Indonesia Website Awards
Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

3 Cara Mudah dan Simpel Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini

Anak baik lagi nabung

Menabung merupakan salah satu sikap baik yang perlu diterapkan pada buah hati. Anak diharapkan mampu untuk mengenal dan mengelola uang sehingga ketika dewasa mereka  tidak boros dan bisa lebih bijak menggunakan uang. Ternyata Kita bisa mengajarkan anak untuk menabung sejak dini. Bagaimana caranya? Mudah Dan simpel, sih, sebenarnya. Orang tua perlu mencobanya. Simak, ya, ulasannya di bawah ini.

Mengenalkan konsep menabung memang bukan hal yang mudah tapi bisa diupayakan orang tua, tentunya melewati proses dan harus diimbangi kesabaran juga. Ada tiga hal yang perlu orang tua perhatikan dalam mengajarkan anak menabung. Simak, ya!


1. Mengajarkan konsep uang, berhemat dengan menabung

Tugas bagi orang tua saat memberi tahu anak mengenai fungsi menabung. Beri tahu jika anak menginginkan sesuatu tak ada yang instan, semuanya harus berproses.

Jika ia menginginkan mainan, bilang saja boleh membeli mainan yang ia inginkan setelah uangnya cukup. Ajarkan setiap hari menabung untuk membeli mainannya.  Anak akan belajar berhemat dengan cara menabung.


2. Berikan celengan dengan bentuk unik dan disukai anak

Salah satu cara mengajarkan anak menabung adalah dengan memberikannya celengan yang unik dan lucu. Saya memilih membelikan celengan berbentuk handphone atau gawai.

 
Celengan anak  

Bentuknya memang seperti telpon genggam, lucu, kan? Emaknya aja suka. Celengan ini memang disukai juga oleh anak saya.

Setiap ada kembalian receh,  saya suka memberikan pada dia. Coba masukkan uangnya celengan buat ditabung. Akhirnya dia paling semangat buat masukin uang ke celengen handphonenya.



3. Ajak anak bermain sambil menabung

Jadi buat ngajarin anak, saya biasanya  telpon dengan celengan bentuk handphone ini, habis itu, bayar, deh, biaya telponnya dengan menabung. Emak kan kudu cerdas, ya, biar anak usia 3 tahun mengerti. Hehe ...  😄

Saat dia naik mobil-mobilan polisinya saya kadang ajak juga nabung, dia nurut juga. Biasanya paling semangat masukin uang ke celengannya.

Main mobil-mobilan sambil nabung


Tak semua yang diinginkan anak harus dipenuhi orang tua, karena orang tua harus memilah mana yang diperbolehkan atau tidak untuk anaknya. Hal ini penting dilakukan agar pada saat dewasa, kondisi psikologisnya sudah siap menerima bahwa terkadang hidup ini tak selamanya seperti yang dia inginkan.

Anak perlu mendapat pengetahuan tentang kebiasaan yang baik. Sebagai orang tua terutama ibu, adalah tugasnya untuk menuntun dan membentuk anak menjadi pribadi baik yang bertanggung jawab.

Begitulah cara simpel dan mudah untuk mengajarkan menabung sejak dini pada anak saya yang masih kecil, memang masih tiga tahun, sih. Orang tua perlu mencobanya. Menabung mengajarkan anak menyisihkan uang agar dia tidak boros dan lebih bijak menggunakan uang. Semoga dia paham dan terbiasa untuk menabung kelak.



Salam,






Full Time Mom Vs Working Mom adalah Pilihan. Tak Selalu Negatif, Inilah 5 Sisi Positif Keduanya

Sumber: Pinterest

Sudah sejak lama perbandingan antara ibu rumah tangga yang full time mengurus anak dengan working mom diperdebatkan.  Padahal keduanya punya dua sisi yang berbeda. Bisa berupa hal positif atau negatif. Berbahagialah dengan pilihanmu karena setiap ibu berhak bahagia.

Apapun yang kita putuskan adalah pilihan, pilihan yang saya buat belum tentu cocok diterapkan di keluarga Sahabat yang lain. Meski banyak perdebatan satu sama lainnya, kita perlu lebih bijak menilai. Jangan saling menjatuhkan atau merasa lebih baik dibandingkan yang lainnya.

Inilah 5 sisi positif seorang full time mom dan working mom. Simak, ya, Sahabat!

1. Seorang Full Time Mom punya Kesempatan Memonitor Perkembangan Anak

Setiap ibu atau istri pasti menginginkan yang terbaik untuk keluarganya. Terlebih seorang ibu yang punya cinta kasih tak terhingga untuk putra dan putrinya. Seorang ibu rumah tangga atau full time mom punya kesempatan memonitor perkembangan anak karena seluruh waktunya ada untuk mereka.

Jangan merasa jenuh, ya. Lelahmu adalah ibadah, Mom. Berbahagialah dengan pilihanmu.

2. Working Mom Biasanya punya Manajemen Waktu yang Lebih Baik

Bagi ibu pekerja atau Working Mom manajemen waktu adalah hal yang paling utama. Working Mom tanpa seorang asisten pastinya akan berusaha mengatur urusan pekerjaan rumah dan kantor.

Bisa jadi ia bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan, membereskan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci, memasak, atau mengurus anak. Percayalah semua ini pun butuh kemampuan mengatur waktu yang efektif. Biasanya ibu pekerja lebih terbiasa dan pintar mengatur waktu.

3. Working Mom Lebih Menginginkan Family Time dan sangat Mengapresiasinya

Saat weekend adalah waktu yang paling ditunggu seorang working mom. Ia akan sangat mengapresiasi family time dengan memanfaatkan waktu libur untuk menemani anak juga suaminya. Inilah quality time yang dinantikannya.

4. Kepuasan Batin tersendiri bagi Full Time Mom Mampu Mengurus dan Mendidik Anak tanpa Bantuan Pihak Ketiga

Setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Selama sembilan bulan mengandung sudah ada semacam kontak batin antara ibu dan anak. Bersama dengan anak dan memantau perkembangan mereka sungguh menjadi kepuasan batin tersendiri.

Seorang ibu pekerja mau tak mau perlu bantuan pihak ketiga atau orang lain untuk mengurus anak, apalagi anaknya masih bayi, batita bahkan balita yang memerlukan pengawasan. 

Biasanya keluarga terdekat seperti nenek, mertua atau ipar menjadi solusi. Meski ada diantara working mom yang memilih pengasuh atau menitipkan anak di daycare.

5. Working Mom punya Penghasilan Tetap, meski Full Time Mom pun bisa Berpenghasilan dari Rumah

Tak dipungkiri alasan seorang wanita ikut bekerja adalah masalah ekonomi. Membantu menyokong keuangan keluarga atau mungkin berjuang sendiri menafkahi anak setelah perceraian atau kematian suami adalah salah satu alasan untuk bekerja.

Mendapatkan penghasilan tetap merupakan alasan seorang ibu bekerja, meski sebenarnya ibu yang full time pun bisa berpenghasilan dari rumah lewat berbisnis online, berjualan offline, atau menjadi seorang penulis. Hehe ... percayalah saya pernah mengalami tiga hal ini.

Ada seorang ibu rumah tangga yang merasa punya keinginan bekerja jika meilhat wanita karier tapi mungkin di sisi lain, ada wanita bekerja yang memimpikan punya kehidupan bersama anaknya seperti full time mom.

Saya memilih berada diantara keduanya, meski menerima pekerjaan, hanya bekerja part time saja sehingga masih punya banyak waktu bersama anak meski sesekali ditinggal bekerja part time di Laboratorium Klinik Swasta di kota kelahiran saya.

Yang paling pantas menilai manusia adalah Tuhan. Baik full time mom atau working mom, niatkan setiap langkahmu untuk beribadah. Tak ada yang salah dengan full time mom or working mom, mungkin cara pandangmu terhadap sesuatu perlu diperbaiki. So ... berbahagialah dengan apa yang kau pilih, Mom.


Salam,





Arti Sebuah Pelukan dan 5 Manfaatnya bagi Kesehatan Anak

Sumber: Pinterest

Memeluk anak ternyata beragam manfaatnya. Sebuah pelukan memiliki arti sebagai satu wujud kasih sayang ibunda untuk buah hati tercinta. Selain itu, sebuah pelukan tenyata memiliki dampak positif dalam kesehatan fisik, psikis dan tumbuh kembang anak. Beragam manfaat bisa dirasakan buah hati yang rutin mendapatkan pelukan terutama dari orang yang disayanginya.

Anak adalah anugerah terindah yang dikirimkan Tuhan ke dunia. Masa kecil anak kita hanya berlangsung sekali. Ingin rasanya mengisi masa kecil buah hati dengan kenangan manis dan tak terlupakan.  Sebuah pelukan, satu tindakan simpel dan sederhana mampu memberikan kenangan indah bagi seorang anak. Sebuah pelukan akan membuat anak merasa nyaman dan disayangi.

Simak, yuk, 5 manfaat memeluk anak, terutama dari segi kesehatan bagi sang buah hati!

1. Meningkatkan Kesehatan Tubuh

Saat memeluk anak, hormon oksitosin pun diproduksi, sehingga terjadi reaksi yang membuat tubuh mengeluarkan zat kimia alami yang berdampak positif terhadap kesehatan, diantaranya menurunkan resiko serangan jantung, mengurangi capek, stress, infeksi dan bisa menyembuhkan depresi.

Pelukan bagi bayi dipercaya dapat membantu meningkatkan berat badan bayi yang lahir kurang dari normal atau berat badan lahir rendah.

2. Membantu Meningkatkan Sistem Imun

Sistem imun tubuh ternyata dipengaruhi kondisi psikologis pemiliknya. Ketika anak  sedang tertekan, peluklah ia. 

Tubuh akan mengeluarkan solar plexus chakra sehingga kelenjar tymus mampu menyeimbangkan produksi leukosit atau sel darah putih sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi dan meningkatkan kekebalan.

3. Mengurangi Rasa Sakit

Ketika memeluk anak ternyata mampu mengurangi rasa sakit yang dialami anak karena efek dilepaskannya hormon oksitosin.

4. Menjaga agar Tekanan Darah Tetap Normal

Memeluk anak mampu mengurangi
stress dan kecemasan  sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap normal dan mengurangi risiko terkena serangan jantung.

5. Menjaga Kesehatan Kulit

Saat memeluk anak, adanya kontak kulit diantara ibu dan anak ternyata dapat membuat  kulit terlihat lebih cerah, lembut, halus, bersinar, dan sehat.

Dengan memeluk anak dapat menyeimbangkan sistem ketegangan pada kulit karena efek aliran listrik positif saat adanya getaran pada kulit ketika terjadi pelukan.

Ternyata pelukan bagi anak begitu berarti dan beragam manfaat pelukan dari sisi kesehatan bisa didapatkan dari memeluk anak. Sudahkah hari ini memeluk buah hati tercinta?


Salam,