Showing posts with label Film Layar Lebar. Show all posts
Showing posts with label Film Layar Lebar. Show all posts

Review Film Ranah 3 Warna, Memaknai Arti Kesabaran dan Perjuangan Meraih Impian


Review Film Ranah 3 Warna
Review Film Ranah 3 Warna,
via instagram.com/@ranah3warna.movie


Man Shabara Zhafira (Siapa yang bersabar akan beruntung)

 

Ditengah hidup yang terus menerus digelung nestapa, bagi seorang Alif Fikri rupanya mantra "Man Jadda Wa Jadda," tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif pun teringat mantra "Man Shabara Zhafira," Siapa yang bersabar akan beruntung. 
Dengan kedua mantra itu, dia menyongsong badai kehidupan. Mampukah ia memenangkan semua asa dan impiannya?

 

Senang sekali saya bisa menonton film bioskop terbaru Ranah 3 Warna yang mengajarkan arti kesabaran dan perjuangan seorang Alif Fikri meraih impian. Sebelumnya saya memang sudah pernah membaca novel dengan judul yang sama.


Novel Ranah 3 Warna
Novel Ranah 3 Warna,
dokumentasi pribadi 


Saya menonton Film Ranah 3 Warna bersama para Blogger Bandung dan rekan-rekan Forum Film Bandung Community pada hari minggu tanggal 3 Juli 2022. Saya sudah pernah membaca novel Ranah 3 Warna di tahun 2011. Setelah lewat 11 tahun, saya excited banget ketika tahu mau nonton film ini.


Film Ranah 3 Warna, sebuah novel karya A. Fuadi yang diangkat menjadi film layar lebar oleh Guntur Soeharjanto dibintangi oleh aktor dan aktris muda seperti Arbani Yasiz, Amanda Rawless dan Teuku Rasya. Para bintang muda bersinar yang aktingnya keren bikin daya tarik tersendiri saat menonton film ini. Ada juga tokoh masyarakat seperti Bapak Ridwan Kamil di film ini. 



Mengenal Penulis Ranah 3 Warna, Ahmad Fuadi


Ahmad Fuadi, Penulis Novel
A. Fuadi dan David Chalik,
via instagram.com/@afuadi


Ranah 3 Warna diangkat dari novel karya Ahmad Fuadi yang merupakan buku kedua dari trilogi negeri 5 Menara. Penulis merupakan mantan wartawan TEMPO dan VOA. Beliau juga mendapatkan 8 beasiswa luar negeri dan seorang penyuka fotografi.


Beliau pernah tinggal di Kanada, Singapura, America Serikat dan Inggris. Alumni Pondok Modern Gontor, HI Unpad, George Washington University, dan Royal Holloway, University of London ini memiliki niat baik untuk memberikan sebagian royalti trilogi bukunya untuk membangun "Komunitas Menara," yaitu sebuah yayasan sosial yang bertujuan membantu pendidikan masyarakat kurang mampu dengan basis sukarelawan.


Penulis juga meraih penghargaan untuk Negeri 5 Menara sebagai Nominasi Khatulistiwa Literary Award 2010, Penulis dan Fiksi Terfavorit, dan Anugerah Pembaca Indonesia di tahun 2010. Gimana, keren banget kan profil penulis novel Ranah 3 Warna ini, Sahabat Catatan Leannie?



Review Film Ranah 3 Warna, Memaknai Arti Sebuah Kesabaran dan Perjuangan meraih Impian


Menonton Film Ranah 3 Warna
Menonton Film Ranah 3 Warna,
via dokumentasi pribadi 


Ranah 3 Warna, film Layar lebar yang tayang perdana tanggal 30 Juni 2022 ini menceritakan perjalanan Alif Fikri untuk meraih asa dan impiannya dengan menjejak Tanah Pajajaran alias Bandung, Amman di Yordania dan Saint Raymond di Kanada. Berbekal sepatu kesayangan pemberian almarhum ayahanda tercinta ya, Alif menjejak langkah baru selepas lulus UMPTN dan menimba ilmu Universitas Pajajaran di Kota Bandung.


Alif dibesarkan oleh ayah yang penuh tanggung jawab dan ibu yang penuh kasih sayang, hidup bersama kedua adik perempuannya di Kampung Maninjau. Berniat merantau ke Kota Bandung untuk melanjutkan kuliah. 


Adegan dibuka saat Alif hendak ujian SMPTN ke Universitas Pajajaran. Tadinya ikut merasakan deg-degan saat Alif melihat pengumuman di koran, saya jadi inget deng-degannya saat pengumuman hasil UMPTN dahulu.


Setelah masuk kuliah Alif bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Raisa yang diperankan Amanda Rawless. Alif diam-diam menaruh hati pada Raisa, namun Sahabat Alif yang bernama Randai, Teuku Rasya juga menyukai Raisa dan lebih agresif mendekati perempuan yang menjadi teman kuliah Alif di Unpad.


Haru terasa saat ayah Alif yang diperankan David Chalik meninggal dunia. Selepas ini Alif dipaksa menjadi lebih tangguh karena merasa bertanggung jawab terhadap kehidupan ibu dan adiknya. Ia sempat Ingin berhenti kuliah dan membantu sang Ibu yang diperankan Maudy Koesnaedi.


Bagaimana kelanjutan kisah Alif Fikri dalam meraih asa, cinta, dan impiannya? Apakah kisah cintanya dengan Raisa akan berbuah manis? Jawabannya akan Sahabat Catatan Leannie temukan dengan menonton film ini.



Pelajaran Kehidupan dari Film Ranah 3 Warna 


Pelajaran kehidupan Ranah 3 Warna
Sosok Panutan Ayah Alif,
via Instagram.com/@ranah3warna.movie


Kesan setelah membaca dan menonton Ranah 3 Warna, keduanya luar biasa. Nano-nano deh rasanya. Ada rasa haru, bahagia, sedih, kadang senyum sendiri karena ada sisi komedinya. Pokoknya saya engga nyesel nonton film keren ini. Ada berbagai hikmah atau pelajaran kehidupan setelah nonton film Ranah 3 Warna, diantaranya : 


1. Bersyukur atas semua yang telah terjadi

Ayah Alif adalah sosok panutan. Dia selalu menguatkan Alif dan mengajarkan terus bersyukur. Meski kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan, meski kecewa apa yang diperjuangkan tidak bisa dimiliki tapi tetaplah bersyukur karena Tuhan masih memberikan Kita nikmat hidup. 


Saya sedih sekali saat Alif berjuang mati-matiaan mencari uang untuk biaya kuliahnya dan ingin bertanggung jawab memenuhi kebutuhan hidup ibu serta adiknya dengan menjadi pelayan di rumah makan Padang, pulangnya menjajakan kain asal daerahnya. 


Alif pergi ke sana ke mari menjajakan kain. Saat di angkot, sopir dan preman mengambil uang hasil kerja keras Alif. Dia dipukuli sampai babak belur, sampai ditendang dari angkot. Sedih rasanya melihat Alif menderita. Jadinya berkaca-kaca saat adegan ini. 


Saat Alif  berputus asa dan hendak menyalahkan takdir yang menimpanya, Raisa menyatakan bahwa Alif masih beruntung, Tuhan menyelamatkan nyawanya. Banyak orang terdekat yang peduli pada Alif. Sedang dalam kondisi menyedihkan pun diajarkan untuk terus bersyukur. Bersyukur masih diberi nikmat hidup.


2. Tuhan bersama orang yang bersabar


"Man Shabara Zhafira (Siapa yang bersabar akan beruntung)"


Bersabarlah saat apa yang diharapkan belum bisa diraih. Selalu berprasangka baik pada-Nya. Jangan lupa untuk bersabar dan terus berusaha. Hal ini terlihat saat Alif bertekad ingin jadi seorang penulis meski ia sudah berusaha menulis berbagai tulisan, semua perlu direvisi dan tulisannya masih belum bisa diterima. Alif terus bersabar sambil mengusahakan yang terbaik.


Akhirnya tulisan Alif bisa menembus media. Tak hanya satu bahkan banyak sekali tulisannya. Berkat tulisan-tulisan Alif, ia bisa diterima dalam pertukaran pelajar pemuda Indonesia ke Kanada. Bukankah kesabaran memang berbuah manis?


3. Sahabat selalu ada dan menguatkan


Sahabat adalah seseorang yang selalu ada di sampingmu, tak pernah meninggalkan saat dirimu ada di titik terendah sekalipun. Beruntung Alif dikelilingi sahabat yang baik, kadang mereka kocak juga, bikin dunia lebih seru dan berwarna. Ada juga Raisa yang jadi inspirasinya Alif, menunjukkan jalan saat Alif ingin menyerah dan menguatkannya agar terus bersabar.


4. Berjuanglah untuk memenangkan asa, cinta, dan harapan

Kisah cinta segitiga antara Alif, Raisa dan Randai juga cukup bikin saya penasaran. Sebuah pilihan hidup yang mengubah masa depan. Siapakah yang akhirnya menjadi pasangan Raisa, apakah Alif atau Randai? Sebagai laki-laki memang harus tegas dan terus memperjuangkan impian dan cintanya. 


5. Memegang teguh janji

Ada satu kisah haru saat Raisa bertemu dengan seorang ibu di pengungsian Aman, Yordania. Saat itu seorang ibu meminta dengan sangat mencarikan anak perempuannya yang kabarnya diselamatkan relawan asing di bawa ke Kanada. Dengan penuh perjuangan akhirnya Raisa menemukan anak tersebut dan memberikan surat yang diamanahkan padanya.


6. Bersedia menolong orang yang kesulitan tanpa pamrih

Kebaikan hati Raisa dan Alif patut menjadi contoh bagi Kita semua. Raisa bersedia mencari anak seorang ibu yang telah lama hilang. Alif pun membantu seorang veteran agar lahannya tidak disita bank. Membantu orang yang kesulitan adalah sifat mulia seorang muslim.


Pulang dari menonton film ini, saya beserta teman-teman Blogger Bandung dan Forum Film Bandung Community saling bersilaturahmi dan mengabadikan kenangan lewat foto bersama. Seru banget ketemu temen-temen blogger setelah sekian lama. Alhamdulillah salah satu rezeki yang harus saya syukuri.


Nobar Blogger Bandung
Nobar Ranah 3 Warna bersama Blogger Bandung, dokumentasi Blogger BDG 


Keseruan nonton Ranah 3 Warna
Keseruan menonton Ranah 3 Warna,
dok BloggerBDG dan FFB Community


Menonton film atau membaca novel keluarga adalah salah satu me time saya. Saya juga sesekali meluangkan menonton film korea atau membaca keseruan ceritanya di blog review drakor


Film yang sarat dengan nilai moral yang tinggi, alur cerita menarik, dibintangi aktor dan aktris yang aktingnya keren, serta bisa ditonton semua umur ini sangat rekomended buat ditonton bersama keluarga tercinta.


Inilah review film Ranah 3 Warna ala Catatan Leannie, tentang memaknai arti kesabaran dan perjuangan meraih impian. Gimana nih Sahabat Catatan, tertarik engga buat nonton film ini?



Salam,







10 Pelajaran Kehidupan dari Milly dan Mamet yang Sukses Bikin Baper


Milly via Pinterest

Masih belum bisa move on dari film layar lebar akhir tahun 2018, setelah membuat reviewnya. Saya juga ingin berbagi pelajaran tentang kehidupan dari film ini.

Tanggal 20 Desember yang lalu, merupakan launching perdana Film Milly dan Mamet dengan Ernest Prakasa sebagai penulis dan sutradaranya. Ia berhasil mengemas film komedi ini dengan cerita yang sukses bikin baper.

Beberapa pemain di film Milly dan Mamet berhasil mencuri perhatian penonton, diantaranya acting geng Cinta juga kawan-kawan, Julie Estelle, Yoshi Sudarso, Isyana Sarasvati, Eva Celia, Dinda Kanya Dewi, Arafah Rianti, Roy Marten, Surya Saputra, dan juga tidak kalah pentingnya pemeran utama Dennis Adhiswara dan Sissy Priscilia.

Penonton sangat terhibur dengan akting pemain di atas yang begitu natural dan mengundang gelak tawa dengan tingkah mereka yang unik. Ini dia 10 Hal di film Milly dan Mamet yang sukses bikin baper penonton.

1. Pilihlah Pasangan Hidup yang Baik dan Membuatmu Nyaman

Milly mengambil keputusan untuk menjadikan Mamet pasangan hidupnya. Sebagai seorang wanita, Milly memilih Mamet sebagai pasangan hidup yang baik dan membuatnya nyaman.

Milly tidak memilih tipe pria tampan atau kaya. Ini membuktikan Milly seorang wanita yang baik, karena wanita yang baik akan memilih pria baik sebagai pasangannya.

2. Perjuangan Milly Melawan Kejenuhan sebagai Full Time Mom

Milly Amanda yang diperankan Sissy terasa mewakili keseharian ibu rumah tangga yang mengurus anak. Meski menikmati kebersamaan bersama buah hati, terkadang kejenuhan pun melanda seorang ibu.

Sebelum menikah dan punya anak, seorang wanita yang terbiasa bekerja sebagai wanita karier memang akan merasakan jenuh dengan aktivitas hariannya. Milly pun demikian, ia menginginkan mengurus anaknya sendiri namun punya kesibukan sendiri selain sebagai ibu rumah tangga.

3. Sahabat merupakan Tempatmu Berbagi Kisah Hidup, Berbahagialah bersama Mereka

Sahabat selalu ada untukmu. Terkadang ada hal yang sangat pribadi yang hanya bisa Kita bagi dengan sahabat. Berbagi kisah hidup dengan Sahabat, berbahagialah bersama mereka.

Meskipun sudah berkeluarga dan memiliki anak, persahabatan antara geng Cinta dkk terus terjalin. Kita juga ingin begitu, kan, ya? Ingin punya perahabatan yang langgeng dan saling support satu sama lainnya.

4. Pilihan Mamet untuk Membahagiakan Keluarganya

Mamet digambarkan sebagai sosok yang humoris, bertanggung jawab, dan juga cinta keluarga. Ia mengubur keinginannya menjadi seorang chef dan memlilih memimpin pabrik milik mertuanya. Semua dilakukan demi membahagiakan keluarganya

Akhirnya Mamet memilih untuk resign dari pabrik karena bersebrangan pendapat dengan Roy Marten, ayahnya Milly. Mamet kemudian mencoba mewujudkan mimpi menjadi chef bersama Alexandria, salah satu temannya.

5. Dilema Milly Harus Memilih antara Pekerjaan atau Mengurus Sakti, Putranya ketika Memutuskan untuk Bekerja

Ketika Milly dihadapkan pada kejenuhan di dalam rumah sebagai seorang ibu rumah tangga, ia mengambil keputusan untuk bekerja.

Namun, saat Milly bekerja lembur, Sakti pun terus menangis dan akhirnya Mamet meminta dengan tegas agar Milly pulang dan mengurus anaknya.

6. Ketika Menjadi Seorang Pemimpin, Jangan Lupa untuk Mendengarkan Masukan Pegawaimu dan Bersikap Baiklah pada Mereka

Berkaca dari Milly dan Mamet ketika memimpin pabrik milik ayahnya Milly, jangan lupa bersikap baik dan mendengarkan masukan pegawaimu demi kemajuan bersama. Jangan juga bersikap otoriter pada bawahanmu.

7. Perdebatan antara Milly dan Mamet untuk Meraih Impian Masing-Masing

Milly dan Mamet, pasangan yang humoris pun terkadang bersitegang karena konflik. Keputusan Milly bekerja ternyata bagi Mamet bukan yang terbaik karena ia menginginkan Sakti diurus oleh ibunya.
Dilema bagi Milly, di satu sisi ingin membantu meringankan beban ayahnya dan di sisi lain ada Sakti juga Mamet yang membutuhkannya di rumah.

8. Milly dan Mamet Bersama-sama Mewujudkan Impian

Dari awal mereka berdua ingin saling mendukung mimpi, tanpa meninggalkan keluarga, akhirnya Milly dan Mamet menempuh cara untuk mewujudkan impiannya bersama dengan mengadakan catering sehat Milly's Meal.

Milly bisa mempromosikan bisnisnya karena hobi swafoto dan bersosial media dan Mamet pun bisa terus memasak sebagai  seorang chef.

9. Memasak bukan Hanya Kewajiban Wanita, tapi Cinta seorang Suami Membuatnya Rela Memasak untuk Istrinya

Milly tak pandai memasak, setiap hari Mametlah yang menyiapkan sarapan untuk istrinya. Bahkan Mpasi Sakti putranya pun akan disiapkan Mamet.

10. Bagi Seorang Suami, Keluarga adalah yang Utama dan Rumah adalah Tempatnya Pulang

Impian Mamet semasa muda ternyata berbeda dengan impiannya setelah menikah. Jika sebelum menikah ia ingin melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri, setelah menikah istri dan anak adalah prioritasnya.

Rumah adalah tempatnya pulang. Kembali pada cintanya yang dipersembahkan untuk anak juga istri.

Film Milly dan Mamet memang bukan cerita Rangga dan Cinta, tapi cerita lain dari kisah Milly dan pasangannya dengan menampilkan keseharian mereka.

Film ini direkomendasikan buat Kamu yang pengen sajian menghibur, seru dan berkesan. Cukup bikin baper dan  banyak pelajaran hidup yang bisa Kita ambil dari kisah mereka. Bukankah belajar itu bisa dari mana saja. Betul, kan, Sahabat?



Salam,