dengan keluarga adalah yang utama.

Buat para suami, engkau boleh bekerja dengan sungguh-sungguh, namun jangan lupa untuk menyisihkan sebagian  waktu bagi keluargamu, karena merekalah alasanmu bekerja keras selama ini.

Kenangan Tak Terlupakan di Dusun Bambu Family Leissure Park Bandung

Destinasi Wisata favorit keluarga di Dusun Bambu Bamdung
Foto by sharetempatwisata.com

Kali ini, saya akan membagikan pengalaman bersama keluarga saat berkunjung ke Dusun Bambu, tahun 2015 yang lalu.

Ada kenangan tak terlupakan saat mengunjungi tempat ini. Kenangan dengan almarhumah nenek, yang teramat dekat denganku. Aku dibesarkan oleh nenekku karena ibu harus bekerja sebagai PNS di salah satu Sekolah Dasar dekat rumah.

Nenek yang selalu menemaniku, mengantarkanku ke TK tiap hari, mengasuhku dari kecil dan menjadi orang yang teramat spesial untukku.

Beberapa bulan setelah pernikahan, keluarga kami berdua sepakat untuk berlibur bersama keluarga dan nenek saya tentunya.

Tempat yang kami pilih adalah Dusun Bambu, Lembang. Tempat yang lagi ngehits saat itu dan masih menjadi favorit hingga sekarang.
Dokumentasi Pribadi

Dusun Bambu Family Leissure Park Bandung

Dusun Bambu Lembang beralamat di Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40551. Dusun Bambu Family Leissure Park mulai ngehits sekitar awal tahun 2014.

Dusun Bambu Family Leissure Park Bandung ini tidak terlalu jauh dari pusat Kota Lembang, dan daerah Lembang merupakan destinasi wisata favorit yang ramai dikunjungi traveler. Sebuah tempat wisata yang asri, dan menawarkan berbagai fasilitas yang bisa dinikmati seluruh keluarga.

Selain itu, di Lembang banyak sekali objek wisata yang bisa dikunjungi, loh. Kita bisa sekalian mengambil paket wisata ke Lembang, agar bisa mengunjungi beberapa tempat wisata yang lain, seperti Floating Market Lembang, Taman Bunga Begonia, Maribaya, D Ranch, The Lodge, Dago Dream Park, Jendela Alam yang menjadi destinasi favorit para traveler di sekitar Lembang.

Akses Menuju Dusun Bambu

Ada beberapa rute jalan untuk sampai ke Dusun Bambu. Selain jalan utama, bisa menggunakan beberapa jalan alternatif.

Saya dan keluarga mengambil rute dari Bandung menuju Ledeng, kemudian  ke
Lembang dan Parongpong. Lokasi ini mudah diikuti dan jadi rute utama menuju ke Dusun Bambu. Ikuti arah jalan utama ke Lembang, lalu belok kiri ke arah Parongpong dari pertigaan sebelum ke Lembang.

Tiket Masuk Dusun Bambu

Untuk traveling ke Dusun Bambu, setiap orang dikenakan tiket masuk seharga Rp 20.000,00/ orang – weekend Rp 25.000,00.

Untuk tarif parkir kendaraan bermotor ditarif Rp. 10.000,00 sedangkan  untuk Mobil sebesar Rp. 15.000,00. Bus  dan mini  bus sebesar Rp. 25.000,00.

Dusun Bambu lembang, beroperasi mulai dari pukul 09.00 – 21.000 WIB, sedangkan di hari libur buka dari jam 08.00 – 23.00 WIB.

Pesona Dusun Bambu Family Leissure Park

Dengan konsep Eco Friendly, Dusun Bambu menjadi salah satu tempat Eco Wisata di Bandung.

Area Dusun Bambu sangatlah luas, dimulai dari area kuliner, restoran, villa dan glamping, dan juga taman disertai berbagai permainan.

Saya mengabadikan beberapa tempat di Dusun Bambu meski tak semua spot cantik terjelajahi.

Ada beberapa daya tarik Dusun Bambu diantaranya keunikan rumah makan Purbasari  dan Cafe Burangrang yang diburu traveler untuk spot cantik foto di sini.

Spot dengan Background Purbasari Restaurant
Swafoto dengan Background Cafe Burangrang

Saya mencoba swafoto niatnya dibelakang Cafe Burangrang, hanya kurang fokus. Boleh, lah, ya, kali-kali eksis. Oops ...

Daya tarik lain adanya Taman Arimbi, taman bunga cantik yang bikin adem mata memandang. Ini cocok dijadikan spot foto yang indah, juga, lho. Di sini ada foto saya beserta keluarga dan kenangan bersama nenek tercinta.

Kenangan bersama Nenek di Taman 

Ada spot lain yang jadi favorit traveler buat swafoto, yaitu Lutung Kasarung Area.  Ada juga Pasar Khatulistiwa yang menyediakan berbagai sajian kuliner. Sayangnya saya tidak mendokumentasikan bagian ini.

Berbagai fasilitas dan daya tarik dari Dusun Bambu Leissure Park ini memang memesona para traveler. Dusun Bambu menyimpan kenangan tak terlupakan dengan sang nenek.

Dengan beragam daya tarik Dusun Bambu yang memsona, tempat ini selalu ramai dikunjungi traveler. Jadi kapan nih kira-kira Sahabat mau berwisata ke Dusun Bambu?








Lereng Anteng Panoramic Cafe , Destinasi Wisata di atas Bukit Bandung yang Cantik dan Instagramable

Destinasi Wisata Lereng Anteng Panoramic Cafe di Punclut
Lereng Anteng

Kali ini saya ingin membagikan pengalaman berkunjung ke salah satu destinasi wisata yang cukup ngehits di Bandung. Sebenarnya ini  kunjungan yang lalu di tahun 2017, hanya saja saya belum menuliskan tentang pengalaman traveling ke sini.

Lereng Anteng Panoramic Cafe  berada di daerah Kampung Pagermaneuh, RT. 03/07, Pagerwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391.

Lereng Anteng Panoramic Cafe Bandung merupakan salah satu tempat wisata di daerah Punclut, daerah yang terkenal dengan pemandangan asri nan hijau, dekat dengan Lereng Anteng, bisa ditemui tempat makan khas sunda yang berderet sepanjang kawasan Punclut.

Serunya menikmati sajian makan siang bersama keluarga. Saya dan keluarga makan siang terlebih dahulu di kawasan Punclut sebelum menuju Lereng Anteng. Sajian makanan khas Sunda menjadi andalan kawasan Punclut.

Menikmati Rasa makanan khas Sunda dengan menu nasi merah dan makanan lainnya sambil lesehan dan menikmati keindahan alam Punclut sungguh jadi pengalaman yang unik dan berkesan.

Makan bersama di Punclut


Akses Menuju Lereng Anteng

Akses menuju Lereng Anteng cukup mudah tinggal menelusuri kawasan Punclut sebelumnya masuk dari Ciumbuleuit, pintu masuk ke kawasan Punclut.

Kawasan Punclut merupakan dataran tinggi yang terdekat dengan kota Bandung, dapat diakses tak lebih dari 8 KM perjalanan berkendara, sehingga rekomended  dikunjungi sewaktu traveling ke Kota Bandung.

Begitu masuk kawasan Lereng Anteng Panoramic Cafe, terdapat tempat parkir yang luas untuk motor dan mobil. Ada pemandangan cantik nan instagramable dengan background payung melayang di udara. Spot cantik yang jadi incaran para traveler. Saya juga sempat berfoto di spot ini.

Spot Lereng Anteng Favorit Traveler


Asal Nama Lereng Anteng

Asal nama 'Lereng Anteng' itu sendiri, beras dari kata 'Lereng' yaitu tempat yang berada di pinggir  atau dataran tinggi, sedangkan kata 'Anteng'  berasal dari bahasa sunda, artinya suasana yang nyaman dan betah berlama-lama menikmati  keindahan alam asri khas  Punclut.

Lereng Anteng dibuka sejak tanggal 1 Juni 2016 yang lalu. Menempati  area yang cukup luas yaitu sekitar 500 m2, yang dikenal sebagai tempat  wisata dengan pemandangan yang cantik dan instagramable.

Pesona Lereng Anteng Panoramic Cafe

Karakteristik tempat wisata kuliner di punclut adalah saung-saung 'Rumah Makan Sunda' yang persis berada di pinggir tebing di puncak ciumbuleuit, dengan pemandangan 'Paris Van Java' nan eksotis  membuat tempat ini jadi destinasi favorit keluarga yang sayang untuk dilewatkan.

Saung Khas Lereng Anteng

Kita bisa menikamati kuliner Khas Bandung sambil berada di tengah saung dengan pemandangan khas Kota Bandung yang cantik.

Punclut adalah kawasan wisata favorit yang instagramable, cocok untuk swafoto dan foto bersama keluarga, juga tempat asyik untuk  menikmati kuliner khas Sunda sambil menikmati pemandangan dan freshnya udara khas pegunungan.

Lereng Anteng Panoramic Cafe merupakan tempat yang ngehits dan asyik dikunjungi oleh seluruh anggota keluarga, sambil menikmati view yang indah ditengah balutan kebersamaan.

Bagaimana, Sahabat, tertarik untuk mengunjungi Lereng Anteng Panoramic Cafe Bandung?