Showing posts with label Sepenggal Cerita tentang Kita dan Cinta. Show all posts
Showing posts with label Sepenggal Cerita tentang Kita dan Cinta. Show all posts

Resensi Sepenggal Cerita tentang Kita dan Cinta, Romansa Indah Tak Terlupakan

Kumpulan Cerpen Event Romance Candramawa
Sepenggal Cerita tentang Kita dan Cinta,
dokumentasi pribadi

Judul : Sepenggal Cerita tentang Kita dan Cinta

Penulis : Devin Elysia Dhywinanda, dkk

Penerbit : CV Saweu Pena Publisher

Jumlah Halaman : 189

Cetakan : 1

Nomor ISBN : 978-602-6560-43-8


Tentang Kita dan Cinta, Romansa Indah Tak Terlupakan

Selalu ada cerita yang tak habis dituliskan, tak lelah dikisahkan, tentang kita, tentang cinta ...

Buku cantik dengan cover hijau muda dan backgroud cantik bunga mawar dan hati ini merupakan kumpulan cerpen dari 24 orang penulis terpilih event Romance Candramawa.

Para penulis terpilih event Romance Candramawa ini adalah pemenang event menulis cerpen yang di selenggarakan pada Bulan November-Desember 2019 yang lalu.

Kumpulan cerpen ini bertema romansa yang tersaji dalam berbagai sudut pandang berbeda. Setiap cerita menyuguhkan warna yang berbeda ketika membacanya.

Sepenggal Cerita tentang Kita dan Cinta ini adalah kumpulan kisah romantis yang berhasil bikin saya baper. Dari cerita sederhana sampai yang luar biasa berhasil bikin saya berkaca-kaca.

Cerita pertama dibuka oleh Devin Elysia Dhywinanda dengan judul Dan, Dunia pun Mencair di Bawah Kaki Mereka. Kisah cinta yang mengharu biru antara seorang perempuan tunarungu dengan pasangannya.

Ketika pintu depan terbuka dan Sean datang dengan wajah cerah, mereka bakal bersitatap, Sean (selalu) melepas alat bantu dengar sambil berucap : Musim semi turun setiap aku melihatmu. 
(Dan, Dunia pun Mencair di Bawah Kaki Mereka, hal 10)

Cerita kedua berjudul Hanya Rumah Tangga biasa dari Eva Liana ternyata bikin saya berkaca-kaca. Kisah sepasang suami istri, yaitu Adelia dan Adi yang menikah karena perjodohan.

Pernikahan mereka sudah berjalan selama sepuluh tahun dan terlihat harmonis.  Namun, suatu ketika Adelia meminta Adi menceraikannya. Adi pun dalam dilema.

Untuk pertama kali, setelah sepuluh tahun bersama, kuamati garis wajahnya. Adelia, menurut orang-orang yang pernah melihatnya secantik bulan. Namun, aku jarang memperhatikan. 
(Hanya Rumah Tangga Biasa, hal 19)

Cerita selanjutnya yang berhasil merebut hati saya adalah More Than Words dari Eda Erfauzan, sahabat saya. Saya ingat Lagu More Than Words yang dinyanyikan oleh Extreme ini pernah jadi lagu favorit sewaktu SMP-SMU.

Lirik lagunya begitu saya ingat sampai sekarang.

Saying I love you is not the words
I want to hear from you
It's not that I Want you, not to say
But If you only knew how easy
It would be
Show me how you feel
More than Words ...

Kisah Kenia dan Sena dalam cerita pendek berjudul More Than Words ini pernah saya alami juga. Betapa seseorang yang pernah singgah  di hati, tak mudah dilupakan.

Namun, hadirnya orang baru yang begitu tulus mencintai membuat hati luluh dan berhasil menggeser posisi masa lalu, kini dia menjadi belahan jiwa. More than Words, bikin saya terkenang kisah cinta saya sendiri saat membaca karya Mbak Eda ini.

Kenia ingat, setahun Sam-sahabat Sena itu mendekatinya. Memperlakukannya serupa putri, lalu meninggalkannya setelah tiga bulan kisah mereka.
Kenia tersentak. Didapatinya tatapan Sena melembut, ada bias hangat yang nyaris sempurna. Pun gurat kekecewaan yang coba disembunyikan. Ada sorot luka yang samar dalam tatapan teduh miliknya. Hati Kenia berdesir. Sena. Bima Sena Wisantara. Selama ini, laki-laki ini  begitu dekat. Ia selalu ada dalam orbitnya. Setia mengulurkan tangan tiap Kenia terjatuh, tetap di sisinya dalam kondisi apa pun. Dalam diam, Kenia mencoba memahami semua yang tengah melintas. 
(More than Words, hal 65)

Cerita terakhir ditutup oleh Mbak Nishfi Yanuar dengan judul Kau. Kali ini mengambil karakter seorang laki-laki sebagai tokoh utamanya. Lelaki yang sampai akhir hayat menyimpan cinta untuk seorang wanita bernama Dahlia. Meski sad ending, saya suka cerita ini.  Cerpen ini dibuka dengan kalimat yang romantis.

Aroma petrichor menyapa indra seiring gemericik yang kemudian terdengar sedikit berisik. Tak terlalu deras, hanya rinai kecil-kecil yang sedikit rapat. 
Hei, bukankah ini waktu yang romantis? Apalagi saat ini kita hanya berdua? Namun, sepertinya kebisuan membuatmu nyaman. (Kau_hal 175)

Setelah kekepoan saya melihat profil kedua puluh empat penulis di buku ini ternyata Devin Elysia ini adalah seorang pelajar SMU kelas XII, keren juga, ya. Masih pelajar SMU tapi tulisannya udah kece gini. Ada yang mahasiswa, IRT, dan guru. Bukan hanya Devin, Eva Liana, Mbak Eda, dan Mbak Nisfi Yanuar aja, semua karya penulisnya keren-keren.

Saya suka buku kumpulan cerpen bertema romansa seperti ini. Cover buku yang cantik dan penyajian cerita di buku ini sudah sangat bagus.

Saat membaca salah satu cerpen, saya memukan penulisan kata "Karena" di awal kalimat, sekadar saran saja agar kata penghubung tidak ditempatkan di awal kalimat sebab fungsinya sebagai kata sambung atau konjungsi.

Saya suka sekali dengan tampilan cover buku ini. Hijau adalah warna favorit saya soalnya. Kumpulan Cerpen Sepenggal Cerita tentang Kita dan Cinta ini mengajarkan pengalaman berharga dalam hidup ini.

Ternyata cinta dan ketulusan bisa menghapus air mata dan kepedihan. Tanpa cinta rasanya dunia seakan tak berwarna. Setiap pasangan pasti punya cerita tersendiri, bagi saya tentang kita dan cinta ini jadi romansa indah yang tak terlupakan.

Buku ini saya rekomendasikan sebagai bahan bacaan yang bagus buat dibaca. Sarat makna dan dikemas dalam diksi cantik penulisnya.

Bagaimana, nih, Sahabat Catatan Leannie, tertarik enggak, nih,  buat baca Sepenggal Cerita tentang Kita dan Cinta?




Salam,