Indonesia Website Awards
Showing posts with label Honey Dee. Show all posts
Showing posts with label Honey Dee. Show all posts

Review Novel Bangku Pojok Karya Honey Dee via Cabaca.id

Review Bangku Pojok karya Honey Dee via Cabaca.id
Review Bangku Pojok, Honey Dee
via Cabaca.id


Judul              : Bangku Pojok
Penulis          : Honey Dee
Penerbit        : Cabaca
Kategori        : Horror, Teenlit, Romance
Jumlah Bab : 18


Blurb

Kalila berpikir pindah ke kota lain bisa membuat bayangan hitam yang mengikutinya hilang. Ternyata justru dia makin sering mengalami masalah-masalah dengan makhluk tak kasat mata. Satu-satunya hal baik yang membuatnya bertahan berada di sekolah baru itu adalah kehadiran Rosaleen, cewek yang duduk di bangku angker kelas sebelah, bangku pojok.

Mulanya, Kalila berusaha bertahan dengan keganjilan di sekolahnya. Namun, serangan brutal yang dialaminya di WC sekolah membuat Kalila harus berpikir dua kali untuk tetap sekolah di SMA Ralengkui yang merupakan bekas penjara dan tempat penyiksaan Belanda itu.

Review :

Kisah Kalila dan Gadis di Bangku Pojok

Honey Dee, sang penulis berhasil memikat hati saya melalui karyanya yang berjudul Bangku Pojok.  Meski saya bukan tipe penyuka genre horror, tapi cerita ini dikemas dengan baik, tak melulu soal horror tapi juga ada sentuhan romance khas ala remaja atau teenlit di dalamnya. Novel ini sudah mulai tayang di Cabaca.id sejak Maret 2018 yang lalu.

Kisah seorang gadis remaja bernama Kalila, yang tengah dihantui ketakutan akan kematian dan pemakaman. Kalila dan Ibunya memutuskan pindah dari Jakarta ke daerah Ralengkui. Gadis itu berharap dengan pindah ke luar kota mampu membawanya keluar dari ketakutan tentang bayangan hitam yang selama ini mengikutinya.

Kalila adalah seorang yang terpilih dan bisa melihat makhluk halus yang ada di sekolahnya, SMU Ralengkui. Sekolah Kalila ini dulunya adalah bekas penjara dan tempat penyiksaan Belanda. Kebayang, kan, auranya. Agak merinding jadinya.

Pertemuan Kalila dan Rosaleen, gadis yang duduk di bangku pojok kelas X C membuat gadis yang senang menyendiri ini memiliki teman baru. Kalila tak menyangka Rosaleen adalah Devika Rosalina, murid yang sudah meninggal dua tahun lalu.

Kalila menyadari selama ini ia berteman dengan hantu dan dan sempat marah pada Rosaleen karena membuatnya dicap sebagai gadis aneh yang suka bicara sendiri.

Rosaleen menjelaskan bahwa kemunculannya yang hanya mampu dilihat Kalila bukanlah kebetulan, karena akhirnya Kalila akan mengetahui siapa pembunuh Rosaleen atau Devika Rosalina.

Kisah romance dimulai dengan perkenalan Kalila dengan Ibra, anak basket yang pernah membuatnya pingsan karena dua kali terkena benturan bola. Ada juga Alpha dari klub jurnalistik yang terang-terangan menyukai Kalila.

Bagaimana kisah Kalila selanjutnya? 
Apa motif dan siapa pelaku pembunuhan Rosaleen, sang gadis yang duduk di bangku pojok?

Top banget, Mbak Honey Dee ini mampu memberi sentuhan horror yang mencekam terutama saat mulai terungkap siapa pembunuh Rosaleen. Kalila pun pernah mengalami hal yang sama dengan Rosaleen, dia juga akan dibunuh oleh pembunuh yang sama dengan Rosaleen. Bener-bener bikin sport jantung ketika baca part ini.

Kekurangan novel ini ternyata masih ada typo dalam penulisannya. Contohnya pada bab terakhir, yaitu bab kedelapan belas. Kata ngak seharusnya ditulis enggak. Kata menyedipkan mata, seharusnya ditulis mengedipkan mata.

Masih bab terakhir, ada pengulangan kata yang bisa ditulis lebih efektif, contohnya pada kalimat ini.

"Seharusnya aku tahu kalau kematian itu nggak mengenal janji. Kematian itu nggak mengenal waktu."

Kalimat ini akan lebih efektif jika ditulis seperti ini.

"Seharusnya aku tahu kalau kematian itu enggak mengenal janji dan waktu."

Kekeliruan penulisan atau salah ketik tidak mengurangi penilaian saya akan novel ini. Meski dalam novelnya tertulis genre horror namun ternyata ceritanya diselingi genre romance. Bangku Pojok ini  saya beri rating 4 dari 5.

Ada pesan moral yang ingin disampaikan Honey Dee bahwa orang bisa saja terluka karena keadaan yang menimpanya. Namun, ia bisa memilih mengalihkan luka dengan kegiatan postif, bukan dengan membalas dendam, menyakiti, atau menorehkan luka baru pada orang lain.

Part terakhir di Bab 18 tentang The Death, ada kutipan yang menarik dan inspiratif, bisa buat reminder kita semua juga, nih.

Seharusnya aku tahu bahwa kematian itu nggak mengenal janji dan waktu. Kematian datang kapan pun dia mau, yang bisa dilakukan manusia hanya menunggu waktu.

Gimana sama novel ini, penasaran enggak buat baca Bangku Pojok? Nah, Kamu bisa baca di 3 bab pertama novel ini di Cabaca dengan gratis.

Selebihnya Kamu harus membeli kerang  untuk membaca part atau bab selanjutnya. Coba, deh, manfaatkan jam gratis baca dari Cabaca di #HappyHournyaCabaca pada pukul 21.00 - 22.00 WIB. Silakan pilih novel mana saja yang mau Kamu baca secara free. 

Jika Kamu baru gabung di Cabaca, akan ada kerang gratis yang bisa dimanfaatkan buat baca part lain novel. Kamu juga bisa daftar dan punya akun baru di Cabaca dengan memasukkan kode CABACA_Leannie sebagai rekomendasi dari saya.

Nah, buat Kamu yang penasaran dengan cerita Bangku Pojok karya Honey Dee ini atau karya penulis keren lainnya, bisa baca keseluruhan isi ceritanya di link website Cabaca: https://cabaca.id dan Kamu bisa  download aplikasi Cabaca via Play Store.



Salam,