Showing posts with label Travel. Show all posts
Showing posts with label Travel. Show all posts

Mengunjungi Floating Resto Napak Sancang Cililin, Kab Bandung Barat

 
Napak Sancang Cililin
Napak Sancang Floating Resto,
dokumentasi pribadi


Saung Apung Napak Sancang atau dikenal dengan Napak Sancang Floating Resto ini cukup populer dan bikin Kami sekeluarga penasaran ingin merasakan wisata kuliner dengan suasana yang berbeda meski letaknya agak jauh yaitu di daerah Cihampelas, Cililin, Kab Bandung Barat.


Meski masih pandemi, ada moment spesial yang ingin saya dan suami rayakan mengingat di Bulan September yang lalu,  Tadinya punya rencana staycation bareng keluarga, tapi dipending dahulu dan akhirnya Kami memilih untuk mengunjungi Saung Apung atau Floating Resto Napak Sancang ini.



Akses Menuju Napak Sancang Floating Resto 



Napak Sancang Floating Resto
Mengunjungi Napak Sancang Floating Resto,
via dokumentasi pribadi


Saung Apung atau Floating Resto Napak Sancang yang beralamat di Dermaga, Sayuran, Mekarmukti, Kec. Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat  40562 ini terletak di area waduk Saguling.

Jaraknya memang engga terlalu jauh dari kawasan Wisata Cimahi, Ngamprah, hingga Soreang bahkan dari pusat Kota Bandung.


Jika dari luar kota, misalnya Jakarta bisa melewati jalan tol dan keluar di Padalarang atau Cimahi, lalu menuju  Cimareme – Pasar Cihampelas. Selanjutnya menuju ke arah Kampung Sayuran ( Saguling ).


Saya dan suami naik motor ke sana, mau naik mobil takut macet juga di jalannya. Berangkat agak siang pukul 09.30  WIB, sampai sana pas acara makan siang sekurar pukul 11.30 WIB. Sempat berhenti di jalan juga karena agak macet di daerah Cihampelas.


Saya jadi tergoda beli Thai Tea di pinggir jalan. Lumayan buat mengurangi rasa haus dan seger juga. Bulan September kemarin masih belum masuk musim penghujan seperti sekarang ini.


Kami melewati rute Soreang, kemudian menuju arah Stadion Si Jalak Harupat kemudian ke  Batujajar-Cililin lalu menuju lokasi Saung Apung.



Daya Tarik  Napak Sancang Floating Resto 


Napak Sancang
 Serunya foto di sini,
via dokumentasi pribadi


Ada berbagai hal menarik dari Saung Apung atau Floating Resto Napak Sancang ini. Menyuguhkan suasana yang berbeda ketika mengunjungi tempat ini. Cocok untuk dikunjungi bareng pasangan, keluarga, rekan kerja. Rasanya seru aja kalau rame-rame datang ke sini.


Sebenarnya di Bandung banyak banget destinasi wisata keren lainnya. Dago, Lembang, Punclut, ketiganya destinasi favorit yang sering saya kunjungi.


Baca juga : Lembang Wonderland, Destinasi Wisata Bak Negeri Dongeng yang Instagramble


Sejauh mata memandang, terlihat keindahan alam sekitar waduk Saguling ketika saat di  Saung Apung Napak Sancang. Pengen juga ngerasain makan di tempat yang berbeda, sambil lihat view Saguling dari atas restoran terapung di atas air.


Berfoto di Napak Sancang
Adem lihat view sekitar Saguling,
dokumentasi pribadi


Melihat keindahan alam yang hijau dan hamparan air dan makan di atas saung atau restoran terapung mengingatkan saya saat berkunjung ke Floating Market Lembang atau mengunjungi Pinisi Resto Glamping Lakesike Rancabali di tepi Situ Patenggang.


Baca juga :  Mengunjungi Pinisi Resto yang instagramble dan kekinian di Bandung


Sebenarnya ayah dan ibu saya udah ke sini beberapa bulan yang lalu. Sempat bercerita tentang restoran terapung yang lagi ngehits saat itu karena baru launching.


Namun, fasilitas sekitar masih belum bagus terutama akses jalan menuju tempat wisata, soalnya jalannya masih berbatu belum diaspal. Begitu melihat Floating Restonya, sih, seneng aja. Kayanya kalau bawa kendaraan pribadi dan masuk weekend, pasti bakal penuh sama pengunjung.


Begitu sampai ke wilayah Saung Apung Napak Sancang atau Floating Resto ini, jalanannya masih berbatu, belum diaspal. Medannya lumayanlah, ya. Mungkin karena obyek wisata ini terhitung baru dan mulai ramai dikunjungi sejak setahun yang lalu jadi perlu banyak pembenahan biar lebih baik lagi.


Untuk dapat sampai ke saung apung atau restoran terapung ini, para pengunjung perlu naik perahu untuk melewatinya. Sempat antri cukup panjang karena dulu ke ke sini hari minggu dan tenyata cukup penuh. Pandemi enggak mengurangi minat banyak orang buat datang ke sini ternyata.


Naik perahu ke Napak Sancang
Naik perahu menuju Floating Resto,
dokumentasi pribadi


Butuh waktu beberapa menit dari naik perahu ke Floating Resto ini. Seru juga naik perahu bareng keluarga. Rasanya udah lama juga engga naik perahu gini.


Begitu sampai ke Saung Apung  atau  Floating Resto Napak Sancang, tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Hanya membayar biaya makan dan minuman saja pastinya. Saya dan suami booking tempat buat makan di sini. Pas banget datang ke sini di jamnya makan siang.


Melihat sekeliling danau, seneng banget. Apalagi lumayan banyak spot buat foto di sini. Bakalan cantik viewnya jelang malam pasti. Bakal romantis kalau dikunjungi bareng pasangan.


Berfoto di Napak Sancang
Moment bareng keluarga, 
dokumentasi pribadi


Spot Instagramble di Napak Sancang
Spot instagramble di Napak Sancang,
dokumentasi pribadi


Di sekitar tempat makan ada kolam ikan juga. Anakku seneng lihat kolam ini. Berasa cukup luas tempatnya, dia seneng jalan ke sana kemari. Ngeklop sama ayahnya yang seneng foto-foto di sini. Lumayan juga buat kenang-kenangan udah ngunjungin tempat ini katanya.


Kolam ikan Napak Sancang
Kolam ikan di samping area makan,
dokumentasi pribadi



Berfoto di Napak Sancang
Salah satu spot instagramble,
dokumentasi pribadi


Buat yang dari luar kota pasti berkesan banget datang ke sini. Menghabiskan waktu dengan kuliner bareng atau staycation bareng keluarga memang jadi moment berkesan seperti pengalaman Mbak Marati Husna saat staycation di Sahira Butik Hotel Bogor.



Menu Makanan dan Harga Napak Sancang Floating Resto


Menu Napak Sancang Floating Resto
Menu khas Sunda di Napak Sancang,
dokumentasi pribadi


Menyajikan menu tradisional khas Sunda, makan ala lesehan sambil melihat pemandangan sekitar danau ternyata membuat daya tarik tersendiri buat pengunjung.


Denger-denger, sih, makanan yang direkomendasikan di sini adalah ikan bakarnya. Saat itu saya sama suami pesan nasi liwet, ditambah karedok, ayam bakar juga. Menu tradisional khas Sunda beginilah yang cocok buat lidah saya.


Selain itu ada juga menu lainnya seperti sop ikan, ayam bakar, ayam goreng, ayam  pepes, tahu dan tempe ditambah sambal lalapan. Bisa juga pesan karedok atau ulukutek leunca. Buat minumannya ada kelapa muda, es jeruk, teh manis, jus, kopi, dan lainnya.


Semua makanan di sini disajikan secara dadakan, udah ngebayangin makanannya disantap dengan nasi liwet anget.


Setelah cobain makanannya, rasanya ya begitu aja. Standar makanan Sunda. Karedoknya lumayanlah, ya. Sebenarnya jadi pengen cobain ikan bakarnya, tapi udah kenyang. Jadi belum tahu rasanya.


Harga makanan di sini terhitung standar dan engga terlalu mahal, sama kaya makan di Punclut Bandung. Untuk harga 1 porsi nasi liwet yang cukup buat suami, anak dan saya seharga Rp. 60.000,00 saja, tahu tempe Rp 2.000,00. Untuk ikan bakar, atau Nila bakar harganya Rp 45. 000, 00. Cukup terjangkau kan, ya?


Baca juga : Rekomendasi 3 Destinasi Keren dan Instagramable di Punclut


Floating Resto Napak Sancang ini buka setiap hari dari pukul 08.30  WIB dan tutup pada pukul 21.00 WIB. 


Informasi mengenai menu, harga makanan dan minuman, fasilitas atau reservasi tempat, bisa hubungi nomer kontak  082216432929.


Berhubung saat weekend kemarin tempat ini penuh, ada baiknya booking tempat dan menu terlebih dahulu biar lebih nyaman. 


Rasanya senang sekali menghabiskan waktu bersama keluarga kecilku. Moment bersama keluarga memang membahagiakan, bukan?


Bagaimana menurut Sahabat Catatan Leannie, kira-kira tertarik enggak buat mengunjungi Napak Sancang Floating Resto?





Salam,








Traveling ketika New Normal dan Pandemi? Yay or Nay?

Traveling saat new normal dan pandemi
Traveling,
Pexel.com/ Element5 Digital


New normal bagi sebagian masyarakat Indonesia menganggap situasi sudah kembali normal, padahal bukan seperti itu maksudnya. Banyak warga +62 yang memutuskan traveling sebagai pengobat rasa bosannya setelah sekian lama stay at home.

Kondisi dunia berubah karena pandemi Covid-19. Masyarakat dianjurkan untuk tetep berada di rumah, bahkan ibadah, sekolah, aktivitas yang berhubungan dengan interaksi publik dibatasi untuk mencegah penularan Virus Corona meluas.

Namun, untuk keperluan mendesak atau terpaksa ke luar rumah karena bekerja mencari nafkah untuk keluarganya, anjuran stay at home ini belum bisa diterapkan. Bagaimana kalau anak dan istri tidak makan? Ini yang membuat mereka tetap mencari nafkah di tengah pandemi.




Tidak dipungkiri bahwa pandemi ini berdampak besar terhadap semua aspek, termasuk perekonomian. Hal yang terasa imbasnya terutama di sektor pariwisata, transportasi, penjuaan retail, UMKM, dan masih banyak lainnya.

Rakyat kecil paling merasakan dampaknya. Kehidupan mereka bertambah sulit saat ini.  Pemerintah  perlu menanggulangi kelesuan perekonomian yang terjadi karena dampak pandemi  ini. Diam di rumah atau stay at home tidak bisa dilakukan terlalu lama.


Apa itu New Normal?


Di tengah pandemi Covid-19, untuk menjaga kestabilan perekonomian,  beberapa negara melakukan kelonggaran terkait mobilitas warganya, termasuk di  Indonesia.

Sebuah tatanan baru perlu diterapkan dalam menyambut kondisi atau pola hidup baru yang dikenal dengan istilah new normal.

New Normal merupakan perubahan perilaku masyarakat dengan tetap menjalankan aktivitasnya secara normal dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Pernyataan di atas diungkapkan Wiku Adisasmita  sebagai Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Seperti dilansir kompas.com, tanggal 20 Mei 2020.

Prinsipnya, sih, new normal ini untuk menyesuaikan pola hidup saat menjalankan aktivitas seperti biasanya. Hanya saja ada aturan atau protokol kesehatan yang perlu dilakukan.



Traveling saat pandemi dan new normal, Yay or Nay?


Sejak awal Bulan Juni lalu, kawasan Puncak sudah ramai dikunjungi wisatawan meski Pemkab Bogor memperpanjang masa berlaku PSBB hingga satu bulan ke depan.

Meski masih dalam keadaan pandemi COVID-19, wisatawan malah tampak ramai mengunjungi kebun teh di daerah Puncak, Bogor, seperti yang diberitakan detik.com tanggal 06 Juni 2020 yang lalu.


Berkunjung ke kebun teh, Puncak
Berkunjung ke puncak, detik.com


Mirisnya lagi mereka tak memenuhi aturan social distancing, bahkan tak menggunakan masker ketika mengunjungi tempat tersebut. Mereka datang bersama rekan-rekannya dan ada yang berdua dengan pasangannya. Tanpa jarak juga satu sama lainnya, bikin saya makin speeches. It's oke lah, ya, kalau udah suami istri, lain ceritanya kalau belum.

traveling tanpa social distancing
Social distancing yang gagal, detik.com

Sejujurnya saya agak miris dengan hal ini. Mengingat saya dulunya seorang tenaga medis atau dikenal dengan Ahli Tenaga Laboratorium Medik, saya teringat rekan yang bekerja di RS juga puskesmas atau laborarium klinik swasta.


Mereka berjuang sebagai garda terdepan dalam menanggulangi Covid-19. Mereka bekerja di tengah pandemi ini, bahkan saat mengenakan APD lengkap rasanya lima menit saja udah sesak. Begitu pengakuan rekan kerja saya.

Belum lagi yang dines malam ketika sampling pasien Covid-19, setelahnya mereka harus mandi sebagai protokol yang harus dipenuhi biar safety.

Kebayang enggak Mandi di RS saat tugas jaga malam-malam, apalagi di RS yang enggak ada air hangatnya. Pasti dingin banget, kan? Kasihan mereka kalau penderita Covid-19 makin banyak, beban kerja mereka bertambah berat.

Bahkan salah seorang rekan saya yang sekarang sudah jadi IRT full time sempat curhat di salah satu medsos.

Ketika melihat banyak orang yang ke luar bebas, traveling ke berbagai tempat, berbahagia karena melepas penat setelah lama rumah. Saya jadi inget rekan kerja di Laboratorium klinik RS, puskesmas atau di lab swasta. Rasanya kalau ikutan seperti itu, enggak enak hati sama mereka.

Para nakes itu kerja keras di masa pandemi ini.  Sedihnya menegetahui warga +62 dengan santainya jalan-jalan tanpa mempedulikan protokol kesehatan, tanpa masker dan enggak menerapkan social distancing.

Sebelumnya pas mau lebaran mereka berdesak-desakan beli baju lebaran. Ya ampun, speechless saya.


5 hal yang perlu di perhatikan saat traveling


Saya sendiri belum traveling atau staycation saat pandemi ini. Ke luar hanya saat berbelanja bahan makanan, itu juga ke tukang sayur atau supermarket deket rumah yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Jika ada keperluan atau memang perlu banget traveling saat pandemi, setidaknya ada lima hal yang perlu diperhatikan agar tetap safety, diantaranya:

1. Jangan bepergiaan saat sedang flu, demam atau batuk


Jangankan untuk bepergiaan, sebaiknya Kamu mengisolasi diri saat sedang sakit. Flu, demam, batuk saat pandemi ini nampak lebih menyeramkan buat saya. Mungkin karena sugesti dan mendengar kalau di kompleks dekat rumah sudah ada yang positif Covid-19.

Jika gelaja tidak membaik, segara hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat, beri tahukan dengan jelas riwayat medis dan kesehatanmu pada petugas medis tanpa ada yang Kamu tutup-tutupi.


2.  Menghindari kontak dengan orang yang terkena demam, batuk, atau hewan yang terlihat sakit.


Hindarilah kontak langsung dengan orang yang tengah sakit, seperti flu, batuk, demam juga hewan yang terlihat sakit.

Jangan lupa cuci tangan dengan sabun atau hand wash. Saat bepergiaan, hand sanitizer juga enggak kalah penting dan perlu dibawa. Tak perlu sering menyentuh tangan, hidung atau mulut untuk meminimalisir masuknya kuman atau virus.


3. Gunakan masker atau menyediakan tisue jika sedang bersin atau batuk


Etika batuk atau bersin ini perlu diperhatikan juga, ya. Ketika sedang bersin atau batuk, jangan menutup dengan kedua telapak tangan, tetapi gunakan tisu untuk menutup mulut. Segera buang tisu ke tempat sampah, ya.

Saat menggunakan masker, jangan menyentuhnya ketika batuk atau bersin. Segera ganti berkala atau cuci tangan dengan sabun atau handwash.


4. Mengalami sakit ketika traveling, segera periksakan diri


Ketika traveling menjadi suatu hal yang urgent dan perlu dilakukan dan Kamu tengah jatuh sakit, segera periksakan diri pada layanan kesehatan terdekat.

Berikan informasi dengan jelas pada tim medis mengenai riwayat perjalanan atau traveling yang pernah Kamu lakukan.


5. Jangan lupa  memperhatikan konsumsi makanan saat traveling


Saat traveling, Kamu bisa membawa bekal makananmu sendiri, jika tidak memungkinkan, belilah makanan yang dimasak dengan matang.


Meskipun sudah ditetapkan era new normal, saya sendiri belum pernah bepergian untuk traveling atau staycation. Bagi sebagian orang yang merasa ada keperluan dan perlu traveling, perlu memperhatikan kelima hal di atas.

Buat Sahabat Catatan Leannie, gimana nih buat Kalian traveling saat pandemi dan new normal, Yay or Nay? Sharing juga alasannya, ya!



Salam, 





Sweet Memory in Arion Swiss BelHotel Bandung


Staycation in Arion Swiss Belhotel
Staycation di Arion Swiss Belhotel Bandung,
dokumentasi pribadi

Siapa yang udah kangen staycation atau traveling? Wajar aja, sih, kalau merasa bosan selama physical distancing ini. Untuk mengobati rasa kangen traveling, saya kembali mengingat sweet memory saat staycation di Arion Swiss BelHotel Bandung.

Staycation di Arion Swiss Belhotel punya kesan mendalam buat Kami sekeluarga, akhirnya sambil flashback ke masa lalu, saya tuliskan pengalaman menginap di hotel ini.


Tentang Arion Swiss Belhotel Bandung


Arion Swiss Belhotel Bandung
Arion Swiss Belhotel Bandung,
swiss-belhotel.com

Arion Swiss-Belhotel Bandung merupakan salah satu hotel butik bintang empat yang terbaik di Bandung dengan berbagai fasilitas dan pelayanan ramah  bertaraf internasional.

Arion Swiss-Belhotel Bandung beralamat di Jl. Otto Iskandar Dinata No.16, Pasir Kaliki, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40171. 

Hotel ini cukup strategis, dekat dengan Stasiun Kereta Api Bandung yang bisa ditempuh berjalan kaki, dari Bandara
Hussein Sastranegara ditempuh selama lima belas menit, atau dua jam perjalanan dari Kota Jakarta.

Untuk menuju ke pusat perbelanjaan, berbagai restoran dengan kuliner khas pun dapat diakses dengan mudah.
Arion Swiss Belhotel ini punya 102 kamar tipe  deluxe, business, family suite, business suite, junior suite dan presidensial suite.

Seluruh kamar didesign gaya kontemporer dan dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap. Hotel ini juga cocok untuk pertemuan bisnis skala kecil maupun menengah.



Anniversary at Arion Swiss Belhotel Bandung 


Kamar di Arion Swiss Belhotel
Staycation di Arion Swiss Belhotel,
dokumentasi pribadi

Beberapa hari sebelum anniversary di bulan September 2017, suami memberikan saya sebuah amplop. Saya pikir bakal dapat tambahan uang belanja ... lol, ternyata dapat tiket staycation semalam di Arion Swiss Belhotel.

Seneng banget, sih, karena suami selalu ngasih kejutan tak terduga. Alhamdulillah selalu ingat tanggal penting dan cukup bersejarah bagi kami yang baru beberapa tahun menikah.

Begitu anniversary, saya dan suami check in di sore hari, harusnya sih dari jam dua siang, hanya saja perjalanan macet saat itu, Jam setengah empat baru sampai hotel dan cek in di sana.

Begitu sampai hotel ini, saya cukup terkesan sama dekorasinya. Sempat mengabadikan foto bareng anakku yang usianya menginjak dua tahun.


Berfoto di Arion Swiss Belhotel
Berpose di tangga hotel,
dokumentasi pribadi

Di depan pintu masuk ada kolam ikan yang disukai anak saya. Dia seneng lihat ikan soalnya. Di rumah hanya lihat ikan di aquarium aja. Jadi berasa excited banget di sini.

Kolam ikan Arion Swiss Belhotel
Kolam ikan, dokumentasi pribadi


Begitu selesai cek in, Kami menuju kamar tipe deluxe yang dipesan suami. Ternyata ada kejutan lagi. Lucu aja lihat sepasang angsa. Suami bilang sempat request sama pihak hotel buat anniversary Kami.


Kamar yang cantik di Arion Swiss Belhotel
Kamar hotel yang cantik, dokumentasi pribadi

Kamar hotel type deluxe yang Kami tempati cukup luas, dekorasi kamar juga cantik dengan hiasan bunga yang indah. 

Ada sofa besar untuk rehat dan meja besar juga, buat ruang kerja mungkin, ya. Tempat tidur atau bed yang luas bikin nyaman saat staycation di sini.

Sofa di Arion Swiss Belhotel
Sofa yang nyaman, dokumentasi pribadi


Meja kerja hotel
Meja kerja hotel, dokumentasi pribadi

Breakfast jadi hal yang menyenangkan dan ditunggu. Begitu masuk area restaurant, ruangan makannya cukup luas. Anak saya sampai lari-lari ke sana ke sini, saya sampai ikutan lari-lari juga ngejar dia. Lol ...

Ruang makan luas di hotel
Ruang makan yang luas, dokumentasi pribadi


Kami disajikan beraneka makanan lezat dari menu western, nusantara, buah-buahan, cookies, puding dan lainnya. Aslinya makan makanan pembuka pun udah bikin kenyang.


Breakfast di Arion Swiss Belhotel
Menu breakfast, yummy ...,
dokumentasi pribadi


Menu lengkap Arion Swiss Belhotel
Menu makanan lengkap, dokumentasi pribadi


Pelayanan dari pihak hotel juga ramah dan saya cukup puas dengan pelayanan hotel ini. Rasanya senang banget bisa menghabiskan waktu Indah bersama keluarga.
Sebenarnya dulu pas ke sini memang saya belum terjun ke dunia nulis, belum ngerasa perlu buat banyak foto. Jadi, dokumentasi foto seadanya aja. Ini pun harus cari di file lama saat pengen nulis tentang Arion Swiss Belhotel Bandung.

Moment kebersamaan bareng keluarga begitu berkesan untuk dikenang. Sempat beberapa kali staycation bareng keluarga dan sampai sekarang masih berkesan.

Baca juga : Staycation dan Silaturahmi Keluarga di Villa Abah Lembang

Ada moment saat berenang bareng suami dan anak, hanya saja tidak terdokumentasikan. Menurut saya, lumayan juga fasilitas kolam renangnya.


Kolam renang Arion Swiss Belhotel
Kolam renang hotel,
swiss-belhotel.com


Sweet memory banget, deh, anniversary ketiga pernikahan Kami dengan staycation di Arion Swiss Belhotel Bandung. 

Untuk menghabiskan moment indah di hari spesial,  Kamu bisa memilih ide wisata yang unik dan menarik, contohnya Wisata Bahari di Lamongan seperti yang pernah dilakukan Mas Arif Rudiantoro.

Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, setelah membaca review saya di atas, tertarik enggak, sih, buat staycation di  Arion Swiss Belhotel  ini?



Salam,


















Serunya Mengunjungi 7 Tempat ini setelah Pandemi Covid-19 Berakhir

The Great Asia Africa, Lembang
The Great Asia Africa Lembang,
instagram.com/@thegreatasiaafrica.id

Semua pasti menginginkan kalau pandemi COVID-19 ini cepat berlalu.  Harapan ingin dapat beraktivitas secara normal tanpa kekhawatiran pun menjadi hal yang diinginkan semua orang. Saya sendiri punya keinginan bepergian bebas ke berbagai tempat seru setelah pandemi berakhir.

Diam di rumah sekian lama, phsycal distancing, juga PSBB membuat ruang gerak semakin terbatas. Sebenarnya
ada beberapa tempat yang ingin saya kunjungi bareng keluarga saat pandemi ini berakhir.


1.  Perpustakaan daerah


Perpustakaan daerah Cimahi
Perpustakaan Daerah Cimahi, galamedianews.com

Saya berencana membuat buku solo tahun ini. Rencana ini sudah ada dalam daftar hal yang ingin saya raih sejak tahun kemarin.

Saya butuh beberapa referensi untuk menulis buku. Pengen banget kunjungi perpustakaan daerah dekat rumah. Sekalian anak anakku biar pilih-pilih buku anak yang dia sukai.

Baca juga : Melukis harapan saat pandemi berlalu


2.  Rumah saudara atau sahabat


Rumah saudara dan sahabat
Home, pexels.com/@Scott Webb

Rasa kangen saya terhadap orang terdekat bisa dilakukan dengan silaturahmi ke tempat mereka. Meski dengan orang tua atau mertua sering bertemu karena jaraknya dekat rumah juga.

Beginilah enaknya punya suami tetanggaan. Kangen sama ibu, tinggal jalan aja ke rumah pakai masker tentunya. Anakku pun dipakaikan masker kalau ke luar rumah


3. Toko Buku


Gramedia Bandung
Gramedia Merdeka Bandung,
instagram.com/@gramediabandung

Selain perpustakaan, saya juga kangen mendatangi toko buku. Biasanya kalau pengen koleksi lengkap bisa mendatangi toko buku besar seperti Gramedia. Seringnya ke sini, sih. Kadang Gramed pun ada diskon buku yang kalau Kita pinter milihnya bisa dapat harga hemat.


4. Taman Kota


Taman Balai Kota Bandung
Taman Balaikota Bandung,
dokumentasi pribadi

Taman Balaikota Bandung jadi tempat seru buat menghabiskan waktu bersama keluarga. Tempat ini punya berbagai daya tarik yang cocok buat family time dan pastinya bikin betah juga.

Family time di Balaikota Bandung
Family time, dokumentasi pribadi

Baca juga: 7 Daya Tarik Taman Balaikota Bandung yang Cocok untuk Family Time


Kadang main ke Alun-Alun Bandung juga udah bikin happy banget. Kebersamaan adalah hal terpenting yang bikin bonding semakin dekat. Beberapa kali ngebuburit di sana saat Ramadan. Jadi kangen pengen ngabuburit.

Taman Alun-Alun Bandung
Bermain di Taman Alun-Alun Bandung,
dokumentasi pribadi

Baca juga : Ngabuburit di Taman Alun-Alun Bandung


5  Lapangan atau Gor olahraga,


Taman Gasibu Bandung
Lapangan Gasibu Bandung,
dokumentasi pribadi

Fasilitas publik lain yang ingin saya kunjungi adalah lapangan atau gor olahraga, contohnya Gasibu, yang setiap minggu ramai dikunjungi banyak warga Bandung.


6. Pasar Minggu


Minggu pagi di Pemkot Cimahi
Minggu pagi di Pemkot Cimahi,
dokumentasi pribadi

Satu hal yang saya kangenin adalah jalan-jalan di Pasar Minggu, bisa di pasar minggu pasteur yang dekat rumah, Gasibu yang lebih lengkap dan ramai banget. Bisa jadi jalan-jalan ke Pemkot Cimahi juga yang cukup seru buat dikunjungi bareng anak dan suami.

Bisa dapat harga murmer juga buat baju dan sayuran. Sekalian bisa jajan juga, sarapan di pasar minggu juga seru, bisa pilih banyak menu buat sarapan.


7.  Tempat Wisata Terbaru yang Ngehits

The Great Asia Africa Lembang
The Great Asia Africa Lembang,
instagram.com/@thegreatasiaafrica.id

Sebenarnya udah lama kepo sama beberapa obyek wisata terbaru yang lagi ngehits di Bandung. Ada dua tempat yang mau saya kunjungi setelah pandemi, diantaranya The Great Asia Africa Lembang dan Air mancur menari di Kiara Artha Park.

Air Mancur Menari di Kiara Park
Air mancur menari,
instagram.com/kiararthapark

Moga kesampaian mengunjungi kedua tempat ini. Rasanya udah kangen nulis traveling lagi.

Itulah berbagai tempat seru yang pengen saya kunjungi pasca pandemi. Kita hanya bisa menunggu pandemi ini cepat berakhir. Ikuti anjuran pemerintah biar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.

Dari ketujuh tempat di atas, apa tempat yang ingin dikunjungi Sahabat Catatan Leannie?  Ada kah yang sama dengan list yang saya tulis di atas? Sharing, yuk!



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday14





Mengunjungi 9 Destinasi Menarik di Venice Van Java, Semarang

Naik sampan ala Venice di Museum 3D Old City
Berfoto Ala Venice, Museum 3D Art Tricks Old City Semarang,
via dokumentasi pribadi


Venice Van Java atau julukan lain Kota Semarang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Setidaknya ada beberapa destinasi wisata yang penuh kesan dan sayang untuk dilewatkan saat berkunjung ke sini.

Saya mengikuti suami bekerja di sana ketika usia anak belum genap setahun, masih 10 bulan di tahun 2016 yang lalu. Meski akhirnya setahun kemudian kembali ke Kota Bandung tercinta di tahun 2017. 

Ketika berada di Semarang, saya tinggal di Jalan Mentri Supeno. Berdekatan dengan Kafe baru tempat kerja suami di sana. Suami saya memang hobi traveling, jadi saya sempat mengunjungi berbagai tempat menarik yang berkesan di Semarang.

Setiap tempat punya beragam cerita dan penuh kesan bagi saya. Saya ingin menuliskan pengalaman berkesan ketika  berkunjung ke berbagai destinasi di Semarang. Menuliskan tentang ini, berasa flashback ke masa lalu.


1. Masjid Agung Jawa Tengah


Masjid Agung Jawa Tengah beralamat di Jalan Gajah Raya, Gayamsari, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah yang diresmikan oleh Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono tanggal 10 November 2006. 




Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah,
 via dokumentasi pribadi


Masjid Agung Jawa Tengah atau MAJT ini adalah destinasi pertama yang paling ingin saya kunjungi ketika ada di Venice Van Java, Semarang.
Untuk bisa sampai ke MAJT, dari Simpang Lima Semarang kemudian menuju Jalan Jl Brigjend Sudiarto, ke Lottermart, dari Perempatan Lamper belok kiri lalu menuju Jl Gajah. Perjalanan menuju ke sini dari Simpang Lima memakan waktu sekitar dua puluh menit.
Berawal dari melihat foto kumpulan masjid di kalender rumah, membuat saya terkesan dengan kemegahan MAJT ini.
Ternyata begitu saya melihat langsung masjid ini begitu megah dengan luas 10 hektare. Selain itu, masjid ini mampu menampung 15.000 jamaah.
Satu lagi keunikan MAJT yang menjadi ciri khasnya, enam buah pilar payung elektrik raksasa setinggi 20 meter dengan diameter 14 meter di pelataran masjid. Ini seperti keenam Pilar di Masjid Nabawi. Masyaallah.

2. Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah



Taman Mini Jawa Tengah
Berfoto di depan Puri Maerokoco,
via dokumentasi pribadi

Bukan hanya di Jakarta yang punya replika Indonesia, di Semarang pun ada taman mininya Jawa Tengah, yaitu Puri Maerokoco. Letaknya ada di Jalan Anjosmoro, Tawang Sari Semarang.

Rumah adat Semarang
Rumah adat Semarang,
via dokumentasi pribadi

Di Puri Maerokoco terdapat puluhan rumah adat di Jawa Tengah. Menarik banget, deh, ada hutan mangrove yang hijau dan asri.

Hutan Mangrove Puri Maerokoco
Hutan Mangrove nan asri,
via dokumentasi pribadi

Saya sudah pernah mengulas lebih detail mengenai Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah. Bisa baca tulisan saya tentang Puri Maerokoco di bawah ini.

Baca juga : Puri Maerokoco, Taman Mini Jawa Tengah sebagai Wisata Budaya dan Edukasi



3. Klenteng Sam Poo Kong


Sam Poo Kong yang instagramble
Sam Poo Kong yang instagramble,
via dokumentasi pribadi

Destinasi wisata budaya yang paling terkenal di Ibu Kota Jawa Tengah adalah Klenteng Sam Poo Kong.  Letaknya ada di Jalan Simongan Raya No. 129, Semarang.

Klenteng Sam Poo Kong ini aksesnya mudah dijangkau karena letaknya tidak begitu jauh dari pusat Kota Semarang.

Dari Simpang Lima, Semarang, lalu melewati Jalan Pahlawan sampai di perempatan depan Polda Jateng.
Belok ke arah kanan dan melewati Jalan Veteran sampai di RSUP Dr. Kariadi.

Di depan RSUP Dr. Kariadi, lalu belok kiri dan ikuti jalan tersebut. Nah, Klenteng Sam Poo Kong lokasinya ada di kiri jalan setelah jembatan.

Sam Poo Kong ini nuansanya didominasi merah dan kuning dan tempatnya instagramable banget, cocok juga buat swafoto atau wefie.

Patung Cheng Ho, Sam Poo Kong
Berfoto di patung Cheng Ho,
via dokumentasi pribadi

Kali ini saya yang fotoin, jadinya pakai foto suami dan anak di depan patung Cheng Ho. Sam Poo Kong ini merupakan tempat bersejarah untuk mengenang Laksamana Cheng Ho yang pernah berlabuh di Jawa bagian utara.

Klenteng Sam Poo Kong ini buka dari pukul 08.00-21.00 WIB. Tiket masuk saat weekday untuk dewasa adalah Rp. 7000, 00, masuk area wisata dan masuk area sembahyang Rp. 27.000,00. Untuk anak dikenai tiket Rp. 5.000,00 dan masuk area wisata dikenai tiket Rp. 15.000,00. Sedangkan bagi
wisatawan asing dikenai tiket Rp. 10.000,00 dan masuk area wisata dikenai tiket Rp. 40.000.00.

Tiket masuk saat weekend Rp. 10.000, 00, masuk area wisata dan masuk area sembahyang Rp. 28.000,00. Untuk anak dikenai tiket Rp. 8.000,00 dan masuk area wisata dikenai tiket Rp. 15.000.00.
Bagi wisatawan asing dikenai tiket Rp. 15.000,00 dan masuk area wisata dikenai tiket Rp. 45.000.00.


4. Simpang Lima Semarang


Berfoto di Simpang Lima Semarang
Simpang Lima Semarang,
via dokumentasi pribadi

Simpang Lima Semarang adalah pusat kota yang ramai dikunjungi dan dikenal dengan nama Lapangan Pancasila. Simpang Lima ini adalah pertemuan antara Jalan Pahlawan,  Pandanaran, Ahmad Yani, Gajah Mada dan Ahmad Dahlan.

Simpang Lima Semarang merupakan tempat yang cukup dekat dari tempat kerja suami dan kontrakan saya yang ada di Jalan Mentri Supeno.

Naik kendaraan hias di Simpang Lima
Naik kendaraan hias di Simpang Lima,
via dokumentasi pribadi

Jadi, saya  beberapa kali mengunjungi tempat ini. Penuh kenangan juga sih, di sini. Mengunjungi Simpang Lima pada sore jelang malam atau saat weekend merupakan saat yang paling tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

Baca juga : Simpang Lima Semarang, Sepanjang Jalan Penuh Kenangan 



5. Kawasan Kota Lama


Gereja Blenduk Kota Lama Semarang
Berfoto di Gereja Blenduk,
via dokumentasi pribadi

Kota Lama Semarang adalah salah satu ikon ibu Kota Jawa Tengah.  Kota Lama Semarang ini banyak terdapat bangunan bersejarah dan jadi cagar budaya Indonesia. Pada abad ke 19-20, kawasan Kota Lama ini merupakan pusat perdagangan saat itu.

Ada satu ikon di Kota Lama yang cukup terkenal dan saya beserta rekan kerja suami mengabadikan foto di depan Gereja Blenduk.



6. Museum 3D Trick Art Old City


Museum 3D Trick Art Old City Semarang
Museum 3D Trick Art Old City Semarang,
via dokumentasi pribadi

Museum Trick Art Old City atau dikenal dengan nama Museum Rumah Terbalik terletak di Kawasan Kota Lama Semarang.
Museum 3D ini, sekarang sudah menjamur di beberapa kota di Indonesia. Termasuk di Bandung, juga.

Museum 3D Trick Art Old City Semarang
Berasa naik jembatan beneran,
via dokumentasi pribadi

Beberapa obyek di museum ini terlihat nyata seperti aslinya. Lumayan banyak foto yang diambil di museum ini bersama suami dan anakku.


Baca juga : Serunya Mengunjungi Museum 3D Trick Art Old City, Semarang



7. Pagoda  Avalokitesvara atau Vihara Budhagaya Wattugong 


Vihara Budhagaya Wattugong
Pagoda Avalokitesvara,
via jateng.tribunnews.com

Pagoda Avalokitesvara atau Vihara Budhagaya Wattugong berada di Jalan Raya Pudakpayung Watugong, Semarang.

Akses menuju ke Pagoda Avalokitesvara atau Vihara Budhagaya, Wattugong bisa ditempuh selama empat puluh lima menit perjalanan dari pusat Kota Semarang ke arah Unggaran atau Jalan Solo-Yogyakarta menggunakan mobil. Vihara Budhagaya ini letaknya di pinggir jalan besar dan ada di depan Markas Kodam IV Diponegoro, Watugong.

Kompleks Vihara Buddhagaya Watugong ini luasanya 2,25 hektare, yang terdiri dari 5 bangunan dengan dua bangunan utama, Pagoda Avalokitesvara dan Vihara Dhammasala yang dibangun sejak tahun 1955. 

Patung Budha di Vihara Budhagaya Wattugong
Berfoto di depan patung emas Budha,
via dokumentasi pribadi

Hal menarik lainnya, di dalam kompleks Vihara Buddhagaya Watugong terdapat Monumen Watugong, patung Dewi Kwan Im, ada juga patung Buddha di bawah pohon Bodhi, letaknya ada di pelataran vihara,  selain itu ada juga patung Buddha tidur berwarna coklat dengan pakaian dan tubuh emas di bagian kiri pagoda, serta kolam teratai yang terletak di sekitar pagoda.

Design bangunan di Kawasan Budhagaya Wattugong ini mirip dengan suasana khas Thailand yang jadi salah satu daya tarik tempat ini.

8.Water Blaster Semarang 

Water Blaster Semarang
Water Blaster Semarang,
via dokumentasi pribadi

Water Blaster Semarang yang terletak di Jalan Bukit Candi Golf Nomor 1 merupakan salah satu wisata air pertama dan punya beragam fasilitas yang lengkap.

Letaknya sekitar 7 KM dari Simpang Lima Semarang. Carilah jalur menuju Jalan Dr Wahidin lalu belok kanan sebelum SPBU menuju Jalan Candi Golf Boulevard.

Waterblaster Semarang
Kenangan sama si kecil,
via dokumentasi pribadi

Kamu bisa mencoba Slider, Slide Race, Family Side, Lazy River, Cross Over, Flying Fox, Paint Ball dan kolam ombak. Seru banget, deh, mencoba berbagai wahana di sini.

Water Blaster ini buka saat weekday dari pukul 10.00-17.00 WIB dengan tiket masuk sebesar Rp. 60.000,00, sedangkan saat weekend dibuka dari pukul 07.00-17.00 WIB dengan tiket masuk sebesar Rp. 80.000,00.

9. Taman Indonesia Kaya (Dulu Taman KB)


Taman KB Semarang
Taman KB (Dahulu), via dokumentasi pribadi

Sejak tanggal 10 Oktober 2018 yang lalu Taman KB diganti namanya menjadi Taman Indonesia Kaya dan diresmikan Pemerintah Kota Semarang, yaitu Hendar Priyadi sebagai Walikota Semarang dan Bakti Budaya Djarum Foundation.

Taman Indonesia Kaya,
via seputarsemarang.com

Taman Indonesia Kaya yang dahulu dikenal dengan Taman KB terletak di Jl. Menteri Supeno, Semarang telah direnovasi menjadi Taman dengan berbagai galeri dan panggung seni pertunjukan terbuka sebagai wadah bagi para seniman dan pekerja seni untuk menyalurkan kreativitasnya.

Sebenarnya Lawang Sewu pun masuk ke dalam daftar destinasi wisata yang ingin saya dikunjungi karena ini adalah icon Kota Semarang. Namun, suami udah duluan ke sini, ketika diajak kembali dia malah ngajak ke tempat lain yang belum dikunjunginya.

Alhasil hanya lewat aja ke Lawang Sewu, icon Kota Venice Van Java ini. Sayang banget memang. Padahal penasaran sama tempat ini. Pengen lihat dalamnya. Rasanya seneng banget bisa mengunjungi destinasi menarik di Semarang. 

Itulah kesembilan tempat yang pernah saya kunjungi di Venice Van Java, Semarang. Penuh kesan dan kenangan. Gimana Sahabat Catatan Leannie, tertarik enggak buat ngunjungin berbagai destinasi keren di sana?




Salam,