Sumber: Pinterest |
"Barakallah ... selamat ya, semoga samawa dan langgeng."
Ucapan inilah yang umum diucapkan pada pengantin baru. Saya juga mendapatkan ucapan tersebut ketika menikah empat tahun lalu.
Pernikahan adalah hal yang dinantikan seorang wanita. Indahnya pernikahan, memiliki pasangan yang menemani hidup kita, punya tempat bergantung dan berbagi kisah bersama.
Kebahagiaan ketika awal menikah dan manisnya honeymoon, yang mengalahkan manisnya madu. Halah ...
Kita bisa menemukan pasangan yang bisa tetap mempertahankan keharmonisan dan keromantisan pasca menikah sampai usia senja. Rahasianya apa, ya? Hehe ...
Sudah banyak yang menyatakan bahwa lima tahun di awal pernikahan adalah masa tersulit bagi kedua pasangan. Mengapa?
Simak saja 3 fakta mengenai lima tahun pertama di awal pernikahan.
1. Fase Penyesuaian dan Realisasi
Setelah menikah, Kita mulai hidup bersama seseorang yang bergelar suami. Seseorang yang membawaku Kita ke dalam dunia baru, yaitu dunia pernikahan.
Setahun bahkan dua tahun menikah, ada diantara pasangan yang mungkin kaget dengan kebiasaan pasangan yang "enggak banget" dan baru ketahuan setelah menikah.
Inilah fase penyesuaian kedua pasangan untuk membuat pasangannya saling nyaman satu sama lain. Kenyataan terkadang tak seindah realitas hidup. Tetep berjuang untuk mewujudkan pernikahan yang diridainya. Saling memaklumi, memaafkan dan mengingatkan satu sama lainnya sangat penting.
Harus dicatat bahwa cara menyampaikan sesuatu terhadap pasangan perlu dikomunikasikan dengan baik. Niat yang baik harus ditempuh dengan cara yang baik pula.
2. Zona Nyaman yang Berbahaya
Bagi saya sendiri yang mau menginjak lima tahun usia pernikahan, memang saya sadari ternyata menikah itu tak selamanya indah, mudah, dan bahagia. Semua bisa kita upayakan memang, tetapi perlu adanya timbal balik dari kedua pasangan.
Kesibukan kedua pasangan, kelelahan suami selepas bekerja seharian atau istri yang juga lelah mengurus anak atau pun juga ada yang ikut berkerja di luaran sana, membuat kehidupan pernikahan tidak sehangat dulu. Hal ini bisa terjadi ketika pernikahan menginjak usia tiga sampai empat tahun pernikahan.
Di sinilah kedua pasangan harus mampu saling membahagiakan satu sama lain. Jangan sampai menjadi zona nyaman yang berbahaya karena merasa pernikahan baik-baik saja tapi ternyata ada kehampaan di hati salah satu atau kedua pasangan.
Ketika dua fase di atas belum bisa dilalui pasangan, ada kemungkinan terjadi perceraian selama lima tahun pertama setelah menikah.
3 . Fase Penerimaan Kedua Pasangan
Ada pasangan yang bikin iri, sudah sampai kakek dan nenek pun saling bergandeng tangan, saling tertawa bahagia dan mencintai satu sama lainnya hingga akhir hayat. Kita tak pernah tahu apa yang mereka alami sebelum ini.
Yang pasti mereka sudah mengarungi kehidupan pernikahan lebih lama dan punya banyak pengalaman hidup. Kita tak tahu apa yang pernah mereka lewati sebelumnya.
Setelah melewati dua tahapan sebelumnya. Tahun kelima adalah masa penerimaan pasangan. Mereka sudah mampu saling menerima satu sama lainnya. Saling mendukung dan tidak menghakimi. Komunikasi adalah hal yang sangat penting untuk kedua pasangan menikah.
Kisah Habibie dan Ainun adalah salah satu inspirasi bagi saya. Saling setia, mendukung dalam setiap langkah, mencintai dengan setulus hati juga rela berkorban demi pasangan. Sungguh pasangan yang jadi teladan. Cinta mereka tetap terpatri meski salah satu pasangan sudah menghadap Illahi.
Semoga Sahabat yang belum menikah setelah membaca artikel ini bisa segera dipertemukan dengan jodoh terbaiknya
Bagi pasangan yang baru menikah, semoga bisa melewati gelombang di lima tahun awal pernikahan, dan bagi pasangan yang sudah lama menikah, bisa menjalani kehidupan pernikahan yang samawa, berkah, dan langgeng hingga ke surga-Nya. Aamiin.