Konflik antar Pasangan dalam Pernikahan, Ikuti 5 Cara ini untuk Mengatasinya!

Pic by Pinterest

Pasangan dalam kehidupan berumah tangga seperti sepasang sepatu yang berjalan beriringan. Konflik antar pasangan bisa terjadi dalam pernikahan. Mereka perlu melakukan berbagai cara untuk mengatasinya.

Adakalanya konflik pun menerpa kedua pasangan. Kehidupan berumah tangga yang asalnya harmonis menjadi tegang karena masalah diantara keduanya.

Berbeda sudut pandang diantara keduanya, terkadang bisa membuat konflik semakin memanas. Bagaimana cara mengatasi konflik antar pasangan dengan bijak?

1. Ambil jeda waktu sejenak, jangan terbawa emosi

Ketika emosi bicara terkadang kata tak bisa dikendalikan, masalah yang terjadi ternyata semakin memanas. Bukan penyelesaian yang didapat, oleh karena itu, ambillah jeda waktu sejenak.

Biarkan emosi yang ada diantara kalian mereda, selanjutnya berbicara dan berkomunikasi dengan pasangan. Coba bicarakan baik-baik, ya.

2. Evaluasi diri, jangan-jangan kesalahan ada pada dirimu bukan orang lain


Nah, ini yang terpenting dalam pernikahan. Mengevaluasi diri merupakan cara Kita bercermin tentang diri. Jangan hanya menyalahkan pasangan atas konflik yang terjadi. Perbaikilah diri sendiri, lalu lihat apa yang terjadi pada pasangan Kita.

Coba pikirkan juga, apakah selama ini ada hal atau sikap Kita terhadap pasangan yang kurang baik, misalnya kurang memperhatikan pasangan atau anak, terlalu sibuk bekerja, atau bahkan sudah baiklah service sebagai istri. Hehe ... masalah ini perlu juga diperhatikan, loh.

3. Komunikasikan dengan baik apa yang Kamu rasakan

Setelah mengambil jeda waktu, Kamu perlu bicara dengan pasangan. Beritahukan apa yang Kamu rasakan. Bicara dengan baik, jangan sampai apa yang Kamu bicarakan menjadi masalah baru karena kemampuan berkomunikasi itu penting.

4. Jangan membandingkan kehidupan pernikahanmu


Ini juga poin yang harus Kamu perhatikan, ya. Jangan mengukur kebahagiaan orang lain dari sudut pandang Kita sendiri. Jangan juga membandingkan kehidupan pernikahan orang lain.

Kita tak pernah tahu apa yang mereka hadapi selama berumah tangga. Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau, ibaratnya begitu. Ciptakan kebahagiaan pernikahanmu sendiri. Bahagia itu diciptakan, dimulai dari hati yang bersyukur.

5. Ingat selalu marriage goals
Pernikahan adalah hubungan antara dua insan

Ingat juga tujuan pernikahan atau marriage goals. Bukankah pada saat akad, semua mimpi Indah tercipta bersama pasanganmu?

Pernikahan yang bahagia, sakinah, mawadah dan rahmah itu diciptakan bersama oleh kedua pasangan yang tak henti mau saling menghargai, memahami, mendukung dan memaafkan kesalahan atau kekurangan pasangannya.

Beragam rasa tercipta di sana. Kadang merasa bahagia, sedih, marah, terluka. Semua menciptakan aneka rasa dalam mengarungi kehidupan pernikahan.

Itulah 5 cara mengatasi konflik antar pasangan dalam pernikahan versi saya. Bagaimana dengan Kamu?



Salam,






5 Cara untuk Menyeimbangkan Keinginan dan Kebutuhan

Menyeimbangan keinginan dan kebutuhan
Pic from recoveringshopsholic.com

Keinginan dan kebutuhan adalah dua hal yang berbeda, namun dekat dengan keseharian. Sebagai seorang wanita, setelah memiliki gelar istri dan suami dituntut untuk mampu menyeimbangkan dua hal di atas. Kita perlu menyikapi dengan bijak keduanya agar keuangan aman terkendali.

Manusia memiliki keinginan dalam hidup, tak terkecuali keinginan akan barang atau yang lainnya. Namun, semua itu harus menjadi pertimbangan Kamu untuk memilih. Membeli atau tidaknya barang yang Kamu inginkan itu harus berdasarkan pertimbangan yang matang, benarkah barang tersebut Kamu butuhkan saat ini?

Simak, ya, tips keuangan tentang 5 cara menyeimbangkan keinginan dan kebutuhan!

1. Ingat prinsip, "Jangan berlebihan dan bermewah-mewahan."

Hiduplah sederhana, tidak perlu memikirkan gengsi yang tinggi karena menginginkan pujian orang lain. Jangan berlebihan dan bermewah-mewahan, karena keduanya dilarang dalam ajaran agama. Janganlah bersikap sombong, karena di atas langit masih ada langit lain yang lebih tinggi.

2. Buat daftar pembelian barang

Ini adalah hal yang penting untuk menyeimbangkan keinginan dan kebutuhan. Buat daftar barang yang harus dibeli sebagai kebutuhan. Simpan dulu barang yang ingin Kamu beli, jika sifatnya bukan yang utama.

3. Sesuaikan dengan kemampuan

Setelah membuat daftar pembelian, cek dulu keuangan Kamu. Cukupkah untuk membeli semuanya? Kamu bisa membeli secara bertahap, dari barang yang sekiranya sudah habis untuk menjadi prioritas. Jangan memaksakan diri untuk membeli sesuatu jika keuanganmu belum memungkinkan.

4. Jangan mudah terpengaruh untuk bersikap konsumtif

Jalan-jalan ke Mall atau berbelanja dan melihat diskon besar-besaran membuatmu kalap? Jangan sampai, ya. Ingat prioritas juga. Apakah barang tersebut kamu butuhkan atau hanya sekadar ingin membelinya?

Jangan terpengaruh juga jika Saudara atau tetanggamu membeli barang-barang baru. Tidak perlu membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain.

5. Menabung dan menyisihkan uang untuk sedekah

Ini adalah poin yang penting juga untuk dilakukan. Belajarlah menyisihkan uang untuk menabung. Kamu bisa membeli celengan dan rutin menabung tiap hari, meski nominalnya belum besar, cobalah cara ini.

Kamu juga perlu ingat bahwa ada hak orang lain atas apa yang Kamu punya. Sisihkan juga keuanganmu untuk bersedekah, karena sedekah adalah amalan yang tak kan terputus meski Kamu telah tiada.

Itulah tips keuangan tentang 5 cara yang bisa Kamu lakukan agar dapat menyeimbangkan keinginan dan kebutuhan agar keuangan aman dan terkendali. Bijaklah menyikapi keduanya.


Salam,







Kekecewaan dalam Hidup, Begini Cara Menghadapinya


Dalam hidup terkadang Kita merasa kecewa karena berbagai hal. Tidak semua hal yang Kita inginkan bisa didapatkan, karena kenyataan terkadang bertolak belakang dengan keinginan. Bagaimana cara menyukapi kekecewaan dalam hidup? Yuk, Kita cari jawabannya bersama.

Sikap atau respon positif yang dibutuhkan dalam menghadapi sesuatu, termasuk kekecewaan. Untukmu yang dirundung Kecewa, beginilah cara menyembuhkan luka hati, meski terkadang butuh waktu untuk menyembuhkan luka hati.

1. Menangislah jika dirasa bisa mengurangi bebanmu, tapi jangan terlalu lama menyimpan kesedihan

Kecewa karena hal yang Kamu inginkan ternyata tidak menjadi kenyataan membuatmu bersedih dan ingin menangis, maka menangislah. Jangan terlalu lama menyimpan kesedihan, lanjutkanlah hidupmu.

2. Istigfar dan memohon petunjuk-Nya

Adakalanya hal yang terjadi mungkin disebabkan oleh kekeliruan dan kesalahan diri sendiri. Daripada menyalahkan orang lain atas ketidakbahagianmu, lebih baik koreksi diri.

Mohon ampun pada-Nya, beristigfarlah dan lebih mendekatkan diri pada-Nya. Berdoa dan mintalah petunjuk dari-Nya, minta agar diberi kekuatan menjalani dan melanjutkan hidup.

3. Maafkanlah kesalahan orang lain

Kekecewaan yang Kamu peroleh karena orang lain, misalnya Kamu tidak mendapatkan hak yang harusnya Kamu peroleh, difitnah orang lain, ditikung oleh teman sendiri atau gagal menikah karena pasangan memilih orang lain perlu Kamu sikapi dengan hati yang lapang.

Meski terkadang hatimu merasa  sedih dan sakit, berusahalah membuka hati untuk memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan akan menyembuhkan luka hatimu, percayalah!


4. Move on dan teruslah melangkah

Kamu tak boleh menagisi kekecewaan dan kepedihan berlarut-larut. Mungkin akan butuh waktu lama buat Kamu untuk melanjutkan hidup. Teruslah melangkah, move on.

Kamu tak pernah tahu, mungkin Tuhan menyiapkan rencana lain yang lebih indah dibandingkan dengan rasa sakit yang Kamu alami sekarang ini.


5. Bersyukur atas segala hal yang terjadi dalam hidup

Poin terakhir adalah bersyukur atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup.
Boleh jadi Kamu menyukai sesuatu, padahal hal itu kurang baik untukmu. Sebaliknya bisa jadi hal yang tidak Kamu sukai adalah yang terbaik untukmu.

Bersyukurlah dan berbahagialah karena keduanya bisa Kamu upayakan. Tetap percaya bahwa Dia juga menyiapkan yang terbaik untukmu. Mungkin waktunya bukan sekarang, bisa jadi esok atau lusa.

Untukmu yang dirundung kecewa, ternyata kelima hal diatas bisa Kamu coba untuk menghadapi kekecewaan dalam hidup dan menyembuhkan luka hati. Bagaimana menurut Kamu?



Salam,





Memories in Bali, Sebuah Kisah tentang Persahabatan

Berfoto di GWK, Bali, bersama Sahabat
Seru-seruan bareng Sahabat Kuliah di GWK, Bali

Kangen Sahabat kuliah membuat saya terkenang akan Memories in Bali, sebuah kisah tentang indahnya persahabatan. Pertama kali mengunjungi Bali saat fieldtrip D4 Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2013.

Kuliah D4 ini merupakan kuliah lanjutan selama satu tahun setelah lulus D3 Analis Kesehatan. Sebelum ini saya bekerja di sebuah laboratorium klinik utama ternama di Bandung.

Setelah bekerja hampir lima tahun di laboratorium klinik swasta , saya mengambil keputusan untuk resign dan melanjutkan kuliah D4. Saat itu acara fieldtrip dilaksanakan ke Pulau Dewata, Bali.

Kami pergi dengan penerbangan pesawat dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Ngurah Rai. Berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB, baru naik pesawat sekitar pukul 06.00 WIB.

Sampai di Bali sekitar pukul 9.00 WITA atau 8 WIB.  Sesampainya di Bandara, Kami menuju berbagai tempat untuk kunjungan yaitu ke Puskesmas dan RSUD Sanglah, Denpasar.

Kunjungan ke Lab Mikrobiologi RSUD Sanglah

Kunjungan ke Laboratorium RSUD Sanglah, Denpasar memperlihatkan keadaan Laboratorium di sana. Ada juga kunjungan ke Laboratorium Mikrobiologi RS Sanglah. Seru banget bisa berkunjung ke sini, melihat berbagai alat laboratorium yang sudah canggih dan automatic.

Buat yang pengan cari oleh-oleh khas Bali yang murah meriah bisa datang ke Pasar Seni Guweng di daerah Sukowati, Gianyar, Bali. Jangan sampai kalap belanja, ya. Coba perhitungkan isi dompet Kamu kalau ke sini 😅

Shopping, yuk!

Jalan bareng Sahabat memang asyik dan seru juga. Hihi ... maklum masih mahasiswi, beginilah gaya Kami saat shopping. Hihi ...

Pada nyobain topi buat ke pantai,
entah jadi beli apa enggak 😅

Traveling ke Bali kalau belum lengkap, kalau enggak  ke Pantai,  dong, ya. Beberapa pantai kami kunjungi, Pantai Kuta, Pantai Jimbaran, dan Pantai Tanjung Benoa. Pantai di Tanjung Benoa ini asyik buat cobain banana boat dan berbagai aktivitas olahraga air lainnya, loh. 

Pantai di Jimbaran juga so sweet  alias romantis banget apalagi pas malam dihiasi lampu cantik dan Kami makan lesehan bareng Sahabat. Sebelumnya Kami sudah puas foto-foto di pantai. Masih dengan gaya mahasiswi, beginilah moment yang Kami abadikan. Seru banget pokoknya.

Mantai, nih

Biarlah ombak menerpa,
asal tangan kami saling menggenggam

Love and Friendship

Saya membayangkan suatu saat nanti bisa menikmati indahnya malam di tepi pantai bareng pasangan halal. So Romantic. Dulu pas kuliah masih gadis, alhamdulillah setelah nikah, honeymoonnya ke Bali di Bulan September 2014. Yess, mengunjungi Bali untuk yang kedua kalinya.😍

Nanti saat juga akan menuliskan pengalaman berkesan saat honeymoon ke Bali di blog ini.

Seru banget bisa menghabiskan waktu bareng Sahabat menikmati keindahan pantai-pantai di Bali. Bisa dilihat ekspresi Kami saat itu. Refreshing dulu sebelum berkutat dengan sidang atau skripsi.

Melepas penat bersama Sahabat

Garuda Wisnu Kencana atau GWK identik dengan Bali banget. Kami sempat berkumpul bareng, mengadakan games seru, dan menikmati kebersamaan sambil melihat pemandangan cantik khas Bali.

Udah kaya foto angkatan

Ngumpul bareng

Perjalanan ke Bali memang mengesankan. Keindahan alamnya, arsitekturnya, ragam budaya juga makanan khas Bali benar-benar saya suka.

Arsitektur Bali memang keren

Suka dengan arsitektur khas Bali

Selama tiga hari dua malam menghabiskan waktu di Bali rasanya belum cukup untuk menjelajahi Bali yang memesona. Akhirnya harus check out juga dari hotel tempat kami menginap di sini. Mengabadikan kenangan via foto membuat saya rindu masa-masa ini.

Akhirnya check out juga
Ketika rindu menyapa, saya teringat kembali memories in Bali, sebuah kisah tentang indahnya persahabatan. Ini adalah moment yang tak terlupakan bareng Sahabat bagi saya. Menurut Kamu, kapan moment tak terlupakan ketika teringat Sahabat?


Salam,





Hanya Cinta yang Bisa ... Memaafkan dan Menghapus Luka

All about love via Pinterest

Memaafkan dan menghapus semua luka yang disebabkan kesalahan pasangan? Bisa, kah? Jawabannya bisa. Hanya cinta yang bisa menghapus pedih dan memberi harapan baru pada jiwa yang luka.

Seberapa besar Kamu berdamai dalam diri dan mau menerima kesalahan pasanganmu, itulah kunci agar kehidupan bersama pasangan bisa langgeng.

Saya menemukan ternyata hati yang terbuka mampu menerima kembali pasangannya. Ada dua kisah yang saya temukan, keduanya membuat saya cukup terharu.

Kisah pertama seorang lelaki meninggalkan istrinya setelah memiliki tiga orang anak yang sudah dewasa, ada dua anaknya telah berumah tangga. Menikah dengan wanita yang ia pilih dan meninggalkan istrinya selama ini.

Ketika lelaki ini sakit, ternyata ia kembali pada mantan istrinya. Istrinya pun berbesar hati mau menerima mantan suaminya.

Entahlah ... wanita yang menjadi istri keduanya kemana setelah lelaki ini sakit parah. Komplikasi berbagai penyakit. Sepertinya hanya cinta yang bisa menjadi alasan istri terdahulunya menerima lelaki ini.

Wanita yang pertama kali ia nikahi dan punya tiga orang anak sebagai buah cinta mereka, ternyata mau menerimanya kembali setelah dia meninggalkan istrinya dan memilih wanita lain. 

Istri pertamanyalah yang setia mendampingi hingga akhir hayat. Memang terkadang cinta tak mengenal logika.

Kisah kedua adalah tentang seorang istri yang ketahuan selingkuh di depan mata suaminya, dengan orang yang pernah bekerja di rumahnya. Lelaki ini sempat pergi meninggalkan luka. Istrinya pun tinggal sendiri karena lelaki simpanannya pada akhirnya pergi juga.

Suatu ketika wanita ini sakit dan harus dioperasi. Ada bagian tubuhnya yang harus dioperasi, perlu diangkat dan dibuang agar kanker tak menyebar ke seluruh tubuhnya. Ternyata saat dia di rumah sakit dan yang merawatnya hingga kini adalah mantan suaminya.

Sepertinya mereka sudah rujuk kembali.  Kini lelaki tersebut menjadi suami wanita tadi. Mereka menghabiskan sisa hidup di akhir masa senjanya.

Berbahagialah dan jangan kecewakan pasanganmu. Merekalah tempatmu pulang dan menghabiskan sisa usia.

Ternyata hanya cinta yang bisa menerima kembali pasangannya setelah disakiti.  Setiap perjalanan hidup sendiri atau orang lain bisa kita ambil hikmahnya.


Salam,




Arti Penting Buah Hati dalam Kehidupan

Pic by Pinterest

Seorang anak atau buah hati memiliki arti penting dalam kehidupan. Perjalanan mendapatkan buah hati bagi setiap pasangan berbeda-beda. Ada yang dikaruniai anak dalam waktu singkat dan ada pula yang harus menanti cukup lama, yang pasti setiap anak adalah istimewa.

Arti penting seorang anak, tak lepas dari kehadirannya memberi warna dalam dunia kita. Dia memang bukan milik Kita tapi dititipkan Tuhan untuk berada di dekat Kita, berada dalam hati dan kehadirannya memberikan pengaruh besar dalam hidup.

Simak, yuk, 5 arti penting seorang buah hati dalam kehidupan orang tuanya!

1. Amanah dan anugerah terindah dalam hidup

Anak merupakan Amanah Tuhan yang dititipkannya  pada Kita sebagai orang tua. Mendidik anak adalah tanggung jawab kedua orang tua. Sebagai orang tua atau anak Kita tak bisa memilih, hanya menerima sepenuh hati anugerah terindah yang dipilihkan untuk hidup.

Anaklah yang mengubah hidup seorang Ibu. Bagi seorang ibu, anak menjadi prioritasnya, semua keperluan atau kebutuhan menomor satukan anak terlebih dahulu dibandingkan dirinya.

2. Anak adalah aset bagi orang tua, terutama anak saleh

Anak saleh akan selalu mendoakan kedua orang tuanya. Mendidik anak merupakan aset bagi kehidupan orang tua. Salah satu amalan yang tak pernah putus adalah doa anak saleh.

Pe er terbesar menjadikan anak saleh, bagaimana caranya? Caranya adalah memperbaiki diri, memberikan teladan baik bagi anak, dan mendidiknya penuh cinta dan kasih. Anak saleh merupakan aset bagi orang tuanya.

3. Buah cinta bersama pasangan

Anak merupakan buah hati dan buah cinta bersama pasangan. Anak terlahir dari cinta kedua orang tuanya. Membesarkan anak penuh cinta adalah tugas kedua orang tua. Membersamai kehidupan anak dan menemani tumbuh kembangnya hingga dewasa merupakan masa berharga yang akan melekat dalam memori seorang anak.

4. Teman atau pelipur lara saat sendiri

Saya memiliki seorang putra yang masih balita. Terkadang ingin anak cepat besar, tapi terkadang ingin dia seperti sekarang ini. Menikmati saat-saat ia menemani setiap langkah. Sekadar belanja sayur ke warung bahkan mau ke kamar mandi pun diikutin 😅

Jadi berpikir juga seiring waktu berlalu, dia akan tumbuh besar, tinggi dan menjadi dewasa. Belum tentu saat besar dia ikut ke mana pun Kita pergi, belum tentu juga mau dipeluk dan dicium di depan umum.

Ah, Nak. Kuhanya membayangkannya saja. Aslinya masih menikmati kebersamaan bersama buah hati yang masih balita. Anaklah teman bagi saya, sering kali menjadi pelipur lara. Rasanya bahagia melihat senyum di wajahnya.

5. Anak adalah pewaris dan melanjutkan
 garis keturunan kita

Anak adalah keturunan kita. Menjadi darah daging Kita. Sebagai orang tua, suatu ketika Kita akan meninggalkan anak-anak nantinya. Meski orang tua sudah tak ada di dunia. Anak akan melanjutkan hidupnya. Anaklah pewaris orang tuanya dan melanjutkan garis keturunan.

Sebagai orang tua, anak memang punya arti penting dalam hidup. Dunia menjadi lebih indah dan berwarna dengan kehadirannya. Banyak pasangan yang berusaha mati-matian untuk mendapatkan anak.

Didiklah anak dengan cinta karena setiap anak adalah istimewa. Ini arti penting seorang anak menurut saya. Bagaimana menurut Kamu?


Salam,




Kesan Menjadi Mentor Menulis Artikel di Wrc Scale Up

Training menulis artikel Wrc Scale Up

Menulis artikel ternyata menjadi passion saya. Perjalanan saya  di dunia menulis hingga menjadi mentor menulis adalah sebuah proses panjang. Belajar autodidak menulis artikel, mengamati gaya penulis lain membuat artikel, searching atau googling di browser membuat saya belajar banyak hal.

Segala sesuatu berawal dari niat. Seberapa besar impian yang ingin Kamu raih, ternyata berbanding lurus dengan usaha terbaikmu dan doa tentunya.

Berawal dari rajin mengirimkan artikel ke satu media, membuat saya belajar banyak hal. Konsisten itu, penting tentunya. Meski banyak halangan menulis terutama bagi irt tanpa art dan punya balita seperti saya. Waktu 24 jam berasa kurang ternyata. Hehe, duh, saya jadi inget setrikaan yang numpuk belum tersentuh 😅

Konsisten menulis ternyata membawa saya menjadi kontributor terbaik di salah satu platform menulis online. Hal ini tidak saya raih dengan mudah karena hampir tiap hari menulis dan mengirimkan artikel ke media.

Saya juga ikut berbagai training menulis karena upgrade ilmu itu penting buat saya. Berawal dari mengikuti training menulis fiksi di SBJF bersama Uni Dibatezal, Founder Wrc dan Najmubooks Publishing, saya mendapatkan tawaran untuk menjadi seorang mentor menulis artikel.

Awalnya kaget juga. Saya? Jadi mentor? Hehe 😄 Apa bisa, ya? Saya memang suka menulis dan jika aktivitas ini digunakan untuk berbagi ilmu. Kenapa enggak? Bukankah ilmu yang bermanfaat menjadi pahala di hari akhir nanti?

Dulu memang pernah menjadi assdos di salah satu Stikes di Bandung, berhubung backgroundnya di bidang kesehatan. Kangen ngajar, akhirnya saya terima tawaran sebagai mentor menulis artikel. Alhamdulillah, ada yang percaya pada saya 😊

Mengambil materi dari berbagai sumber, akhirnya saya pun mempersiapkan training menulis artikel ini dari basic, mulai dari mencari ide, menuliskan judul yang menarik, mereview artikel peserta, mengarahkan mereka untuk mendaftar sebagai kontributor media online.

Pada peserta artikel Wrc Scale Up Batch 1, ini adalah kesan pertama saya sharing materi kepenulisan. Saya senang sekali karena mereka begitu excited mengikuti training ini. Alhamdulillah setelah kelas usai sampai kemarin saya cek sudah ada sekitar 12-14 artikel yang dibuat alumni Wrc Scale Up Batch 1 jebol media.

Soal waktu memang agak sulit bagi saya menentukan kapan akan memberi materi, karena tugas di rumah pun menanti saya sebagai seorang ibu, istri, dan mengurus rumah tanpa art.

Kesan saya selama menjadi mentor menulis artikel begitu menyenangkan. Bisa berbagi ilmu dan saat mereka berhasil jebol media, saya pun ikut merasa bahagia.

Kesan dari peserta training menulis artikel Wrc Scale up bisa dilihat di sini

Tanggal 21 Januari ini kelas menulis artikel batch 2 pun usai. Sebenarnya saya agak sedih sih jika peserta training wapri kemudian bertanya banyak hal, yang sebenarnya udah saya jelaskan di materi. Dibaca enggak, ya, sebelum bertanya. Ini yang selalu saya pikirkan.

Ada yang paham dan menanggapi  dengan cepat materi yang masuk, ada juga yang lambat menyimak serta beberapa orang telat mengerjakan tugas, bahkan tidak mengerjakan tugas dari saya. Memang tiap peserta berbeda-beda.

Sayang banget ikut kelas berbayar tapi tidak dioptimalkan. Saya sendiri mencari ilmu menulis artikel cukup lama, berbulan-bulan sampai akhirnya paham juga.

Mungkin tak semua orang kondisinya sama, ada yang punya banyak waktu luang dan ada juga yang merasa sempit. Pintar-pintarlah mencari celah kapan bisa menyimak materi dan menerapkannya.
Konsisten itu diciptakan, lahir dari tekad yang kuat dan butuh perjuangan untuk meraihya.

Terlepas dari itu saya pun sebagai manusia merasa banyak kekurangan. Menebar manfaat melalui tulisan ternyata menyenangkan bagi saya. Teruslah menulis, nikmati prosesnya dan menulis sajalah terus. Itulah kesan saya menjadi mentor menulis artikel dua batch di Wrc Scale Up.


Salam,