Indonesia Website Awards
Showing posts with label BPN Ramadan 2020. Show all posts
Showing posts with label BPN Ramadan 2020. Show all posts

5 Pelajaran Kehidupan dan Keterampilan Diri yang Berkembang saat Diam di Rumah

Pelajaran saat diam di rumah, freepik.com

Anjuran Stay at home sudah dilakukan sejak Bulan Maret yang lalu, meski kenyataannya masih banyak warga yang berkeliaran di luar rumah tanpa keperluan mendesak. Namun, dengan diam di rumah, membuat saya mempelajari banyak hal bermakna dalam hidup.

Saya percaya bahwa tak ada hal yang sia-sia, semua pasti ada hikmahnya. Pandemi Covid-19 yang berdampak besar terhadap kehidupan banyak orang di dunia menjadi reminder juga buat saya. Setidaknya ada lima pelajaran kehidupan saat stay at home, diantaranya:


1. Mengatur waktu dengan baik


Saya dan suami sudah merintis bisnis kuliner, alhamdulillah progresnya baik. Setidaknya dari hari ke hari ada aja yang pesan produknya. Ada yang pesan donat, baso aci, puding, risoles, kue kering bahkan cake untuk ulang tahun.

Meskipun banyak orderan, tetap saja saya harus bisa mengatur waktu kapan harus mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus anak, mendampingi anak belajar, menyiapkan menu buka juga sahur, dan meluangkan waktu untuk menulis. Keterampilan memanage waktu memang penting dan biasanya seorang ibu perlu banget bisa mengatur waktu dengan baik.


2. Belajar resep makanan yang baru


Jujur, saat sebelum nikah, saya keitung jarang masak karena kerja pagi dan sering lembur sampai harus pulang malam ,tapi sekarang tiap hari memasak untuk keluarga.

Sekarang zaman udah canggih mau cari tahu resep masakan bisa buka Cookpad atau YouTube, jadi bisa belajar masak berbagai resep baru.

Belakangan ini saya belajar bikin donat, ternyata proses membuat adonan cukup menyita waktu, tenaga dan perasaan, lol. Biar pengen adonan bagus, butuh belajar beberapa kali sampai terbiasa bikinnya.

Sepertinya keterampilan memasak juga banyak yang ikut berkembang seiring pandemi COVID-19 dan diberlakukannya stay at home serta  social distancing.

Baca juga : Melukis harapan setelah pandemi berlalu


3. Mengasah keterampilan menulis dengan konsisten dan berbagi hal baik pada pembaca 


Selama masa pandemi dan Ramadan ini, saya jadi punya banyak hal yang ingin saya bagikan pada pembaca. Mengikuti tantangan menulis tiap hari ternyata bisa membuat Kita lebih konsisten, kalau ada kemauan pasti bisa nulis tiap hari dan menyelesaikan challenge menulis.

Menulis tiap hari mengasah keterampilan menulis bagi saya dan  belajar menyempatkan diri meski aktivitas sehari-hari pun cukup padat.


4. Mendongeng untuk anak dan mempererat bonding


Anak saya kadang sering banget merasa bosan saat disuruh seharian di rumah. Setelah saya amati, anak saya suka mendengar saat saya bercerita. Meski kadang diulang-ulang cerita yang saya dongengin ke dianya.

Untung ada aplikasi Let's Read yang bisa diunduh di smartphone android dan iOS. Ini tentang cerita anak dari berbagai negara juga penulisnya tapi bisa dikonversi ke Bahasa Indonesia.

Keterampilan bercerita atau mendongeng ternyata disukai anak dan dia selalu pengen minta diceritain berbagai hal. Selain itu, mendongeng bisa mempererat bonding antara ibu dan anak.


5. Mengelola emosi lebih stabil dengan bersabar


Poin nomor lima ini jadi hal terbesar yang harus saya pelajari. Keterampilan mengelola emosi bisa dilakukan dengan pausing atau jeda sejenak atau melakukan teknik relaksasi. Tarik napas sejenak lalu embuskan. Lakukan berkali-kali sampai lebih tenang.

Keterampilan mengelola emosi agar bisa lebih stabil ke jiwa ini memang butuh dibiasakan. Kenali pemicunya lalu tarik napas sejenak biar lebih tenang. Menerima keadaan pun jadi poin penting bagi saya.
Secara teori, sih, begitu, kenyataannya saya juga kadang masih harus belajar buat lebih bersabar.  Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie? 

Selalu ada hal baik di tengah pandemi COVID-19 sekali pun. Itulah lima hal yang menjadikan pelajaran kehidupan dan mengembangkan keterampilan diri ketika harus #diamdirumah karena COVID-19. Semoga Kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.  


Salam,




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday11





5 Aktivitas Seru Bersama Keluarga saat Diam di Rumah ketika Pandemi

Aktivitas seru bareng keluarga
Aktivitas seru bareng keluarga, freepik.com

Meski diam di rumah, ternyata ada berbagai aktivitas seru bersama keluarga yang positif ketika pandemi dan selama bulan Ramadan. Semua hal yang terjadi pasti ada sisi baiknya, termasuk anjuran stay at home. 

Meski sering kali kejenuhan menyapa keseharian, ternyata bisa disiasati dengan melakukan kegiatan bersama yang bisa mempererat bonding antar keluarga.

Apa saja kira-kira kegiatan seru yang bisa dilakukan bareng keluarga? Simak, yuk, 5 aktivitas  seru yang mungkin bisa Kamu lakukan juga di rumah!


1.  Mengaji bersama


Mengaji bareng keluarga
Mengaji bersama keluarga, freepik.com

Perbanyak ibadah di bulan suci Ramadan karena ibadah yang Kita lakukan pahalanya berlipat ganda. Lebih mendekatkan diri dengan mengaji bareng keluarga bisa jadi hal yang menyenangkan.

Anak saya masih berusia empat tahun, bisa mulai dikenalkan huruf hijaiyah dengan lagu anak yang ikut dia nyanyikan. Seru banget lihat ekspresinya anak yang masih polos. Gemes jadinya.


2.  Memasak bareng pasangan


Memasak bareng pasangan
Memasak bareng pasangan, freepik.com

Memasak jadi aktivitas seru bareng keluarga. Menyiapkan menu camilan atau menu berbuka jadi hal sederhana yang paling menyenangkan kalau anak dan suami turut membantu istrinya di dapur. Rasanya meleleh hati istri meski suami cuman bantu cuci piring atau ikut memasak. Bantuan kecil yang berdampak besar pastinya.

Biasanya kalau bareng anak bisa ambyar sih, apalagi anak balita, kadang dia pengen sayurannya, wortel aja dijadiin mix sama anakku, sambil dia nyanyi-nyanyi gitu. Hehe ... Imajinasi anak luar biasa, ya.


3. Menonton acara kesukaan keluarga


Nonton bareng di rumah, freepik.com

Sepertinya acara nonton bareng ini bisa beda versi, ya, antara anak, suami dan istri juga. Yang penting kebersamaan yang terjalin satu sama lain.

Seringnya ortu ngalah dan nonton serial anak buat nemenin mereka. Meski tontonannya itu lagi, itu lagi. Ceritanya pun diulang-ulang. Anehnya anakku kok kayak yang baru nonton itu aja, ekspresinya lucu.

Baiklah asal anak bahagia orang tua pun bahagia. Pernah berdua aja nonyon setelah anak tidur, eh saya yang jadi  ketiduran nonton bareng suami. Makanya acara nonton bareng ini selalu seru, sih, buat saya.


4. Menemani anak bermain



Menemani anak bermain
Menemani anak bermain, dokumentasi pribadi

Menemani anak bermain bisa jadi aktivitas seru dan mengasah  kreatuvitas dan motoriknya juga, loh. Contohnya menemani anak bermain lego, bermain ular tangga atau monopoli bisa jadi acara ngebuburit bareng anak. Inget kedua acara ini pas saya masih SD. Dulu bareng sahabat saya sering banget mainin ini.


Baca juga :  Sehari bareng sahabat, we time sekaligus refresh energy


5. Membuat kerajinan di rumah



Membuat kerajinan
Membuat kerajinan, freepik.com

Kamu bisa mencari informasi tentang benda Do It Yourself (DIY) untuk dibuat bersama keluarga. Contohnya saja membuat keranjang sampah  yang unik, membuat mainan dari barang-barang bekas seperti kardus atau botol air mineral yang tak terpakai, atau berkreasi dengan kertas. Kamu bisa mengeksplore aktivitas seru bareng anak juga pasangan dengan kegiatan yang bermanfaat.

Bisa juga melakukan aktivitas seru lainnya, salah satunya melakukan permainan tradisional. Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk memupuk jiwa nasionalisme anak.

Berbagai kegiatan seru di di rumah selama masa pandemi ini berbeda-beda versi saya dengan keluarga lain. It's okay, yang terpenting bisa membuat bonding semakin erat antar keluarga.

Baca juga : Realitas stay at home setelah social distancing

Nah, bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, ide seru apa nih, yang bisa dilakukan bareng keluarga saat diam di rumah selama masa pandemi dan Ramadan? 



Salam,




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday9



Tips Agar Balita Betah Berada di Rumah saat Masa Pandemi

Betah bermain di rumah
Anak bermain di rumah,
pixabay.com/ Victoria_Borodinova

Memiliki anak yang usianya di bawah lima tahun memang luar biasa. Seperti anak saya yang berusia empat tahun, ketika ada anjuran stay at home, dia yang biasa main ke luar mudah sekali merasa bosan. Saya ingin membuat anak saya yang masih balita betah berada di rumah.

Meskipun pada kenyataannya, masih banyak anak lainnya yang dibiarkan bermain bebas di luar rumah, tanpa memakai masker malah di lingkungan dekat rumah. Agak miris memang sama keadaan ini.

Anak memang perlu bergerak akti tujuannya agar organ tubuh bekerja dengan baik dan menjaga anak tetap ceria dan merasa senang. Kesehatan fisik dan mental anak akan terjaga jika orang tua paham cara membuat anak aktif bergerak sambil bermain.

Balita biasanya senang main di luar rumah, contohnya bisa bermain bebas di taman dekat rumah. Namun, pada keadaan pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, sebaiknya anak tetap berada di dalam rumah. 

Ada beberapa tips agar balita betah berada di dalam rumah yang bisa dicoba oleh orang tua, diantaranya:


1. Bebaskan imajinasi mereka


Bermain lego,
pixabay.com/StockSnap

Biarkan balita meniru gerakan bermacam-macam benda yang ada di benaknya, seperti pesawat, kereta api,  motor, ataupun hewan-hewan tertentu.

Hal ini merupakan metode efektif agar anak mengenal berbagai nama kendaraan atau binatang.

Biarkan anak bermain lego atau biarkan dia membentuk benteng dan menyusunnya sendiri.


2. Bermain dengan benda di sekitarnya



Bermain bantal,
Pixabay.com/Victoria_Borodinova

Anak-anak, baik kakak dan adik bisa menggunakan bantal yang ada di kasur untuk bermain perang bantal. Hal ini merupakan aktivitas aman dan dapat membuatnya bergerak aktif.

Selain itu, orang tua dapat mengajak anak bermain perang-perangan memakai berbagai benda seperti gulungan kaus kaki, kain perca, tisue, atau kertas yang dibentuk menyerupai bola. Hal ini dapat melatih gerakan motoriknya untuk melempar benda.


3. Membuat simulasi olahraga 


Simulasi olahraga
Simulasi olahraga,
Pexels.com/Andrea Piacquadio


Membuat simulasi olah raga akan membuat anak semakin aktif bergerak dan anak mengenal berbagai jenis olah raga lewat permainan. Orang tua bisa mencoba olahraga sederhana dengan balita di rumah.


4. Biarkan anak beraktivitas dengan pensil warna dan krayon.


Mewarnai
Mewarnai, Pexels.com/Andrea Piacquadio


Kegiatan belajar bagi balita akan lebih menyenangkan untuk mereka jika Kita sudah menyediakan media belajar yang menarik dan berwarna-warni untuk mengenal huruf, bentuk, angka.

Orang tua dapat mensupport aktivitas anak dan memberikan kebebasan anak menggambar dan mewarnai.

Siapkan bahan seperti kertas, kain, dan pensil warna atau krayon untuk melakukan aktivitas ini. Sebagian anak  usia dini seperti balita biasanya senang mencorat-coret atau mewarnai dinding sesuka hati mereka.

Anak mencorat-coret tembok
Hasil karya Dzaky, dokumentasi pribadi

Bebaskan mereka berkespresi meski harus mengotori dinding rumah. Percayalah semua itu bagus untuk melatih kreativtas anak.

Semoga informasi di atas cukup membantu orang tua mengatasi masalah balita yang tidak betah atau cepat bosan ketika #diamdirumah. Jika ada keperluan mendesak dengan mengajak anak ke luar rumah jangan lupa memakaikan masker anak.

Baca juga : Panduan menggunakan masker anak yang harus diketahui orang tua

Itulah keempat tips yang bisa dilakukan orang tua agar anaknya betah berada di dalam rumah saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Selamat mencoba dan menemani aktivitas bersama anak selama #diamdirumah.



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday8



Melukis Harapan saat Pandemi COVID-19 Berlalu

Harapan saat pandemi COVID-19 Berakhir
Harapan saat COVID-19 berakhir, freepik.com

Pernah dengar ungkapan yang menyatakan bahwa "Badai pasti berlalu." Meski bukan sekarang, saya sendiri yakin bahwa pandemi COVID-19 ini akan berakhir. Banyak harapan menanti saat pandemi ini berlalu.

Semua pasti mengharapkan hal yang sama tentunya. Kita bisa melihat dan merasakan dampak COVID-19 terhadap berbagai aspek kehidupan.

Sederet harapan yang ingin saya wujudkan ketika Covid-19 berakhir, dimulai dari hal sederhana sampai hal besar yang menjadi impian, diantaranya:


1. Mengajak anak bermain ke taman dan supermarket dekat rumah


Bermain di taman
Seneng lihat ekspresinya main di taman,
dokumentasi pribadi

Ini sederhana aja, sih, harapannya pengen lihat anakku senang saat main di taman atau ngunjungin supermarket deket rumah pun tujuannya sama.

Jadi, rumah saya dekat supermarket yang cukup lengkap di daerah Jalan Dakota. Anak saya sampai hapal jingle dari supermarket tadi dan sering dia nyanyiin di rumah.

Bermain di game area
Happy saat main di game di supermarket dekat rumah,
dokumentasi pribadi

Kayaknya kangen ke sana dan dia pengen main permainan anak juga beli makanan kesukaannya.


2. Mengantar dan mendampingi anak sekolah


Mendampingi anak sekolah
Mendampingi anak sekolah,
dokumentasi pribadi

Ini harapan yang simpel juga sebenarnya. Anak saya baru sebulan masuk sekolah atau bimbingan belajar gitu. Udah mulai betah, mau sosialisasi, dan mau kerjain tugas sekolahnya.

Pas ada pandemi ini anak kurang happy, fokusnya terbagi ke berbagai mainan di rumah. Mungkin ibunya yang ngajarin enggak kayak bidadari, lol ...  alias kaya
ibu guru di sekolah yang luar biasa penyabar sama anak saya yang usianya baru 4 tahun.

Mengantar dan mendampingi anak sekolah jadi hal yang menyenangkan dan saya kangen moment ini.


3. Mendatangi perpustakaan daerah, mencari referensi buku untuk penulisan buku solo


Mencari referensi buku di Pusda Cimahi,
galamedianews.com

Menulis buku solo adalah impian saya selama ini. Jujur, dulu sebelum nulis artikel dan ngeblog, saya pengen punya novel sendiri. Nulis puisi jadi hobi saya malah, beberapa kali ikut event, alhamdulillah karya saya dibukukan sebagai antologi puisi.

Sekarang sudah terlihat kalau genre tulisan saya itu non fiksi, makanya lebih nyambung nulis artikel atau ngeblog sih. Sebelumnya saya malah rutin mengirimkan tulisan ke berbagai media online.

Saat ini saya mau serius nulis buku solo. Target saya tahun ini buku solo saya bisa diterbitkan, kalau bisa terbit mayor. Aamiin, moga impian saya yang satu ini bisa kesampaian.


4. Mensupport bisnis yang dirintis suami dan punya toko kue sendiri


Kuliner Jajanan Papi Martin
Jajanan Papi Martin available on Gofood,
dokumentasi pribadi

Saya kadang terharu sama usaha yang dijalankan suami. Betapa dia bekerja keras buat anak, istri dan keluarganya. Semoga usahanya, lelah, juga keringatnya dibalas pahala kebaikan di sisi-Nya.

Saya support dengan bantu promosi saja soalnya bikin kue, baking, enggak bisa saya lakukan. Moga impian suami punya toko kue sendiri bisa terwujud.

Bisa cek aplikasi Go Food Jajanan Papi Martin dan instagram Jajanan Papi Martin buat tahu produk kuliner yang ditawarkan. Pengiriman untuk sementara buat area Bandung dan sekitarnya, ya.


5. Mengunjungi berbagai tempat baru di Bandung sekalian family traveling


Air mancur menari di Kiara Artha Park Bandung,
instagram.com/@kiaraarthapark

Meski saya orang Bandung, saya juga ternyata belum menjelajahi Kota yang dikenal dengan  julukan Paris Van Java.
Ada berbagai tempat di Bandung Timur yang belum saya jelajahi.

Puncak Bukit Bintang atau Bukit Moko,
instagram.com/@bukitmoko

Bukit Bintang, Air mancur menari di Kiara Artha Park mejadi beberapa destinasi yang ingin saya kunjungi di kemudian hari.

Baca juga : Itinerary 5 destinasi wisata menarik di Bandung Timur


6. Mengunjungi Mekah dan beberapa negara lainnya


Mekah, destinasi impian,
timesindonesia.co.id

Impian terbesar saya sebagai seorang Muslimah adalah mengunjungi tanah suci, melakukan ibadah umrah atau Haji. Sepertinya ini jadi impian dari banyak orang juga.

Negara lain yang pengen saya kunjungi diantaranya Brunei Darussalam yang lekat dengan nuansa islamnya, Jepang, Korea Selatan, Inggris, juga Perancis.

Sederet impian terlukis dalam benak saya. Semoga pandemi COVID-19 ini cepat berlalu dan satu demi satu impian yang ingin saya capai bisa terwujud.

Bagaimana dengan Sahabat Catatan Leannie, Ketika Pandemi COVID-19 berakhir, impian apa yang ingin diwujudkan?



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday7



Ketahui Panduan Memakai Masker bagi Anak untuk Mencegah Penularan Virus Corona


Ajak anak memakai masker, freepik.com

Meski sudah ada anjuran social distancing dan stay at home, tetapi kenyataannya masih banyak anak-anak yang bermain bebas di lingkungan tempat tinggal saya. Sepertinya mereka kurang kesadaran akan pentingnya menggunakan masker untuk seluruh keluarga termasuk anaknya saat pandemi COVID-19. Padahal salah satu tujuan menggunakan masker adalah untuk mencegah penularan Virus Corona.

Beberapa kali saya melihat saat berbelanja ke supermarket dekat rumah, masih saja ada anak yang dibiarkan menemani orang tuanya tanpa menggunakan masker. Rasanya miris melihat kejadian tersebut, malah saya yang jadi khawatir sendiri.


Tujuan Penggunaan Masker


Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan bahwa beberapa kasus Infeksi COVID-19 tak menunjukkan gejala. Oleh karena itu penggunaan masker merupakan suatu langkah untuk mengurangi penyebaran penyakit.

Penggunaan masker di tempat umum juga bertujuan mengurangi droplet atau cipratan yang berasal dari bersin maupun batuk sehingga dapat mencegah penularan virus.

Menurut rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC),  idealnya seseorang yang menggunakan masker dengan benar, yaitu menutup rapat pada bagian mulut dan hidung, serta sedikit melonggarkannya di bagian telinga.

Untuk orang dewasa lebih mudah memahami pentingnya menggunakan masker saat pandemi, bagaimana dengan anak-anak?

Anak saya pribadi awalnya tidak mau menggunakan masker saat ke luar rumah, alasannya teman-temannya juga enggak pakai masker, setelah saya edukasi tentang bahaya Virus Corona dan pentingnya memakai masker buat anak, akhirnya dia pun mau menggunakan masker, syukurlah saya pun jadi tenang.


Panduan Penggunaan  Masker untuk Anak-Anak


Menurut American Academy of Pediatrics, inilah panduan bagi orang tua agar anaknya menggunakan masker di masa pandemi.

Anak-anak yang tidak direkomendasikan menggunakan masker


Meskipun memakai masker untuk anak itu penting, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan ada beberapa kelompok anak yang tidak disarankan menggunakan masker, diantaranya:

✅ Anak-anak di bawah usia dua tahun yang  berisiko kehabisan napas.

✅ Jika penggunaan masker tersebut membuat anak-anak tercekik atau tersedak.

✅ Jika anak kesulitan bernapas atau tidak sadar, serta tidak dapat melepas masker tanpa dibantu orang lain

✅ Jika penggunaan masker malah meningkatkan risiko terkena virus, karena kebiasaan anak yang sering menyentuh wajah.

✅Untuk bayi, jika harus pergi ke luar rumah lindungi ia dengan selimut yang menutupinya dan jangan lupa biarkan ia bernapas dengan nyaman.

Lebih baik ikuti anjuran stay at home saja, lebih aman untuk anak soalnya.


Anak-anak yang dianjurkan menggunakan masker


Untuk anak yang berumur di atas dua tahun, sangat dianjurkan untuk mengenakan masker, apalagi jika ada aktivitas di luar rumah.

Selain itu, saat kondisi tertentu di bawah ini mengharuskan anak menggunakan masker, diantaranya:

1. Anak sedang sakit, seperti demam, flu, atau batuk


Jika sakit berlanjut, sebaiknya anak diajak menemui dokter dengan menggunakan masker saat ke luar rumah.

2. Saat anak berjalan-jalan di luar rumah


Terkadang anakanak me bosan berada dalam rumah dalam kurun waktu yang lama.

Jika saya ke luar rumah dengan alasan mencari bahan makanan, anak saya selalu ingin ikut dan tak mau ditinggalkan, saya selalu menggunakan masker untuk dia dan memintanya menjaga jarak dari orang lain.

Saya memilih pagi-pagi untuk ke luar rumah saat berbelanja bahan makanan sekalian jalan-jalan sebagai olahraga ringan.

3. Gunakan masker meski di dalam rumah, jika ada keluarga yang sakit


Jika dalam lingkungan keluarga, ada yang sedang sakit, pastikan anak tetap  menggunakan masker sebagai perlindungan.


Cara meyakinkan anak agar mau menggunakan masker


Awalnya anak saya pribadi merasa enggan untuk memakai masker alasannya masker membuatnya agak susah bernapas dan teman-temannya juga enggak pakai masker.

Nah, karena anak-anak tidak begitu paham pentingnya menggunakan masker, berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua agar anak mau memakai masker:

1. Ajak anak bercermin dan katakan dia cocok memakai masker


Ajaklah anak untuk bercermin, dan katakan bahwa dia begitu cocok saat memakai masker.  Saya memilih motif atau tokoh kartun favorit sebagai masker anak yang bisa menarik perhatiannya.

2. Perlihatkan bahwa orang lain juga memakai masker


Yakinkan pada diri anak bahwa orang lain pun memakai maskernya. Bisa lakukan edukasi bagi anak dengan menceritakan masker dapat melindungi mereka dari kuman yang bisa membuat tubuh menjadi sakit.

Baca juga : 7 Cara Mengurangi Risiko Tertular Covid-19


Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan masker. Mengedukasi anak tentang pentingnya menggunakan masker adalah tugas orang tua. Lakukan panduan di atas untuk meyakinkan anak agar mau menggunakan masker.

Sayangi mereka dan lindungi anak dengan menggunakan masker pada kondisi yang disebutkan di atas. Satu langkah sederhana akan berdampak besar, yuk, ajak anak memakai masker!


Salam, 









#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday6







Social Distancing dan Kisah Viral Pengantar Jenazah COVID-19

Kisah Pengantar Jenazah COVID-19,
regionalkompas.com, edit by Snapseed

Social distancing dan stay at home merupakan kebijakan pemerintah untuk mencegah Infeksi COVID-19 meluas. Namun dua kebijakan ini, tidak sepenuhnya bisa dilakukan masyarakat Indonesia, karena untuk para pejuang keluarga perlu tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Center for Disease Control(CDC), social distancing merupakan tindakan menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, dan menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan orang banyak.

Meski sudah ada kebijakan stay at home sekali pun, saya pribadi tidak bisa sepenuhnya di rumah saja. Ada saatnya harus ke luar rumah jika ada keperluan mendesak, contohnya membeli bahan makanan untuk keluarga. Saya menggunakan masker saat ada di luar rumah.

Bukan hanya saya saja yang punya kepentingan ke luar rumah, para kepala rumah tangga pun tetap mengadu nasib di luar sana. Suami saya pun tetap bekerja karena bank tidak meliburkan karyawannya.


Menjaga jarak bukan berarti tak sayang keluarga


Menjaga jarak
Social distancing atau menjaga jarak
Pixabay.com/Geralt


Social distancing atau menjaga jarak aman antar satu dengan lainnya bukan berrati tak sayang keluarga, tetapi bentuk kepedulian terhadap sesama dan mendukung upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.

Imbauan untuk tidak mudik, sebaiknya diikuti oleh masyarakat karena Kita enggak pernah tahu Keberadaan virus yang tak kasat mata dan takutnya malah menjadi carier bagi keluarga lainnya yang tinggal di kampung halaman.

Bersabar dan menunggu adalah cara terbaik, semoga virus Corona bisa cepat berlalu dan Kita bisa beraktivitas seperti biasanya tanpa ada kekhawatiran.


Kisah Dedy Darmadi, pengantar jenazah Covid-19 di Padang


Dedy dan pengantar jenazah Covid-19,
regional.kompas.com


Kisah yang sempat viral beberapa waktu yang lalu tentang seorang pengantar jenazah yang memakamkan pasien penderita Covid-19 di daerah Padang. Mereka rela menyebrangi sungai agar terhindar dari orang banyak.

Dedy Darmadi yang berusia 35 Tahun dari Padang memaparkan alasan menjadi pengantar jenazah dan memakamkan pasien yang terinfeksi virus Corona. Ia menyatakan bahwa semua itu untuk menghidupi keluarga dan alasan kemanusiaan.

Meski pekerjaannya punya risiko tinggi dan terkadang mendapatkan penolakan warga karena jenazah Covid-19, ia tetap bekerja meski risiko tinggi mengintai petugas pengantar jenazah Covid-19.

Dedy dan rekannya bukan tak paham arti Social Distancing dengan menjaga jarak aman untuk mencegah penyebaran virus Corona meluas tetapi pekerjaan  mengharuskan mereka berinteraksi dengan Jenazah Covid-19. Mereka yang bertugas membawa dan memakamkan jenazah pasien yang terinfeksi virus Corona.

Dedy menceritakan bahwa istrinya sempat khawatir dan takut anaknya yang masih pada kecil terkena virus Corona. Dedy sempat tidur di luar rumah karena istrinya khawatir akan kesehatan anak-anak.

Baca juga : Kurangi Risiko Tertular Virus Corona dengan 7 Cara ini!

Social distancing saat itu begitu terasa meski tinggal dalam satu rumah. Meski begitu Dedy mengaku telah melakukan standar dan prosedur kerja menggunakan APD lengkap demi terhindar dari penularan Virus Corona dan melakukan prosedur kedatangan saat di rumah setelah bekerja.

Namun, akhirnya sang istri paham akan pekerjaan suaminya dan memperbolehkan bertemu anak-anak setelah menyemprot disinfektan dan mandi membersihkan diri setelah pulang kerja.

Semoga Allah selalu menjaga para tenaga kesehatan dan petugas yang berkaitan dengan COVID-19, seperti para pengantar jenazah dan lainnya. Risiko mereka begitu besar, namun mereka bekerja untuk kemanusiaan dan berbakti pada negaranya.


Protokol kedatangan sampai di rumah dari bepergian


Protokol kedatangan sampai di rumah dari bepergian/ kemendagri.go.id

Jika ada suatu keperluan yang mendesak dan urgent, maka lakukan beberapa hal di bawah ini sebagai protokol kedatangan sampai di rumah dari bepergian:


1. Lepas sepatu  saat ada di depan pintu  sebelum masuk ke rumah


Hal pertama yang perlu dilakukan saat sampai di rumah adalah melepas sepatu di depan pintu masuk ke rumah.

Sebaiknya, jangan menggunakan sepatu ke dalam rumah, apalagi sampai memakainya smabil berbaring ke tempat tidur, karena bisa menungkatkan risiko terbawanya  berbagai macam virus, bakteri, atau kuman dari luar rumah.


2. Semprotkan cairan disinfektan pada barang yang dibawa bepergian


Semprotkan cairan disinfektan pada barang yang dibawa ketika bepergian. Untuk lebih waspada lagi, Kamu bisa menyemprotkan cairan tersebut pada barang-barang yang menempel atah dipakai sendiri seperti sepatu pakaian, ponsel, tas, laptop, dan lainnya.

Dengan menyemprotkan alkohol dan konsentrasi biosida yang tinggi dalam disinfektan diyakini mampu untuk membunuh bakteri, virus, kuman, dan mikroorganisme pada permukaan benda apa pun sebagai  perantara virus atau bakteri yang bila dihirup atau disentuh manusia bisa membahayakan.


3. Membuang struk atau tanda terima pembelian yang tidak diperlukan


Saat bepergian ke luar rumah untuk kepeeluan urgent seperti membeli makanan atau obat-obatan, saat sampai di rumah sebaiknya membuang struk, kuitansi atau tanda pembelian lainnya.

Hal ini merupakan salah satu cara pencegahan virus corona meyebar di dalam rumah.


4. Jangan langsung menyentuh barang apa pun  di rumah dan langsung beristirahat


Setelah melepas sepatu, menyemprotkan disinfektan pada barang yang dibawa masuklah ke dalam rumah. Namun, langsung menyentuh barang apa pun di dalam rumah sebelum mencuci tangan sampai bersih.

Jangan langsung beristirahat seperti duduk atau merebahkan diri di kursi, sofa, atau di tempat tidur dalam kondisi masih menggunakan pakaian yang sama saat bepergian.

Untuk para orangtua, jangan langsung menyapa atau menggendong anak jika tubuh belum dalam kondisi bersih.


5. Segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih


Lakukan cuci tangan dengan benar, selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir hingga bersih.

Prosedur mencuci tangan dengan benar seperti ini:

Basahi kedua tangan dengan air, bisa menggunakan air hangat atau dingin. Tuangkan sabun ke telapak tangan.

Usaplah kedua telapak tangan secara perlahan dengan gerakan memutar.

Gosok kedua telapak tangan hingga berbusa, lalu bersihkan seluruh bagian tangan secara merata, terutama pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku. Lakukan Cara ini selama minimal 20 detik.

Selanjutnya, bersihkan seluruh bagian jari dengan gerakan memutar. Bilas tangan dari sisa sabun sampai benar-benar bersih.

Tutup keran dengan tisue agar kuman tidak menempel pada tangan yang telah dicuci dengan bersih.

Terakhir, keringkan tangan menggunakan tisue atau handuk bersih.


6. Buka pakaian, jangan menggantung di kamar atau digunakan kembali keesokan harinya


Segeralah  membuka pakaian, jangan menggantungnya di kamar, apalagi menggunakan pakaian yang sama keesokan harinya.

Hal ini karena pakaian yang dipakai, mungkin saja terdapat virus, bakteri, atau kuman yang menempel dari luar rumah selama bepergian.

Masuklah ke kamar mandi atau toilet dan buka seluruh pakaian yang dikenakan saat bepergian, lalu tempatkan pakaian kotor tersebut di keranjang cuci tersendiri.


7. Mandi sampai benar-benar bersih


Mandi sampai benar-benar bersih bisa  membantu menghilangkan virus dan bakteri yang menempel pada tubuh.

Bersihkan tubuh dari ujung kepala sampai kaki hingga bersih agar sabun membersihkan area tubuh dengan merata.

Ketujuh hal tersebut menjadi langkah untuk pencegahan virus agar tidak masuk ke dalam rumah. Waspada itu penting, setuju, kan, sahabat Catatan Leannie.

Meski di luaran sana masih banyak para pejuang keluarga yang mencari nafkah untuk anak dan istrinya sebaiknya melakukan prosedur ini ketika datang ke rumah. Mencegah lebih baik dari mengobati tentunya.

Kisah pengantar jenazah Covid-19 yang sempat viral ini membuka mata saya bahwa bukan mereka tak ingin mengindahkan larangan stay at home atau social distancing tetapi kebutuhan hidup yang mendesak dan alasan kemanusiaan juga. Semoga virus Corona ini cepat berlalu, tentunya ini jadi harapan banyak orang.



Salam, 




#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday5



Stop Panik, Kurangi Risiko Penularan Virus Corona dengan 7 Cara ini!

Kurangi Risiko Tertular Covid-19
Kurangi Risiko Tertular Covid-19,
pixabay.com/Alexey_Hulsov

Berbicara tentang virus Corona membuat banyak orang merasa khawatir dengan penularannya yang cepat dan meluas ke berbagai wilayah di Indonesia dan dunia. Stop panik, Kita bisa kurangi risiko tertularnya COVID-19 dengan berbagai cara yang akan saya ulas di sini.

COVID-19 atau Novel Coronavirus menjadi penyebab wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Bulan Desember 2019 yang lalu, kemudian meyebar ke negara lainnya sejak Januari 2020. Indonesia mengumumkan dua kasus positif virus Corona di Bulan Maret 2020.

Awalnya virus corona atau COVID-19 ini diduga berasal dari hewan seperti kelelawar, kucing, juga unta. Kasus di Wuhan menunjukkan bahwa virus ini dapat menyebar dari hewan ke manusia dan sekarang dari manusia ke manusia lainnya.

Penularan virus Corona ini terjadi lewat droplet dan kontak langsung dengan penderita. COVID-19 ini bisa bertahan lama di berbagai benda tergantung jenis permukaannya.


Lama virus Corona bertahan pada benda
Lamanya virus bertahan pada berbagai benda,
instagram.com/@medscape

Itulah mengapa anjuran stay at home dan social distancing jadi pilihan buat mencegah penyebaran virus ini. Kita tak pernah tahu kontak terakhir benda yang dipegang kalau berada di area public space, seperti sedang belanja di supermarket atau bahkan hanya sekadar ke atm untuk menarik uang tunai.


Faktor Risiko Infeksi COVID-19 


Faktor risiko Infeksi COVID-19
Faktor risiko Infeksi COVID-19,
freepik.com diedit dengan Snapseed


Tak pilih-pilih, ternyata siapa pun bisa terinfeksi virus corona. Namun orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, bayi dan anak kecil, serta lansia lebih rentan terhadap serangan COVID-19. 

Selain itu, kondisi musim  di berbagai negara pun juga ikut berpengaruh terhadap penyebaran virus ini. Contohnya saja, di negara Paman Sam atau Amerika Serikat, Infeksi COVID-19 lebih banyak terjadi pada musim dingin dan gugur.

Selain itu, seseorang yang tengah bepergian ke berbagai negara yang terkena virus ini, contohnya ke Tiongkok, Cina atau Italia ikut meningkatkan faktor risiko terinfeksi virus Corona.

Seseorang dengan riwayat penyakit seperti jantung, paru-paru, stroke, diabetes, Infeksi saluran kencing juga kanker juga rentan terinfeksi COVID-19.


Gejala COVID-19



Gejala Infeksi COVID-19
Gejala COVID-19, freepik.com


Seseorang yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19, punya gejala yang bervariasi tergantung tingkat keparahan infeksinya. Berikut ini gejala COVID-19 ringan:

✅ Hidung berlendir,

✅ Batuk,

✅Sakit kepala,

✅ Sakit tenggorokan,

✅ Demam,

✅ Merasa tidak enak badan


Infeksi virus Corona ini bisa menyebabkan gejala berat jika sudah menginfeksi paru-paru, contohnya pneumonia yang terjadi di Kota Wuhan.  Gejala COVID-19 yang teehitung berat diantaranya: 

✅ Demam tinggi bila pasien mengalami pneumonia.

✅ Batuk dengan lendir

✅ Sesak napas

✅ Nyeri dada atau sesak ketika bernapas dan batuk

Infeksi COVID-19 bisa menjadi lebih parah pada orang yang punya penyakit lain seperti penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan imunitas yang lemah, bayi, juga lansia. 



Cara Mengurangi Risiko Tertular Virus Corona


Risiko tertular Virus Corona
Kurangi risiko tertular Virus Corona,
www.covid.go.id

Sampai sekarang belum ditemukan vaksin untuk pencegahan infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada 7 cara yang bisa Kita lakukan agar tidak tertular Covid-19, diantara ya:

1. Mencuci tangan dengan benar


Lakukan kebiasaan baik yaitu rutin mencuci tangan dengan sabun dan air selama kurang lebih dua puluh detik sampai bersih.


2. Hindari menyentuh wajah , hidung, dan mulut


Jangan menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum cuci tangan.


3. Hindari kontak dengan orang yang sakit


Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit. Sebaiknya jika sedang tidak enak badan karena flu, isolasi diri di rumah sambil memulihkan kesehatan.


4. Hindari kontak dengan hewan


Hindari kontak langsung dengan menyentuh hewan atau unggas liar. Kita tak pernah tahu jika hewan tersebut kemungkinan membawa virus atau penyakit.


5.  Membersihkan permukaan yang sering digunakan


Jangan lupa nembersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan bersama contohnya gagang pintu rumah yang sering disentuh, dan peralatan lain.


6. Lakukan etika bersin atau batuk dengan benar


Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.


7. Jangan keluar rumah ketika sakit


Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat saat ada gejala sakit atau mengalami sesak napas.

Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan menjaga pola makan sehat dan berolahraga. Jika sakit berlanjut, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.


Baca juga : Tips Jitu Meningkatkan Sistem Imun untuk Menangkal Corona


Mencegah lebih baik daripada mengobati, sebuah slogan yang selalu saya pegang. Stop panik, kurangi risiko penularan Virus Corona dengan ketujuh cara diatas. Semoga pandemi ini bisa Kita lewati bersama. Keep healthy and safety.



Salam, 



#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday4


Sebagai Perempuan, Lakukan 7 Hal ini untuk Membantu Sesama saat Pandemi

Membantu sesama saat pandemi
Membantu sesama saat pandemi,
via freepik.com

Memang benar pandemi COVID-19 ini punya pengaruh besar terhadap banyak aspek kehidupan, terutama masalah ekonomi. Sudah saatnya sebagai perempuan bergerak, melakukan perubahan dengan membantu sesama saat pandemi.

Dampak paling terasa dialami oleh rakyat kecil. Banyak diantara mereka terutama masyarakat dengan ekonomi lemah bertambah sulit hidupnya.

Mari bantu sesama dengan cara yang sederhana dan dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Lakukan step by step tindakan sederhana yang bermanfaat besar di kemudian hari.

Ada 7 hal yang bisa perempuan lakukan baik sebagai seorang ibu, istri, dan bagian dari masyarakat untuk membantu sesama saat pandemi COVID-19, diantaranya:


1. Jangan menyebar Hoax, jaga lisan juga sikap


Jaga lisan dan sikap
Stop Hoax, jaga lisan dan Sikap,
via freepik.com

Beragam informasi yang Kita terima perlu disharing terlebih dahulu sebelum dibagikan ke mana-mana. Efeknya akan dirasakan banyak orang soalnya.

Pengalaman saya sendiri yang punya berbagai grup WA, baik grup sekolah anak, grup literasi, juga grup alumni sekolah SMP, SMU, juga kuliah, masih ada saja segelintir orang yang share pesan yang belum tentu kebenarannya atau berita hoax.

Jaga lisan dan sikap karena situasi sekarang membuat orang kadang sensitif dengan pemberitaan yang ada.


2. Mengajarkan anak menjaga kebersihan


Mencuci tangan
Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan,
via pixabay.com/MiroslovaChrienova

Sebagai orang terdekat, ibu punya andil dalam mengedukasi anak tentang menjaga kebersihan, terutama kebiasaan baik mencuci tangan.

Mencuci tangan sebelum makan atau setelah bepergian dari luar sudah jadi kebiasaan rutin di keluarga kami.


3. Edukasi keluarga untuk menggunakan masker 


Keluarga menggunakan masker
Gunakana masker, via pixabay.com/muhamed_hussen

Saya terkadang masih menemukan saat di lingkungan dekat rumah masih banyak warga yang cuek keluar rumah tanpa masker, begitu pula dengan anak-anak yang bebas main di luar dan dibiarkan orang tuanya.

Saya pikir mereka masih kurang kesadarannya tentang bahaya COVID-19 atau bahkan menyepelekan pandemi ini. Padahal virus Corona bisa sampai tahap Infeksi berat pada paru-paru yang berujung kematian.

Tugas seorang perempuan sebagai ibu dan istri adalah mengedukasi keluarga untuk menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Langkah sederhana yang berdampak besar terhadap lingkungan.


4. Tetap stay at home dan lakukan social distancing


Stay at home
Stay at home, via freepik.com

Dukung upaya pemerintah dan bantu tenaga kesehatan dengan stay at home dan social distancing. Kedua upaya ini diperlukan untuk mencegah penularan virus Corona.



Social distancing
Jaga jarak dengan social distancing,
via freepik.com

Negara Kita tidak menetapkan lockdown, tapi melakukan upaya social distancing untuk mencegah penyebaran virus Corona meluas. Jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak. Jauhi aktivitas sosial untuk sementara demi kebaikan.


5. Ajak anak untuk menabung dan  melakukan sedekah


Mengajarkan anak menabung
Mengajarkan anak menabung,
via dokumentasi pribadi

Mengajarkan anak menabung dan melakukan sedekah bisa dilakukan sejak dini. Biasanya saya memberi pemahaman dulu mengenai nilai uang dan memberi contoh menabung.

Mengajarkan anak sedekah
Memberi dengan bersedekah, via freepik.com

Sebelum digaungkannya social distancing
Saya ajarkan anak bersedekah lewat cara sederhana misalnya saat belanja ke supermarket atau di masjid, saya sampaikan pada anak untuk berbagi dengan menyisihkan sebagian uang ke kotak amal



6. Mendonasikan sebagian harta pada lembaga terpercaya


Donasi untuk Covid-19
Membantu sesama lewat donasi,
via freepik.com


Donasikan sebagian harta untuk membantu sesama dengan menyalurkan pada lembaga terpercaya. Kamu bisa membantu menyisihkan materi untuk mereka yang membutuhkan, bisa donasi bagi masyarakat atau tenaga medis yang kekurangan APD.


7. Membantu lewat doa dan lebih dekat pada-Nya


Berdoa untuk sesama,
via freepik.com

Pandemi ini mengajarkan Kita untuk lebih mendekat pada-Nya. Berpasrah diri menerima setiap ketentuan-Nya. Doa adalah senjatanya orang mukmin.

Jika belum bisa melakukan banyak hal untuk orang lain, jangan meremehkan kekuatan doa. Berdoa juga bisa diajarkan pada anak sejak dini.

Langkah besar dimulai dari tindakan sederhana yang dilakukan diri sendiri dan keluarga di rumah. Sebagai Perempuan banyak hal yang bisa Kita lakukan untuk membantu sesama saat pandemi. Yuk, mulai dari diri sendiri dan saat ini juga.



Salam,





#BPNRamadan2020
#BPNChallengeday3