Showing posts with label Kesehatan mental. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan mental. Show all posts

Merawat Kesehatan Mental, Mewujudkan Keluarga Bahagia dengan Get Spirit

Keluarga bahagia dengan Get Spirit
Kesehatan mental dan keluarga bahagia,
dokumentasi pribadi dan Canva


"Mental Health is not a destination but a process, it's about how you drive not where you are going." @get_spirit


Kesehatan mental, sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Merawat kesehatan mental ini berpengaruh terhadap kehidupan keluarga di rumah. Sehat jasmani dan rohani bikin Kita lebih bahagia menjalani hidup. Merawat kesehatan mental bisa dilakukan dengan mencari layanan konsultasi dengan psikolog. 


Sahabat Catatan Leannie udah kenal  Get Spirit, psikolog di Bandung yang rekomended? Kenapa, sih, harus ke psikolog segala? Ternyata banyak yang merasa baik-baik saja padahal kenyataannya memendam kesedihan berlarut-larut hingga mengalami depresi atau mengalami mental illness namun tidak ditangani sehingga merusak masa depan. 


Banyaknya kasus kelainan kesehatan mental yang sering kita jumpai berakibat fatal seperti kasus bunuh diri, contohnya saja kisah Pratyusha Banerjee, sang aktris India yang sedang naik daun saat memerankan Anandhi. 


Ada lagi kisah yang bikin saya miris banget, ada ibu yang memilih membunuh anaknya. Ada apakah dengan kesehatan mental sang Ibu ini? Apakah dia mengalami masalah atau gangguan mental? 



Tentang kesehatan mental 


Kesehatan mental bersama get spirit
Webinar Merawat Kesehatan Mental,
via dokumentasi Indscript 


Saya mengikuti webinar tentang merawat kesehatan mental bersama Get Spirit dan Indscript pada tanggal 13 Juli 2022 atau rekamannya bisa dilihat di Chanel YouTube Rumah Teh Iin dengan narasumber Selly SPSI MPSI, Psikolog, Teh Indari Mastuti, dan Kak Theofanny dari Get Spirit. Merawat kesehatan mental ini dibahas secara langsung oleh Psikolog.


Webinar kesehatan
Webinar tentang kesehatan mental,
dokumentasi pribadi 


Bagaimana mengidentifikasi orang yang memiliki mental sehat? Ternyata orang yang sehat mentalnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


* Bebas dari gangguan ataupun penyakit jiwa

* Mampu menerima diri, menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri

* Dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dan memanfaatkannya untuk diri sendiri dan orang lain,

* Bisa menyesuaikan diri secara fleksibel,

* Memiliki hubungan yang menyenangkan dan bisa menebar manfaat bagi sekitarnya


Kondisi mental individu ini beda-beda dan untuk mengenali kesehatan mental sebaiknya hindari  self diagnosis karena harus melalui pemeriksaan secara professional lewat psikolog maupun psikiater. 


Mengapa harus menghubungi Jasa professional? Alasannya karena sehat secara mental, tidak hanya menilai seseorang bisa sembuh dari sakitnya tetapi dapat meningkatkan taraf kesehatan seseorang lebih optimal.



Tanda-tanda mengalami masalah kesehatan mental


Mental illness
Mengalami masalah mental,
freepik.com

Untuk deteksi dini kelainan kesehatan mental, sebaiknya melalui jasa professional seperti biro psikologi. Jika tidak bisa mendatangi secara langsung bisa lewat konsultasi psikologi online seperti Get Spirit, layanan psikolog di Bandung dengan Azalia Cindy Permadi, founder Get Spirit.


Berbagai tanda masalah mental ini bisa dilihat dari perubahan pikiran, perasaan, dan perilaku. Tanda-tandanya bisa dilihat di bawah ini:


* Masalah pada pikiran

Masalah pada pikiran ini terlihat dari banyaknya pikiran negatif, sulit membuat keputusan karena tidak bisa berpikir dengan jernih, lebih lamban dalam berpikir, dan bisa jadi apa yang dipikirkan berbeda dengan kenyataan.


* Masalah pada perasaan

Masalah pada perasaan terlihat dari perubahan emosi yang cepat, merasa tidak berdaya atau putus asa, mudah sekali merasa marah, sedih, cemas, dan takut yang berlebihan. 


*Masalah pada perilaku 

Masalah pada perilaku bisa dilihat dengan tidak memiliki energi untuk beraktivitas, menghindari pekerjaan atau lingkungan, hanya ingin sendiri, sulit makan atau tidur, makan atau tidur yang berlebihan, berkelahi dengan orang lain.


Gangguan kesehatan mental ini bisa bersifat psikotis maupun non psikotik. Pada gangguan kesehatan psikotik, kondisi mental seseorang mengalami kesulitan untuk memberatkan realita, mengalami halusinasi ( melihat atau mendengar sesuatu yang seharusnya tidak ada) dan delusi ( percaya terhadap sesuatu yang tidak benar).



Penyebab masalah kesehatan mental


Penyebab gangguan mental
Penyebab kesehatan mental,
freepik.com


Ada beberapa penyebab masalah kesehatan mental atau gangguan mental diantaranya :


* Masalah atau tekanan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari

* Memiliki trauma atau pengalaman kehidupan yang kurang menyenangkan

* Adanya perubahan atau masalah fisik yang serius

* Menjalani gaya hidup yang tidak sehat 

* Tidak punya support system yang mendukung

* Memiliki riwayat keluarga yang memiliki gangguan kesehatan mental


Penyebab tiap orang bisa berbeda tergantung kondisi yang dialami masing-masing. Kita perlu melakukan deteksi dini kelainan kesehatan mental untuk penanganan yang lebih baik.


Penyebab masalah atau gangguan mental,  bisa saja berkaitan dengan inner child seseorang. Kita perlu memutus mata rantai inner child yang menghambat masalah pikiran, perasaan, dan perilaku di masa sekarang agar bisa melangkah lebih baik di masa depan.


Ternyata kunci merawat kesehatan mental adalah dengan memahami dan menerima diri sendiri. Hal ini berkaitan dengan kesadaran diri (self awareness), menghargai diri sendiri (self worth), menerima diri sendiri (self acceptance) dan mencintai diri sendiri (self love).



Tentang Get Spirit


Get Spirit
Get Spirit,
 dokumentasi Get Spirit


Sejak pandemi muncul tahun 2020 yang lalu, Salah satu efeknya adalah meningkatnya kasus atau masalah psikologis. Awalnya ide  dari tiga orang mahasiswa untuk mendidirikan biro psikologi yang bertujuan membantu banyak orang agar aware terhadap mental health. Salah satu pendirinya adalah Azalia Cindy Permadi, founder Get Spirit. 


Azalia Cindy Permadi
Founder Azalia Cindy Permadi, 
via dokumentasi Get Spirit 


Para Founder Get Spirit
Para Founder Get Spirit,
dokumentasi Get Spirit 

 

Selain itu, Get Spirit juga menerima konsultasi psikologi online sehingga memudahkan untuk melakukan konseling. Cara konsultasi ke Psikolog bisa lewat datang langsung ke tempat praktiknya atau berkonsulfasi secara online. Bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. 


Get Spirit juga menerima layanan home service buat yang mencari rekomendasi Psikolog di Bandung. Layanan biro konsultasi bisa berupa observasi, wawancara dan konseling. Bagi yang mencari layanan konsultasi dengan Psikolog, Get Spirit ini adalah pilihan yang tepat.


Get Spirit adalah biro piskologi yang membantu mengatasi masalah keluarga yaitu masalah anak, kedua orang tua, dan juga melayani rekruitment karyawan baru atau bekerja sama dengan HRD. 


Layanan psikologi untuk anak meliputi tes kematangan untuk masuk ke jenjang sekolah dasar, tes perkembangan anak, tes kecerdasan atau test IQ, dan mengetahui cara belajar anak yang cocok. 


Untuk kontak dengan Get Spirit bisa menghubungi Kak Theofanny di nomor 081214000624 atau bisa kepoin Get Spirit di Instagram @get_spirit di https://instagram.com/get_spirit.



Merawat kesehatan mental untuk mewujudkan keluarga bahagia 


Merawat diri ( self care ) atau merawat kesehatan mental bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya beribadah, berolahraga, menjalani hobi, memakan atau minum minuman favorit, menulis jurnal, perawatan tubuh, tidur atau istirahat serta social media detoks


Bahagia itu diri sendiri yang menciptakan. Jangan menunggu bahagia untuk bersyukur, tapi bersyukurlah lebih dahulu karena akan menentramkan hati dan membahagiakan.


Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mengenali, mengelola emosi, dan menerima diri sendiri membuat seorang perempuan terutama seorang ibu menjadi bahagia. Ibu yang bahagia biasanya bisa membuat anggota keluarganya ikut bahagia karena ibu atau istri itu napasnya rumah tangga.


Jangan merasa ragu atau takut datang ke psikolog. Jangan terlalu mendengarkan stigma buruk di masyarakat untuk datang ke Psikolog atau Psikiater. Diri sendirilah yang paling paham tentang apa yang dirasakan.


Mereka yang punya stigma buruk tentang mengunjungi Psikolog atau Psikiater, tidak bisa membantu orang yang mengalami masalah mental health, tetapi diri sendirilah yang bisa membantu dengan melakukan konseling. Setelah membantu diri sendiri, maka bisa membantu keluarga, dan lingkungan juga.


Itulah pentingnya merawat kesehatan mental untuk mewujudkan keluarga bahagia. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan jasa profesional seperti Get Spirit. Semoga Kita semua bisa menjaga kesehatan mental agar bisa lebih baik dalam menjalani peran kehidupan. Jangan lupa bahagia ya, Sahabat Catatan Leannie!



Salam,







Depresi pada Perempuan, Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Depresi pada perempuan
Depresi pada perempuan,
Pexels.com/Duong Nhan

Sebenarnya depresi bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki atau perempuan. Namun, risiko terkena depresi ternyata dua kali lebih besar terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Kita perlu mewaspadai bahaya depresi, oleh karena  itu penting untuk mengetahui gejala, penyebab dan cara mengatasinya.


Depresi pada perempuan bisa terjadi lebih awal, lebih lama waktunya dan mungkin bisa terjadi kembali dibandingkan pada laki-laki. Hal ini disebabkan karena wanita  lebih perasa dan sering mengalami perubahan hormon.


Depresi berat bisa sangat berbahaya, loh, bahkan bisa berujung kematian. Oleh sebab itu penting sekali untuk mengenali gejala depresi sejak awal dan melakukan cara untuk menangani kasus depresi ini.


Apa itu Depresi?


Depresi merupakan gangguan suasana hati dan mood yang disertai perasaan sedih mendalam, berkepanjangan, dan ada rasa tak peduli.


Depresi bisa terjadi pada seseorang jika setelah dua minggu, ia merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.


Kondisi ini bisa menyebabkan efek yang lebih buruk pada penderitanya, yaitu produktivitas kerja menurun, hubungan sosial terganggu, hingga keinginan untuk bunuh diri.


Stress atau perasaan tertekan sering kali bisa memicu depresi, tetapi bisa saja terjadi depresi tanpa didahului stress. Keduanya adalah dua hal yang berbeda.


Stress terjadi pada seseorang yang merasa tertekan karena berbagai faktor, baik dari luar maupun dari dalam dirinya dan telah berlangsung sejak lama.


Berbeda dengan stres, depresi adalah sebuah penyakit mental yang berdampak buruk terhadap suasana hati, perasaan, selera makan, pola tidur, stamina, dan tingkat konsentrasi seseorang yang mengalami depresi.


Ternyata siapa pun bisa terkena depresi, terutama jika ada riwayat dalam keluarga terdekat yang pernah mengalami kondisi ini.


Berdasarkan penelitian, wanita lebih berisiko terkena depresi daripada pria, hal ini  disebabkan karena wanita  lebih perasa dan sering mengalami perubahan hormon, contohnya saat keadaan hamil atau menstruasi.


Gejala Depresi


Seseorang yang terkena depresi dapat diketahui dari ciri-ciri fisik dan psikologi penderitanya.


Tanda atau gejala depresi ini bisa lebih rumit dari stress, muncul secara bertahap, sehingga agak sulit untuk mengetahui kapan pertama kali mengalami depresi. 


Nah, di bawah ini merupakan berbagai gejala depresi yang biasanya terjadi:

a. Menarik diri dari lingkungan sosial dan keluarga

b. Merasa sedih seolah-olah tidak ada harapan lagi

c. Hilang semangat, motivasi, energi, dan stamina

d. Sulit mengambil keputusan

e. Makan lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya

f. Tidur lebih sebentar atau lama dari biasanya

g. Sulit berkonsentrasi

h. Sulit mengingat-ingat

i. Merasa bersalah, gagal, dan sendirian

j. Berpikiran negatif secara terus-menerus

k. Mudah kecewa, marah, dan tersinggung

l. Sulit menjalani kegiatan sehari-hari

m. Hilang minat pada hal-hal yang biasanya dinikmati

n. Adanya pikiran untuk bunuh diri


Ternyata gejala depresi terberat adalah ingin menyudahi hidup dengan kematian dan bagi penderita depresi, bunuh diri adalah solusinya.


Seperti kasus kematian seorang artis Bollywood yang pernah saya tulis sebelumnya tentang Pratuysha Banerjee
Kematian Pratyusha Banerjee dikaitkan dengan stress berat yang berlanjut ke tahap depresi hingga menyebabkan sang artis bunuh diri.


Permasalahan hidup yang menderanya selama ini membuat jiwa artis Bollywood ini tertekan. Oleh sebab itu, Kita perlu mewaspadai stress yang bisa berujung depresi.


Penyebab Depresi


Depresi ini ternyata lebih sering terjadi pada dewasa. Penyebabnya bermacam-macam, ada yang berhubungan dengan hormon, faktor genetik dan zat kimia yang ada di otak.


Ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya depresi, diantaranya:


1. Mengalami kejadian traumatis


Seseorang yang mengalami kejadian traumatis  dapat memicu terjadinya depresi contohnya adalah korban kekerasan atau penyiksaan fisik,  pelecehan, kematian orang terdekat, masalah dalam hubungan baik pernikahan, persahabatan, keluarga, percintaan, atau dengan rekan kerja, serta kesulitan ekonomi.

2. Memiliki penyakit kronis atau serius


Seorang pasien dengan penyakit kronis atau serius  seperti kanker, stroke, atau HIV/AIDS bisa memicu terjadinya depresi. Keadaan pasien yang mengalami sakit bisa melemahkan jiwanya juga sehingga rentan terkena depresi.

3. Memiliki kepribadian tertentu


 Seseorang yang memiliki kepribadian tertentu, contohnya merasa rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri, pesimis, atau terlalu bergantung kepada orang lain bisa menjadi salah satu penyebab depresi.

4. Ketergantungan alkohol dan narkoba


Ketergantungan alkohol dan narkoba ternyata bisa memicu atau  memperparah depresi. Kedua hal ini tak bukanlah bukan cara untuk melarikan diri dari masalah, tapi bisa menyebabkan kecanduan dan over dosis sebagai dampak buruk lainnya.

5. Konsumsi obat tertentu


Ternyata beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko depresi. Contohnya obat tidur, pemenang dan obat untuk hipertensi. Obat-obatan ini dapat menyebabkan kecanduan bagi penderitanya.

6. Memiliki riwayat ganguan mental lain


Seseorang yang memiliki gangguan mental lain, contohnya gangguan kecemasan atau gangguan makan punya risiko lebih berisiko mengalami depresi. Contohnya: gangguan kecemasan atau gangguan makan.



Cara Mengatasi Depresi dengan Pencegahan dan Pengobatan yang tepat


Adanya slogan yang mengatakan mencegah lebih baik dari mengobati adalah hal yang tepat. Pencegahan depresi bisa dilakukan  dengan menjalankan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya depresi dan agar kondisinya tidak bertambah berat.


Seperti dilansir alodokter.com tanggal 11 Maret 2019, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah depresi yaitu:

a. Lakukan  relaksasi untuk mengatasi stres, misalnya yoga atau pilates

b. Waktu tidur yang cukup, minimal 8 jam per hari

c. Tidak mengkonsumsi alkohol

d. Olahraga secara teratur

e. Bersilaturahmi dengan berkunjung pada  keluarga atau teman di  waktu senggang

f. Batasi penggunaan sosial media

g. Lakukan pengobatan terhadap penyakit kronis yang dapat menyebabkan  depresi

h. Jauhi orang yang berpengaruh buruk

i. Laporkan pada pihak berwenang jika mengalami kekerasan atau penyiksaan secara fisik atau psikis.

j. Konsultasi dengan psikiater jika mulai merasa khawatir terus menerus dan sedih yang berkepanjangan.


Bagi saya, menulis juga bisa menjadi sebuah terapi, kadang yang saya rasakan seperti itu. Ada hal yang enggak bisa diungkapkan pada orang lain, enggak bisa dipublish di media sosial karena bersifat privasi, bisa saya tumpahkan ke dalam tulisan.


Memang lebih seperti diary yang khusus untuk saya tulis dan baca sendiri. Ini bisa melegakan hati. Kadang saya pun merasa lega setelah bermunajat pada-Nya. Curhat sama yang Maha Kuasa dan Maha segala-galanya.


Pengobatan Depresi


Jika mengetahui tanda dan gejala depresi, maka harus cepat mengambil tindakan, karena depresi bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat.


Perlu ada bantuan konseling dengan psikolog atau psikiater. Kemungkinan akan ada rujukan untuk menjalani berbagai terapi seperti psikoterapi atau tetapi kognitif perilaku.


Psikiater juga akan memberikan obat anti depresan untuk meredakan depresi. Obat anti depresan memerlukan waktu sekitar dua hingga empat minggu untuk bekerja dan meredakan gejala penderita depresi.


Konsumsi obat juga membutuhkan waktu yang lama, yaitu sekitar enam bulan hingga satu tahun lamanya. Pemberhentian obat harus berdasarkan anjuran dari psikiater.


Selain metode di atas penggunaan obat-obatan anti depresan atau terapi kejut listrik bahkan stimulasi magnetik.
Metode ini disesuaikan kondisi pasien.


Penderita depresi butuh dukungan pihak terdekat, terutama keluarga atau orang yang dekat dengannya. Ceritakan dengan jujur kondisi  sebenarnya pada mereka agar mereka bisa memberi dukungan dan membantu penderita agar bisa sembuh dengan cepat.


Depresi bisa berdampak buruk untuk kesehatan bisa menyebabkan penyakit hati dan gagal jantung. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa penderita depresi memiliki kemungkinan 58% lebih banyak terserang obesitas karena perubahan pola makan yang drastis dan jarang berolahraga. 


Depresi di usia muda bisa menurunkan kemampuan otak dan meningkatkan risiko Alzheimer serta stroke jika tidak ditangani dengan serius.


Memang sebagai perempuan, yang saya rasakan memang ada beberapa tuntutan tentang banyak hal selepas menikah dan punya anak, kadang bisa bikin stress juga. Tetap tenang, jangan panik, seperti yang dilakukan teman saya, Mbak Siska Dwyta yang punya pengalaman mengatasi Otitis Media


Support system memang penting juga menurut saya. Hanya saja kadang yang diharapkan bisa memberi dukungan tak pernah ada untuk seseorang yang mengalami depresi, hal ini bisa menyebabkan tingkat depresi seseorang makin parah dan berujung keinginan bunuh diri.


Depresi pada perempuan sering kali terjadi. Jangan mudah menjudge atau memberikan penilaian buruk pada penderita depresi. Berikan empati dengan tidak membully penderita depresi. Kenali penyebab dan gejala depresi sejak dini serta cara mengatasinya dengan penanganan yang tepat.



Salam,