Showing posts with label Travel. Show all posts
Showing posts with label Travel. Show all posts

Romantic Dinner di Congo Cafe and Gallery, Salah Satu Cafe Terkeren di Bandung


Congo Cafe and Gallery yang instagramble
Congo Cafe and Gallery yang instagramble,
via dokumentasi pribadi

Congo Cafe and Gallery terletak di daerah Dago Atas, bernuansa kayu yang artistik, elegan, dan jadi salah satu tempat makan romantis di Bandung. Congo Cafe adalah salah satu cafe yang bikin saya pengen balik lagi ke sana.

Seneng banget pernah ngerasain romantic dinner di sini. Setelah lihat dekorasi cafe dan view sekelilingnya, pas banget dapet nuansa romantisnya.

Kesan elegant,   instagramble, romantis dapat banget. Suka, deh, buat saya Congo Cafe and Gallery jadi salah satu cafe terkeren di Bandung dan jadi favorit saya.

Romantic Dinner di Congo Cafe ini bukan berarti makan malam berdua aja dengan pasangan, soalnya tetep anakku dibawa ke mana-mana. Memang jarang banget pergi berdua, soalnya anak pasti ngikut.
Di bawa happy aja, sih, meski jarang banget we time berdua.

Sebenarnya kunjungan ini edisi latepost, sepulang saya mengunjungi Lembang Wonderland beberapa waktu yang lalu. Kamu bisa membaca saat saya mengunjungi salah satu destinasi wisata terbaru di sana.

Baca juga : Lembang Wonderland, Destinasi Wisata Bak di Negeri Dongeng yang Instagramble

Tadinya setelah dari Lembang Wonderland mau ke Sierra Cafe, setelah sampai sana, sepi banget Cafenya. Di tempat parkir, hanya ada satu atau dua kendaraan saja. Akhirnya suami memutusnya mencari cafe lain, dan pilihan jatuh ke Congo Cafe and Gallery ini.

Daya Tarik Congo Cafe and Gallery

Bagian depan Congo Cafe
Bagian depan Congo Cafe,
via dokumentasi pribadi

Congo Cafe beralamat di Jl. Ranca Kendal Luhur No.8 Dago, Ciburial, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191.

Diberi nama Solid Wood Gallery & Cafe karena ternyata Cafe yang romantis ini punya design bangunanan sebagai galeri seni dengan karya seni yang indah dan artistik,  terbuat dari dari pahatan kayu  furnitur yang didominasi oleh kayu. Cukup unik, artistik, dan keren.

Saya mengunjungi Congo Cafe and Gallery ini pada malam hari setelah salat magrib di Lembang Wonderland, jadi kira-kira sampai ke sini sekitar jam setengah delapan malam.

Tempat parkirnya cukup luas dan sudah lumayan banyak pengunjung yang datang ke Cafe ini. Saat itu suami lagi libur kerja di hari senin, jadi jalanan dari Lembang ke Dago cukup bersahabat, enggak seperti saat week end.


Tempat parkir yang luas di Congo Cafe
Tempat parkir Congo Cafe cukup luas,
via dokumentasi pribadi

Ada tempat main anak juga sih di sini, sempat saya fotoin tapi berhubung kamera gawai saya cukup old, beginilah tampilannya. Agak gelap dan kurang jelas memang.

Playground anak, via dokumentasi pribadi

Ketika melewati pintu masuk Congo Cafe ini, sudah membuat saya terkesima dengan indahnya warna-warni lampu saat itu.

Congo Cafe penuh lampu warna-warni
Congo Cafe dengan lampu warna-warni,
Via dokumentasi pribadi 

Nuansa cafe dengan kayu-kayu yang menampilkan kesan klasik dan juga keren banget bagi saya. Konon katanya pemilik cafe ini merupakan pengelola hasil hutan khususnya perkayuan, pantas aja nuansa cafe ini dipenuhi berbagai ornamen kayu.

Jadi, memang Congo Cafe ini konsepnya semi outdoor gitu. Diberi nama Congo Cafe karena terinspirasi oleh eksotisme hutan Congo di Afrika. 

Semuanya bernuansa kayu yang terkesan artistik juga elegan.  Congo Cafe and Gallery ini terdiri dari tiga lantai.

Lantai bawah Cafe adalah ruang terbuka, sedangkan lantai kedua dan ketiga merupakan ruangan cafe yang ornamen dindingnya didominasi dengan kaca besar, agar pengunjung Congo Cafe ini  bisa leluasa menikmati view indah dan romantis di kawasan Dago Pakar 
sambil menikmati berbagai kuliner lezat di sini.

Congo Cafe di Kawasan Dago yang asri
Congo Cafe di kawasan Dago yang Asri,
via dokumentasi pribadi

Meskipun udaranya dingin karena memang Dago Atas hawanya sejuk banget tapi tetep enggak masalah karena suka tempat ini, viewnya cantik dan instagramble.

Congo Cafe yang keren dan Instagramable
Congo Cafe yang keren dan instagramable,
via dokumentasi pribadi

Nah, di lantai ketiga ini ada live musicnya. Ruangannya cukup luas buat acara gathering keluarga atau meeting kantor. 
Sebenarnya Congo Cafe juga cocok buat tempat prewed atau tempat makan pilihan saat honeymoon karena suasananya yang romantis.

Jadi, setelah suamiku posting foto di instagramnya tentang  kunjungannya ke Cafe ini, temen kerjanya jadi pengen ikutan dinner di sini buat ngerayain anniversary. Baiknya lagi management cafe memperbolehkan booking tempat makan dan ngerias sendiri mejanya. 

Biasanya kalau di tempat lain, terutama di hotel, buat dekorasi dinner harus dilakukan oleh management cafe dan kena biaya yang cukup lumayan. Bisa sekitar dua jutaan buat sekali dinner. Ini setelah survey ke The Green Forest Resort Lembang. Soalnya saya pernah staycation di sini.

Berhubung suami dulunya pernah kerja  di  Treehouse Cafe Bandung, dia juga sedikitnya bisa ngedekor berbagai event kayak acara ultah atau pun pernikahan. Pernah punya Event Organizer sendiri, sih dulu.

Sebenarnya pas nikah pun semua dihandle sendiri pakai EO dari suami. Dekorasi rumah sendiri pun suami yang ngerjain, saya sih cuman tahu beres aja dan hasilnya juga oke, sih.


Nah, inilah hasil dekorasi meja buat anniversary temen kerjanya suami. Jadi beberapa hari setelah Kami makan di sini, suami balik lagi buat reservasi dinner.

Dekorasi dinner di Congo Cafe Bandung
Hasil dekorasi suami buat temennya,
via dokumentasi pribadi

Kali ini, suami mengajak sepupu perempuan sebagai asisten dan ibu mertua juga. Tujuannya biar mereka sekalian makan juga di sini.

Berfoto di Congo Cafe yang instagramble
Foto cantik di depan Congo Cafe,
via dokumentasi pribadi

Saya enggak ikut ke sini lagi soalnya jagain anak aja di rumah, takutnya kalau anakku ikut dia malah ikut memeriahkan suasana pas lagi ngedekor. Tahu, kan, maksud saya? Lol ... Biasalah anak kecil kan lagi aktif-aktifnya.

Foto ini diambil pas sore hari, enggak terlalu gelap, sih. Jadinya tetep bagus juga view Cafe Congo and Gallery ini.

Berfoto di ruang terbuka Congo Cafe,
via dokumentasi pribadi

Pokoknya cafe ini unik dengan nuansa kayunya, sampai tempat berwudu pun unik juga, loh.

Tempat wudu di Congo Cafe Bandung,
via dokumentasi pribadi

Menu Makanan di Congo Cafe and Gallery


Ketika melihat menu makanan di Cafe Congo ini ternyata ada perpaduan menu western dan tradisional juga. Hanya kalau bertanya soal harga, cafe ini mematok harga antara Rp. 40.000,00 – Rp.80.000 / porsi.

Harga tertinggi makanan untuk berbagai menu Steak and grill bisa mencapai harga lebih dari seratus ribuan. Saya memesan menu tradisional nasi timbel komplit seharga Rp. 56.000,00. Rasanya enak banget asli, deh. Komplit banget isinya, sebenarnya bisa buat makan berdua juga, hehe ... tinggal tambah nasi aja paling kalau kurang. Lol ...

Nasi timbel komplit Congo Cafe Bandung
Nasi timbel komplit, yummy ...
via dokumentasi pribadi

Menu makanan di Congo Cafe terdiri dari Mushroom cream soup, Corn cream soup
Singkong goreng, Ebony Steak, T-Bone Steak, Grilled Dory, Tanzania Sirloin, French fries & sausages, Potato wedges, 
Buntut bakar, Gindara Steak, chicken steak, Iga Steak. 

Ada juga menu tradisional seperti nasi timbel komplit, nasi liwet dan nasi bakar. Cemilan kayak cireng pun ada di sini. Menu khas Sunda yang jadi favoritnya banyak orang, termasuk saya. Nah, buat yang di daerah Sumatra bisa cobain kuliner unik di Pondok Paranginan yang enggak kalah lezat.

Menu minuman terdiri dari Fruit Punch, Ice green tea, Milkshake choco, Winter Sky, Vanila latte, ada Bandrek juga sebagai minuman tradisonal.

Untuk menu minumannya sendiri, dikisaran rata-rata antara Rp. 15.000,00 hingga Rp. 30.000,00/porsi. Minumannya saya pesan bandrek biar anget. Suami pesen teh anget.

Biasanya saya suka pengen pesen ice cream, tapi lagi enggak pengen makan  es soalnya hawa di sini dingin, jadi pilih minuman yang bikin anget tenggorokan.  

Bandrek anget, via ig@congogallery

Fotonya dapat dari Instagram @congogallery, soalnya saat itu fokus nyuapin anak, jadi enggak sempat foto minuman. 

Meski saya enggak foto langsung menunya, bisa dilihat di sini pilihan berbagai jenis makanan dan minuman di Congo Cafe and Gallery.

Menu makanan Congo Cafe
Menu makanan di Congo Cafe,
via pergikuliner.com

Menu minuman Congo Cafe
Menu minuman Congo Cafe,
via zomato.com


Denger-denger katanya steak di sini enak, cuman kurang cocok sama lidah saya yang tradisonal ini. Nah, ... Buat yang penasaran saya kasih contoh menu steak yang saya ambil dari instagram resminya  @congogallery.

Steak enak di Congo Cafe,
via @congogallery

Jam Buka Congo Cafe and Gallery ini  setiap hari mulai pukul 07.00 – 23.00 WIB. Jadi bisa sarapan pagi alias breakfast sambil menikmati view Dago Atas yang cantik atau diner romantis di sini juga.

Untuk keperluan reservasi atau layanan jasa lainnya secara detail bisa hubungi nomor telepon Congo Cafe Bandung di (022) 2531065 & WA 0817-022-1788. Selain itu, bisa kepoin ig @congogallery, dan websitenya di www.congosolidwood.com

Nah, itulah review dari saya tentang Congo Cafe and Gallery. Salah satu tempat makan terkeren di Bandung dan jadi favoritnya saya. Gimana sama Kamu, tertarik enggak, nih, makan di Congo Cafe?


Salam, 










Lembang Wonderland, Destinasi Wisata Bak Negeri Dongeng yang Instagramble di Bandung

Lembang Wonderland, Negeri Dongeng penuh warna
Lembang Wonderland bak di Negeri Dongeng

Lembang, salah satu destinasi wisata yang jadi favoritnya orang Bandung dan wisatawan luar kota ternyata punya tempat wisata terbaru, Lembang Wonderland yang cukup ngehits dan instagramble. Ada yang pernah datang ke tempat ini?

Mengenal Bumi dan Sejarah Kehidupan di Museum Geologi Bandung

Museum Geologi Bandung
Mengunjungi Museum Geologi,
via dokumentasi pribadi

Kunjungan saya dan keluarga ke Museum Geologi Bandung adalah edisi latepost tahun 2019 yang lalu. Mengapa memilih ke Museum? Bagi saya selalu ada hal yang menarik ketika mengunjungi museum.

Museum punya arti penting bagi bangsa dan negara karena menyimpan bukti sejarah alam dan warisan kebudayaan sebuah bangsa. Salah satunya adalah Museum Geologi yang ada di Kota Bandung dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional.

Museum ini punya beragam koleksi mengenai Bumi, dinamika, serta sejarah kehidupan yang ada di dalamnya. Museum Geologi menjadi salah satu Cagar Budaya Indonesia yang harus dilestarikan.

Sejarah Museum Geologi

Museum Geologi zaman Hindia Belanda
Museum Geologi di Zaman Hindia Belanda,
 via bgl.esdm.go.id

Museum Geologi ini didirikan sejak tahun 1928 pada masa pemerintahan Belanda oleh arsitek yang bernama Wnalda Van Scholtwenburg.

Museum Geologi Bandung berawal dari pembentukan sebuah lembaga yang bernama Dienst van het Mijnwezen, tahun 1850. Bangunan museum ini bergaya Art Deco dengan dua lantai ke arah selatan. Pada awalnya merupakan ruang dokumentasi koleksi, dari batuan, mineral, dan fosil hasil penyelidikan Geologi Indonesia sejak tahun 1850 sebagai bahan penelitian di laboratorium dan tempat untuk memamerkan koleksi.

Pada tahun 1922, lembaga ini berganti nama menjadi Dienst van den Mijnbouw. Awal berdirinya lembaga ini bernama Mijnwezen, kemudian berubah menjadi Mijnbouw, yang artinya pertambangan. Lembaga ini melakukan penyelidikan geologi serta sumber daya mineral di Indonesia, berupa batuan, mineral, fosil, dan lainnya. 

Untuk menganalisis dan menyimpan hasil penyelidikan tersebut, Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung tahun 1928 yang bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut sebagai Geologisch Museum atau sekarang dikenal dengan nama Museum Geologi.

Ilmun peserta kongres Pasipik IV
Ilmuan peserta kongres ilmu pengetahuan Pasipik IV
via museum.geology

Pembangunan gedung ini dimulai pada tahun 1928. Museum ini diresmikan bersamaan dengan  kongres Ilmu Pengetahuan se- Pasipik IV di Bandung pada tanggal 16 Mei 1929

Pada tahun 1998, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Jepang untuk mengembangkan museum. Setelah dilakukan renovasi, Museum Geologi dibuka kembali pada tanggal 23 Agustus 2000 oleh Megawati Soekarnoputri.

Pada tahun 2012, Museum ini statusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Geologi di bawah manajemen dan pengelolaan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Akses Menuju ke Museum Geologi

Mengunjungi Museum Geologi, Cagar Budaya Indonesia
Mengunjungi Museum Geologi,
via dokumentasi pribadi

Museum Geologi yang terletak di Jalan Dipenogoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40122.

Untuk menuju ke Museum Geologi ini tidaklah sulit karena letaknya ada di pusat Kota Bandung, dekat dengan Lapangan Gasibu, Gedung Telkom, Gedung Sate, Taman Lansia. Lokasinya berdekatan dengan Masjid Pusdai dan sekitar empat kilometer dari Alun-Alun Bandung.

Museum ini mudah dijangkau  baik dengan kendaraan pribadi atau umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi,
setelah keluar Pintu tol Pasteur, akan melewati lampu stopan perempatan Gunung batu-Surya Sumantri-Pasteur.  Masuk ke jalan layang Pasopati, di ujung Jalan Surapati akan terlihat Lapangan Gasibu dan Gedung Sate di sebelah kanan.

Ambil lajur kanan untuk kemudian belok kanan di lampu stopan ujung lapang Gasibu masuk ke jalan Sentot Alibasyah. Selanjutnya, ambil lajur kiri, untuk masuk ke Jl. Dipenogoro. Lokasi Museum Geologi ini berada di Jalan Dipenogoro Nomor 57.

Jika menggunakan kendaraan umum, dari Stasiun Bandung Naik angkot 26 Jurusan Cisitu-Tegalega turun di pertigaan Taman Sari ke Sulanjana atau Balubur. Setelah itu naik angkot 05 Jurusan Cicaheum-Ledeng, turun di depan Museum Geologi. Dari
Terminal Bus Cicaheum bisa diakses dengan angkutan kota Cicaheum-Ledeng, kemudian menuju ke Museum Geologi.

Dari Bandara Husein Sastranegara, naik ojek sekitar 500 meter arah selatan ke perlintasan rel kereta Halteu Garuda, lalu naik angkot 34 Jurusan Caringin-Sadang Serang turun pertigaan Taman Sari ke Sulanjana atau Balubur. Setelah itu naik angkot 05 Jurusan Cicaheum-Ledeng, turun di depan Museum Geologi.

Mengenal Bumi dan Sejarah Kehidupan di Museum Geologi


Mengenal sejarah kehidupan di Museum Geologi
Sejarah Kehidupan via dokumentasi pribadi

Museum ini memiliki berbagai
koleksi yang  bermanfaat untuk pendidikan dan mengandung nilai-nilai sejarah kehidupan serta pelestarian alam.

Beragam koleksi yang dimiliki oleh Museum Geologi Bandung, diantaranya bebatuan, fosil, dan mineral. Selain itu, pengunjung dapat mengenal bumi dan dinamikanya, mengetahui bencana alam, cara memanfaatkan sumber daya alam dan mengolah energi dengan benar.

Di museum Geologi terdiri dari dua lantai, lantai satu ada tiga ruang utama yaitu ruang orientasi di bagian tengah, ruang sayap barat dan ruang sayap timur. Begitu pula di lantai dua terdapat tiga ruang, yaitu ruang bagian barat, timur, dan tengah. Ruang bagian barat lantai dua ini merupakan ruangan khusus untuk staf museum.

Kunjungan saya beberapa waktu ke Museum Geologi, meskipun bukan yang pertama kalinya, ada beberapa hal yang menjadi daya tarik museum ini, diantaranya:

1. Ruang Geologi Indonesia

Mengenal bumi di ruang Geologi
Mengenal Bumi di ruang Geologi,
via dokumentasi pribadi

Di lantai satu, ruangan barat merupakan ruang Geologi, Kita  dapat mengenal bumi lebih dekat, mengetahui asal mula bumi, struktur dan pergerakan kerak bumi, batuan, mineral, pelapukan juga erosi, mengetahui geologi pulau-pulau yang ada di Indonesia, penyebaran gunung api serta kars.

Alan semesta dan terbentuknya bumi
Alam semesta dan terbentuknya Bumi, via dokumentasi pribadi
Pelapukan, erosi, dan pengendapan
Pelapukan, Erosi, dan Pengendapan,via dokumentasi pribadi


Penyebaran Gunung Api di Indonesia
Penyebaran Gunung Api di Indonesia, via dokumentasi pribadi

Di ruangan ini dilengkapi dengan video interaktif juga.

2. Ruang Sejarah Kehidupan

Rekonstruksi Pithecanthropus
Rekontruksi Pithecantrophus Erectus,
via dokumentasi pribadi

Ruangan ini terdapat di sebelah Timur, di dalamnya terbagi ke dalam 4 sudut peraga (Pra Kambrium dan Paleozoikum, Mesozoikum, Kenozoikum yang terdiri dari Zaman Tersier dan Zaman Kuarter.



Fosil Trex di Museum Geologi
Fosil T-Rex, via dokumentasi pribadi

Daya tarik utama di ruang ini adalah replika fosil dinosaurus yang terkenal yaitu Tyrannosaurus rex, ada juga manusia purba Homo Erectus, juga  fosil gajah purba Stegodon Trigonocephalus.

Fosil Gajah Purba di Museum Geologi
Koleksi fosil gajah purba,via dokumentasi pribadi


3. Ruang Sumber Daya Geologi


Ruangan ini terletak di lantai dua sebelah timur, di dalamnya terdapat 8 sudut peragaan yaitu pengenalan Sumber Daya Geologi, Mineral Logam, Non Logam, Batu Mulia, Minyak dan Gas Bumi, Batubara, Panas bumi dan Sumber Daya Air.

4. Ruang Manfaat dan Bencana Geologi


Ruangan ini juga terletak di lantai 2, di dalam ruangan ini disajikan Informasi tentang pemanfaatan sumber daya geologi dari zaman ke zaman yang dimulai dari zaman pra sejarah, zaman sejarah dan zaman modern, serta informasi tentang bencana geologi (Gempabumi, Gunungapi, Tanah Longsor dan Tsunami).

5. Ruang Dokumentasi Koleksi

Ruang dokumentasi koleksi di Museum Geologi
Ruang dokumentasi koleksi,via museum.geology.esdm.go.id

Museum Geologi memiliki banyak koleksi, mineral, batuan, fosil dan artefak.  Di ruang dokumentasi inilah koleksi-koleksi tersebut disimpan.

Koleksi yang tersimpan di sini merupakan koleksi dari zaman Belanda hingga hasil penelitian para ahli sekarang.

Ruang Dokumentasi digunakan untuk menyimpan koleksi, melakukan kegiatan preparasi dan restorasi.

Museum ini buka pada saat weekday, hari Senin-Kamis pukul 08.00-16.00 WIB. Sedangkan saat weekend, yaitu hari Sabtu-Minggu buka pada pukul 08.00-14.00 WIB. Museum Geologi Bandung ditutup pada hari Jumat dan hari libur nasional.

Harga tiket untuk pengunjung pelajar dan mahasiswa sebesar Rp 2.000,00, sedangkan untuk umum sebesar Rp 3.000,00 dan pengunjung asing sebesar Rp 10.000,00

Museum Geologi sebagai Cagar Budaya Indonesia


Museum Geologi, Cagar Budaya Indonesia
Museum Geologi, Cagar Budaya Indonesia,via bgl.esdm.go.id

Berdasarkan UU RI No. 11 Tahun 2010, pengertian Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.

Penetapan Museum Geologi sebagai Cagar Budaya ditetapkan oleh
SK Menteri NoPM.04/PW.007/MKP/2010
SK Menteri No184/M/2017. 

Museum ini merupakan kategori cagar budaya bangunan yang ada di Kota Bandung. Museum Geologi memiliki peringkat Cagar Budaya Nasional dan kini dikelola oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penerapan Museum Geologi sebagai Cagar Budaya Nasional
Penetapan Museum Geologi sebagai Cagar Budaya Nasional, via bgl.esdm.go.id

Museum Geologi merupakan salah satu aset terpilih karena bangunan ini merupakan bangunan Cagar Budaya dan  ditetapkan sebagai Cagar Budaya tingkat Nasional. Selain itu, Museum Geologi juga memiliki beragam koleksi benda Cagar Budaya dan perlu untuk didaftarkan.

Sebagai Cagar Budaya, Museum Geologi memiliki tugas ganda, untuk melindungi, memelihara, mengembangkan dan memanfaatkan peninggalam sejarah alam, sumber daya geologi, dan kebudayaan masa lalu, selain itu Museum Geologi juga memiliki kewajiban untuk melestarikan bangunan museumnya.

Oleh karena itu, museum dan cagar budaya merupakan dua unsur yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lainnya.

Merawat cagar budaya berarti melestarikan warisan budaya bagi generasi mendatang. Melestarikan bukti sejarah dan nilai penting yang menunjukkan identitas atau jati diri bangsa. Jika bukan oleh Kita yang menjaga dan melestarikan cagar budaya, siapa lagi?


Salam, 





Rasakan Sensasi Main Salju di Snow Park, Panama Park 825 Bandung

Bermain salju di Snow Park Panama Park 825
Bermain salju di Snow Park, Panama Park 825

Antrian panjang masa liburan sekolah di Bulan Juli 2019 yang lalu, membuat saya beserta suami dan anak mengurungkan niat buat masuk ke arena Snow Park di Panama Park yang dikenal dengan tagline The Biggest Indoor Playground in Bandung.


Panama Park 825, The Biggest Indoor Playground in Bandung
Panama Park, The Biggest Indoor Playground  in Bandung

Panama Park 825 merupakan singkatan dari delapan dua lima, yang menjadi alamat arena bermain playground indoor terbesar di Bandung yang terletak di Jalan Jendral Sudirman No.825, Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat 40213.

Bagian depan Panama Park 825
Panama Park 825 Bandung

Untuk sampai ke tempat ini, Kamu bisa mengakses via kendaraan pribadi atau umum, bisa melewati arah timur yaitu melewati Alun-Alun Bandung atau sebelum batas Kota Cimahi di arah sebelah barat.

Akhirnya kami memilih mengunjungi snow park untuk kedua kalinya saat libur usai, sekitar dua minggu kemudian. Kami datang lebih pagi kira-kira pukul 10.00 WIB. Dulu datang ke sini setelah salat Dzuhur jadi memang sudah panjang sekali antrian masuk ke Snow Park ini.

Antrian menuju Snow Park
Antrian panjang ketika pertama kali ke sini

Ketika masuk ke area Panama Park, setiap pengunjung harus mengisi kartu TAP Game Master yang hanya bisa dibeli  dan di isi ulang di  Panama Park 825 saja.

Untuk masuk ke area Snow Park, sebelumnya Kamu perlu membeli tiket masuk seharga Rp.35.000,00 saat weekday dan Rp 50.000,00 untuk weekend dan hari libur nasional.

Kali ini, untuk yang kedua kalinya, antrian tidak begitu panjang, sehingga setengah jam kemudian  Kami bisa masuk ke arena Snow Park di Panama Park 825.

Selagi menunggu waktu antrian, anak saya senang banget naik Robocar Poli. Ini adalah salah satu karakter favoritnya. Dia juga senang naik berbagai mainan lainnya di Game Master.
Bermain di Game Master Panama Park 825
Naik Robocar Poli berkali-kali 

Asyiknya bermain di Panama Park 825
Betah main di sini

Selain itu ada juga beragam wahana yang  bisa dicoba di Panama Park.  Ada wahana edukasi anak sekaligus  melatih koordinasi gerak dan ketangkasan anak sambil bermain dan masih banyak lagi wahana yang bisa dicoba di sini.

Selain Game Master, ada juga Joy n Fun sebagai The Biggest Children Playground in Bandung, Big Rides, Sand Pool, Wall Climbing, dan LED Interactive Room.

Tak semua wahana Kami coba di sini. Saya sempat mendokumentasikan beberapa spot foto cantik, salah satunya saat berada di LED Interactive Room.
Spot foto cantik di Panama Park 825
Spot foto cantik di sini

Akhirnya tiba juga waktunya untuk masuk ke arena Snow Park. Di sana disediakan jaket, sarung tangan, dan sepatu untuk persiapan ke arena salju, peralatan disediakan untuk dewasa dan anak tentunya.

Persiapan menuju Snow Park
Bersiap menuju area Snow Park

Begitu masuk arena salju, hawa dingin terasa sekali di sini. Udaranya diset seperti di luar negeri. Sekadar tips saja, sebaiknya Kamu pakai kaos kaki, celana panjang, juga pakai baju yang tebal meski di sini disediakan jaket, sarung tangan dan sepatu.

Bagian dalam Snow Park
Bagian dalam Snow Park

Jangan lupa mengunjungi tempat ini di saat week day atau datang lebih awal untuk menghindari antrian panjang karena wahana ini jadi salah satu wahana terfavorit di Panama Park 825 Bandung.

Rasakan sensasi bermain salju di arena Snow Park Panama Park 825 bersama keluarga tercinta. Kamu bisa bermain salju atau membuat bola-bola salju di sini.

Serunya bermain salju di Snow Park
Menemani anak bermain bola salju

Kamu juga bisa seperti pengunjung yang lainnya, berfoto di spot favorit di rumah salju atau iglo, berpose dekat beruang salju atau boneka salju yang juga jadi incaran swafoto atau wefie di sini.

Wefie bareng keluarga di Snow Park
Wefie dulu bareng my little family

Kamu bisa berselancar di area bersalju dari atas sini. Begitu melihat suami dan anak main di sini, saya juga jadi penasaran dan ingin mencobanya. Akhirnya saya coba juga berseluncur di sini. Wah ... asyik, juga, ya. Seru banget, loh. Hehe ...

Berseluncur di Snow Park
Berseluncur ...

Serunya bermain salju di Snow Park
Pose habis berseluncur di salju

Tak terasa waktu bermain salju sudah habis, entahlah, kok, rasanya kurang aja selama bermain salju satu sesi di Snow Park, Panama Park 825.

Seru juga bisa meraskan sensasi main salju ala luar negeri di salah satu wahana terfavorit dan area indoor playground terbesar di Bandung. Yuk, rasakan sensasi main salju di Snow Park, Panama Park 825.


Salam,












Hotel Majapahit Surabaya, Jejak Sejarah dan Cagar Budaya dengan Sisa Kemegahan Ala Eropa yang Masih Terjaga

Hotel Majapahit, Cagar Budaya Surabaya
Hotel Majapahit, Cagar Budaya Surabaya,
via cagarbudaya.kemendikbud.go.id

Surabaya ...
Jika aku bersama mereka
Pada tanggal 19 September 1945 
 Aku akan ikut merobek tirani penjajahan
Meski  dibayar peluh, air mata, dan tetesan darah
Kurelakan semua demi pertiwi
Asalkan merah putih
Tetap berkibar di bumi Indonesia

(Lia. Yuliani)
Kota Kembang, 11 September 2019


Sebuah puisi singkat dengan judul Jejak Sejarah  19 September 1945  yang saya tulis ini untuk mengenang jasa para pahlawan di Indonesia khususnya di Surabaya. Hotel Majapahit yang berada Jl. Tunjungan No.65, Genteng, Kec. Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur 60275 ini menjadi saksi sejarah peristiwa tersebut. Hotel yang kini menjadi salah satu cagar budaya di Surabaya masih terjaga dengan sisa kemewahan juga kemegahan arsitektur ala Eropa.

Jejak sejarah mengingatkan kita mengenai perjuangan para pahlawan mengibarkan bendera Indonesia di Surabaya. Ada yang beranggapan bahwa peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 10 November, tetapi amggapan tersebut keliru karena kejadiam tersebut berlangsung di tanggal 19 September  1945, sesuai dengan plakat dinding lantai dua Hotel Majapahit.

Plakat Peristiwa 19 September di lantai dua Hotel Majapahit
Plakat peristiwa 19 September 1945, via idn times

Merdeka atau Mati semboyan yang terus bergema saat itu. Aksi heroik mereka mengibarkan sang saka Merah Putih  di Hotel Yamato atau kini dikenal dengan Hotel Majapahit terekam dalam jejak sejarah yang akan terus dikenang sepanjang waktu. Hotel Majapahit kini diterapkan sebagai salah satu cagar budaya di Kota Surabaya.


Mengenal Sejarah Hotel Majapahit


Hotel Majapahit yang beralamat di Jalan Tunjungan Nomor 65, Surabaya ini menjadi saksi memoar perobekan bendera Belanda menjadi Merah Putih di tanggal 19 September 1945.

Seperti dilansir
cagarbudaya.kemendikbud.go.id, pada sekitar tahun  keluarga Sarkies yang merupakan pendiri Hotel Raffles di Singapura, The Eastern & Oriental Hotel di Penang, dan Hotel Strand di Birma atau Myanmar membeli sebuah rumah dengan lahan di Indonesia seluas 1000 m2.

Pembangunan hotel pertama kali didirikan pada tahun 1910 dan diresmikan pada 1 Juli 1911. Hotel ini dibangun berdasarkan rancangan Regent Alfred John Bidwell dengan memadukan gaya Art Nouveau dan Art Deco

Bangunan Hotel Majapahit yang bergaya Eropa
Bangunan Hotel  Majapahit bernuansa Eropa,
via cagarbudaya.kemendikbud.go.id
Pada bangunan induk atau ballroom Hotel Majapahit yang ada di tengah dan dikelilingi bangunan lain berbentuk huruf "U". Bangunan ini dikelilingi inner court atau taman yang cukup luas. Ada juga kolam  di bagian belakang sisi timur laut.

Design ala Eropa di Hotel Majapahit
Arsitektur Eropa di Hotel Majapahit, via idntimes.com

Hotel ini juga memiliki koridor berbentuk lengkung atau Arch sebagai sirkulasi udara dan untuk menepis hujan juga sinar matahari. Terdapat bovenlich atau kaca patri di bagian atas langit-langit dan bagian samping bangunan induk yang berfungsi sebagai jalan masuk sinar mentari.

Hotel ini  diberi nama Oranje Hotel oleh Lukas Martin Sarkies . Diberi nama Oranje Hotel, karena  mengambil nama pahlawan Belanda, yaitu Willem van Oranje.

Hotel ini telah mengalami beberapa kali pergantian nama sejak pertama kali didirikan hingga kini. Pada tahun 1942, ketika Surabaya diduduki Jepang, Hotel Oranje berganti nama menjadi Yamato Hoteru atau  Hotel Yamato. Setelah kemerdekaan diganti lagi namanya menjadi Hotel Merdeka.

Pada Tahun 1946, nama hotel ini berubah menjadi nama pendirinya, yaitu Hotel LMS (Lucas Martin Sarkies). Tahun  berganti nama menjadi Hotel Majapahit dan di tahun 1996, namanya menjadi Mandarin Oriental Hotel Majapahit. Setelah tahun  sampai sekarang namanya diubah kembali menjadi Hotel Majapahit.

Kini Hotel Majapahit ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Surabaya karena punya nilai sejarah yang cukup penting.


Jejak Sejarah 19 September 1945


17 Agustus 1945,  Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, namun pengakuan international belum sepenuhnya berpihak pada Indonesia, terutama dari pihak Belanda dan Sekutu.
Mereka berkunjung ke Hotel Yamato, yang kini dikenal dengan Hotel Majapahit pada tanggal 18 September 1945.

Tentara Sekutu dipimpin oleh W.V.Ch Ploegman menempati kamar nomor 33 hotel ini. Ia mengibarkan bendera Merah-Putih-Biru di atas puncak Hotel Yamato. Pihak Indonesia tidak berdiam diri begitu saja melihat bendera Belanda dikibarkan.

Pada tanggal 19 September  1945,  Indonesia melakukan perundingan dengan perwakilan Sudirman disertai beberapa arek Suroboyo meminta Ploegman menurunkan bendera itu.

Perundingan di kamar 33 tersebut gagal karena Ploegman menolak menurunkan bendera Belanda. Insiden berdarah pum terjadi Ploegman tewas dan terjadi baku tembak antara tentara Belanda dan Arek Suroboyo. Arek Suroboyo yang mengawal Sudirman kemudian naik ke atas hotel tempat bendera Belanda dikibarkan.

Menara tempat perobekan bendera Belanda,
via idntimes.com

Demi mempertahankan berkibarnya sang saka Merah Putih, arek Suroboyo yang berkumpul di Jalan Tunjungan kemudian naik ke atas puncak Hotel dan merobek bendera Merah-Putih-Biru menjadi Merah-Putih.

Merdeka ...! Satu kata yang terus diucapkan Arek Suroboyo saat merobek bendera Belanda menjadi Merah Putih menjadi satu kekuatan dan semangat yang membara.
Meski dihujani rentetan peluru dari tentara Sekutu dan Belanda, tak menyurutkan langkah mereka untuk merobek warna biru bendera Belanda lalu menggantinya dengan mengibarkan bendera Merah Putih tercinta.


Hotel Majapahit, Cagar Budaya di Surabaya dengan Sisa Kemegahan ala Eropa


Hotel Majapahit, kemegahan bangunan ala eropa yang masih terjaga hingga kini.   Aksi heroik perobekan bendera Belanda dan dikibarkannya sang saka Merah Putih pada tanggal 19 September 1945 terus dikenang hingga kini.

Untuk mengabadikan sejarah perobekan bendera oleh Arek Suroboyo, maka  dibangunlah monumen peristiwa perobekan bendera yang diletakkan di bagian barat laut bagian depan hotel.

Hotel Majapahit yang berada di Jalan Tunjungan Surabaya merupakan bangunan yang megah bergaya arsitektur Eropa yang masih terjaga hingga kini. Hotel ini merupakan perpaduan gaya Art Nouveau dan Art Deco khas Eropa yang elegan dan mewah.

Arsitektur gaya Eropa di Hotel Majapahit
Design hotel ala Eropa, via idntimes.com

Detail ornamen hotel geometris begitu melekat pada hotel ini. Ada juga ornamen tradisional Indonesia  dan furniture dengan bahan kayu jati.

Perundingan antara Sudirman dan Ploeffman di kamar 33
Perundingan bersejarah di Kamar 33 Hotel Majapahit, Masih terawat dan terjaga.
via idntimes.com
Peristiwa bersejarah di kamar 33 sebagai tempat perundingan antara Sudirman dan W.V.Ch Ploegman dan tempat perobekan bendera kondisinya masih terawat dan terjaga hingga kini. Spot lain direnovasi sesuai kebutuhan tetapi tidak menghilangkan nilai sejarahnya.

Hotel Majapahit merupakan salah satu hotel bintang lima di Jalan Tunjungan Surabaya punya fasilitas lengkap yang punya Presidential Suite terbesar se-Asia Tenggara.

Presidential Suite di Hotel Majapahit,
via idntimes.com

Hotel Majapahit begitu megah, bangunan yang terdiri dari dua lantai ini  luasnya sekitar 806 meter persegi. Hotel keren yang mewah dan elegan.

Bagian dalam Hotel Majapahit yang luas dan mewah
Hotel Majapahit yang megah dan luas,
via idntimes.com

Di lantai bawah hotel ada dapur, ruang tamu dan santai, meja kerja disertai ruang rapat, serta ruang butler. Sedangkan di lantai dua kamar utama terdapat ruang tamu lengkap dan meja kerja.

Fasilitas Hotel Majapahit di lantai dua
Fasilitas Hotel Majapahit, via idntimes.com

Ada juga bathtub dengan keran yang dilapisi emas 24 karat. Menampilkan kesan hotel yang elegan dan mewah.

Bathub berlapis emas 24 karat di Hotel Majapahit
Bathtub berlapis emas 24 karat, via idntimes.com

Hotel Majapahit biasanya disewa untuk presiden, pengusaha, artis, dan umum. Makanan yang disajikan hotel ini punya resep rahasia yang legendaris. Ada menu tradisional, Asia dan western juga.

Menu Hotel Majapahit, via idntimes.com

Sebagai hotel yang bersejarah dan menjadi cagar budaya Surabaya, Hotel Majapahit punya program Heritage Hotel Tour  dengan biaya Rp. 85.000,00, belum termasuk pajak.

Heritage Tour Hotel di Hotel Majapahit,
via idntimes.com

Program ini dibuka setiap hari untuk umum  pada pukul 14.00  dan 16.00  WIB. Kamu bisa melakukan wisata sejarah dan jelajah cagar budaya di hotel Majapahit.


Jangan pernah bertanya apa yang negara berikan padamu tapi tanyakan apa yang bisa Kamu berikan pada negaramu.

Itulah jejak sejarah di tanggal 19 September di Hotel Yamato yang kini dikenal sebagai Hotel Majapahit. Salah satu warisan bangsa yang diterapkan sebagai cagar budaya di Surabaya dengan sisa kemewahan ala Eropa yang masih terjaga hingga kini.


Salam,