Semua Terkena Dampak COVID-19, Begini Cara Meraih Hikmah dan Keseimbangan Hidup

Pengaruh Covid-19 dalam kehidupan,
via freepik.com

COVID-19 telah menjadi pandemi yang punya pengaruh dan dampak terhadap berbagai aspek dalam kehidupan.  Saya menemukan keseimbangan hidup dan meraih hikmah melalui berbagai cara yang akan saya bagikan di sini .

Tak bisa dipungkiri bahwa semua terkena dampaknya, mulai dari kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat bahkan hampir semua negara mengalami dampak COVID-19.

Kini, keadaan sudah tak lagi sama seperti beberapa bulan yang lalu, sekarang setiap kali keluar rumah karena suatu keperluan mendesak, misalnya mencari bahan makanan menjadi kekhawatiran tersendiri apalagi saat berada di public space, seperti supermarket dekat rumah atau saat mengambil uang di atm. Saya percaya semua pasti ada hikmahnya, tak ada sesuatu pun yang sia-sia.


Hikmah di tengah Pandemi COVID-19 ala Catatan Leannie


Tak ada kejadian yang sia-sia, semua pasti ada hikmahnya. Meski, dalam keadaan teberat sekali pun. Setidaknya ada beberapa hikmah yang saya rasakan di tengah Pandemi COVID-19 ini. Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie?


1.Rajin menjaga kesehatan dan kebersihan 


Rutin mencuci tangan
Rutin mencuci tangan,
via Pixabay.com/ivabalk

Kebiasaan baik ini akhirnya membuat semua orang peduli tentang kesehatan dan kebersihan. Rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer saat berada di luar menjadi suatu keharusan.

Meski sempat di awal social distancing, beberapa stok makanan, multivitamin, hand wash juga hand sanitizer kosong juga. Setelah hampir sebulan, akhirnya stok di supermarket terdekat kembali tersedia. Syukurlah saya masih kebagian stoknya.


2. Menghabiskan waktu penuh bersama keluarga


Stay at home
Stay at home, via freepik.com


Stay at home dan social distancing  membawa banyak perubahan. Di rumah saja menjadi sesuatu yang berharga. Bahagia rasanya menghabiskan waktu penuh bersama keluarga.

Mengajarkan anak full time belajar di rumah  menjadi pengalaman baru buat saya yang anaknya baru masuk PAUD sebulan sebelum anjuran social distancing dan stay at home.

Belajar di rumah
Belajar di rumah, via dokumentasi pribadi


3. Bersyukur atas nikmat sehat


Berdoa dan bersyukur
Berdoa dan bersyukur, via freepik.com

Sehat adalah nikmat yang sangat berharga. Ketika sakit, seringkali orang merasa bahwa sehat itu ternyata nikmat yang harus disyukuri dan dijaga juga. Mengatur pola makan sehat menjadi salah satu ikhtiar menjaga kesehatan. Berdoa juga merupakan salah satu wujud rasa syukur pada-Nya.


4. Mencoba berbagai resep JSR dari bahan alami


Resep JSR untuk Batuk
Resep JSR untuk Batuk Berdahak,
via instagram.com/@rhosa_liena

Sejujurnya saya pernah merasakan rasa kekhawatiran yang berlebih saat diri sendiri mengalami, flu, batuk, juga alergi saat awal ditetapkannya social distancing. 

Sebagai upaya pengobatan saya memilih bahan alami rempah-rempah yang diracik menjadi resep JSR ala dr Zaidul Akbar.


Baca juga : Resep alami untuk Batuk, Flu, dan Alergi ala dr Zaidul Akbar


5. Memasak untuk keluarga dan mengurangi jajan di luar

Memasak untuk keluarga
Memasak untuk keluarga, via freepik.com


Sesekali menjadi IRT kadang ada rasa bosan dengan aktivitas harian yang berulang alhamdulillah sudah mulai menerima keadaan meski perlu proses untuk sampai ke tahap ini. Dulu sebelum nikah mikirnya kalau enggak masak, ya, beli aja, kan banyak yang jual makanan.

Namun kenyataannya memasak sendiri tenyata punya berbagai sisi positif. Selain, memastikan mengolah bahan makanan dengan bersih, mengontrol penambahan msg atau bahkan tanpa menambahkan sama sekali Msg atau penyedap rasa.

Berhubung saya pengen menerapkan pola hidup sehat, saya perlahan mengurangi bahkan tidak menambahkan sama sekali penyedap rasa yang selama ini familiar di lidah. Pengennya sih ngejalanin JSR atau Food Combining, cuman penerapannya masih menyesuaikan.


6. Mencari peluang usaha atau bisnis baru 


Jajanan Papi Martin
Bisnis kuliner keluarga,
via dokumentasi pribadi

Virus Corona ini memang berdampak dan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi. Suami memang punya visi ke depan yang cukup baik, sehingga Kami akhirnya memutuskan untuk mencari peluang usaha atau bisnis baru di bidang kuliner jelang Ramadan ini. Berharap ke depannya bisa membuka lapangan kerja baru untuk dan impian mengunjungi tanah suci bisa terwujud.



7. Peka terhadap lingkungan dengan menjaga sikap dan lisan 


Stay at home and stay safe, via freepik.com


Keadaan atau situasi sekarang membuat orang merasakan kecemasan bahkan agak sensitif juga. Cobalah bersikap peka terhadap lingkungan dan kondisi sekitar dengan menjaga sikap dan lisan.

Jangan meyebar hoax di masyarakat, cobalah memilah informasi di tengah maraknya pemberitaan di masa sekarang ini. Stay at home dan stay safe, ya, buat semuanya.


Cara Menemukan Keseimbangan Hidup Versi Catatan Leannie


Keseimbangan hidup
Relaksasi dan keseimbangan hidup,
via freepik.com

Keadaan yang tak menentu, kapan virus Corona ini berlalu membuat kecemasan meningkat di masyarakat. Bahkan saya sendiri pun sempat mengalaminya.

Kecemasan atau Anxiety merupakan salah satu respon terhadap suatu kejadian, hal ini menjadi salah satu indikator kesehatan mental. Begini cara saya menemukan Keseimbangan hidup di tengah pandemi COVID-19.

✅ Acceptance atau penerimaan dalam hidup


✅ Pausing atau rehat sejenak


✅ Relaksasi dan melepaskan kekhawatiran 


✅Affimasi positif terhadap diri


✅Bersyukur dalam setiap keadaan


Hal pertama yang perlu dilakukan adalah acceptance atau penerimaan terhadap keadaan. Jika masih ada rasa kekhawatiran, cobalah pausing  atau rehat sejenak, bisa dengan mengurangi informasi terkait virus Corona yang meresahkan.

Cobalah relaksasi untuk mengurangi tingkat stress dengan tarik napas sejenak untuk melepaskan kekhawatiran. Affirmasi positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu agar emosi lebih stabil. Katakan pada diri bahwa saya bisa menghadapi situasi ini dan keadaan akan membaik setelah pandemi berlalu.

Saat sudah bisa menerima keadaan, hati yang lapang akan mudah merespon keadaan sebagai tanda bersyukur terhadap setiap keadaan.

Meski, saya pribadi tidak tahu kapan pandemi COVID-19 berakhir, mari tetap dukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona. Lakukan pencegahan dan lindungi keluarga dengan memperkuat sistem imun tubuh.

Semua merasakan pengaruh dan dampak COVID-19, temukan hikmah dan keseimbangan hidup seperti yang saya lakukan agar emosi lebih stabil di tengah pandemi ini. Semoga semua Sahabat Catatan Leannie diberi kesehatan dan keberkahan. Aamiin.



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday2


26 comments

  1. bersyukur masih diberi kesehatan di tengah situasi seperti ini
    saya rasa hampir semua lini industri juga tengah lesu menghadapi penjualan yang makin menurun

    ada sisi positif dari stay at home akibat wabah ini, jadi punya waktu lebih untuk explore resep masakan dan dekat dengan anggota keluarga juga

    ReplyDelete
  2. tetap bersyukur masih tetap diberikan kesehatan.

    ReplyDelete
  3. hahahhaah saya bosan memasak terus, soalnya anak-anak makannya pilih-pilih, masaknya beragam deh.

    Satu hal yang saya syukuri dengan ini adalah...
    Sehat..

    betapa mahalnya sehat dan hidup itu ya, sampai banyak yang takut sama virus ini.
    Lainnya sebenarnya sama saja sih, selain si kakak nggak pernah ke sekolah.

    Saya juga sebelumnya udah jarang keluar, di rumah aja melulu, anak-anak juga betah, selama ada hape dan tv dan komik :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha ... kujuga bingung mau masak apa tiap Hari. Iya sih aku juga enggak saklek g boleh pegang hp, nonton or apalah. Biar deh kadang diri sendiri juga butuh jeda. Mbak Rey strong, aku kadang suka ada rasa cemas or khawatiran soalnya. Hehe

      Delete
  4. Replies
    1. Sama-sama, Mbak Tira. Makasih udah main ke sini.

      Delete
  5. Intinya sih kalau sedang wabah terus kita banyak bersyukur, hidupnya lebih tenang ya, Mba. Daripada sekedar mengeluh.

    ReplyDelete
  6. Saya juga menggunakan JSR dr. Zaidul Akbar ketika sakit batuk.
    Dampak Covid ini kayaknya semua ibu jadi rajin bikin cemilan dan masak-masak ya

    ReplyDelete
  7. setuju banget sekaligus pingin ketawa

    berarti sebelum ini kita jorok banget ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi ... bukan jorok tapi lebih aware Ambu. Sering banget cuci tangan, deh.

      Delete
  8. Betul, mbak. Pandemi ini merubah segala aspek, saya dulu yg sering beli makanan di luar, sekarang sudah ga pernah beli-beli lagi, tiap hari masak dirumah. Lebih sering kumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga juga..

    setiap kejadian selalu ada hikmahnya, saya harus banyak2 bersyukur karena masih punya tempat untuk tinggal dan makanan yg cukup, banyak yg ga seberuntung saya.. semoga pandemi ini cepat berlalu dan keadaan kembali normal seperti sedia kala 😔

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, Mbak. Malah jarang banget jajan, gantinya nyemil buah aja

      Delete
  9. Salah satu yang hikmah yg saya dapat saat pandemi ini adalah suami yg WFH jadi bisa menghabiskan waktu lebih banyak dgn anak2. Sebelumnya karena pekerjaan, waktu berkumpul dan bermain jd sangat berharga karena terbatas. Kalau sekarang anak2 bisa lebih punya banyak waktu bersama ayahnya. :D Pada akhirnya, di tengah kondisi buruk pun tetap ada hal yang patut disyukuri ya mbak....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, Mbak. Tak ada yang sia-sia. Semua pasti ada hikmahnya

      Delete
  10. Ada kali ya hampir sepuluh kali saya cuci tangan pakai sabun, buat jaga diri. Pastinya konsumsi makanan sehat dan harus banyak bersyukur juga

    ReplyDelete
  11. Saya sangat percaya ketika kita menerima semua yang datang dalam perjalanan hidup dengan pemakluman, kita bisa memahami pesan - pesan yang Tuhan kirimkan. Pemahaman ini akan membuat kita tetap waras menjalani hidup. In sya Allah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insyaallah,Teh. Berserah diri plus tawakal juga, ya

      Delete
  12. Kita tentu sangat berharap pandemi ini akan lekas berlalu. Dan memang tak ada yg sia-sia akan selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa.
    hal mendasarnya misalnya lebih aware pada kesehatan dan kebersihan

    ReplyDelete
  13. Di rumah saja pun, selain bisa we time bersama keluarga, sekaligus me time jadi bahan buat bermuhasabah diri ya mbak.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya. Moderasi komentar saya aktifkan, ya. Komentar akan muncul setelah saya setujui. Mohon tidak berkomentar sebagai anonim atau menyertakan link hidup. Link hidup akan saya delete. Maaf jika ada komentar yang belum terbalas.