Showing posts with label Dampak KDRT terhadap psikis anak. Show all posts
Showing posts with label Dampak KDRT terhadap psikis anak. Show all posts

5 Dampak KDRT terhadap Psikis Anak

Dampak KDRT pada psikis anak
Dampak KDRT terhadap psikis anak,
ilustrasi dari freepik.com dan canva

Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kasus KDRT pasangan artis yang dulu sempat viral. Pastinya dampak KDRT  terhadap psikis anak sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Saya jadi membayangkan jejak digital yang terus membekas. 


Saya termasuk yang nggak nyangka ketika tahu berita ini, soalnya yang ditampilkan selama ini pasangan ini termasuk yang romantis dan bahagia. Kadang bikin iri netizen karena keduanya public figure yang kehidupan pribadinya disorot. 


Tahu ada berita KDRT sempat kaget aja. Memang sih kalau lima tahun pertama itu disebut fase terberat pernikahan. Jadi pasti setiap pasangan mengalami berbagai ujian dalam menjalani bahtera rumah tangga.


Menikah dengan mahar fantastic, langsung menempati rumah idaman, diberikan langsung keturunan, terlihat bahagia di dunia maya dan tampak sempurna dengan karir keduanya yang bagus, terutama perempuan karena dia penyanyi yang bersuara merdu dan sedang di puncak karirnya.



Kejora, prahara rumah tangga sang bintang

Kehidupan pernikahan tak ada yang sempurna. Tak ada cerita di negeri dongeng yang setelah nikah itu bahagia untuk selamanya. Setiap pernikahan pasti diuji, hanya saja ujiannnya pasti berbeda satu sama lainnya. Jadi nggak perlu merasa berkecil hati membandingkan kehidupanmu dengan orang lain, ya, Sahabat Catatan Leannie.


Dua hal yang bagi saya tidak bisa ditolerir dalam pernikahan yaitu perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT. Kasus Kejora ini menyita perhatian banyak orang karena dia sampai dilarikan ke RS dan mengalami lebam bahkan tulang kerongkongannya ikut bergeser. 


Terkuaklah masa lalu sang suami yang ternyata tak pernah dibayangkan sebelumnya. Citra diri lelaki baik runtuh sudah karena aib perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga. Padahal publik menilai sosok lelaki ini nggak pelit, selalu menghujani istrinya perhatian dan materi. 


Menurut saya kehidupan itu nggak perlu sih segala hal dijadikan konten. Bukannya nggak boleh, ya, tapi seperlunya saja.  Hidup itu memang harusnya tidak boleh berlebihan, terutama dalam mengekspos kehidupan pribadi.


Jangan berlebihan dalam mencintai seseorang, terutama berlebihan memperlihatkan kemesraan hubungan di media sosial.  Ya bukannya nggak boleh sih, tapi kadarnya secukupnya saja. Ada batasan yang perlu dijaga soalnya.


Kita hanya bisa menilai dari permukaan luar tanpa tahu apa yang mereka rasakan. Hanya belakangan ini melihat sang perempuan seperti memendam masalah sendiri, dia tak lagi ceria seperti biasanya. Sorot matanya kelihatan sendu.


Memang kebanyakan laki-laki itu punya ego tinggi. Setelah menikah dia merasa dialah pemimpin dan kadang tak mau dibandingkan atau tersaingi dengan istrinya. 


Sedih banget perasaan saya terhadap sesama perempuan yang dizalimi suaminya. Nggak bisa membayangkan bahwa seorang istri yang harusnya dicintai dan dilindungi malah dijadikan sasaran baku hantam suaminya. 


Gimana perasaan orang tua yang sejak kecil menyayanginya. Ayah, ibu, dan keluarga lainnya pasti sudah nggak mau lagi anaknya hidup bersama laki-laki yang temperamental dan membuat anaknya terluka secara lahir dan batin. 


Setelah kejadian KDRT ini apakah sang kejora merasa menyesal terhadap pilihan hidupnya?



Dampak KDRT terhadap psikis anak, orang tua perlu mengetahui ini


KDRT yang dilakukan suami terhadap istrinya lambat laun akan diketahui anak. Meski sekarang anak masih kecil, setelah dewasa nanti jika kedua orang tua dia memutuskan berpisah. 


Anak pasti penasaran dengan sosok ayahnya. Apalagi kedua orang tua seorang publik figure, dia pasti bakal tahu tentang kasus KDRT terhadap ibunya.  Inilah dampak KDRT terhadap kondisi psikis anak yang perlu diketahui orang tua!


1. Trauma inner child 

Anak dengan inner child yang buruk akan membawa lukanya hingga dewasa. Dia akan mengalami trauma psikis. 


Perkembangan regulasi emosi anak pun akan ikut berpengaruh terhadap kehidupannya. Anak bisa merasa ketakutan atau mengalami kecemasan yang tinggi.


2.  Kesulitan mengelola emosi dan rentan depresi

Anak juga akan kesulitan menenangkan diri, menghindari kejadian provokatif dan stimulus yang menimbulkan rasa sedih, kesulitan menahan emosi yang terkendali.


Ketika dewasa, anak menjadi lebih impulsif dan kehilangan kendali dirinya. Ia juga bisa merasa depresi.


3. Bersikap kasar dan berpotensi melakukan tindak kriminal

Dikhawatirkan anak meniru sikap  kasar yang dicontohnya dari orang tua. Saat ia dewasa, anak yang pernah mengalami kekerasan fisik atau menyaksikan KDRT orang tuanya berisko melakukan kekerasan yang sama terhadap pasangan, anaknya  atau bisa saja melakukan tindak kriminal.

 

4. Anak tumbuh dengan perilaku yang tak wajar

Anak yang mengalami atau menyaksikan kekerasan dalam rumahnya bisa saja tumbuh dengan perilaku tidak wajar yang ia lampiaskan seperti sering berbohong, mencuri, berkelahi, atau melakukan bullying di sekolah yang disebabkan pola interaksi sosial yang buruk.


5. Anak mudah menangis, punya gangguan makan dan tidur

Efek negatif lainnya yang terjadi saat anak yang sejak usia batita menyaksikan atau merasakan sendiri kekerasan dalam rumah tangga biasanya dia akan rewel, menangis sejadi-jadinya pada momen tertentu.


Selain itu batita akan mengalami masalah mengenai pola makan dan tidur yang tidak teratur. Anak susah makan biasanya membuat orang tua, terutama ibu merasa khawatir karena kurangnya nutrisi untuk tumbuh kembangnya.


Segera hubungi dokter anak atau psikolog anak jika anak mengalami hal seperti di atas. Menciptakan keluarga bahagia dan harmonis adalah peer bersama setiap pasangan.


Namun, harus diingat bahwa yang namanya KDRT itu tidak dibenarkan sama sekali. Jadilah teladan yang baik bagi anak, sayangi anak dan pasanganmu. Harusnya suami itu bisa jadi pelindung dan bisa membantu istri saat sedang kesulitan.


Buat sang ayah, jangan lupa kalau anakmu itu adalah anugerah terindah bagi kalian. Ayah dan ibu harus bisa bekerja sama dalam membesarkan anak. Peran ayah juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. 


Jika ada masalah, konflik rumah tangga,  pertengkaran atau apapun itu jangan sampai anak menyaksikan langsung karena akan mengganggu kesehatan mental anak


Itulah 5 dampak KDRT terhadap kondisi psikis anak yang perlu diketahui orang tua. Buat semua Ibu di luaran sana, jangan lupa bahagia ya Mom's karena ibu yang bahagia bisa lebih optimal dalam menemani tumbuh kembang anak.



Salam,