Showing posts with label Article. Show all posts
Showing posts with label Article. Show all posts

Indonesia Tuan Rumah 5 Event Olahraga Internasional di tahun 2018



Indonesia ternyata dipercaya untuk menjadi tuan rumah beberapa event olahraga internasional di tahun 2018. Mungkin hanya Asian Games yang familiar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Ternyata ada 5 event olahraga yang mempercayakan Indonesia sebagai tuan rumahnya. Daripada penasaran mending simak, yuk, Sahabat!

1. Asian Games 2018

Indonesia telah sukses menyelenggarakan perhelatan olah aga tingkat Asia yaitu Asian Games yang dimulai tanggal 18 Agustus dan berakhir tanggal 2 september 2018. Opening dan closing ceremony termegah juga meninggalkan kesan manis ditambah Indonesia berhasil meraih posisi empat pada perhelatan Asian Games 2018.
Indonesia berhasil mengumpulkan 98 medali yang terdiri dari 31 buah medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Pencapaian luar biasa yang patut diacungi jempol, ya, Dears.

2. Asian Para Games 2018

Bulan Oktober 2018, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Paragames 2018, ajang olahraga tingkat Asia untuk para penyandang Difabel. Asian Paragames dimulai tanggal 6  Oktober sampai 13 Oktober 2018. Sebanyak 42 negara akan mengikuti 17 pertandingan di event ini.
Semua pertandingan dilaksanakan di komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat. Kita dukung atlet difabel Indonesia agar berjaya dan mampu mengibarkan merah putih di puncak tertinggi, ya, Sahabat.

3. Piala Asia U-19 2018

Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi tuan rumah event olahraga Piala Asia U-19 2018 yang berlangsung tanggal18 Oktober sampai 4 November 2018 di Jakarta, Bogor, dan Bekasi.

Tiga venue yang disiapkan PSSI di tiga kota yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, dan Stadion Patriot Di Bekasi.Indonesia berada pada Grup A bersama Qatar, Taiwan, dan Uni Emirat Arab.

Mari kita  dukung timnas U-19 Indonesia asuhan Indra Sjafri ini. Semoga timnas U-19 berjaya, ya!

4. Piala AFF Futsal 2018

Turnamen futsal antar negara Asia akan dilaksanakan pada 5 sampai 11 November 2018 di Jakarta. Event AFF futsal ini akan diikuti delapan tim dari negara Asia.

Timnas Futsal Indonesia berada di Grup A bersama Myanmar, Malaysia, dan Kamboja.
Sepanjang sejarah dari tahun 2001 semenjak event ini digelar, Indonesia hanya pernah sekali menjadi juara di tahun 2010, sedangkan Timnas Thailand langganan meraih juara, yaitu sebanyak 13 kali.

Federasi Futsal Indonesia (FFI)  memilih pelatih asal Jepang, Kensuke Takahashi, untuk timnas Futsal Indonesia. Semoga tahun ini Indonesia bisa jadi juaranya.

5. Piala AFF Sepak Bola Pantai 2018

Event terakhir di tahun 2018 yang akan digelar di Indonesia adalah Piala AFF sepak bola pantai 2018 di Bali yang terkenal karena eksotismenya pada tanggal 18-24 November 2018.

Piala AFF Sepak Bola Pantai 2018 merupakan yang kedua setelah tahun 2014 diselenggarakan di Kuantan, Malaysia yang menjadi tuan rumah dan juaranya.
Indonesia, Timor Leste, Malaysia, Thailand, dan Vietnam akan berlaga di Piala AFF Sepak Bola Pantai 2018.

Kita dukung atlet Indonesia agar bisa mpersembahkan yang terbaik untuk nusa dan bangsanya. Kita harus bangga ternyata Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah untuk berbagai event olahraga tingkat internasional. Benar, kan, Sahabat?

5 Fakta Asian Para Games 2018 dari Kemeriahan Opening Ceremony hingga Prestasi Membanggakan Indonesia



Kemeriahan Opening Ceremony Asian Paragames hari sabtu malam tanggal 06 Oktober 2018 Pukul 19.00 WIB begitu terasa.  Meski Asian Para Games telah ditutup prestasi Indonesia patut diacungi jempol.

Berikut ini 5 fakta mengenai Asian Para Games yang perlu Sahabat ketahui. Simak, ya!

1. Opening Ceremony Sempat menjadi Tending Topic Dunia

Sebelum opening ceremony Asian Para Games tanggal 06 Oktober 2018 kemarin, pembukaan ajang olahraga difabel tingkat Asia ini sempat menjadi trending topic dunia.

Sempat menjadi trending topic dunia, ternyata acara pembukaan ajang olahraga raga difabel se-Asia ini memang megah dan menuai decak kagum penonton.

Ekspektasi para penonton ternyata terbayar lunas saat menyaksikan kemeriahan opening ceremony Asian Para Games 2018 yang tak kalah seru dengan pembukaan Asian Games kemarin. Wow, Keren banget!

2. Di Balik Layar Opening Ceremony Asian Para Games 2018, Digarap oleh Orang-Orang Profesional dan Berpengalaman

Opening ceremony Asian Paragames digarap oleh Jay Subiyakto selaku Associate Creative Director & Set Designer, Andy Rianto sebagai Music Director, Dan Chitra Subiyakto sebagai Costume Designer.

Digarap oleh orang-orang yang berpengalaman dan punya karya yang baik membuat opening ceremony tak kalah keren dari ajang olahraga sebelumnya.

3. Semarak Opening Ceremony Asian Paragames 2018

Pada opening ceremony Asian Para Games memperlihatkan harmoni indah pada tata cahaya, koreografi, musik, tarian yang memukau dan pengenalan kontingen atlet dari berbagai negara menambah semaraknya opening ceremony pada sabtu malam tanggal 06 Oktober 2018.

Tema yang diusung pada opening ceremony adalah keragaman. Mengambil konsep 'We Are One', sesuai dengan Indonesia yang memiliki keragaman namun tetap satu jua.

Jokowi membuka acara opening ceremony dengan bahasa isyarat sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018. Asian Para Games 2018 diikuti oleh 3000 atlet difabel  dari 43 negara.

Asian Para Games 2018 ini dilaksanakan sampai tanggal 16 oktober di Komplek Gelora Bung Karno.

Pada opening ceremony, bentuk solidaritas dilakukan oleh penonton dan atlet dengan mengheningkan cipta untuk korban gempa di Lombok, Palu, Donggala, dan sekitarnya. Duka mereka adalah duka kita juga.

Semoga mereka selalu dalam Lindungan-Nya. Kita bantu doa dan dukungan nyata untuk mereka.

4. Closing Ceremony Bertabur Bintang dari Dalam dan Luar Negeri

Tanggal 13 Oktober 2018 merupakan penutupan secara resmi  Asian Para Games di Stadion Madya Gelora Bung Jakarta.

Closing Ceremony Asian Para Games 2018 akann dimeriahkan oleh grup musik Korea Selatan Ace of Angels (AOA), Cokelat, dan penyanyi Allafta Hirzi Sodiq atau akrab disapa Zizi. Selain itu, Closing Ceremony Asian Para Games, akan dimeriahkan oleh Judika, Rio Febrian, Claudya Fritsca, Naura, Netral, dan Sherly Sheinafia.

Selain bertabur bintang dari dalam dan luar negeri, ada penampilan unik mengenai piktogram wayang jelang pemadaman api kaldrom. Yang pasti keren dan enggak kalah meriah ya, dari opening ceremony Asian Para Games 2018, ya.

5. Prestasi Indonesia di Asian Para Games

Indonesia berada di posisi enam klasemen umum dengan raihan 33 emas 42 perak dan 48 perunggu.

Asian Para Games juga diwarnai peristiwa Miftahul Jannah yang  didiskualifikasi dari ajang olahraga difabel se-Asia, kita harus hargai keputusan Miftahul Jannah.

Kita berharap regulasi berhijab tidak menghalangi prestasi para atlet. Raihan medali di Asian Para Games 2018 yang melebihi target perlu kita apresiasi.

Kita harus bangga pada atlet Indonesia. Mereka telah berjuang mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa.

Inilah 5 fakta Asian Para Games, dari kemeriahan opening ceremony, closing ceremony hingga prestasi Indonesia di ajang olahraga difabel tingkat Asia. Selamat untuk para atlet kita. Indonesia bangga.

Tari Gemu Famire Pecahkan Rekor MURI saat Menyambut HUT TNI ke-73 di Jawa Tengah

Foto: Poskota.com

Dalam rangka menyambut HUT TNI ke-73 tanggal 05 Oktober 2018 yang lalu, ribuan orang menari Gemu Famire di Yogyakarta juga beberapa kota di Jawa Tengah tanggal 04 September 2018 dan mampu memecahkan rekor MURI.

Mayjen TNI Wuryanto sebagai Pangdam IV Diponegoro bersama 6.000 personel TNI/Polri dan masyarakat  Yogyakarta menari Gemu Famire  di shelter Delta Skadik 102 Lanud Adisutjipto Yogyakarta, hari selasa tanggal 04 September 2018.

Gemu Famire

Gemu Famire ini merupakan lagu daerah yang berasal dari Timur, yaitu dari daerah Maumere, Nusa Tenggara Timur. Gemu Famire atau Maumere adalah lagu daerah Nusa Tenggara Timur yang diciptakan oleh Frans Cornelis Dian Bunda pada tahun 2011.

Lagu Gemu Famire menjadi sangat populer semenjak diunggah ke YouTube pada beberapa tahun silam.

Sejarah baru telah ditorehkan pada tanggal 04 September 2018 kemarin saat ribuan orang menari Gemu Famire karena memecahkan rekor MURI saat menyambut perayaan HUT TNI yang ke-73. 

Pecahkan Rekor Muri untuk Tarian Terbanyak Secara Serentak

Selain menyambut HUT TNI ke-73, kegiatan ini mampu meraih rekor MURI untuk kategori tarian terbanyak secara serentak di Indonesia.

Ribuan orang menari Gemu Famire di Yogyakarta dan beberapa daerah di Jawa Tengah diantaranya di Solo, Purwokerto, Simpang Lima Semarang, dan Ambarawa.

Peserta Tari Gemu Famire

Total jumlah peserta yang menari Gemu Famire ada 24.000 orang. Wow, keren!
Ribuan orang menari Gemu Famire di Lanud Adisutjipto, Lanud Adisumarmo, Solo, Simpang lima Semarang,  lapangan Pangsar Sudirman Ambarawa dan di Korem Wijayakusuma Purwokerto.

Sebagai generasi milenial penerus bangsa kita harus bisa menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Selain itu, sebagai apresiasi penciptaan lagu daerah di wilayah timur, diharapkan moment ini dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan satu sama lain.

Yuk, sebagai generasi milenial, kita bersama-sama melestarikan budaya bangsa yang beraneka ragam dan memesona. Kalau bukan kita, siapa lagi?

Ikut berbangga dengan suksesnya perayaan ribuan orang yang menari Gemu Famire kemarin saat menyambut  HUT TNI yang ke-73 dan meraih rekor MURI.


Tulisan ini diikutsertakan dalam One Day One Post Estrilook Community day 3.

Memetik Nilai Kehidupan dari Eko Yuli Irawan, Mantan Penggembala Peraih Medali Emas Kelima Asian Games 2018

Foto: tribunnews.com








Meski event Asian Games 2018 sudah berlalu, kita masih mengenang perjuangan terbaik para atlet, salah satunya dari perolehan medali emas kelima Asian Games 2018 cabang angkat besi oleh Eko Yuli Irawan.

Sosok Eko Yuli Irawan begitu menginspirasi sebagai peraih medali emas kelima dari cabang angkat besi.

Ambil hikmah dan petiklah nilai moral dari sosok Eko Yuli Irawan, mantan penggembala yang kini meraih medali emas di Asian Games 2018.

Dirimu Dinilai Saat ini Bukan Berpijak pada Masa Lalu

Eko Yuli Irawan telah membuktikan prestasi cemerlangnya untuk Indonesia. Saat Asian Games 2018, ia mempersembahkan medali emas kelima untuk Indonesia.

Eko Yuli Irawan yang dulunya mantan penggembala kambing telah bertransformasi menjadi atlet kebanggaan Indonesia.

Seseorang dinilai saat ini bukan berpijak pada masa lalu. Ungkapan ini begitu cocok untuk menggambarkan sosok Eko Yuli Irawan.

Eko Yuli Irawan Meraih Berbagai Prestasi di Cabang Angkat Besi

Eko Yuli Irawan menjadi satu-satunya atlet angkat besi yang meraih medali saat olimpiade selama tiga tahun berturut-turut.

Eko Yuli meraih medali perunggu saat di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, meraih medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016,  medali emas di Sea Games 2017 serta meraih medali emas kelima Asian Games Jakarta 2018.

Jangan Menyerah dengan Kondisi Apapun

Eko Yuli Irawan berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ia dibesarkan  oleh seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan tukang becak, sedangkan  ibunya seorang penjual sayur.

Masa kecil Eko Yuli dihabiskan di Desa Tejo Agung, Metro, Lampung. Berasal dari keluarga kurang mampu, membuat Eko Yuli tergerak membantu kedua orang tuanya.

Eko Yuli kecil bersedia menjadi penggembala kambing untuk membantu meringankan beban hidup kedua orang tuanya.

Pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari Eko Yuli Irawan saat kecil adalah jangan menyerah menghadapi kondisi apapun dalam hidup.

Raih Mimpimu dengan Kesungguhan dan Kerja Keras

Ajakan seorang teman membawa Eko Yuli mengenal olahraga angkat besi. Sambil menggembala kambing, Eko Yuli berlatih angkat besi. Baginya, kerja keras adalah kunci sukses.

Kerja kerasnya membuahkan hasil Yang positif, kini ia tercatat sebagai peraih medali emas kelima Asian Games 2018.
Perjuangan yang tak mudah tapi patut kita acungi jempol, ya. Semangatnya patut kita tiru.

Pelajaran yang bisa kita ambil ternyata dengan kesungguhan dan kerja keras, kita mampu meraih dan mewujudkan mimpi.

Jangan Lupakan Orang yang Berdiri disampingmu

Berterima kasihlah atas semua dukungan untukmu, terutama kedua orang tua dan orang terdekat. Tanpa doa tulus dan dukungan mereka, tak mungkin kita bisa jadi seperti sekarang.

Jangan pernah lupakan orang yang berdiri di sampingmu selama ini. Percayalah doa mereka akan membawa kesuksesan pada hidupmu.

Bagaimana, Sahabat? Kisah hidup Eko Yuli Irawan ini menarik juga untuk disimak, ya.

Inilah kisah seorang mantan penggembala yang sukses meraih medali emas kelima Asian Games 2018. Yuk, kita belajar memetik nilai kehidupan dari sosok tangguh yang satu ini!