![]() |
Ekspor Satu Dus, via freepik.com dan canva.com |
Banyak pelaku UMKM di Indonesia berharap produknya dapat menembus pasar internasional, hanya saja terkendala modal dan pengetahuan yang terbatas tentang ekspor. Sebenarnya ada strategi yang disebut “Ekspor Satu Dus." Hal ini bisa menjadi solusi bagi UMKM untuk mulai merambah pasar luar negeri, contohnya mengirim produk ke China dengan modal minim.
Di era digital seperti sekarang ini, ternyata ekspor tidak harus dimulai dengan skala besar. Dengan Ekspor Satu Dus dapat menjadi langkah awal pelaku UMKM memasarkan produknya di luar negeri.
Mengapa Pasar China Menarik Perhatian UMKM Indonesia?
China dikenal sebagai salah satu pasar terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa. Konsumsi masyarakatnya sangat tinggi dan beragam, mulai dari makanan, minuman, produk kerajinan, hingga produk gaya hidup. Kondisi ini memberikan peluang emas bagi UMKM Indonesia yang ingin memperluas pasar.
Selain itu, tren belanja online di China terus meningkat lewat platform e-commerce besar seperti Taobao, Tmall, dan JD.com. Produk unik dari Indonesia seperti kopi, makanan ringan, herbal, kerajinan tangan, hingga fashion berbahan alami sangat potensial untuk diterima di pasar tersebut.
Apa Itu Ekspor Satu Dus?
Konsep “Ekspor Satu Dus” merujuk pada cara memulai ekspor dengan skala kecil, hanya mengirimkan produk dalam jumlah terbatas, bahkan sekadar satu dus sebagai langkah awal.
Strategi Ekspor Satu Dus ini cukup menguntungkan bagi para UMKM, di antaranya :
1. Mengurangi risiko kerugian
Konsep "Ekspor Satu Dus," mengurangi risiko kerugian karena jumlah barang yang dikirim tidak terlalu besar.
2. Menguji respons pasar
Melalui strategi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat konsumen terhadap produk.
3. Menghemat modal
Selain kedua hal di atas, Ekspor Satu Dus dapat menghemat modal karena tidak perlu mengeluarkan biaya produksi dan logistik dalam jumlah besar.
Dengan berbagai cara di atas, UMKM tidak harus menunggu modal ratusan juta rupiah untuk memulai ekspor, melainkan bisa bertahap sambil mengukur potensi pasar.
Produk yang Cocok Diekspor dengan Strategi Satu Dus
Tidak semua produk bisa dikirim dalam jumlah kecil. Namun, ada beberapa kategori yang sangat cocok untuk diuji pasar melalui ekspor satu dus, antara lain:
Produk Makanan Ringan dan Minuman Instan
Produk makanan ringan dan minuman instan seperti keripik singkong, kopi instan, permen herbal, dan biskuit khas Indonesia banyak diminati konsumen China.
Kopi dan Teh Specialty
Kopi premium dari Sumatera, Toraja, hingga Flores bisa dikirim dalam kemasan kecil untuk niche pasar.
Kerajinan dan Produk Lifestyle
Kerajinan dan produk lifestyle seperti tas anyaman, aksesoris etnik, atau produk dekorasi rumah berbahan rotan dan kayu diminati karena desainnya yang unik.
Produk Herbal dan Kesehatan
Produk herbal dan kesehatan seperti halnya jamu instan, minyak aromaterapi, hingga suplemen herbal menjadi pilihan menarik di tengah tren hidup sehat.
Beragam Produk Fashion
Berbagai produk fashion seperti batik modern, hijab instan, dan pakaian berbahan katun bisa menjadi cara awal menguji selera pasar di China.
Strategi Sukses Ekspor Satu Dus ke China
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan strategi agar "Ekspor Satu Dus," bisa berjalan dengan sukses, di antaranya :
Riset Produk yang Dibutuhkan Pasar China
UMKM perlu memastikan produknya sesuai tren, seperti makanan sehat, kopi specialty, atau kerajinan etnik.
Kelola Transaksi dan Pembayaran
Salah satu hal yang sering dilupakan UMKM adalah mekanisme pembayaran. Setelah ada buyer, UMKM memerlukan cara yang aman untuk menerima dana. Dalam hal ini, layanan transfer uang dari Indonesia ke China sangat penting agar transaksi berjalan lancar dan terpercaya.
Gunakan Jasa Logistik Terpercaya
Banyak jasa logistik kini menawarkan paket ekspor skala kecil. UMKM bisa memilih layanan yang menyediakan jalur cepat dan aman meski jumlah produk terbatas.
Manfaatkan Platform Digital dan CRM
Selain mempromosikan produk lewat marketplace global, UMKM juga perlu menjaga hubungan dengan calon pembeli. Penggunaan aplikasi CRM membantu UMKM dalam melacak riwayat percakapan dengan buyer, mengenali kebutuhan mereka, dan mengelola potensi order ulang dengan rapi.
Fokus pada Kualitas dan Kemasan
Produk yang dikirim harus memiliki kualitas konsisten. Kemasan sebaiknya memenuhi standar internasional dan informatif, mulai dari bahan, tanggal produksi, hingga kadaluarsa.
Baca juga: Cara transfer uang dari Indonesia ke China
Tantangan yang Perlu Diantisipasi
Meski strategi ekspor satu dus tampak sederhana, ada beberapa tantangan. Regulasi impor di China cukup ketat, terutama untuk produk makanan dan minuman.
UMKM juga harus memahami perbedaan budaya, bahasa, hingga aturan logistik yang berlaku. Namun, dengan persiapan yang tepat, tantangan ini bisa diatasi secara bertahap.
Langkah Kecil Menuju Pasar Besar
Ekspor satu dus bukan hanya soal mengirim barang dalam jumlah kecil, tetapi juga cara cerdas bagi UMKM untuk belajar memahami pasar global tanpa terbebani modal besar.
Dengan memanfaatkan riset pasar, pengelolaan transaksi, hingga teknologi pendukung seperti aplikasi CRM, pelaku UMKM bisa menjaga hubungan baik dengan pembeli sekaligus mengamankan aliran dana lintas negara.
Strategi Ekspor Satu Dus ini menjadi solusi bagi UMKM untuk kirim produk ke China dengan modal minim. Dari satu dus pertama yang dikirim hari ini, pintu menuju ekspor skala besar ke China dapat terbuka lebar di masa depan.
Salam,
Menarik juga konsep ekspor satu dus ini, jadi keliatan lebih realistis buat UMKM yang baru mulai. Langkah kecil tapi bisa jadi pintu buat tembus pasar luar negeri asal kemasan dan riset pasarnya matang.
ReplyDeletePunya usaha sendiri bukan cuma memikirkan jual-beli atau modal/pengeluaran ternyata ya. Tapi harus memikirkan juga hal-hal seperti impor dan ekspor. Terima kasih info dan tipsnya ^^
ReplyDeleteTopik ini menarik sekali, apalagi buat UMKM yang pengen naik level. Aku jadi teringat temanku yang baru mulai ekspor produk handmade-nya, pasti strategi sederhana seperti ini sangat membantu
ReplyDeleteMenarik idenya dan bisa dicoba untuk UMKMlain yang ingin naik kelas memasarkan produknya ke luar negeri. Bisa dimulai dari modal kecil dulu, karena untuk eksport 1 kontainer itu modalnya juga besar, belum lagi resiko lainnya. SUkses UKM Indonesia menembus pasar dunia
ReplyDeleteWah pas banget nih untuk UMKM yg mau mulai / mencoba mengekspor produknya. Terimakasih sharing info dan tips nya ya..
ReplyDeleteMenarik sekali konsep ekspor satu dus ini. Strategi sederhana tapi bisa jadi jalan bagi UMKM untuk berani coba ekspor tanpa takut rugi besar. Semoga makin banyak UMKM yang memanfaatkan peluang ini
ReplyDeleteKeren banget nih strateginya. Selama ini kita dibombardir dengan barang China. Kali ini sebaliknya. Dgn strategi ekspor satu dus berarti UMKM kecil bs jg kirim brg ke luar negeri, apalagi China. Ntr kalo sukses, bs nambah sampe satu kontainer. Mantap.
ReplyDeleteSetuju banget! 📦🌍 Strategi ekspor satu dus ini bisa jadi langkah awal yang sangat efektif bagi UMKM untuk menapaki pasar internasional. Dari satu dus kecil, peluang besar untuk go global bisa terbuka lebar!
ReplyDeleteKeren banget mbak, jadi selain mengimpor produk cina, kita bisa mulai balik mengirim produk lokal ke negeri itu mulai dari satu dus saja asal menerapkan strategi yang tepat ya.
ReplyDeleteLihat di Rednote tuh Tiongkok benaran maju dan jadi peluang pasar yang menjanjikan. Cuma kayaknya di sana barang-barangnya bukannya lebih banyak dari sini, ya?
ReplyDeleteWah menarik sekali kita bisa ekspor dalam jumlah kecil begini ya ke cina. Cocok banget ini buat pelaku UMKM yang ingin mengembangkan pasarnya ke pasar globar
ReplyDeleteAku baru denger strategi ekspor satu dus mbak. Dulu pas pegang departement EksImp itu tahunya ya konsepnya kalau kirim kecil-kecil biasanya pengiriman sample gitu. Eh sekarang tuh strateginya udah beragam ya termasuk untuk pengiriman satu dus untuk ekspor. Nah, strategi ini keknya pernah dipakai temenku yang jualan bumbu indonesia di Jepang, pengirimannya satu dus gitu dari distributornya.. :)
ReplyDeleteAku masih buta banget sama dunia usaha apalagi untuk ekspor. Baca ini jadi kepikiran kalau sebenernya bisa banget ya kita untuk usaha ekspor skala kecil dulu. Menarik juga nih untuk dipelajari.. :)
ReplyDeleteMenurut daku idenya bagus juga ini, ekspornya dalam skala kecil dulu, sehingga sesuai permintaan aja jumlahnya. Nantinya bila memang sudah mantap, bisa dikembangkan dalam skala menengah, jadinya meminimalisir kerugian juga ya Teh
ReplyDeleteSaya penasaran proses untuk bisa mengekspor barang itu bagaimana ya? Bener banget yaa, dengan ekspor satu dus saja dulu bisa buat tes pasar dan kalau pun ada apa-apa atau merugi karena barang yang dikirim tidak banyak jadi gak terlalu merugikan. Anggap saja uang hangus...
ReplyDeleteMenarik juga ide bisnis ini
ReplyDeleteBisnis ini bisa membantu umkm melebarkan pasar di internasional ya
Saya baru tahu ada istikah Eskpor Satu Dus ini
ReplyDeleteApa pun itu berharap bisa memajukan UMKM Indonesia
Apalagi kalau bisa meningkatkan semangat pelaku UMKM agar lebih percaya diri dan benar-benar menjaga kualitas produknya
Menarik sie ini idenya...kita bisa mulai dari skala kecil dulu sekaligus buat test pasar apakah produk kita banyak peminatnya atau tidak sehingga kita tidak perlu keluar uang banyak di awal saat ingin memasarkan produk kita,,,
ReplyDeleteJika memang banyak peminat nanti secara berkala kita bisa meningkatkan kuantitas produk yg kita kirimkan ya..
Bagus sekali ekspor satu dus ini ya, mbak. Jadi sangat membuka peluang UMKM untuk maju dan berkembang. Dengan Ekspor Satu Dus, pastinya banyak keuntungan yang didapat. Termasuk mengurangi risiko yang akan dialami.Jadi kirim dulu satu dus, tes pasar, kalau diminati, maka bisa kirim dalam jumlah besar. Tapi poin penting, awalnya harus riset juga pasar di sana dulu, produk apa yang disukai dan dibutuhkan.
ReplyDeleteNaahhh gini donk, kita yang ekspor ke Cina, bukan impor melulu yang bikin bisnis lokal hancur ya mbak. Mantul!
ReplyDeleteMenarik juga mbak mengirim satu dus ini, siapa tahu setelah ketemu pasar yang tepat bisa berkembang menjadi satu kontainer yekaan.
Cuma aku penasaran mbak, gimana alur/ langkah buat memulai ekspor satu dus ini?
Apa bisa dimulai dengan mencari pasar sendiri atau melibatkan organisasi/ komunitas gitu? Atau kita cukup posting aja di ecommerce mereka? Khususnya buat yang awam banget dan perdana mau ekspor produknya? Btw aplikasi CRM tu apa mbak?
Unik juga namanya Ekspor Satu Dus. Jadi hal yang membuat semangat pelaku usaha nih dalam melebarkan pangsa pasarnya lewat ekspor. Dan pastinya perlu ciamik dalam memilih jasa ekspedisi nya ya, sehingga kegiatan ekspor ini bisa berjalan sesuai harapan
ReplyDeleteNice info banget 🤩💯 aku lagi cari peluang tambahan cuan auto kepikiran mau belajar lebih detail nih terkait ekspor dan nyatanya ekspor nggak melulu tentang pengiriman partai besar ya. Mulai dari satu dus pun bisaaa, menarik banget deh. Beneran membuka mata dan menciptakan ide segar.
ReplyDeleteEkspor satu dus ini memudahkan UMKM ya. Jadi bisa tes pasar dulu. Nggak perlu modal terlalu besar juga.
ReplyDeleteTapi jadi penasaran gika sih caranya mengekspor barang ke Cina atau negara lainnya?
Menarik sih ini, baru denger istilah ekspor satu dus. Kalau model begini kita-kita yang baru mau memulai berbisnis jadi lebih optimis untuk menatap masa depan usaha kita. Dulu aku mikirnya juga gitu, kalau udah berkaitan dengan ekspor berarti jumlah pengirimannya besar, berarti hanya untuk bisnis skala besar. Artikel Mbak menampik itu semua, ternyata kita bisa mulai dari skala kecil yaitu satu dus saja. Tentu kemudahan ini tetap harus disertai pengetahuan terkait persyaratan dokumen sampai budaya dan aturan negara China. Mantab ulasannya :)
ReplyDeleteNah baguuus juga begini ya mba. Jadi kan umkm yg modalnya belum gede, bisa tahu atau tes ombak dulu dengan mengirimkan jumlah kecil. Kalau memang sambutannya di sana bagus, baru deh bisa dipikirkan untuk ekspor lebih besar.
ReplyDeleteApalagi memang beberapa produk Indonesia, digemari kok di LN. Sering banget saat traveling, aku ngeliat produk2 Indonesia ada dijual di pasaran luar. Kayak kemarin itu di Azerbaijan dan Georgia, kopi Indonesia banyaak loh. Bangga juga liatnya
keren banget strateginya! "Ekspor Satu Dus" ini benar-benar solusi cerdas buat UMKM yang selama ini ragu merambah pasar global karena mikir modal besar dan risiko. Jadi, kita nggak perlu tunggu modal ratusan juta, tapi bisa langsung action untuk tes pasar China. Konsepnya meminimalkan risiko tapi memaksimalkan kesempatan.
ReplyDeleteMenarik infonya, cocok buat para pelaku umkm yang ingin mengembangkan bisnisnya dengan ekspansi pasar luar negri. Semoga menjadi efective way tembus pasar internasional tapi dengan biaya terjangkau
ReplyDeleteSolutif yaa, teh..
ReplyDeleteJadi terbayang gimana sekarang jika ingin memulai usaha yang harganya masih bisa masuk akal tapi barang-barangnya tetap unik, rare dan berkualitas.
Wah gebrakan baru ya bisa mengekspor barang produk dalam negeri dalam skala kecil ke luar negeri mungkin bisa seperti berjualan di Etsy pesanan dalam skala kecil tapi menguntungkan karena sekaligus mempromosikan produk kota di luar negeri
ReplyDeleteMantep sih ini idenya, jadi bisa kayak "percobaan" dulu gitu yaa dengan bisa mengekspor 1 dus dulu. Bahkan bisa jadi ya riset pasarnya UMKM ini ya dengan ekspor satu dus ini. Nah, begitu ternyata produknya disukai, baru deh makin lama berkembang dan makin lama bisa ekspor dengan lebih banyak. Jadi gak perlu nunggu banyak dulu, tapi yang penting mulai dulu untuk bisa ekspor dan memasarkan barangnya sampai luar negeri yaa.
ReplyDeleteZaman sekarang buat bikin usaha harus kreatif, banyak ide agar bisa tetap bertahan di tengah kondisi sulit. Ide kreatif untuk ekspor dalam jumlah kecil sangat menarik, bisa dicoba yaa.
ReplyDeleteKreatif dan menarik ini idenya
ReplyDeleteMembantu lho konsep ini untuk teman-teman UMKM yang sedang mengembangkan bisnisnya ke luar negeri.
Jika eksport 1 dus saja bisa kan bisa menghemat biaya dan tidak harus mencari pasar yang besar dulu sebelum ekspor
Biasanya kita mengkonsumsi barang-barang impor dari RRC eh sekarang malah kebalik ya. Mending kalau punya produk sendiri diekspor aja ke sana. Pasarnya juga jelas dan penduduknya banyak (market yang bagus banget).
ReplyDelete