Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

5 Aktivitas Seru Bersama Keluarga saat Diam di Rumah ketika Pandemi

Aktivitas seru bareng keluarga
Aktivitas seru bareng keluarga, freepik.com

Meski diam di rumah, ternyata ada berbagai aktivitas seru bersama keluarga yang positif ketika pandemi dan selama bulan Ramadan. Semua hal yang terjadi pasti ada sisi baiknya, termasuk anjuran stay at home. 

Meski sering kali kejenuhan menyapa keseharian, ternyata bisa disiasati dengan melakukan kegiatan bersama yang bisa mempererat bonding antar keluarga.

Apa saja kira-kira kegiatan seru yang bisa dilakukan bareng keluarga? Simak, yuk, 5 aktivitas  seru yang mungkin bisa Kamu lakukan juga di rumah!


1.  Mengaji bersama


Mengaji bareng keluarga
Mengaji bersama keluarga, freepik.com

Perbanyak ibadah di bulan suci Ramadan karena ibadah yang Kita lakukan pahalanya berlipat ganda. Lebih mendekatkan diri dengan mengaji bareng keluarga bisa jadi hal yang menyenangkan.

Anak saya masih berusia empat tahun, bisa mulai dikenalkan huruf hijaiyah dengan lagu anak yang ikut dia nyanyikan. Seru banget lihat ekspresinya anak yang masih polos. Gemes jadinya.


2.  Memasak bareng pasangan


Memasak bareng pasangan
Memasak bareng pasangan, freepik.com

Memasak jadi aktivitas seru bareng keluarga. Menyiapkan menu camilan atau menu berbuka jadi hal sederhana yang paling menyenangkan kalau anak dan suami turut membantu istrinya di dapur. Rasanya meleleh hati istri meski suami cuman bantu cuci piring atau ikut memasak. Bantuan kecil yang berdampak besar pastinya.

Biasanya kalau bareng anak bisa ambyar sih, apalagi anak balita, kadang dia pengen sayurannya, wortel aja dijadiin mix sama anakku, sambil dia nyanyi-nyanyi gitu. Hehe ... Imajinasi anak luar biasa, ya.


3. Menonton acara kesukaan keluarga


Nonton bareng di rumah, freepik.com

Sepertinya acara nonton bareng ini bisa beda versi, ya, antara anak, suami dan istri juga. Yang penting kebersamaan yang terjalin satu sama lain.

Seringnya ortu ngalah dan nonton serial anak buat nemenin mereka. Meski tontonannya itu lagi, itu lagi. Ceritanya pun diulang-ulang. Anehnya anakku kok kayak yang baru nonton itu aja, ekspresinya lucu.

Baiklah asal anak bahagia orang tua pun bahagia. Pernah berdua aja nonyon setelah anak tidur, eh saya yang jadi  ketiduran nonton bareng suami. Makanya acara nonton bareng ini selalu seru, sih, buat saya.


4. Menemani anak bermain



Menemani anak bermain
Menemani anak bermain, dokumentasi pribadi

Menemani anak bermain bisa jadi aktivitas seru dan mengasah  kreatuvitas dan motoriknya juga, loh. Contohnya menemani anak bermain lego, bermain ular tangga atau monopoli bisa jadi acara ngebuburit bareng anak. Inget kedua acara ini pas saya masih SD. Dulu bareng sahabat saya sering banget mainin ini.


Baca juga :  Sehari bareng sahabat, we time sekaligus refresh energy


5. Membuat kerajinan di rumah



Membuat kerajinan
Membuat kerajinan, freepik.com

Kamu bisa mencari informasi tentang benda Do It Yourself (DIY) untuk dibuat bersama keluarga. Contohnya saja membuat keranjang sampah  yang unik, membuat mainan dari barang-barang bekas seperti kardus atau botol air mineral yang tak terpakai, atau berkreasi dengan kertas. Kamu bisa mengeksplore aktivitas seru bareng anak juga pasangan dengan kegiatan yang bermanfaat.

Bisa juga melakukan aktivitas seru lainnya, salah satunya melakukan permainan tradisional. Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk memupuk jiwa nasionalisme anak.

Berbagai kegiatan seru di di rumah selama masa pandemi ini berbeda-beda versi saya dengan keluarga lain. It's okay, yang terpenting bisa membuat bonding semakin erat antar keluarga.

Baca juga : Realitas stay at home setelah social distancing

Nah, bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, ide seru apa nih, yang bisa dilakukan bareng keluarga saat diam di rumah selama masa pandemi dan Ramadan? 



Salam,




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday9



Tips Agar Balita Betah Berada di Rumah saat Masa Pandemi

Betah bermain di rumah
Anak bermain di rumah,
pixabay.com/ Victoria_Borodinova

Memiliki anak yang usianya di bawah lima tahun memang luar biasa. Seperti anak saya yang berusia empat tahun, ketika ada anjuran stay at home, dia yang biasa main ke luar mudah sekali merasa bosan. Saya ingin membuat anak saya yang masih balita betah berada di rumah.

Meskipun pada kenyataannya, masih banyak anak lainnya yang dibiarkan bermain bebas di luar rumah, tanpa memakai masker malah di lingkungan dekat rumah. Agak miris memang sama keadaan ini.

Anak memang perlu bergerak akti tujuannya agar organ tubuh bekerja dengan baik dan menjaga anak tetap ceria dan merasa senang. Kesehatan fisik dan mental anak akan terjaga jika orang tua paham cara membuat anak aktif bergerak sambil bermain.

Balita biasanya senang main di luar rumah, contohnya bisa bermain bebas di taman dekat rumah. Namun, pada keadaan pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, sebaiknya anak tetap berada di dalam rumah. 

Ada beberapa tips agar balita betah berada di dalam rumah yang bisa dicoba oleh orang tua, diantaranya:


1. Bebaskan imajinasi mereka


Bermain lego,
pixabay.com/StockSnap

Biarkan balita meniru gerakan bermacam-macam benda yang ada di benaknya, seperti pesawat, kereta api,  motor, ataupun hewan-hewan tertentu.

Hal ini merupakan metode efektif agar anak mengenal berbagai nama kendaraan atau binatang.

Biarkan anak bermain lego atau biarkan dia membentuk benteng dan menyusunnya sendiri.


2. Bermain dengan benda di sekitarnya



Bermain bantal,
Pixabay.com/Victoria_Borodinova

Anak-anak, baik kakak dan adik bisa menggunakan bantal yang ada di kasur untuk bermain perang bantal. Hal ini merupakan aktivitas aman dan dapat membuatnya bergerak aktif.

Selain itu, orang tua dapat mengajak anak bermain perang-perangan memakai berbagai benda seperti gulungan kaus kaki, kain perca, tisue, atau kertas yang dibentuk menyerupai bola. Hal ini dapat melatih gerakan motoriknya untuk melempar benda.


3. Membuat simulasi olahraga 


Simulasi olahraga
Simulasi olahraga,
Pexels.com/Andrea Piacquadio


Membuat simulasi olah raga akan membuat anak semakin aktif bergerak dan anak mengenal berbagai jenis olah raga lewat permainan. Orang tua bisa mencoba olahraga sederhana dengan balita di rumah.


4. Biarkan anak beraktivitas dengan pensil warna dan krayon.


Mewarnai
Mewarnai, Pexels.com/Andrea Piacquadio


Kegiatan belajar bagi balita akan lebih menyenangkan untuk mereka jika Kita sudah menyediakan media belajar yang menarik dan berwarna-warni untuk mengenal huruf, bentuk, angka.

Orang tua dapat mensupport aktivitas anak dan memberikan kebebasan anak menggambar dan mewarnai.

Siapkan bahan seperti kertas, kain, dan pensil warna atau krayon untuk melakukan aktivitas ini. Sebagian anak  usia dini seperti balita biasanya senang mencorat-coret atau mewarnai dinding sesuka hati mereka.

Anak mencorat-coret tembok
Hasil karya Dzaky, dokumentasi pribadi

Bebaskan mereka berkespresi meski harus mengotori dinding rumah. Percayalah semua itu bagus untuk melatih kreativtas anak.

Semoga informasi di atas cukup membantu orang tua mengatasi masalah balita yang tidak betah atau cepat bosan ketika #diamdirumah. Jika ada keperluan mendesak dengan mengajak anak ke luar rumah jangan lupa memakaikan masker anak.

Baca juga : Panduan menggunakan masker anak yang harus diketahui orang tua

Itulah keempat tips yang bisa dilakukan orang tua agar anaknya betah berada di dalam rumah saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Selamat mencoba dan menemani aktivitas bersama anak selama #diamdirumah.



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday8



Kunci Sukses Mengoptimalkan Potensi dan Bakat Anak yang Harus diketahui Orang Tua

Potensi dan bakat anak
Mengenal potensi dan bakat anak,
via pexels.com/ Andrea Piacquadio


Beberapa waktu yang lalu, tanggal 25 Februari 2020, saya mengikuti kulwap parenting mengenai kunci menemukan potensi dan bakat anak bersama Ina Nurhidayah.


Ina Nurhidayah SE.CHt adalah seorang Home Educator dan Event Management Specialist, spesialis training event organizer, serta fokus pada kegiatan bermain anak sesuai potensi dan bakatnya.


Kulwap parenting bersama Ina Nurhidayah,
via dokumentasi pribadi


Saya mengikuti kulwap ini atas ajakan seorang adik tingkat saya semasa kuliah dahulu yang bernama Resa Rahmawati atau sering dipanggil Echa.


Sekarang Teh Echa ini jadi enterpreneur dan punya toko buku sendiri, yaitu Dzaida Shop di daerah Cimahi.  Untuk informasi lebih lengkap, bisa dilihat di instagram@dzaidashop_edukasikeluarga.


Bahasan kulwap mengenai bagaimana mengetahui dan mengoptimalkan potensi dan bakat begitu menarik perhatian saya. Saya sudah memiliki satu orang anak lelaki yang usianya empat tahun lebih, November tahun ini usianya  lima tahun.


Saya juga ingin mengetahui dan mengoptimalkan potensi dan bakat anak.  Ada yang tahu apa perbedaan potensi diri dengan bakat anak? Yuk, simak, lebih detailnya di bawah ini.


Mengoptimalkan potensi anak


Pengertian potensi diri  secara bahasa berasal dari Bahasa Inggris potency dan potential. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi merupakan kemampuan, kesanggupan, dan daya yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.


Menurut Wiyono dan Endra, terminologi potensi diri adalahnkemampuan dasar manusia berupa kekuatan, energi, atau kemampuan terpendam yang menunggu diwujudkan agar bermanfaat dalam kehidupan manusia.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S. At Tin: 4

Berdasarkan surat At Tin ayat 4 menyatakan bahwa anak adalah seorang manusia yang telah diciptakan Allah Swt dalam keadaan sebaik-baik penciptaan.


Dalam hal ini, seorang anak pasti punya kelebihan dan kelemahan masing-masing, serta potensi tertentu yang bisa dioptimalkan.


Bagi Sahabat Catatan Leannie,
Apa arti seorang buah hati atau anak bagi orang tua? Menurut versi Catatan Leannie bisa dibaca di bawah ini, ya!


Baca juga :  Arti Penting Buah Hati bagi Kehidupan


Teh Ina Nurhidayah dalam kulwapnya menyatakan bahwa mengenal potensi anak itu mudah, loh.

Bagaimana caranya menemukan potensi anak? 

Mungkin pertanyaan ini ada dalam benak Sahabat Catatan Leannie juga, terutama yang berstatus orang tua.

Potensi dalam diri anak bisa diketahui dengan mencari tahu anak sukanya, apa, sih? Hal apa yang membuat mata anak menjadi berbinar-binar. Tanyalah dari hati ke hati.  (Ina Nurhidayah)

Menemani keseharian bersama anak akan membuat orang tua paham mengenai potensi buah hati dan membuat bonding semakin lekat.


Cara mengenal bakat anak 

Ternyata bakat itu bukan tentang melukis, menari, menyanyi, tapi termasuk juga SIFAT yang PRODUKTIF.


Bakat adalah sifat produktif yang telah terpatri dalam diri seseorang sejak ia tercipta.

Bakat dan potensi unik anak merupakan potensi kekuatan PANCA INDRA dan BAKAT SIFAT.

Kelompok bakat, potensi panca indera ini terdiri dari lima belas kelompok, diantaranya:

1. Akting
2. Merawat Kecantikan
3. Memperagakan Busana
4. Menari
5. Seni Musik
6. Bernyanyi
7. Seni Lukis
8. Memasak
9. Olahraga
10. Keterampilan Fisik
11. Keterampilan Tangan
12. Kerajinan Tangan
13. Memelihara Lingkungan
14. Bercocok Tanam
15. Beternak

Sedangkan untuk BAKAT SIFAT terdiri dari tiga puluh kelompok, diantaranya:

1. Mengendalikan Orang
2. Mengatur Orang
3. Menengahi Konflik
4. Berjualan
5. Menyeleksi Orang
6. Mendidik
7. Memotivasi
8. Mewakili
9. Mengkomunikasikan
10. Merawat
11. Melayani
12. Membuat Visi
13. Membuat Strategi
14. Memasarkan
15. Mensintesis
16. Mencipta
17. Merancang
18. Menganalisis
19. Menata Keuangan
20. Memulihkan
21. Mengevaluasi
22. Meneliti
23. Menulis
24. Menginterpretasi
25. Menata Administrasi
26. Memproduksi
27. Menjaga Mutu
28. Menjaga Keselamatan
29. Mendistribusi
30. Mengoperasikan


Dari kedua bakat ini cobalah cari tahu mana yang paling cocok agar memahami dan memudahkan untuk mengenal bakat anak.


Cara mengenali bakat anak

Ada berbagai cara untuk mengenali bakat anak kita. Simak, yuk, penjelasannya di bawah ini!

a. Memahami potensi diri dan bakat

Usahakan seorang ibu telah memahami bakat dan potensi dirinya sendiri agar lebih tahu cara mengenal potensi dan bakat anak.

 "Enjoy, Easy, and  Excellent"

Ketiga hal ini perlu diperhatikan sehingga saat salah satusatu  tersebut ada pada anak, maka orang tua dapat menangkap sinyal tersebut.


b. Melakukan beragam aktivitas


Lakukan kegiatan anak dengan  beragam
aktivitas. Setelah itu, anak bisa mulai dikenalkan dengan sebuah aktivitas berbeda setiap harinya.


c. Mendokumentasikan aktivitas anak


Cobalah orang tua, khususnya ibu melakukan dokumentasi setiap aktivitas anak setiap harinya.


d. Komunikasi tentang kegiatan yang sudah dilakukan


Ajak anak untuk berdiskusi, alirkan perasaannya setelah beraktivitas seharian.

"Bagaimana perasaaan kakak saat melakukan kegiatan tadi?"

"Ada ide lain atau tidak untuk kegiatan kita minggu depan?"

Itulah beberapa contoh diskusi dengan anak. Berkomunikasilah dengan buah hati tercinta.


e. Mencatat hasil observasi selama menemani anak


Catat hasil observasi selama menemani anak bisa ditulis pada jurnal atau portofolio anak.  Tuliskan juga bagaimana respon anak saat melakukan aktivitasnya.


Apakah responnya berbinar-binar, biasa saja, tidak suka, atau menagih ingin mengulangi aktivitas yang sama?


f. Melakukan beragam aktivitas secara continue 


Untuk membuat aktivitas anak yang kaya, kegiatannya angan hanya dilakukan sekali saja, tetapi bisa dilakukan secara continue.


Bisa saja respon anak berbeda saat melakukan kegiatan yang sama pada saat pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya. Jangan buru-buru melabeli anak berbakat karena diperlukan OBSERVASI yang BERKELANJUTAN.


Kunci mengoptimalkan potensi dan bakat anak


Jika orang tua ingin berubah dan mengetahui potensi anak lebih dalam, maka, harus meluangkan waktu untuk mendampingi dan menemani tumbuh kembangnya. Jangan sampai anak sibuk dengan kegiatannya dan orang tua pun sibuk juga dengan urusannya.

a. Menemani atau mendampingi anak

Menemani dan mendampingi anak berarti raga, jiwa dan pikiran ikut terlibat dalam aktivitas yang anak lakukan. 

"Sudahkan menemani dan mendampingi anak dengan baik?"


Sebagai contoh, saat anak sedang mencorat-coret tembok, eh, orang tuanya malah marah karena tembok menjadi kotor karena aktivitas anaknya.


Nah, hal ini tidak termasuk kategori menemani dan mendampingi anak. Sebenarnya anak mencorat-coret tembok adalah untuk menyalurkan kreativitasnya. Jadi sebaiknya jangan terbawa emosi saat anak melakukan hal ini.


Contoh lainnya, saat anak bermain puzzle, orang tuanya ikut menemani di sampingnya sambil memperhatikan, tetapi sambil memegang gawai dan mengirim pesan WA.


Hal ini bukanlah menemani dan mendampingi anak dengan benar. Adakah Sahabat Catatan Leannie yang seperti ini di rumah? Semoga nanti tidak mengulangi hal seperti ini lagi, ya.


b. Mengenal anak lebih dekat 

Dari yang saya amati, sih, anak saya tipe yang serba ingin tahu. Dia sering bertanya banyak hal dan pertanyaannya sering kali diulang-ulang.


Anak saya tipe pengamat, dia suka naik mobil dan memperhatikan logo mobilnya. H untuk Honda dan S untuk Suzuki. Dia sudah hapal kedua huruf ini.


Ketika sedang berada di mobil saat bepergian, dia selalu menunjuk ke arah luar.


"Ma, itu Honda, Honda apa itu?"

"Ma itu Suzuki, Suzuki apa itu?"


Sebagai ibunya saya harus mengamati jenis mobilnya, karena kalau saya belum jawab dia akan terus bertanya seperti itu. Pertanyaan akan diulang sebelum saya jawab tipe mobilnya. Ah, anakku ini, kadang lucu, deh.


c. Komunikasi 

Setelah menemani dan dan mendampingi aktivitas anak, maka saat itulah seorang ibu bisa mengenal buah hatinya. Jangan lupa  untuk berkomunikasi sama anak alias ngobrol.


Cobalah menanggapi apa yang telah anak sampaikan. Dengar dan simak dengan baik apa yang anak katakan.  Meskipun seringkali bertanya hal sama setiap harinya. Contohnya anak saya yang tiap hari bertanya seperti ini.


"Hari apa ini, Ma?"

"Itu Azan di masjid mana?"

"Salat apa ini, Ma?"


Setiap hari pasti ditanyakan hal ini sama anakku. Rabbi Habbli Minash Shalihin. Moga jadi anak saleh, ya, Nak. Aamiin.


Jadi, untuk anak dengan usia  di bawah sepuluh tahun, menurut Ina Nurhidayah, orang tua perlu memfokuskan terlebih dahulu tentang menemani dan mendampingi aktivitas anak.

Menemani, atau Mendampingi,  Mengenal, dan Komunikasi adalah tiga kunci sukses mengoptimalkan potensi dan bakat anak.

Semuanya perlu berjalan secara beriringan. Jika ada salah satu hal yang tidak berjalan, maka hasilnya tak akan sempurna.

Tanpa menemani  dan mendampingi anak maka orang tua tak akan mengenal anaknya. Tanpa berusaha untuk mengenal maka akan susah untuk mendampingi.
Enggan menemani dan mengenal anak bisa dipastikan tak akan luwes ketika berkomunikasi dengan buah hati. (Ina Nurhidayah)


"Bagaimana caranya kita bisa tahu potensi anak?"

Jawabannya ternyata sederhana.

Tugas orang tua adalah memfasilitasi bahwa anak itu unik dan spesial, sehingga orang tua jangan sampai memaksakan kehendak terhadap anaknya. Dalam artian anak harus sesuai dengan impian orang tua, karena belum tentu bakat dan potensi anak sejalan dengan yang diinginkan orang tuanya.


Baca juga : Jangan Melimpahkan Mimpi yang Belum Usai pada Anakmu

Jangan membandingkan anak dengan yang lainnya, karena anak Kita pun pasti punya kelebihan yang mungkin tidak dimiliki anak lain.

Selamat menemani dan mendampingi perkembangan anak. Semoga sebagai seorang ibu mampu mengenal anak dengan baik sehingga dapat mengoptimalkan bakat dan potensinya.



Salam, 






Arti Penting Buah Hati dalam Kehidupan

Pic by Pinterest

Seorang anak atau buah hati memiliki arti penting dalam kehidupan. Perjalanan mendapatkan buah hati bagi setiap pasangan berbeda-beda. Ada yang dikaruniai anak dalam waktu singkat dan ada pula yang harus menanti cukup lama, yang pasti setiap anak adalah istimewa.

Arti penting seorang anak, tak lepas dari kehadirannya memberi warna dalam dunia kita. Dia memang bukan milik Kita tapi dititipkan Tuhan untuk berada di dekat Kita, berada dalam hati dan kehadirannya memberikan pengaruh besar dalam hidup.

Simak, yuk, 5 arti penting seorang buah hati dalam kehidupan orang tuanya!

1. Amanah dan anugerah terindah dalam hidup

Anak merupakan Amanah Tuhan yang dititipkannya  pada Kita sebagai orang tua. Mendidik anak adalah tanggung jawab kedua orang tua. Sebagai orang tua atau anak Kita tak bisa memilih, hanya menerima sepenuh hati anugerah terindah yang dipilihkan untuk hidup.

Anaklah yang mengubah hidup seorang Ibu. Bagi seorang ibu, anak menjadi prioritasnya, semua keperluan atau kebutuhan menomor satukan anak terlebih dahulu dibandingkan dirinya.

2. Anak adalah aset bagi orang tua, terutama anak saleh

Anak saleh akan selalu mendoakan kedua orang tuanya. Mendidik anak merupakan aset bagi kehidupan orang tua. Salah satu amalan yang tak pernah putus adalah doa anak saleh.

Pe er terbesar menjadikan anak saleh, bagaimana caranya? Caranya adalah memperbaiki diri, memberikan teladan baik bagi anak, dan mendidiknya penuh cinta dan kasih. Anak saleh merupakan aset bagi orang tuanya.

3. Buah cinta bersama pasangan

Anak merupakan buah hati dan buah cinta bersama pasangan. Anak terlahir dari cinta kedua orang tuanya. Membesarkan anak penuh cinta adalah tugas kedua orang tua. Membersamai kehidupan anak dan menemani tumbuh kembangnya hingga dewasa merupakan masa berharga yang akan melekat dalam memori seorang anak.

4. Teman atau pelipur lara saat sendiri

Saya memiliki seorang putra yang masih balita. Terkadang ingin anak cepat besar, tapi terkadang ingin dia seperti sekarang ini. Menikmati saat-saat ia menemani setiap langkah. Sekadar belanja sayur ke warung bahkan mau ke kamar mandi pun diikutin 😅

Jadi berpikir juga seiring waktu berlalu, dia akan tumbuh besar, tinggi dan menjadi dewasa. Belum tentu saat besar dia ikut ke mana pun Kita pergi, belum tentu juga mau dipeluk dan dicium di depan umum.

Ah, Nak. Kuhanya membayangkannya saja. Aslinya masih menikmati kebersamaan bersama buah hati yang masih balita. Anaklah teman bagi saya, sering kali menjadi pelipur lara. Rasanya bahagia melihat senyum di wajahnya.

5. Anak adalah pewaris dan melanjutkan
 garis keturunan kita

Anak adalah keturunan kita. Menjadi darah daging Kita. Sebagai orang tua, suatu ketika Kita akan meninggalkan anak-anak nantinya. Meski orang tua sudah tak ada di dunia. Anak akan melanjutkan hidupnya. Anaklah pewaris orang tuanya dan melanjutkan garis keturunan.

Sebagai orang tua, anak memang punya arti penting dalam hidup. Dunia menjadi lebih indah dan berwarna dengan kehadirannya. Banyak pasangan yang berusaha mati-matian untuk mendapatkan anak.

Didiklah anak dengan cinta karena setiap anak adalah istimewa. Ini arti penting seorang anak menurut saya. Bagaimana menurut Kamu?


Salam,




Aktif tanda Sehat, Senangnya Menemani Aktivitas Outdoor Anak

Menemani aktivitas outdoor anak

Menemani tumbuh kembang anak adalah hal terindah bagi orang tua. Aktivitas bermain anak di luar ruang atau outdoor ternyata punya banyak manfaat untuk anak. Anak yang aktif dan sehat ditunjang dengan nutrisi yang  baik, salah satunya adalah pemberian susu UHT.

Susu ​Ultra High ​T​emperature ​P​rocessing atau lebih dikenal dengan Susu UHT
merupakan jenis susu yang diolah dengan temperatur tinggi yaitu 135 °C selama 2-4 detik. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman penyakit tanpa merusak vitamin dan kandungan gizi dalam susu.



Dzaky, anak saya yang berusia tiga tahun sudah diperkenalkan susu UHT ketika usia 2 tahun setelah disapih. Dia menolak susu pasteurisasi yang diseduh instan, tapi begitu ketemu susu UHT, langsung suka dan mau minum susunya. Anak saya menyukai rasa susu  Indomilk UHT, baik yang vanila, strawbery maupun coklat. Ternyata memang rasanya enak, ya. Beda dengan rasa plain dari susu pasteurisasi.

Apa saja sih, parameter yang perlu Kita  perhatikan ketika membeli susu UHT? Ternyata ada empat hal yang harus Kita pertimbangkan dalam memilih susu UHT untuk anak 

1. Kandungan nutrisi yang kaya dan lengkap

Ternyata kandungan susu Indomilk UHT kaya akan berbagai nutrisi. Kandungan kalsium yang tinggi disertai fosfor dan vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K, serta mengandung protein dan mineral yang dibutuhkan tubuh seperti magnesium dan zat besi.

Kandungan kalsium membantu pembentukan dan kepadatan tulang serta gigi anak. Vitamin A berperan  mempertahankan keutuhan lapisan permukaan mata. Sedangkan vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium.

Lengkap dan kaya nutrisi, inilah nutrisi yang dibutuhkan anak Untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Susu Indomilk UHT Kids Full Cream merupakan nutrisi tepat untuk anak aktif dan sehat.

2. Tidak ada gula dan garam tambahan dalam produk susu UHT

Susu indomilk UHT Full Cream tidak mengandung kadar gula dan garam tambahan, jadi aman untuk pencernaan anak. Kandungan gula atau garam tambahan akan memperberat kerja ginjal sehingga akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatannya kelak.

Selain itu efek gula tambahan akan menambah faktor risiko obesitas pada anak dan mengganggu pertumbuhan gigi.


3. Kebersihan produknya terjamin

Susu Indomilk UHT juga terjamin kebersihannya. Susu Indomilk UHT Kids Full Cream aman dikonsumsi karena kemasannya kedap udara dan cahaya. Kemasan susu yang baik harus dalam keadaan tidak rusak atau bocor.


4. Kemasan praktis untuk menemani aktivitas anak

Dalam tumbuh kembang anak, asupan nutrisi memang harus diperhatikan dengan baik seperti pemberian Susu UHT pada anak usia 2-5 tahun.


Menemani Aktivitas Outdoor Anak, Inilah 5 Manfaatnya!

Aktivitas anak secara outdoor ternyata punya beragam manfaat bagi anak, apalagi masa golden age yang harus Kita optimalkan perkembangannya. Yuk, 5 simak,  manfaat mengajak anak bermain outdoor!

1. Manfaat fisik dengan aktif bergerak

Dengan aktivitas outdoor, contohnya bermain di taman, anak akan aktif bergerak, belajar koordinasi motorik kasar yang akan membantunya perkembangan otaknya. Anak yang aktif artinya sehat. Berbahagialah, Moms.

Biarkan anak bermain di luar ruang, contohnya bermain di taman yang ternyata banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya. Saat mengunjungi Taman Balaikota Bandung, Dzaky begitu bersemangat, lincah, dan ceria.

Serunya bermain air di Taman Balaikota Bandung

Jalan-jalan ke Taman Balai Kota Bandung

2. Manfaat kognitif dengan meningkatkan kreativitas anak

Aktivitas outdoor anak, terutama di sekitar taman dapat merangsang rasa ingin tahu anak. Hal ini dapat meningkatkan perkembangan kognitif, nalar, juga keterampilan anak dalam mengamati sesuatu sehingga imajinasinya dapat berkembang.

Ketika mengunjungi Taman Teras Cikapundung di Babakan Siliwangi Bandung, Dzaky tertarik dan ingin bermain dengan sekumpulan anak yang sedang bermain tangkap ikan. Permainan anak seperti ini bisa merangsang kreativitas anak.

Bermain tangkap ikan di Taman Teras Cikapundung


3. Manfaat bahasa dengan menambah  kosa kata anak

Saat beraktivitas di luar ruangan, anak bisa Kita kenalkan dengan keadaan sekitar. Anak yang aktif punya rasa ingin tahu terhadap berbagai hal, orang tua bisa mendampingi anak untuk memberi tahu dan menambah kosa kata anak.

Saya berkunjung ke Taman Raja, sebuah taman yang berada dekat rumah. Dekat dengan landasan pesawat Husein Sastranegara Bandung. Ketika bermain, ada pesawat yang akan mengudara. Dzaky begitu excited melihat pesawat.

Melihat pesawat landing

4. Manfaat psikologis dengan melepaskan emosi negatif dan mengurangi stress

Anak pun mengalami berbagai macam emosi, bisa merasa senang, sedih, malu atau pun marah. Dengan bermain di luar ruang, anak menjadi terlihat senang, mereka mampu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stress.

Bahagia melihatmu tersenyum, Nak

Jangan kaget, anak juga bisa stress, loh, Moms. Sayangi anak dengan kasih sayang agar ia merasakan  cinta, bahagia dan berharga.

5. Manfaat sosial dengan berinteraksi dengan sekitarnya

Manfaat ini didapatkan ketika anak bermain dengan orang lain. Anak mendapatkan teman yang menemaninya bermain.

Bermain bersama Kakak Nita

Menemani anak bermain bisa menambah kedekatan antara orang tua dan anak juga. Menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

Membangun kedekatan satu sama lain

Mengabadikan kenangan di Taman Teras Cikapundung

Menikmati kebersamaan di Taman Teras Cikapundung

Anak pun bisa diajarkan untuk menjaga kerbersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ketika makan di tempat umum. Dengan demikian, anak mampu berinteraksi dengan lingkungan dan sekitarnya.

Jangan lupa memberi asupan nutrisi tambahan dengan susu UHT. Susu ini mulai bisa diperkenalkan sejak usia satu tahun.
Menemani aktivitas outdoor anak punya beragam manfaat untuk perkembangannya. Aktif itu tanda anak sehat, loh, Moms.


Salam, 

3 Cara Mudah dan Simpel Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini

Anak baik lagi nabung

Menabung merupakan salah satu sikap baik yang perlu diterapkan pada buah hati. Anak diharapkan mampu untuk mengenal dan mengelola uang sehingga ketika dewasa mereka  tidak boros dan bisa lebih bijak menggunakan uang. Ternyata Kita bisa mengajarkan anak untuk menabung sejak dini. Bagaimana caranya? Mudah Dan simpel, sih, sebenarnya. Orang tua perlu mencobanya. Simak, ya, ulasannya di bawah ini.

Mengenalkan konsep menabung memang bukan hal yang mudah tapi bisa diupayakan orang tua, tentunya melewati proses dan harus diimbangi kesabaran juga. Ada tiga hal yang perlu orang tua perhatikan dalam mengajarkan anak menabung. Simak, ya!


1. Mengajarkan konsep uang, berhemat dengan menabung

Tugas bagi orang tua saat memberi tahu anak mengenai fungsi menabung. Beri tahu jika anak menginginkan sesuatu tak ada yang instan, semuanya harus berproses.

Jika ia menginginkan mainan, bilang saja boleh membeli mainan yang ia inginkan setelah uangnya cukup. Ajarkan setiap hari menabung untuk membeli mainannya.  Anak akan belajar berhemat dengan cara menabung.


2. Berikan celengan dengan bentuk unik dan disukai anak

Salah satu cara mengajarkan anak menabung adalah dengan memberikannya celengan yang unik dan lucu. Saya memilih membelikan celengan berbentuk handphone atau gawai.

 
Celengan anak  

Bentuknya memang seperti telpon genggam, lucu, kan? Emaknya aja suka. Celengan ini memang disukai juga oleh anak saya.

Setiap ada kembalian receh,  saya suka memberikan pada dia. Coba masukkan uangnya celengan buat ditabung. Akhirnya dia paling semangat buat masukin uang ke celengen handphonenya.



3. Ajak anak bermain sambil menabung

Jadi buat ngajarin anak, saya biasanya  telpon dengan celengan bentuk handphone ini, habis itu, bayar, deh, biaya telponnya dengan menabung. Emak kan kudu cerdas, ya, biar anak usia 3 tahun mengerti. Hehe ...  😄

Saat dia naik mobil-mobilan polisinya saya kadang ajak juga nabung, dia nurut juga. Biasanya paling semangat masukin uang ke celengannya.

Main mobil-mobilan sambil nabung


Tak semua yang diinginkan anak harus dipenuhi orang tua, karena orang tua harus memilah mana yang diperbolehkan atau tidak untuk anaknya. Hal ini penting dilakukan agar pada saat dewasa, kondisi psikologisnya sudah siap menerima bahwa terkadang hidup ini tak selamanya seperti yang dia inginkan.

Anak perlu mendapat pengetahuan tentang kebiasaan yang baik. Sebagai orang tua terutama ibu, adalah tugasnya untuk menuntun dan membentuk anak menjadi pribadi baik yang bertanggung jawab.

Begitulah cara simpel dan mudah untuk mengajarkan menabung sejak dini pada anak saya yang masih kecil, memang masih tiga tahun, sih. Orang tua perlu mencobanya. Menabung mengajarkan anak menyisihkan uang agar dia tidak boros dan lebih bijak menggunakan uang. Semoga dia paham dan terbiasa untuk menabung kelak.



Salam,






Full Time Mom Vs Working Mom adalah Pilihan. Tak Selalu Negatif, Inilah 5 Sisi Positif Keduanya

Sumber: Pinterest

Sudah sejak lama perbandingan antara ibu rumah tangga yang full time mengurus anak dengan working mom diperdebatkan.  Padahal keduanya punya dua sisi yang berbeda. Bisa berupa hal positif atau negatif. Berbahagialah dengan pilihanmu karena setiap ibu berhak bahagia.

Apapun yang kita putuskan adalah pilihan, pilihan yang saya buat belum tentu cocok diterapkan di keluarga Sahabat yang lain. Meski banyak perdebatan satu sama lainnya, kita perlu lebih bijak menilai. Jangan saling menjatuhkan atau merasa lebih baik dibandingkan yang lainnya.

Inilah 5 sisi positif seorang full time mom dan working mom. Simak, ya, Sahabat!

1. Seorang Full Time Mom punya Kesempatan Memonitor Perkembangan Anak

Setiap ibu atau istri pasti menginginkan yang terbaik untuk keluarganya. Terlebih seorang ibu yang punya cinta kasih tak terhingga untuk putra dan putrinya. Seorang ibu rumah tangga atau full time mom punya kesempatan memonitor perkembangan anak karena seluruh waktunya ada untuk mereka.

Jangan merasa jenuh, ya. Lelahmu adalah ibadah, Mom. Berbahagialah dengan pilihanmu.

2. Working Mom Biasanya punya Manajemen Waktu yang Lebih Baik

Bagi ibu pekerja atau Working Mom manajemen waktu adalah hal yang paling utama. Working Mom tanpa seorang asisten pastinya akan berusaha mengatur urusan pekerjaan rumah dan kantor.

Bisa jadi ia bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan, membereskan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci, memasak, atau mengurus anak. Percayalah semua ini pun butuh kemampuan mengatur waktu yang efektif. Biasanya ibu pekerja lebih terbiasa dan pintar mengatur waktu.

3. Working Mom Lebih Menginginkan Family Time dan sangat Mengapresiasinya

Saat weekend adalah waktu yang paling ditunggu seorang working mom. Ia akan sangat mengapresiasi family time dengan memanfaatkan waktu libur untuk menemani anak juga suaminya. Inilah quality time yang dinantikannya.

4. Kepuasan Batin tersendiri bagi Full Time Mom Mampu Mengurus dan Mendidik Anak tanpa Bantuan Pihak Ketiga

Setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Selama sembilan bulan mengandung sudah ada semacam kontak batin antara ibu dan anak. Bersama dengan anak dan memantau perkembangan mereka sungguh menjadi kepuasan batin tersendiri.

Seorang ibu pekerja mau tak mau perlu bantuan pihak ketiga atau orang lain untuk mengurus anak, apalagi anaknya masih bayi, batita bahkan balita yang memerlukan pengawasan. 

Biasanya keluarga terdekat seperti nenek, mertua atau ipar menjadi solusi. Meski ada diantara working mom yang memilih pengasuh atau menitipkan anak di daycare.

5. Working Mom punya Penghasilan Tetap, meski Full Time Mom pun bisa Berpenghasilan dari Rumah

Tak dipungkiri alasan seorang wanita ikut bekerja adalah masalah ekonomi. Membantu menyokong keuangan keluarga atau mungkin berjuang sendiri menafkahi anak setelah perceraian atau kematian suami adalah salah satu alasan untuk bekerja.

Mendapatkan penghasilan tetap merupakan alasan seorang ibu bekerja, meski sebenarnya ibu yang full time pun bisa berpenghasilan dari rumah lewat berbisnis online, berjualan offline, atau menjadi seorang penulis. Hehe ... percayalah saya pernah mengalami tiga hal ini.

Ada seorang ibu rumah tangga yang merasa punya keinginan bekerja jika meilhat wanita karier tapi mungkin di sisi lain, ada wanita bekerja yang memimpikan punya kehidupan bersama anaknya seperti full time mom.

Saya memilih berada diantara keduanya, meski menerima pekerjaan, hanya bekerja part time saja sehingga masih punya banyak waktu bersama anak meski sesekali ditinggal bekerja part time di Laboratorium Klinik Swasta di kota kelahiran saya.

Yang paling pantas menilai manusia adalah Tuhan. Baik full time mom atau working mom, niatkan setiap langkahmu untuk beribadah. Tak ada yang salah dengan full time mom or working mom, mungkin cara pandangmu terhadap sesuatu perlu diperbaiki. So ... berbahagialah dengan apa yang kau pilih, Mom.


Salam,





Arti Sebuah Pelukan dan 5 Manfaatnya bagi Kesehatan Anak

Sumber: Pinterest

Memeluk anak ternyata beragam manfaatnya. Sebuah pelukan memiliki arti sebagai satu wujud kasih sayang ibunda untuk buah hati tercinta. Selain itu, sebuah pelukan tenyata memiliki dampak positif dalam kesehatan fisik, psikis dan tumbuh kembang anak. Beragam manfaat bisa dirasakan buah hati yang rutin mendapatkan pelukan terutama dari orang yang disayanginya.

Anak adalah anugerah terindah yang dikirimkan Tuhan ke dunia. Masa kecil anak kita hanya berlangsung sekali. Ingin rasanya mengisi masa kecil buah hati dengan kenangan manis dan tak terlupakan.  Sebuah pelukan, satu tindakan simpel dan sederhana mampu memberikan kenangan indah bagi seorang anak. Sebuah pelukan akan membuat anak merasa nyaman dan disayangi.

Simak, yuk, 5 manfaat memeluk anak, terutama dari segi kesehatan bagi sang buah hati!

1. Meningkatkan Kesehatan Tubuh

Saat memeluk anak, hormon oksitosin pun diproduksi, sehingga terjadi reaksi yang membuat tubuh mengeluarkan zat kimia alami yang berdampak positif terhadap kesehatan, diantaranya menurunkan resiko serangan jantung, mengurangi capek, stress, infeksi dan bisa menyembuhkan depresi.

Pelukan bagi bayi dipercaya dapat membantu meningkatkan berat badan bayi yang lahir kurang dari normal atau berat badan lahir rendah.

2. Membantu Meningkatkan Sistem Imun

Sistem imun tubuh ternyata dipengaruhi kondisi psikologis pemiliknya. Ketika anak  sedang tertekan, peluklah ia. 

Tubuh akan mengeluarkan solar plexus chakra sehingga kelenjar tymus mampu menyeimbangkan produksi leukosit atau sel darah putih sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi dan meningkatkan kekebalan.

3. Mengurangi Rasa Sakit

Ketika memeluk anak ternyata mampu mengurangi rasa sakit yang dialami anak karena efek dilepaskannya hormon oksitosin.

4. Menjaga agar Tekanan Darah Tetap Normal

Memeluk anak mampu mengurangi
stress dan kecemasan  sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap normal dan mengurangi risiko terkena serangan jantung.

5. Menjaga Kesehatan Kulit

Saat memeluk anak, adanya kontak kulit diantara ibu dan anak ternyata dapat membuat  kulit terlihat lebih cerah, lembut, halus, bersinar, dan sehat.

Dengan memeluk anak dapat menyeimbangkan sistem ketegangan pada kulit karena efek aliran listrik positif saat adanya getaran pada kulit ketika terjadi pelukan.

Ternyata pelukan bagi anak begitu berarti dan beragam manfaat pelukan dari sisi kesehatan bisa didapatkan dari memeluk anak. Sudahkah hari ini memeluk buah hati tercinta?


Salam,