10 Makanan Favorit Berbuka Khas Sunda yang Paling Dicari saat Ramadan

Pic by wisatabdg.com

“Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan: kegembiraan tatkala berbuka, dan kegembiraan tatkala berjumpa dengan Rabb-nya”.
(Hadits Muttafaq ‘Alaihi, dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

Salah satu kegembiraan seorang Muslim  ketika Ramadan adalah saat berbuka puasa. Mencari makanan favorit berbuka atau takjil saat ngabuburit menjadi hal yang menyenangkan. Makanan khas Sunda yang digemari sebagai takjil akan saya ulas di sini.

Apa saja makanan favorit Kamu ketika berbuka? Mungkin setiap orang punya kegemaran yang berbeda. Ada yang menyiapkan sendiri menu takjil dan ada yang berburu kuliner saat ngabuburit.

Menu favorit ini bisa berbeda-beda untuk masing-masing orang. Inilah 10 makanan favorit berbuka khas sunda yang paling dicari saat Ramadan vesi saya, simak, ya!

1. Es Cendol Elizabeth

Cendol adalah minuman khasnya orang Sunda. Orang Bandung pasti udah tahu sama Es Cendol Elizabeth. Cendol merupakan minuman yang berasal dari tepung beras atau hunkwe yang diberi sajian air gula merah plus santan. Ditambah potongan nangka lebih lezat lagi rasanya. Es Cendol Elizabeth ini banyak ditemukan di daerah Tegal Lega atau Pasar Baru. Rasanya pas banget buat takjil.

2. Kolak Candil

Kolak adalah menu paling umum buat takjil. Kolak merupakan minuman yang ditambahkan potongan pisang, ubi jalar, labu kuning yang dimasak dengan gula aren cair plus santan. Kolak khas Sunda ada tambahan candilnya. Candil ini berupa bulatan kecil sebesar biji salak yang terbuat dari ketan, gula merah dan santan.

3 Es Goyobod

Sekilas minuman ini seperti es campur, ada tambahan es serut, santan, gula cair, hunkwe, alpukat, roti dan kelapa parut menambah segarnya minuman takjil ini.

4. Bubur Pacar Cina

Olahan minuman dari bahan jely yang berwarna merah atau pink, disajikan dengan santan dan gula aren cair. Saking lezatnya banyak yang rela antri kayak menanti pacar buat mendapatkan bubur pacar cina. Itulah asal mula diberi nama makanan ini.

5. Kerupuk Banjur

Makanan khas Sunda zaman dulu. Kerupuk berbentuk mie yang berwarna kuning dicelupkan atau dibanjur (Bahasa Sunda) dengan kuah oncom pedas. Rasanya kriuk-kriuk pedas, enak, deh.

6. Cilok

Makanan yang berasal dari tepung atau aci ini berbentuk bulat kemudian direbus dan diberi tambahan bumbu kacang plus kecap. Terkadang ada juga cilok isi dengan isi daging cincang, atau telur puyuh. Mungkin sudah banyak yang kenal makanan khas Sunda ini.

7. Batagor

Batagor merupakan makanan khas Sunda yang sudah dikenal banyak orang. Siomay atau tahu goreng plus adonan dari tepung yang diberi bumbu kacang, kecap, acar dan bumbu pedas yang bisa ditambahkan sesuai selera.

8. Combro, Cireng dan gorengan lainnya

Meski makanan ini kurang baik dijadikan teman berbuka, tapi rasanya ada yang kurang kalau berbuka tanpa gorengan seperti bala-bala, combro, cireng, atau gehu.

9. Awug

Awug ini merupakan makanan dengan bahan tepung beras, parutan kelapa, aroma pandan, dan gula merah. Awug dikukus dalam periuk lancip sehingga tampilannya nanti seperti nasi tumpeng.

10. Aneka jajanan pasar

Aneka jajanan kue pasar ini juga merupakan makanan takjil yang digemari orang Bandung, seperti kue kelepon, onde-onde, ciu atau nagasari, bugis, kue kelepon, Ali agrem, katimus.

Itulah jajanan atau makanan favorit berbuka ketika Ramadan. 10 makanan dan minuman yang paling dicari saat ngabuburit. Diantara sepuluh makanan khas Sunda di atas, mana yang jadi favoritmu?

 Salam,














11 Hal yang Dirindukan dari Ramadan, Nomor 1 takkan Pernah Kembali

Pic by fimela.com

Sedih rasanya jika Ramadan berlalu begitu saja tapi  diri sendiri atau ibadah belum bisa lebih baik dari sebelumnya. Pastinya Bulan Ramadan menyisakan segudang cerita seru. Ada berbagai hal menarik yang dirindukan dari Ramadan. Tiap orang mungkin punya cerita tersendiri.

Apa arti Ramadan buat Kamu? Jika bulan suci Ramadan sudah berlalu kira-kira apa yang menjadi kenangan dan yang dirindukan dari Ramadan? Inilah hal menarik yang akan selalu terkenang saat mengingat bulan suci penuh berkah!

1. Rindu nenek, dua Ramadan berlalu tanpa kehadiran beliau

Kehadiran Ramadan kali ini cukup berbeda karena nenek sudah berada di alam yang berbeda. 26 Januari tahun 2018 yang lalu. Nenek adalah orang terdekat dengan saya. Ibu saya seorang pekerja, sejak kecil neneklah yang membantu ibu mengurus saya hingga saya menjadi seperti sekarang ini.

Dua kali Ramadan berlalu tanpa kehadirannya. Meski saya tahu ketika saya merindukannya, dia takkan pernah kembali. Hanya seuntai doa yang mampu dikirimkan ketika saya merindunya.

2. Masjid penuh dengan jamah saat salat Tarawih

Salah satu hal yang menarik saat Ramadan adalah masjid yang banyak di datangi jamaah saat salat tarawih. Hal tersebut karena keutamaan salat tarawih yang mampu menghapuskan dosa yang lalu dari seorang muslim juga salat tarawih bersama imam hingga selesai menjadi pahala  salat semalam penuh.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (Salat Tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
”Siapa yang shalat bersama imam sampai selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh." 

3. Ngabuburit asyik di masa kecil 

Hal yang dirindukan semasa kecil adalah hampir setiap hari ngabuburit bersama teman. Banyak hal yang kami lakukan bersama, bermain monopoli, jalan-jalan sore, mengunjungi teman, dan lainnya.

4. Berburu kuliner untuk takjil dan berbuka

Meski sudah menyiapkan untuk berbuka, ada kalanya saya tergoda untuk membeli sajian kuliner untuk berbuka yang beraneka macam. Kadang saya membeli gorengan, cilok, batagor, baso tahu, es pisang ijo, tahu gejrot, kerupuk banjur khas Sunda. Yang pasti beraneka macam jajanan begitu menggiurkan untuk dicoba.

5. Menanti waktu berkumandangnya azan maghrib

Di Bulan Ramadan, azan maghrib menjadi salah satu yang dinantikan. Jika selain bulan Ramadan, terkadang lalai dengan panggilan azan, berbeda dengan Ramadan. Saat azan berkumandang, adalah saatnya berbuka puasa. Kebahagiaan seorang muslim ketika berbuka adalah saat mendengar suara azan.

6. Buka puasa bersama atau reuni

Salah satu hal yang membuat Ramadan berkesan dan dirindukan adalah reuni dengan teman semasa sekolah atau kuliah dengan berbuka puasa bersama. Hal yang menyenangkan bisa berjumpa sahabat dan berbagai banyak hal saat bertemu.

7. Tadarus Alquran lebih bersemangat

Ketika Ramadan semasa kecil dulu, tadarus meruapakan hal yang ditargetkan. Rasanya ingin sekali saja khatam Alquran selama Ramadan, tapi setelah saya mempunyai anak, membaca alquran ini tidak begitu ditarget, karena kesibukan sehari-hari. Yang terpentinv adalah istiqamah untuk rutin membaca alquran.

8. Warga atau sekumpulan anak yang membangunkan sahur

Terkadang berbagai cara dilakukan warga atau anak untuk Membangunkan sahur pada dini hari. Ada yang mengumumkan berkali-kali di masjid atau anak-anak yang membunyikan bedug untuk mengingatkan waktu sahur.

Hal yang tak akan dijumpai pada bulan lain, akan dirindukan ketika Ramadan berlalu.

9. Menyiapkan makanan untuk sahur dan berbuka

Ketika saya berperan sebagai seorang istri dan ibu, saya mempunyai tugas untuk menyiapkan menu makanan sahur dan berbuka. Jika sebelum menikah hanya sesekali membantu ibu, kali ini saatnya saya yang menyiapkan semuanya. 


10. Menanti datangnya THR dan membelanjakannya

Hal yang dinantikan adalah THR dan membelanjakannya. Pengelolaan THR harus terencana dan tidak boros, dan jangan lupa berbagi dengan saudara dan yang membutuhkan. Jangan lupa juga untuk membayar utang, sedekah, dan zakat yang perlu diutamakan.

11. Acara televisi yang bernuansa islami

Acara televisi dengan nuansa islami juga jadi hal yang dirindukan. Kultum jelang berbuka, cerita penuh hikmah, juga  tontonan tentang acara hafidz alquran anak jadi salah satu acara yang dirindukan saat ramadan berlalu.

Itulah keistimewaan Ramadan bagi saya. 11 hal tersebut menjadi hal yang dirindukan dari ramadan versi saya.  Semoga Kita semua diberikan kesempatan untuk berjumpa kembali di Bulan Ramadan tahun depan.


Salam,




Kelelahan saat Mudik dengan Jalur Darat? Atasi dengan Cara ini!

Pic by fimela.com

Mudik menjadi aktivitas tahunan yang dinantikan jutaan umat muslim. Silaturahmi bersama keluarga tercinta membuat para pemudik rela menempuh jalur mudik yang padat. Kelelahan saat mudik lebaran karena jarak yang jauh atau kondisi yang macet terutama pada pengguna jalur darat bukan hal yang bisa disepelekan.

Kelelahan juga bisa berimbas pada kondisi kesehatan seseorang. Mudik melalui jalur darat tetap menjadi pilihan banyak orang untuk pulang ke kampung halamannya.

Banyaknya titik rawan kemacetan di tahun 2018 seperti pada jalur tol seperti Gerbang Tol Cikarang Utama, Jakarta-Cikampek, Ciawi, Merak, Palimanan, Semarang-Solo. Beberapa ruas jalan non tol atau arteri yang menjadi titik kemacetan diantaranya Nagreg-Limbangan-Bumiayu- Brebes/Tegal-Banyumas, Magelang- Yogyakarta membuat pemudik merasa kelalahan dalam perjalanan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ada  beberapa cara agar mudik terasa lebih nyaman meski kelelahan pasti dirasakan pemudik saat dalam perjalanan.

Simak, yuk, beberapa cara mengatasi kelelahan saat mudik!

Gunakan fasilitas rest area untuk beristirahat sejenak

Ketika sudah waktunya salat atau makan, Kamu bisa mencari tempat menepi sejenak di rest area sepanjang perjalanan mudikmu.

Duduk dalam waktu berjam-jam dalam kendaraan dapat membuat otot sekitar leher, bahu, dan paha ikut tegang, sehingga tubuh jadi cepat merasa kelelahan dan kecapekan.

Kamu bisa berhenti di sebuah masjid dekat rest area untuk beribadah dan mencari tempat makan untuk sekadar recharge energi.

Kamu bisa beristirahat sejenak  di rest area KM 57 A Tol Cikampek, rest area 88 Purwakarta, rest area KM 22 Tol Semarang-Solo, hingga rest area KM 360 A Tol Batang-Semarang.


Membawa makanan dan minuman untuk perbekalan

Membawa makanan dan minuman sebagai camilan diperlukan dalam perjalanan jauh saat mudik. Untuk mengurangi rasa lapar karena masih dalam perjalanan, Kamu bisa memakan cemilan atau meminum air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.

 Jika Kamu terbiasa meminum kopi, Kamu bisa menyiapkan kopi agar tidak mudah mengantuk. Sudah banyak kopi instant dalam bentuk kaleng atau Kamu bisa menyiapkan air panas dalam termos untuk menyeduhnya.

Kamu bisa memakan roti, snack, atau minuman ringan selama perjalanan. Buatlah dirimu nyaman saat mudik.

Jangan lupa siapkan obat-obatan pribadi

Kita tak pernah tahu berbagai kemungkinan yang terjadi selama perjalanan mudik. Siapa tahu Kamu butuh obat masuk angin, sakit kepala, atau obat lainnya untuk Kamu yang punya alergi tertentu atau asma, misalnya. Antisipasi keadaan yang tidak diinginkan selama perjalanan dengan membawa obat-obatan pribadi.

Beristirahat di Guest House atau Hotel agar lebih bugar di perjalanan selanjutnya

Jika perjalanan mudikmu sangat jauh, Kamu bisa beristirahat di guest house atau sebuah hotel agar bisa melanjutkan perjalanan. Apalagi bagi Kamu yang berperan menyetir mobil, daripada mengambil risiko karena ngantuk dan lelah, lebih baik beristirahat dengan nyaman.

Tidurlah, badanmu pun butuh istirahat, karena kenyamanan saat tidur do mobil dengan tidur di guest house atau hotel akan berbeda rasanya.

Kamu perlu mengecek tempat mana saja yang cocok dengan kondisi keuangan atau bisa menggunakan berbagai promo potongan harga untuk menghemat biaya menginap.

Jangan sampai perjalanan mudik untuk bertemu keluarga tercinta bisa menjadi boomerang saat kelelahan melanda selama menempuh perjalanan jalur darat. Jangan memaksakan diri. Istirahatlah walau sejenak saja, kemudian setelah lebih bugar, Kamu akan siap untuk perjalanan selanjutnya. Selamat bermudik ria dan bersilaturahmi dalam kehangatan keluarga.


Salam,




Kisah Nyata Keajaiban Sedekah, Disembuhkan dari Penyakit hingga Dicukupkan Rezekinya

Pic by Pexels

Ramadan bulan yang mulia, berbagai keutamaan dan pahala seakan mudah diraih oleh seorang Muslim. Ibadah di bulan ini pun akan dilipatgandakan pahalanya. Begitu pula dengan sedekah. Hal ini dibuktikan dengan kisah nyata keajaiban bersedekah.

Banyaknya keutamaan sedekah, terutama di Bulan Ramadan banyak disebutkan dalam kalam-Nya dan hadits Rasulullah SAW.

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Al-Hadiid:18 yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Rasulullah SAW bersabda:

“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)

Dengan bersedekah tidak akan membuatmu kekurangan, justru Kamu akan dicukupkan kebutuhannya. Selain itu bersedekah juga dapat menghapuskan dosa-dosa yang pernah Kita perbuat.

Saya sendiri merasakan keajaiban sedekah ini. Ternyata berbagi dan bersedekah membuat hati lapang dan Allah SWT memberikan keajaiban bagi hidup saya.

Keajaiban sedekah dengan diberikan kesembuhan dari sakit

Beberapa tahun yang lalu, sebelum saya menikah, saya pernah berhenti bekerja karena alasan kesehatan, saat itu saya bekerja sebagai paramedis di salah satu laboratorium swasta. Saya berhenti bekerja setelah lebih dari empat tahun bekerja.

Saya juga harus dioperasi karena kondisi kesehatan yang turun, selepas operasi ternyata saya belum dinyatakan sembuh, bahkan harus dilakukan operasi yang kedua kalinya.

Saya melakukan pengobatan ke beberapa tempat dari rumah sakit, klinik hingga dokter pribadi. Alhamdulillah setelah berobat ke dokter yang terakhir, saya dinyatakan bisa sembuh tanpa harus melakukan operasi yang kedua kalinya. Saat itu saya harus rutin berobat sebagai ikhtiar saya.

Setelah saya pulang berobat dari dokter, saya melihat sebuah panti asuhan muslim dekat dengan praktik dokter tempat saya berobat. Saya tergerak masuk ke panti asuhan tersebut.

Seorang anak perempuan berusia lima tahun menyambut saya sambil tersenyum, kemudian bermain kembali dengan temannya. Saat itu saya memasukkan amplop sebagai sedekah saya untuk mereka dan meminta kesembuhan dari sakit.

Tak lama kemudian setelah saya berobat dari dokter tersebut, alhamdulillah bisa sembuh tanpa harus menjalani operasi. Alhamdulillah sampai sekarang diberikan nikmat sehat yang terus saya syukuri.


Dicukupkan rezekinya dengan sedekah

Hal ini saya rasakan kemarin-kemarin. Hati ini tergerak membantu seorang teman yang ditimpa musibah. Saya mendonasikan sisa uang yang ada di atm, saya dan keluarga juga punya kebutuhan namun, masalah yang dialami teman saya lebih urgent.

Saya percaya bersedekah tidak akan membuat diri miskin. Biarlah kebutuhan saya dipikirkan nanti setelah saya meringankan beban teman yang lebih membutuhkan. Setelah saya mentransfer uang untuk teman saya, Alhamdulillah ada yang mengirimkan paket sembako untuk keluarga saya. Rezeki untuk saya dan keluarga. Tak lupa saya mengucap syukur.

Alhamdulillah semua terganti, saya bahagia bisa membantu kesulitan teman, ternyata saya juga merasakan ada tangan lain yang membantu saya. Alhamdulillah, ya, Rabb.

Diberi kemudahan semua urusannya dengan bersedekah

Satu lagi cerita tentang buku antologi seratus puisi yang saya tulis bersama empat orang teman dan  merupakan antologi saya yang kesembilan.

Pengajuan ke penerbit,editing ternyata begitu mudah prosesnya. Dimulai dari diberikan nomor seri ISBN yang begitu cepat. Baru beberapa menit diajukan sudah keluar nomor serinya, padahal buku yang lain bisa menunggu berhari-hari untuk mendapatkan nomor seri ISBN tersebut.

Alhamdulillah setelah beberapa hari sudah ada cover bukunya. Sebentar lagi bukunya akan terbit. Ini saya rasakan sebagai keajaiban sedekah yang lainnya.


Antologi bersama Edelweiss Authors

Berkah ramadan dan keajaiban sedekah begitu terasa dalam hidup saya, dimulai dari diberikan kesembuhan atas penyakit, dicukupkan semua kebutuhan, dan dipermudah semua urusan saya.

Tak henti saya mengucap syukur atas semua yang terjadi. Semoga kisah nyata keajaiban sedekah di atas bisa menjadi ibrah bagi pembaca.


Salam,

















5 Tips Jitu Mengatur Uang THR agar Lebih Berkah

Pic by fimela.com

Lebaran sebentar lagi, THR dari PakSu kapan tiba? Hehe ... 😄 Memang yang namanya bonus alias tunjangan lebaran begitu dinanti. Tanpa perencanaan keuangan yang bijak bisa saja yang gaji plus tunjangannya hanya lewat dan habis tak bersisa.

Janganlah bersikap boros dalam mengelola uang dari THR juga gaji yang diterima karena sifat boros ternyata merupakan temannya setan.

Sebagaimana Firman Allah pada Al Quran Surah Al Isra ayat 27:

 "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.

Tentunya Kita tak mau satu golongan dengan setan, kan, ya? Ih, mengerikan, ya ... Semoga Kita semua dijauhkan dari sifat boros.

Tenang saja, sebenarnya Kita bisa mengatur uang THR dengan baik, asalkan tahu caranya. Mau tahu 5 tips jitu mengatur uang THR agar lebih berkah dan tidak boros? Simak, yuk!


1. Mendahulukan kewajiban dengan membayar utang dan zakat

Membayar utang itu hukumnya wajib. Jika seseorang berhutang kemudian meninggal dan belum melunasinya, maka hal tersebut menjadi dosa baginya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim) 


Mendapatkan uang THR, salah satu yang menjadi prioritas untuk dilakukan adalah membayar utang dan mengeluarkan zakat.

Zakat memiliki berbagai keutamaan bagi umat muslim. Sesuai dengan apa yang disabdakan Rasulullah SAW:

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka“. (QS. At-Taubah :103)

 “Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)“. (QS. Ar-Rum :39)

Itulah keutamaan berzakat, dengan zakat akan membersihkan dan menyucikan harta dan memperoleh rida-Nya. Insyaallah berkah jika Kita menunaikan kewajiban terlebih dahulu baru mengalokasikan uang THR untuk keperluan yang lain.

2. Jangan berlebihan, pergunakan uang secukupnya untuk kebutuhan hari raya

THR merupakan kepanjangan dari Tunjangan Hari Raya, oleh karena itu dalam alokasi untuk kebutuhan hari raya, Kita harus cermat dan tidak berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta.

Pada Surat Al-Furqan ayat 67 disebutkan bahwa:

 "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian."

Bahkan untuk baju lebaran atau baju baru, bisa disikapi dengan bijak. Jika berniat membeli baju hendaknya tidak boros dan cukup disesuaikan dengan keuangan yang ada. Seandainya tidak membeli baju baru, Kamu masih bisa mengenakan baju lama yang sopan dan masih layak pakai. Untuk lelaki dilanjurkan menggunakan wewangian.

Pada Kitab Al-Umm dari Imam Syafi'i menyatakan bahwa:

“Aku lebih menyukai seseorang memakai pakaian terbaik yang dimilikinya pada hari-hari raya, yaitu pada hari Jumat, dua hari raya (Idul Adha dan Idulfitri) dan tempat diadakan majelis. Dia hendaklah memakai baju yang bersih dan memakai wangi-wangian (kecuali wanita)".

3. Alokasikan dana untuk mudik

Berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga meruapakan kebahagiaan tersendiri saat lebaran tiba. Untuk keperluan mudik lebaran, perhitungkan juga biaya perjalanan dan dana tak terduga. Antisipasi dengan merencanakan keuangan dengan benar agar Kamu masih bisa menyisihkan untuk hal lainnya. 

4. Berbagi dengan keluarga dan yang membutuhkan

THR merupakan bonus yang dinantikan setiap pekerja. Meski sudah tidak bekerja, sebagai seorang istri tentunya ikut serta mengelola uang THR yang diperoleh suami. 
Berbagi dengan keluarga merupakan salah satu hal yang harus dialokasikan dananya. 

Jangan lupa bersedekah untuk yang membutuhkan, karena bagaimana pun juga ada hak mereka dalam harta yang Kita punya.

Percayalah dengan berbagi dengan orang lain, hidup ini akan menjadi berkah karena ikut membagikan kebahagiaan. 

Kebahagiaan itu menular, loh. Kadang melihat orang lain bahagia, diri ini ikut bahagia juga.

5. Menyisihkan dana untuk ditabung atau investasi

Yang terakhir harus diupayakan adalah dengan menyisihkan dana THR untuk kita simpan sebagai dana darurat di kemudian hari. Meski tak seberapa cobalah menyisihkan uang untuk tabungan atau investasi di masa depan.

Itulah 5 tips jitu cara mengatur ya THR agar tidak boros dan lebih berkah. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.


Salam,





Kenangan Ramadan Berkesan, Masa Kecil dan Persahabatan yang Tak Terlupakan

Kenangan Ramadan Berkesan

Ramadan meninggalkan kenangan berkesan yaitu tentang masa kecil dan persahabatan. Masa kecil memang hanya sekali dan tak akan terulang kembali. Ramadan meninggalkan kenangan yang berkesan ketika saya masih berada di Sekolah Dasar. Seiring berjalannya waktu, Ramadan tidak seseru masa kecil. Entahlah, ini saya saja yang merasakan atau Kamu juga merasa begitu?

Salah seorang sahabat saya semasa kecil membuat saya terkenang dan rindu akan kebersamaan kami dahulu. It's a long time ago. Sudah lebih dari tiga dasawarsa ternyata. Lama juga kan, ya, dan jangan tanya saya usia berapa sekarang, hehe 😄

Apa saja sih kenangan ramadan berkesan versi saya, simak, yuk!

1. Ngabuburit sambil main bareng

Dulu kami sering menghabiskan waktu bersama saat menunggu datangnya waktu berbuka atau dikenal juga dengan ngabuburit. Kami sering main boneka kertas, ular tangga, monopolie, atau mendatangi rumah teman untuk bermain bersama atau berkeliling kompleks sambil jalan sore-sore cari jajanan takjil. Seneng banget rasanya kalau inget moment di atas

2.  Jalan menuju masjid dan Tarawih bareng

Kami juga selalu salat tarawih bersama. Jalan bareng menuju mesjid dan kadang sepulang tarawih bisa mencari jajanan untuk disantap usai tarawih.

3. Menulis tugas ceramah saat tarawih atau bada salat subuh

Sudah menjadi tradisi saat masih SD, untuk menulis hasil resume ceramah pada saat tarawih. Kami harus menyimak apa yang penceramah sampaikan dan menuliskannya di buku aktivitas Bulan Ramadan. 

Sepulang tarawih, kami juga harus
menunggu antrian untuk dapat cap masjid dan penceramah. 

Selain menulis resume ceramah Ramadan, ada juga evaluasi hapalan alquran, dan salat sunah yang dilakukan setiap hari di Bulan ini. Sayang sekali program ini sepertinya sudah tidak ada dalam kurikulum pelajaran SD sekarang.

Kisah Persahabatan di Masa Kecil

Persahabatan yang kami jalin berlanjut sampai masa SMU. Meski saat SLTP dan SMU, kami berlainan sekolah. Saya mendapatkan kabar duka kalau ibunya teman saya meninggal karena kanker payudara.

Teman saya, kakak dan ayahnya memutuskan pindah ke Malang, tempat asal orang tua mereka. Saya kuliah di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Bandung sedangkan yang saya tahu dia kuliah di Jurusan matematika Universitas Negeri Surabaya.

Setelah menikah, sahabat saya pindah kembali ke Bandung. Saya memberikan undangan pernikahan padanya via medsos. Kami ngobrol via WA atau Fb kemudian memutuskan untuk bertemu.

Bertemu dengan sahabat saya di masa kecil dengan dua putra dan putrinya dan saya juga membawa putra saya. Kangen-kangenan Kami sambil ngasuh anak di pasar minggu.

Bertemu sahabat semasa kecil
Menemani kegiatan anak bermain pasir sambil ngobrol tentang berbagai hal, dimulai dari teman semasa SD, kehidupan pernikahan, pekerjaan sebagai irt, juga berbagi cerita menarik seputar kehidupan rumah tangga. 

Dia tak berubah tetap jadi pribadi yang menyenangkan, santun, dan selalu penuh dengan senyuman. Kami saling menghargai privasi masing-masing, berbagi banyak hal dalam hidup, dan saling menguatkan. Alhamdulillah, indahnya silaturahmi dan Persahabatan kami.

Baca kisah kami tentang Persahabatan 


Reuni plus buka puasa bersama alumni SLTPN 1 Bandung

Satu lagi kenangan berkesan adalah saat menghadiri acara buka puasa bersama.
Kali ini bersama teman saya, alumn SLTPN 1 Bandung di Treehouse Cafe. Sebuah pertemuan seru yang dihadiri alumni kelas 1-5 dan 3-5 SLTP 1 Bandung.

Reuni seru di Treehouse Cafe

Kami memilih Cafe Treehouse dengan pertimbangan mencari tempat makan plus playground anak. Serunya ngobrol bareng mereka. Bercerita tentang masa SLTP, saat masih unyu-unyu, ada kisah cinlok juga, seputar pekerjaan dan kesibukan mereka sekarang.

Baca juga cerita tentang Buka Bersama di Treehouse Cafe

Jika bukan bulan Ramadan dengan momen buka puasa bersama agak sulit rasanya mengumpulkan mereka. Alhamdulillah berkat silaturahmi dan buka puasa bersama bisa menjadi penghapus rasa rindu akan masa muda dahulu. Sekarang juga masih muda sih, berjiwa muda meski dengan predikat emak-emak. 😅

Itulah kenangan Ramadan berkesan bagi saya mengenai masa kecil dan kisah tentang persahabatan.  Bersyukur tiap tahun bertemu kembali di Bulan Ramadan. Semoga berkah Ramadan menyertai Kita semua.


Salam,







Serunya Buka Puasa Bersama di Tree House Cafe, Tempat Makan dengan Playground yang disukai Anak



Treehouse Cafe

Undangan buka puasa bersama mulai berdatangan. Memilih tempat makan yang cocok menjadi berbagai pertimbangan saat berbuka. 

Salah satu tempat yang direkomendasikan untuk buka puasa bersama adalah Treehouse Cafe, sebuah tempat makan yang terletak di Jalan Hasanudin Nomor 5,  Bandung merupakan sebuah cafe dengan fasilitas playground yang disukai anak.

Begitu masuk Tree House Cafe, suasananya cukup adem dan rindang karena pepohonan . Ada sebuah kolam ikan dan fasilitas bermain anak di bagian luar cafe. Ada rumah pohon yang bisa dinaiki anak, ayunan, perosotan, mini flying fox, dan trampolin. Cukup menghibur dan disukai anak pastinya.

Playground di Treehouse

Untuk reservasi buka puasa bersama dengan banyak orang, misalnya reuni, atau buka bersama rekan di kantor biasanya direkomendasikan bagian outdoor yang mampu menampung banyak orang.

Bagian outdoor ini bagian atasnya didesign dengan kain-kain panjang plus lampion unik yang bikin tambah cantik suasana cafe saat malam tiba.

Tampilan outdoor cafe

Bagian indoor bernuansa tosca dan shabby. Ada spot cantik untuk berfoto dengan kursi berbentuk kupu-kupu. 

Spot unik berbentuk kupu-kupu

Sebenarnya dulu suami saya bekerja di Cafe Treehouse. Saya pun sempat memilih Ngabuburit plus buka bersama alias reuni teman SMP di sini pada tahun 2016. Saat itu usia Dzaky baru beberapa bulan.  Rasanya jadi ikut terkenang kebersamaan Kami dahulu saat melihat kedua foto ini.

Buka bersama tahun 2016

Buka bersama eks SLTPN 1 Bandung


Setelah tiga tahun berlalu, suami dan rekan kerjanya memilih tempat ini untuk buka bersama. Kami mengabadikan kebersamaan di tempat ini dengan berfoto bersama. Ada foto bersama keluarga, adik ipar, dan keponakan, serta berfoto bersama rekan kerja suami.

Foto bareng keluarga

Bersama rekan kerja suami

Makanan yang ditawarkan Tree House Cafe cukup variatif, dari menu tradisional atau western. Ada iga bakar, sop buntut, nasi bakar, ayam geprek mozarela, sirloin steak, chicken cordon bleu, pizza ala Treehouse, sosis yang diproduksi sendiri dan masih banyak  menu lainnya.

Untuk menu berbuka puasa, ada menu berbuka dengan harga spesial Rp. 29.500,00 yaitu takjil plus menu utama dan minuman. Lumayan murah meriah juga menurut saya. Menu lainnya pun tidak terlalu mahal dan masih terjangkau. Kisaran harga antara Rp 13.000,00- Rp. 53.000,00.

Suami saya memesan nasi bakar, sedangkan saya memesan Dori Krispy dan minumannya teh manis hangat. Sebelumnya sudah disediakan takjil berupa ketan hitam plus santan. Sayangnya enggak sempat memoto makanan karena langsung buka puasa. 

Buka puasa bersama di sini memang berkesan. Bersilaturahmi juga menghabiskan waktu bersama rekan atau reuni yang cukup menyenangkan. Jangan lupa bersyukur dan mengisi Ramadanmu dengan beribadah lebih baik dari sebelumnya.


Salam,